NovelToon NovelToon
Harus Menikah

Harus Menikah

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cinta setelah menikah / One Night Stand / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:37.8k
Nilai: 5
Nama Author: xoxo_lloovvee

Penyesalan memang selalu datang terlambat, itulah yang dialami gadis cantik bernama Clara.

Efek mabuk dan ketampanan seorang pria bernama Dean, ia sampai kehilangan kesuciannya di malam itu dan mengandung.

Ia tak punya pilihan lain selain harus menikah kontrak dengan Dean.

Saat Clara berharap akan cinta Dean, masa lalu Dean terus mengganggunya.

Apakah ia bisa menggantikan posisi wanita pengisi hati Dean pada akhirnya?

Atau semuanya akan berakhir sesuai tanggal batas akhir kontrak pernikahan mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon xoxo_lloovvee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

11

"Ayo berangkat," ucap Dean yang langsung dituruti Clara. Mereka pun langsung berangkat menuju rumah sakit bersalin untuk pemeriksaan.

Rumah sakit yang dituju bukan rumah sakit besar. Jaraknya hanya dua puluh menit dari kontrakan mereka, mungkin karena itulah Dean memilih rumah sakit ini.

Setelah mengambil tiket antrian, mereka duduk di bangku panjang. Banyak ibu-ibu dengan perut membuncit juga menunggu antrean. Mereka pun diantar oleh suami masing-masing meski tidak semuanya.

Tiba-tiba seorang ibu muda menghampiri mereka. Ia datang bersama suaminya. Perutnya belum terlihat membesar, mungkin di bawah usia kandungan Clara.

"Permisi," ucap sang suami kepada Dean. "Boleh minta tolong nggak?"

"Ya?"

"Begini, istri saya sedang mengidam. Ngidamnya cukup aneh," lanjut sang suami. "Eh... boleh nggak istri saya pegang muka sampean. Ini karena bawaan bayinya kok. Bukan maksud apa-apa."

Dean sama kagetnya dengan Clara mendengar penuturan tersebut. "Oh, boleh."

Setelah diperbolehkan, sang istri kemudian mengusap wajah Dean dengan lembut. Hanya sekitar satu menit ia pun selesai. Suaminya langsung berterima kasih kemudian kembali duduk di bangku lain.

"Untung kamu ngidamnya nggak aneh-aneh," bisik Dean saat pasutri itu sudah pergi.

Clara terkekeh. Memang cukup beruntung ia tidak mengidam hal-hal aneh seperti itu. Di bulan-bulan awal kehamilannya, saat itu ia belum tahu, ia memang sempat merasakan keinginan-keinginan aneh. Ia bahkan tak mau makan bila bukan Gina yang masak. Saat terbukti hamil, ia berhenti bertindak seperti itu.

"Suaminya ganteng, Bun." Seorang ibu usia tiga puluhan berbisik pada Clara.

"Makasih Bun," ucap Clara tersenyum. Sedari tadi ia memang menyadari pandangan orang-orang terhadap Dean. Bahkan sepertinya ada yang menganggap mereka bukan pasangan serasi. Clara tak ingin memusingkan hal itu, hanya menambah beban saja.

Gilirannya pun tiba. Ditemani Dean, ia menuju ruang dokter kandungan.

"Selamat pagi, Pak, Bu," ucap dokter kandungan, ia mengode perawat untuk menyiapkan tempat untuk Clara nantinya USG.

"Sudah berapa bulan Bu?"

"Empat bulanan Dok."

"Kita periksa dulu ya."

Proses USG pun berlangsung. Clara dan Dean dapat melihat janin dalam kandungan yang sudah berbentuk.

"Ibunya sehat?" tanya dokter wanita itu.

"Saya sehat Dok. Janinnya sehat kan Dok?" tanya Clara khawatir.

"Umm... Janinnya sehat tapi sepertinya ibunya yang tidak sehat. Bukan fisik lebih tepatnya," jelas dokter.

"Untuk kesehatan janin, ibunya harus sehat lebih dulu. Kalau bisa jangan terlalu stress. Ini berpengaruh pada janinnya."

Clara meneguk salivanya yang terasa pahit.

"Untuk suaminya, tolong berikan kondisi yang optimal untuk ibu. Suami memiliki peran penting untuk hal ini."

"Baik Dok. Terima kasih."

Dokter memberikan vitamin dan obat tambah darah pada Clara. Ia juga terus mengingatkan Clara untuk tidak stres.

Dalam satu bulan terakhir memang banyak hal yang Clara alami. Terlalu banyak tekanan yang ia rasakan. Permasalahannya dengan Dean dan juga di kampus jadi sumber utama stres yang ia alami. Tapi ia tak menyangka ini akan berakibat pada janinnya.

Clara sibuk dengan pikirannya sendiri sampai-sampai tidak sadar mereka menuju ke mana. Dean memarkirkan mobil di depan sebuah rumah makan.

Clara melirik jam di handphonenya yang rupanya sudah lewat tengah hari. Pantas saja ia merasa lapar. Dean sepertinya tahu bahwa ia tidak sempat memasak tadi.

Tak banyak hal yang mereka bicarakan selama makan siang itu. Dean sama sekali tak mengungkit pembicaraan dokter tadi.

"Oh iya, mulai besok nggak usah nunggu aku makan malam atau makan siang," kata Dean membuat Clara bingung.

"Memangnya kenapa?"

"Aku akan mulai kerja besok, jadi tak usah menunggu."

"Kamu kerja? Di mana? Kuliahmu bagaimana?" Clara menatap Dean dengan penuh tanya.

"Di kafe milik temanku," jawab Dean yang belum memuaskan Clara.

"Bagaimana dengan kuliahmu? Apa tidak masalah?"

"Tenang saja. Tak ada masalah."

Clara merasa bersalah. Inilah yang dimaksud dengan ibu Dean bahwa ia sedang merusak masa depan Dean. Kepala Clara rasanya mau pecah.

"Nggak usah dipikirin. Entar makin stres," Dean mengingatkan.

Clara ingin berdebat lagi. Tapi ia tak ingin menambah masalah Dean. Dean pastinya sudah memikirkan hal ini matang-matang. Bahkan sebelum pernikahan mereka.

Sepulang makan siang, mereka ke toko swalayan untuk membeli barang-barang di rumah. Clara mencari barang-barang yang lebih murah. Selisih seribu itu berarti. Ia harus mengirit uang mereka agar tak membebani Dean lebih banyak.

Dean menyerahkan uang tunai padanya senilai satu jutaan. Clara ingin menolak tapi Dean langsung menyerahkannya padanya. Ia terpaksa memakai uang ini dan menabung uang miliknya sebagai jaminan mereka.

Total belanjaan itu membuat Clara gemetar. Ia memang belanja stok bulanan tapi tak menyangka akan sebanyak itu. Biayanya delapan ratus ribu, sangat banyak untuknya yang sedang mengirit.

Clara menaruh sayur mayur yang ia beli ke dalam kulkas pemberian Verona. Mereka beruntung bahwa Dean memiliki sepupu sepertinya. Ia sungguh perhatian pada Dean.

Clara mengikuti instruksi memasak di youtube dengan cermat. Ia tak yakin resep untuk makan malam kali ini akan berhasil karena ia terus memutar kembali video tersebut saking tak pahamnya. Ia menyesal tidak memperhatikan ibunya atau Gina saat mereka memasak.

Dean yang tanpa Clara sadari terus memperhatikan akhirnya turun tangan. Ia mengambil alih proses memasak tersebut. Rupanya Dean cukup mahir memasak. Tak butuh instruksi dari youtube ia berhasil memasak opor ayam.

"Maaf aku nggak bisa masak." Clara merasa bersalah karena malah suaminya yang lebih pandai memasak.

"Memasak bukan hal yang rumit kok."

Masakan Dean sangat enak, sama seperti buatan ibunya atau Gina.

"Kamu sering masak ya?" tanya Clara.

"Sekedar hobi."

"Kamu yakin bakalan kerja besok?" tanya Clara setelah hening sejenak. Ia terus memikirkan hal itu sejak pembicaraan mereka tadi siang.

"Kalau aku tidak kerja, memangnya kamu mau makan apa?"

Clara terdiam. Ia tahu hal itu.

"Aku akan bantu nyari uang."

"Kamu di rumah aja, masalah ini biar aku saja."

"Tapi... Aku tak bisa membiarkanmu bekerja sendirian," Clara membantah. Ia sudah sangat merasa bersalah pada Dean dan tak ingin Dean menanggung semuanya sendirian.

"Clara, tolong jangan membantah," tegas Dean. "Kamu lagi hamil dan tidak boleh kecapean. Kamu dengar kata dokter tadi kan."

Clara tersentak mendengar suara Dean yang meninggi. Dean benar, ia harusnya fokus saja pada bayinya.

"Besok, suruh Gina atau yang lainnya temenin kamu di rumah."

Clara mengangguk. Ia masih tak bisa membiarkan Dean bekerja seorang diri tapi ia tak tahu caranya membantu Dean.

1
Luka Ingin Mencintai
Terimakasih sudah menyelesaikan cerita sampai happy ending ini thor 🫰🙏🙏
Luka Ingin Mencintai
/Rose//Rose//Rose/buat Clara dan Dean
Luka Ingin Mencintai
Yeay....punya dedek lagi mereka /Applaud/
Luka Ingin Mencintai
beruntung mertua jarang di rumah 🤭
Luka Ingin Mencintai
jangan.../Cry//Cry/
Luka Ingin Mencintai
/Shy/ Verona agresif eew
Luka Ingin Mencintai
wess tinggal aja di pondok mertua Indah /Proud/
Luka Ingin Mencintai
jangan ditanya.../Facepalm//Facepalm/
Luka Ingin Mencintai
luluh juga hati ibunya Dean...🤧
Luka Ingin Mencintai
sedih klo ingat si janin 🤧🤧🤧
Luka Ingin Mencintai
ya kali..., si Clara ini fikiranny suka negatif aja...😂😂
Luka Ingin Mencintai
so sweet 🥰👌
Luka Ingin Mencintai
Ceritanya bagus, sangat menguras emosi....🤧🤧🤧, 👍👍👍
Luka Ingin Mencintai
10 iklan + /Rose//Rose//Rose/ Meluncurrr
Luka Ingin Mencintai
😮‍💨😮‍💨 bagus udah sadar
Luka Ingin Mencintai
/Chuckle/ sadar diri ya tantee...🤣🤣
Luka Ingin Mencintai
iihh mimpi buruk.../Shame//Shame/
Luka Ingin Mencintai
tergula-gula aku sama Dean yg begini....🥰🥰🥰
Luka Ingin Mencintai
uhuy..
🥰🥰🤭
Luka Ingin Mencintai
walah.../Facepalm//Facepalm/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!