NovelToon NovelToon
LunArbi ( Jodoh Dari Kembaran )

LunArbi ( Jodoh Dari Kembaran )

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / cintapertama / cintamanis / CEO / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: GadisBodoh

Disclimer ⚠️ kalo misalnya ada yang ga sesuai kenyataan mohon untuk di mengerti. ini cerita hanya mengalir sesuai fantasi di otak saya jadi kalo banyak kejadian aneh bin ga masuk akal mohon dimaafkan. sekali lagi ini hanya Fiksi. Terima kasih. 🙏🙏

but , happy Reading guys

Arbian , pemuda tampan dan juga mapan yang dulu hidup dengan rasa nyaman kini berubah setelah kepergian sosok yang berarti baginya.

Dia terpaksa harus menjaga seorang gadis karena permintaan konyol adiknya saat akan menghembuskan napas terakhirnya. Di satu sisi , Arbian sudah memiliki seorang gadis yang ia sukai.

Lantas bagaimana kelanjutan kisah Arbian ? terus ikuti kekanjutan dari cerita ini yaa ..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon GadisBodoh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 1 - LunArbi

Happy Reading !!

.

.

Kring !! ☎️

" ya hallo .. " jawab pemuda yang kini menempelkan ponselnya pada telinga kanannya.

" .... "

" oh oke , aku kesana sekarang" ucapnya lagi, dengan nada yang panik .

Pemuda itu segera meletakkan ponselnya kembali pada saku celanannya. Ia berjalan kearah gadis yang tadi sempat ia tinggalkan untuk sekedar mengangkat telponnya.

" siapa kak ? Kok wajah kakak panik banget ?" Tanya gadis yang sejak tadi duduk di kursi taman pada pemuda itu.

" kamu bisa kan pulang sendiri dulu ? Aku harus pulang cepet ada urusan mendadak" jawab pemuda itu dengan raut panik.

" apa enggak bisa anter Luna pulang dulu kak ? Ini udah malem, Lun,--"

" ga bisa "

" Tapi ,.. "

" udahlah Luna ini tuh urgent banget , kamu kan bisa naik taksi atau ojek dulu . Atau gak kamu telfon sahabat kamu itu dulu , siapa itu namanya , ah Bella " ujar pemuda itu memotong ucapan gadisnya.

"tapi kak , Bella pasti udah tid,--"

" ga ada tapi tapian Lun , ini penting banget. Bella juga pasti belum tidur." potong pemuda itu cepat.

Setelah mengatakan itu , pemuda itu hendak pergi meninggalkan Luna dengan tergesa-gesa. Namun dengan cepat Luna meraih lengan pemuda itu.

" aku mohon kak , setidaknya anterin aku pulang dulu aku takut sendirian disini."

" gabisa aku buru buru" tolaknya.

" kalo gitu kita putus aja." Ucap Luna lirih.

" jangan kekanakan Lun " kesal pemuda itu lalu menghempas tangan kecil Luna kemudian Pemuda itu bergegas berlari kecil pergi dari sana meninggalkan Luna yang kini terduduk di tanah.

Sakit !

Kecewa !

Marah !

Kesal !

Tentu saja gadis itu rasakan !

Tangannya yang mengepal memukul dadanya yang terasa sesak. Gadis itu tergugu ditempatnya bola matanya memanas menatap punggung sang kekasih yang kini sudah tak nampak di pelupuk matanya.

Kepalanya tertunduk menatap ujung kakinya seraya menggigit kuat bibir bawahnya menahan isakan yang sudah hampir pecah.

Ini bukan kali pertama dia ditinggalkan seorang diri saat tengah berkencan dengan kekasihnya itu. Dengan cara yang sama pula pemuda itu meninggalkan gadis itu sendirian setelah menerima telpon dari seseorang yang diyakini Luna seorang perempuan. Namun, ini yang paling parah. Jika biasanya dia ditinggalkan saat berkencan siang hari tapi kini malam hari.

Gadis itu menghapus jejak air mata di pipinya kemudian merogoh sakunya meraih benda pipih miliknya menghubungi salah satu kontak disana.

Tutt...

" hallo .. " ucapnya saat panggilan itu tersambung.

" ... "

" bisa minta tolong jemput aku enggak di taman xx " ucapnya lagi seraya menahan isakan.

" ..."

" oke , makasih . Maaf ngerepotin kamu terus "

Setelah sambungan terputus , gadis itu kembali terisak seraya menutup wajahnya dengan telapak tangan. Ia melihat jam di ponselnya tadi sudah pukul sepuluh lebih lima menit. Biasanya pukul sepuluh kurang dia sudah diantar pulang oleh kekasihnya. Tapi , malam ini dia justru ditinggal sendirian di taman oleh lelaki yang dia sayangi itu.

*****

Setelah lima belas menit berlalu , seorang gadis dengan rambut di kucir kuda datang tergesa dengan sepeda motornya. Langsung menghampiri Luna yang masih terisak di tempatnya.

" Astaga Luna ! " pekiknya. " kenapa kamu sendirian disini ? Cowok kamu kemana hah ?" Tanyanya seraya mencari keberadaan orang yang dia cari. Tangannya langsung menarik tubuh sahabatnya untuk ia bawa kedalam dekapannya.

" hiksss .. Bella " isak Luna didalam dekapan sahabatnya itu.

' brengsek ! Dia pasti ninggalin Luna sendirian lagi . Tega banget mana malem malem lagi'. umpat gadis berkuncir kuda itu dalam hati.

Tangan gadis bernama Bella itu terkepal , sorot matanya menajam melihat wajah sembab sahabatnya itu. Dia tau betul siapa pelaku yang menyebabkan sahabatnya itu bisa sampai seperti ini.

" udah jangan nangis lagi . Kita pulang sekarang ya " ucap Bella menenangkan .

Luna mengangguk pelan , setelah itu mereka berjalan menuju sepeda motor milik Bella kemudian meninggalkan area taman sesegera mungkin untuk menghindari tindak kejahatan mengingat hari semakin larut .

******

" lo bersih bersih dulu gih , ambil baju ganti di lemari gue aja. Gue ambilin lo minum dulu di dapur." Mendengar itu Luna tersenyum seraya mengangguk

Setelah mengatakan itu Bella seger melangkahkan kakinya meninggalkan kamar untuk pergi kedapur sesuai ucapannya. Meninggalkan Luna yang kini sudah masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan diri.

karena malam semakin larut, Bella membawa Luna pulang kerumahnya. Apalagi jarak rumah Bella jauh lebih dekat ketimbang kerumah Luna sendiri. Apalagi gadis itu juga masih merasa khawatir dengan keadaan sahabatnya yang masih dirundung kesedihan.

Ceklek !!

Pintu terbuka , Bella datang dengan nampan berisi makanan ringan dan juga minuman.

" udah sini minum dulu , ada snack juga. Lo kan biasanya kelaperan kalo abis nangis"

Luna yang mendapat perhatian dari sahabatnya itu tersenyum haru. Rasa sedih akibat kekasihnya kini perlahan terkikis oleh sahabatnya itu.

" makasih ya Bel , jadi ngerepotin kamu " ucap Luna tak enak hati. Membuat Bella berdecak kesal.

" ck ! Apaan sih Lun . Santai aja kali gue ini sahabat lo Lun. Sama sekali ga merasa direpotin kok"

" tapi kan emang bener Bel , aku selalu ngerepotin kamu terus terusan" ucap Luna tak enak hati.

" ck ! " kesal Bella mendengar jawaban Luna . Namun tak lama seringai tipis terlihat di bibir gadis itu.

" lo ngerasa ga enak sama gue ?" Tanya Bella yang langsung mendapat anggukan dari Luna.

" oh oke " Bella mengangguk. " Kalo gitu putusin aja cowok lo itu kalo emang ga mau ngerepotin gue lagi". Ucap Bella selanjutnya yang mampu membuat Luna bungkam.

Gadis bernama lengkap Laluna Putri Chandra itu semakin menundukkan kepalanya saat mendengar ucapan sahabatnya yang meminta dirinya untuk putus hubungan dengan kekasihnya.

Dia tahu , sahabatnya itu merasa ini yang terbaik untuk nya tapi dia juga berat untuk memutuskan kekasihnya karena cintanya sudah terlanjur dalam mencintai lelaki itu.

" kenapa diem ?" Tanya Bella saat melihat keterbungkaman sahabatnya itu.

Luna mendongak melihat wajah sahabatnya, air matanya kembali menetes. " aku gabisa Bel hikss " lirihnya .

" kenapa ? Karena lo cinta ? Iya ?" Sungut Bella kesal . " ayolah Luna , cinta boleh bego jangan ! Hubungan kalian ini udah aneh tau ga ? Udah ga masuk diakal . Cowok lo itu udah sering banget ninggalin lo sendirian pas lagi kencan . Bahkan dia lebih mentingin cewek lain yang lo sendiri aja ga tau itu siapa." Imbunya menggebu gebu.

Gadis itu sungguh kesal dengan kebodohan yang dimiliki oleh sahabatnya itu. Iya dia tau , Luna sangat mencintai lelaki itu. Tapi , hubungan mereka udah ga sehat. Bahkan , lelaki itu semakin hari semakin seenak udelnya saja dengan sahabatnya itu. Terlebih lagi yang terjadi malam ini, dengan teganya ninggalin Luna sendiri di taman malam hari tanpa mau mengantar pulang lebih dulu.

Bella merasa wajar jika memang sahabatnya itu bisa secinta itu dengan cowoknya jika sikap cowoknya masih seperti dulu . Tapi , beberapa bulan ini cowok itu jelas berubah 180 derajat . Namun , sahabatnya malah justru seakan buta untuk melihat itu semua. Dia hanya tidak ingin sahabatnya itu semakin terluka nantinya.

" Lun .. " panggil Bella pelan . Kedua tangannya kini sudah berada di kedua pundak sahabatnya itu.

" gue bukannya enggak seneng liat lo bahagia dengan cowok lu . Tapi , lo juga jangan buta banget kayak gini lah cowok lo udah keliatan banget udah ga sayang nya sama lo . Please, lo juga harus bahagia Lun . Lupain dia yang udah ga pernah menghargai elo ."

Tak ada jawaban yang keluar dari bibir Luna , gadis itu justru terisak. Melihat hal itu membuat Bella menjadi iba lalu membawa tubuh sahabatnya itu kedalam pelukannya. Mengusap pelan punggung mungil yang kini semakin bergetar dengan hebat .

 

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!