Mendapat kan hati dokter dingin dan tampan bukan hal yang mudah bagi Asya si cewek cantik dan centil. Willie Ghifari adalah salah satu dokter spesialis bedah yang sangat banyak di kagumi oleh para wanita. Sentuhan lembut dokter tampan ini berhasil membuat si cegil Asya tertarik dan jatuh cinta dalam pandangan pertama.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon asrwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Putus Part 2
Hari itu pun sangat cepat berlalu, Willie sudah pulang ke apartemen nya.
"Sayanggggg......" panggil Willie karena tadi dia meninggalkan Asya di sana, namun tak ada jawaban dari dalam ruangan itu.
"Sayang????? Asyaaaaa......" panggil nya lagi
"Kemana dia?"
Willie mengambil handphone nya lalu menelepon ke nomor kekasihnya itu.
"Mck, kemana dia kenapa tidak ada jawaban juga?"
Tanpa mikir panjang, terlebih dia takut asya kenapa-kenapa dia langsung bergegas menuju rumah Asya.
Tak berselang lama mobil nya pun sudah sampai di depan pintu rumah Asya.
Willie menekan bell rumah asya.
"Sebentar...." jawab suara simbok dari dalam rumah itu
"Lahh nak Willie toh" katanya saat baru saja membuka pintu
"Mbok, Asya ada di dalam?" Tanya Willie
"Lahh baru aja non Asya pamit mau belik sate kesimpang" kata simbok memberitahukan
Willie mencoba menelpon nomor Asya lagi, tapi tetap saja tidak ada jawaban.
"Ehhh pak dokter ehh maksud saya nak Willie, handphone nya non Asya ketinggalan di ruang tv itu makanya gak diangkat"
"Ouhh, oke mbok, makasih ya mbok kalau gitu saya nyarik asya dulu ke simpang"
Willie meninggalkan mobil nya disana dan memilih untuk mencari asya dengan berjalan kaki karena kebetulan simpang tempat jualan sate tak jauh dari gang rumah asya.
"Mas, tadi ada cewek yang kekgini gak belik sate?" Willie menunjukkan foto asya pada seorang mas mas penjual sate
"Ouhh ada mas, mbak nya udah balik dehhh kayaknya"
"Udah lama mas?" tanya Willie
"Enggak sihh mas"
"Oke mas makasih ya mas"
"Lahh kenapa gue gak berpapasan sama asya kalau memang dia udah balik apalagi baru kan jalan kerumah nya hanya ini doang" katanya dengan bingung
"Asyaaaaaa"
"Asyaaaaaaa" teriak nya berkali kali di sepanjang jalan menuju rumah asya.
"Asyaaaaaaa" kata nya lagi hingga Willie pun kelelahan berteriak.
"Lo kemana sihh sya, jangan buat gue khawatir gini dong" ucap nya menekuk lutut nya yang sudah terasa kebas
Dari belakang nya tiba-tiba ada yang menepuk pundak nya.
"Heiiiii" kata orang itu
Mendengar suara wanita yang familiar di telinga nya membuat Willie bergegas menoleh ke belakang.
"Sayangg....." Willie langsung berdiri tegak dan memeluk kekasih nya itu dengan erat.
"Kamu dari mana aja sihhh?" tanya Willie
"Aku khawatir, aku takut kamu di apa apain sama Enjel, aku pikir kamu udah di culik, kenapa kamu keluar gak bawa handphone, kamu pikir aku gak capek sayang, pikiran aku udah kemana mana, aku gak sanggup kalau kamu sampe celaka," katanya berbicara tanpa Henti
"Hemmm kamu setakut itu ya?"
"Maafin aku ya, tadi aku balik kerumah biar simbok gak curiga nanti takutnya diaduin sama papa dan mama"
"Terus aku bosan makanan rumahan jadi pengennya jajan pinggir jalan, aku keluar dehh belik sate, nahh pas mau balik tiba-tiba aku kelupaan pembalut aku udah habis jadi aku nyarik Alfamidi terdekat" katanya menjelaskan pada kekasihnya
"Ya kan kamu bisa bawa handphone sayang"
"Iyaa maafin aku ya, sekali lagi aku gak bakal lupa dehh ngabarin kamu"
"Yaudahhh GPP, asalkan kamu beneran gak kenapa kenapa aku udah senang banget, aku cuman takutin itu aja kok sayang"
"Aku aman kok sayang ku, makasih banyak ya sayang kamu udah sekhawatir itu sama aku, hemmmm makasihh aku mau peluk erat" katanya dengan manja sembari mengencangkan pelukannya itu.
Willie mencium kening Asya dan menunjukan rasa kelegaan nya.
Mereka berdua pun pulang ke rumah asya.
"Ehhh non sama nak Willie udah pulang tohh, ini non tadi Tuan bos nelpon" ucap simbok memberikan handphone Asya
"Simbok angkat gak tadi?" tanya Asya
"Iya non, tadi simbok angkat trus beliau bilang non Asya telpon balik" kata simbok
"Yaudah mbok, makasih ya"
"Sayang ini kamu mau cicip gak sate nya, sini kita di ruang nonton aja" ajak Asya
Mereka berdua pun menikmati sate itu sambil melihat tayangan televisi.
"Sayang aku nelpon papa dulu ya" ucap nya
"Emang harus jauh, kenapa gak disini aja?"
"Yaudah kalau gitu aku disini, aku gak bakal kemana mana kok kamu tenang aja"
Asya pun menelepon Papa nya.
...----------------...
"Halo papa"
"Halo nak, gimana kabar kamu sayang, kenapa kamu tumben mau makan sate? Kata simbok tadi handphone kamu ketinggalan karena makan sate kan?"
"Heheheh iya pa, asya lupa bawa handphone, ohhh iya kabar asya baik baik aja, gimana kabar papa dan mama?" tanya Asya
"Kami juga sehat nak, papa cuman mau ngabarin terkait perjodohan kamu yang sudah papa omongkan di hari sebelum nya" Mendengar ucapan Papa Asya, Willie langsung memicingkan matanya ke arah Asya dengan penuh tanda tanya dan amarah yang memendam.
"Ouhh soal itu ya pa, ehhhh....."
"Ehhh anuuu pa, menurut asya gak usah jadi dehhh pa, kemarin asya kan setuju karena Memnag lagi jomblo nahhh kebetulan sekarang asya udah punya pacar pa" ucap nya
"Pacar kamu kan belum tentu jodoh kamu, jadi tidak apa apa, kamu bisa berjumpa dengan dia dulu, kalau soal cocok enggak nya itu tergantung kaliam berdua"
"Tapi pa???"
"Udah sayang, papa gak mau dengar alasan apapun, intinya sekarang adalah kamu harus berjumpa dengan dia, besok papa dan mama akan terbang ke Indonesia, dan untuk lusa adalah jadwal pertemuan kita" kata papa nya
"Paaa...."
"Papa yakin kok kamu pasti suka" ucap papa nya kemudian mengakhiri panggilan telepon itu.
...----------------...
"Sayangggg......."
"Ka kamuuj janganga salah paham ya sayang, ini gak kayak yang kamu pikirin kok" ucap nya takut pada sorot mata Willie yang tajam
Tanpa menjawab Willie berdiri dan mengambil jaket serta handphonenya kemudian pergi menuju pintu keluar.
"Sayangg....."
Asya mengejar nya hingga keluar.
"Plisss kamu dengerin aku dulu"
"Mau dengerin apa lagi hah?, kamu ternyata udah setujuin perjodohan dari jauh jauh hari sama papa kamu? Iyaa??? Heiii kamu anggap aku apa selama ini?? Kamu minta kepastian kan sama aku, tapi ini balasan yang kamu kasih hah??!"
"Dari awal gue udah bilang gak mau punya status atau ikatan apapun itu, dan sekarang gue baru mulai ini balasan Lo ke gue, Lo kejam Sya!!!!" katanya dengan penuh emosi
"Enggak, aku gak setujuin itu setelah kita pacaran tapi sebelum nya, aku kemarin udah pasrah sama hubungan kita jadi pas aku ditanyain papa tentang pacar aku jawab jujur, terus papa dan mama malah mau jodohin aku jadi aku mikirnya kita mmg gak bakal pacaran aku iyain tawaran papa" katanya menjelaskan
"Tetap aja Sya....,"
"Lusa Lo bakal ketemu sama itu cowok, udah sya gue udah capek, gue habis di bantai habis habisan kerjaa seharian gue ngurusin teman Lo yang bejat itu, gue ngebelain Lo, gue nyariin Lo kesana kesini, ini balasan buat gue??"
"Cukuppp Willie...."
"Gue udah bilang kan gue gak mau juga di jodohin dan gue gak bakal jumpaim tuh cowok, kenapa sihhh Lo malah bentak-bentak gue, dan bawa bawa Enjel" katanya dengan pipi yang sudah mulai dibasahi oleh air mata
"Lo gak nangis, Lo gak usah ngomong apa-apa yang gue tunggu cuma ucapan maaf Lo dari tadi, tapi yang namanya cewek bakal susah disalahin dan susah ngaku salah. Udah ya gue mau balik, mulai hari ini gue sama Lo gak ada hubungan apa-apa, sebaik nya Lo ikutin aja nasihat orang tua Lo itu" ucap Willie dengan pasrah
"Enggak willl enggak gue gak mau putus" tangisan Asya semakin menjadi jadi..
Namun Willie tak memilih untuk tak menghiraukan dia lagi, dia langsung meluncurkan mobil nya menuju apartemen nya.
ada iklan untuk mu/Smile/