NovelToon NovelToon
Jati Diri ALLANSYAH Si Kakak Angkat

Jati Diri ALLANSYAH Si Kakak Angkat

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Balas Dendam / Kaya Raya / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:7.7k
Nilai: 5
Nama Author: saadahrafael

Allansyah seorang anak angkat di Keluarga Nicolas harus terjerat cinta dengan Adik angkatnya, Michaela Nicolas. Berbagai upaya menolak perasaannya untuk tidak mencintai Michaela, namun upayanya selalu gagal. Apalagi Michaela selalu menggoda dan menggodanya, agar tidak mengecewakan orang tua angkatnya, tapi nyatanya perasaan itu tumbuh dan semakin tumbuh.

Di saat Cinta membara di hatinya, perasaannya di ketahui oleh kedua orang tua angkatnya, membuatnya di tolak oleh kedua orang tua Michaela. Hancur, sangat hancur dan akhirnya dengan terpaksa demi membuang perasaan salahnya, Allan pergi dari kediaman Nicolas.

Kepergian Allan dari kediaman Nicolas membawanya mengingat siapa jati dirinya. insiden saat tak sengaja melihat sebuah tato di lengan seseorang mengingatkan akan ingatannya yang sempat hilang. Dan ternyata dirinya adalah pewaris tunggal Keluarga Georlando.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon saadahrafael, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11

Bab 11

"Tuan, saya telah membawa orang itu ke tempat kita," lapor Nathan kepada Varen.

"Hm, aku akan datang bersama dengan Tuan besok,"

"Baik,"

Varen yang mendapatkan informasi tentang penyusup di wilayahnya langsung memberitahukan kepada Allan bahwa semuanya telah di tangani. Allan yang mendengar mengangguk, dia akan menemui mereka. Melihat siapa yang berani mengusik wilayahnya.

Seperti yang di katakan sebelumnya, Allan dan Varen pergi ke tempat Markas Wilayah bagian barat. Mereka tiba di sana pada sore hari. Nathan yang mengetahui kedatangan Tuan barunya langsung menyambut kedatangannya bersama bawahannya, berbaris rapi di depan Markas.

"Selamat datang Tuan," sapa Nathan menundukkan sedikit kepalanya.

Allan mengangguk dan berjalan melewati mereka, terlihat acuh dan dingin. Nathan dan beberapa anak buahnya yang menyambut kedatangan Tuannya saling pandang. Ada apa dengan Bos barunya?

Varen yang melihat kebingungan Nathan menepuk bahunya dengan pelan, "Tuan memang seperti itu. Kalian akan terbiasa dengan sikapnya,"

Nathan mengangguk, kemudian mengikuti Allan dan Varen.

Allan melihat Markas itu. Matanya menelisik setiap sudut bangunan, tanpa berkomentar atau mengatakan sepatah katakan, Allan duduk di kursi menunggu penjelasan anak buahnya yang bernama Nathan.

"Perkenalkan nama saya Nathan, Tuan. Saya sebagai pemimpin di pasukan Markas ini."

"Hm...katakan," kata Allan dengan singkat, meminta Nathan menjelaskan pekerjaannya yang di perintahnya kemaren tentang penyusup yang ingin mengambil alih bisnisnya.

"Mereka berhasil kami ringkus Tuan. Saat ini mereka ada di dalam ruang tahanan. Kami menunggu perintah dari Anda, apakah secepatnya di bunuh atau perlu di siksa terlebih dahulu."

"Aku akan melihatnya,"

"Silahkan,"

Allan beranjak dan pergi menuju ruang tahanan sesuai arahan Nathan dan Varen. Sesampainya ruangan tersebut, beberapa bawahannya yang berjaga menunduk memberi hormat, menyambut Tuan barunya.

"Tuan," sapa mereka secara bersamaan.

Allan menatap beberapa orang yang kini sedang di ikat menggunakan rantai hitam di sebuah tiang. Tubuh mereka sudah babak belur karena sebelumnya sudah di hajar oleh Nathan dan anak buah yang lainnya.

"Kau membuatnya babak belur," ucap Allan menatap Nathan.

"Maafkan saya Tuan," jawab Nathan menunduk.

"Lain kali tidak boleh seperti ini, kasihan mereka,"

Nathan dan yang lainnya yang mendengar menatap Tuannya. Berpikir, apakah mereka salah telah membuat babak belur musuhnya? Bukankah seorang Mafia memang harus seperti ini, tanpa adanya rasa kasihan sedikitpun di hati mereka.

Sedangkan beberapa orang yang diikat menatap aneh Allan, apakah benar pemuda ini adalah Bos mereka. Tapi kenapa mengatakan hal seperti itu. Mungkinkah pemuda ini tidak sekejam Ketua Mafia Marvori sebelumnya. Jika itu benar, maka mereka akan mudah untuk menghancurkan dan membunuh ketua baru Mafia Marvori yang berada di di depannya.

"Sepertinya pemimpin baru ini tidaklah kejam dan kuat. Buktinya dia memiliki sisi kasihan di hatinya. Ini akan mempermudah Bos untuk menghancurkan dan menguasai seluruh aset dan wilayah Mafia Marvori." gumam dalam hati orang tersebut dengan seringai kecil di bibirnya.

Allan menyadari seringai pria tersebut, namun ia mengabaikan dan memilih duduk di kursi kayu yang di sediakan Varen untuknya.

"Maafkan saya Tuan," jawab Nathan bingung.

"Hm, lain kali jika ada penyusup yang mencoba mengusik wilayah dan bisnis kita tidak perlu kau buat seperti ini. Langsung habisi di tempat dan bakar tubuhnya."

Nathan dan beberapa orang yang menjadi tahanan langsung menatap Allan penuh keterkejutan. Ternyata apa yang mereka pikirkan salah Pemuda di depannya ini adalah orang yang berdarah dingin.

"Ambilkan sesuatu yang bisa membuat mereka senang."

"Baik Tuan," jawab Varen mengangguk dan pergi mengambil sesuatu.

Beberapa pria yang kini sedang di ikat memberontak, mencoba lepas dari ikatan tersebut. Namun semuanya sia-sia, ikatan itu begitu kuat membuat mereka tidak mudah melepaskan diri.

"Lepaskan aku. Jangan berani kau melakukan sesuatu kepada ku."

"Kalau aku berani apa yang akan terjadi dengan ku?" kata Allan menyilangkan kakinya, menatap pria itu sambil menunggu kedatangan Varen mengambil sesuatu untuknya.

"Jika kau berani membunuh ku, kau akan menyesal. Tuan kami tidak akan melepaskan kalian dan di pastikan Kalian akan hancur."

Allan yang mendengar menaikkan sebelah alisnya. memang siapa Tuan meraka sampai berani membuatnya hancur? Konyol sekali.

"Oh, benarkah? Aku malah ingin melihat bagaimana Tuan mu itu membuat ku hancur."

Varen datang dan menyerahkan sesuatu kepada Allan. "Ini Tuan,"

Allan mengambil, mengamati beberapa benda di tangannya. "Apa ini cocok di gunakan untuk mereka?"

"Sepertinya cocok Tuan,"

Allan mengangguk dan berjalan mendekati mereka. Beberapa orang yang sedang di ikat nampak ketakutan saat melihat Allan berjalan kearah mereka.

"Mau apa kau?"

Allan tidak menjawab, ia terus berjalan dengan santai. Setelah sampai di depan seseorang, Allan tiba-tiba memukulkan benda bergerigi ke wajah orang tersebut, membuat wajah itu langsung robek dan hancur.

Aaaa......

Darah segar mengalir, mengucur membasahi pipi. Beberapa orang yang melihat nampak ngilu, pasti sakit rasanya.

"Hm...ternyata cukup kuat merobek kulit wajahnya. Aku kira benda ini akan kalah dengan kulit wajahnya yang tebal." gumam Allan masih bisa di dengar oleh mereka semua.

Sialan! Benda itu sangat tajam, bagaimana bisa di samakan dengan kulit tubuh mereka. Jelas saja Kulitnya akan kalah. Dasar gila!

Allan meminta Varen membawakan beberapa barang lain. Ia ingin mencoba keseluruhannya, apakah benar-benar tajam atau tidak.

Berbagai benda siksaan Allan gunakan ke tubuh masih-masih tahanannya. Membuat mereka menjerit kesakitan. Bahkan ada yang sudah tidak kuatnya, mereka mati dan pingsan. Namun Allan tidak berhenti sampai di situ saja, Allan membuat tubuh mereka tidak berbentuk, berbagai sayatan dan luka terlihat jelas dan menganga. Membuat siapapun yang belum pernah melihat akan muntah dalam sekejap.

"Ini Tuan," Varen memberikan sapu tangan untuk membersihkan darah yang menempel di tangan.

"Kau tahu dari kelompok mana mereka?"

"Sudah saya selidiki Tuan,"

"Kirim mereka kemarkasnya. Biarkan mereka tahu bahwa kita tidak bisa di remehkan,"

"Baik Tuan," jawab Varen dan meminta Nathan untuk membawa pergi mereka.

Allan dan Varen pergi dari ruangan itu, kemudian Nathan dan beberapa bawahannya langsung melakukan tugasnya, menyingkirkan beberapa mayat yang tidak berguna itu.

1
Dzaky Rafif santoso
kapan up nya
merry jen
akhirr y ingtt jgg siapa sbnry jati dri Allan ,,berhrp yg disiksa itu bukan orgtua yy ,,tp dugann SII itu kemungkinan orgtua y Allan klo ia cpt selmtnn kn kedua orgtua muu gntiin kmu siksa org yg UD siksa orgtua mu LAN
merry jen
aduh moga dua orgtua itu bukn orgtua y Allan y kak ,,klo ia kshnn bgtt dechh dsiksa berthn thn
merry jen
kerenn si allann hjrr lann tu roseta
merry jen
lnjtt ,jgn dipshknn psgnn alln dan mich ,
merry jen
slh cr lwnn broo
merry jen
lnjttt kakk
merry jen
klo kmu dktt dgnn Rosetta bgmnn dgnn adikmuu itu si alnn
Mama Muda: itu hanya siasatnya saja. Allan tetap dengan Michaela
total 1 replies
Bunda Sasa
lanjut yuk.
merry jen
jhtt bgttuu tuu org mukull pala nya si allann smpaii hilng ingtnn
merry jen
bajingnn sialan ,,SM ajj nybut namamu sndri alllan ,😂😂😂😂
Bunda Sasa
semangat kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!