Tidak selamanya jodoh itu datang sendiri, terkadang datang satu paket dengan anaknya.
Di usinya yang sudah matang, Arjuna belum juga menemukan tambatan hatinya. Padahal Arjuna dikenal sebagai seorang playboy di masa remajanya dulu.
Namun siapa sangka, takdir malah mempertemukannya kembali dengan sang mantan kekasih yang kini telah berstatus sebagai janda beranak satu.
Akankah mereka bersatu kembali dan hidup bahagia untuk selamanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alisha Chanel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perempuan Gila
Laura berjalan penuh kemenangan meninggalkan kegaduhan yang telah ia tinggalkan di rumah tangga Ryan dan Rinjani yang telah hancur.
Bibir sensualnya tak pernah berhenti mengulas senyuman.
"Daripada aku hancur sendirian, lebih baik kita hancur bersama!"
Gumam wanita itu, diiringi tawa jahatnya.
Tawa renyah wanita itu sukses membuat Semua mata menatap tajam ke arahnya.
"Dasar perempuan gila!"
"Tidak tahu malu!"
Mereka melontarkan kata-kata sindiran dan makian pedas pada Laura. Namun wanita itu tak peduli, ia terus berlalu meninggalkan komplek perumahan Ryan dan Rinjani dengan langkah gontainya.
"Dasar wanita tak tau malu!!!" Hardik salah seorang warga lagi.
"Pelakor!"
"Cantik-cantik tapi gak waras!"
Nada-nada sumbang itu masih saja terdengar walaupun Laura sudah melangkah jauh, Laura memang memiliki pendengaran yang cukup tajam.
"Cantik?" Ucap Laura sembari mengelus pipi putih nan mulusnya.
"Ya kalian benar, aku memang cantik. Karna itu, aku bisa mendapatkan lelaki manapun yang aku mau. Kalau tidak, lebih baik tidak usah ada yang mendapatkan lelaki itu sama sekali."
Gumam Laura dengan senyum getirnya.
#Flashback on#
Beberapa tahun yang lalu...
Karna kecantikannya, Laura menjadi siswi populer dan selalu menjadi pusat perhatian di sekolahnya. Semua orang ingin berteman dengan Laura, meski hanya untuk sekedar nebeng popularitas saja.
Kulitnya yang putih mulus, tubuh tinggi, hidung mancung, rambut panjang serta mata yang besar, adalah definisi cantik yang selalu diidamkan setiap wanita. Dan semua itu ada dalam diri Laura.
Kecantikannya itu membuat Laura menjadi primadona di sekolah.
Tapi karna hal itu jugalah, Laura jadi di benci oleh sebagian teman wanita yang merasa iri terhadap kepopulerannya.
Laura jarang memiliki teman yang benar-benar tulus ingin berteman dengannya. Para lelaki mendekatinya karna ingin menjadikan wanita cantik itu sebagai kekasihnya.
Sedangkan para wanita mau berteman dengannya, hanya untuk nebeng popularitas saja. Karna memiliki teman yang cantik dan populer seperti Laura maka mereka akan kecipratan popularitas juga.
Namun pada kenyataannya wajah cantik itu, tak mampu menepis nasib malang yang selalu menimpa wanita itu.
Sejak kecil, Laura tidak pernah mengenal siapa sosok orang tua kandungnya. Menurut desas desus yang beredar di kalangan tempat tinggalnya. Laura adalah bayi yang di buang karna hasil hubungan gelap orang tuanya.
Sejak bayi, Laura di angkat anak oleh seorang janda miskin bernama Tuti. Dari sekian banyaknya orang, hanya Tuti saja yang merasa iba terhadap bayi malang yang terbuang itu.
"Makannya sama tempe goreng lagi bu?"
Tanya Laura, ketika Tuti menghidangkan Tempe goreng di meja makan untuk menu makam malam mereka hari ini.
"Iya nak, kita harus bersyukur. Diluar sana masih banyak orang yang lebih susah dari kita, orang-orang itu kelaparan dan tidak mampu membeli makanan sama sekali"
Jawab Tuti dengan wajah lelahnya, setelah seharian ia menjadi buruh cuci gosok untuk tetangga disekitar rumahnya.
"Tapi, aku bosen bu makan tempe terus. Sekali-sekali aku juga pengen makan enak kayak temen-teman aku di sekolah" keluh Laura.
Tuti hanya bisa membalas rengekan Laura dengan senyuman saja.
"Iya, nanti ibu belikan kamu makanan enak, tapi nanti ya kalau ibu udah ada uangnya"
Jawab Tuti sembari mengelus puncak kepala Laura.
Selama ini Tuti hanya mampu menghidangkan makanan sederhana untuk Laura. Nasi goreng, mie goreng atau telur ceplok. Itu adalah menu sehari-hari mereka.
Tuti tidak perduli makanan itu bergizi atau tidak yang penting makanan itu bisa menghilangkan rasa lapar diperut mereka.
"Kalau gitu aku gak mau makan di rumah bu, aku mau makan di luar aja sama temen aku"
Kata Laura sembari mendorong piring dihadapannya dengan kasar.
"Mau kemana kamu malam-malam begini nak?"
Tanya Tuti yang merasa cemas ketika Laura hendak pergi dari rumah padahal hari sudah malam.
"Mau pergi sama temen aku. Ibu gak usah nungguin aku pulang"
Jawab Laura sembari melengos pergi. Tuti hanya bisa mengelus dadanya saja saat melihat tingkah laku putri angkatnya itu.
***
"Hi Arkan udah lama nunggu ya?"
Ucap Laura sembari memeluk pria yang sedang duduk di atas motor gedenya.
"Gak papa kok, aku baru aja dateng. Kenapa sih aku gak boleh jemput kamu ke rumah? Padahal aku ingin kenalan sama Mommy kamu"
Tanya Pria itu yang tak lain adalah kekasih Laura.
"Jangan sayang, Mommy aku itu orang sibuk. Dia juga galak banget, dia gak suka kalau aku deket-deket sama cowok"
Jawab Laura berdusta. Wanita itu selalu mengaku pada teman-temannya kalau dia anak orang kaya. Padahal kenyataannya dia hanya anak seorang buruh cuci gosok saja.
***
***
"Laura, kamu di sini nak?"
Sapa Tuti kala tak sengaja bertemu Laura di rumah majikannya. Laura tak menjawab sapaan dari Tuti, Ia hanya terdiam dengan wajah tak sukanya.
"Laura siapa dia? Kamu kenal wanita tua itu?"
Tanya teman Laura.
"Oh iya, ibu itu langganan cuci gosok Mommy aku di rumah"
Dusta Laura pada teman-temannya.
Senyum di wajah Tuti meremang kala Laura tak mau mengakui dia sebagai ibunya di hadapan teman-temannya.
***
"Bu, berapa kali aku harus kasih tau?! Kalau kita ketemu diluar ibu jangan sok akrab sama aku, apalagi ngaku sebagai ibu aku. Kita pura-pura gak kenal aja. Aku malu tau, bu!. Nanti temen-temen aku tau kalau aku bukan anak orang kaya!!"
Hardik Laura ketika Tuti baru saja tiba di rumahnya.
Hari ini Tuti mendapat orderan cuci gosok di rumah orang kaya yang ternyata adalah rumah teman sekolah Laura.
"Nanti aku bisa dibully habis-habisan tau bu" rengek gadis itu lagi.
"Astagfirullah, Laura! ibu kerja banting tulang itu juga buat kamu nak."
Peluh masih bercucuran dari kening wanita paruh baya itu. Namun bukannya bisa melepas penat setelah seharian bekerja, ia malah di sambut oleh kemarahan dari Laura.
"Aku gak sanggup hidup susah seperti ini terus bu. Lulus sekolah nanti pokoknya aku mau pergi cari kerja ke Jakarta saja!"
Kata Laura yang sudah tidak tahan hidup susah bersama Tuti.
"Jangan pergi nak, kalau kamu pergi ibu sama siapa? Ibu cuma punya kamu di dunia ini"
Tuti mencoba menghentikan niat putri angkatnya itu agar tidak pergi.
"Gak bu, aku tetap akan pergi. Aku mau jadi orang sukses, jadi penyanyi terkenal. Ada produser yang sedang mencari penyanyi untuk di orbitkan jadi artis. Aku harus menemui produser itu!"
Tekad Laura yang tetap kekeh pada pendiriannya.
Perdebatan ibu dan anak angkat itupun berhasil memancing perhatian tetangga sekitar juga orang yang kebetulan lewat didepan rumah mereka.
"Dasar anak gak tau diri, udah di angkat anak juga, gedenya malah nyusahin begitu!"
Ucap seorang tetangga sebelah rumah mereka.
"Iya, anak gak tau diri! Harusnya bu Tuti biarin aja dia hidup dijalanan!"
Sahut tetangga yang lainnya.
Ucapan para tetangga itu cukup terdengar jelas ditelinga Laura, walaupun mereka berbicara dengan jarak yang cukup jauh.
"Bu, apa benar yang mereka bilang? Aku bukan anak kandung ibu?" Tanya Laura penasaran.
"I-iya nak, itu memang benar. Tapi ibu sudah menganggap kamu seperti anak kandung ibu sendiri. Jangan tinggalin ibu ya?"
Pinta Tuti dengan air matanya sudah tak terbendung lagi.
"Kalau ibu bukan orang tua kandungku? Lalu siapa orang tua kandung aku yang sebenarnya bu?"
Desak Laura yang ingin tahu siapa orang tua kandungnya.
Tuti hanya diam, bingung bagaimana cara menjawab pertanyaan dari putri angkatnya itu.
***
***
Setelah Lulus, Laura benar-benar menepati ucapannya untuk merantau ke kota Jakarta. Ia semakin yakin dengan keputusannya ketika mengetahui kalau Tuti bukanlah ibu kandungnya.
Dengan bermodalkan nekat, suara merdu serta paras cantiknya saja. Laura pergi merantau ke ibu kota seorang diri.
Laura berusaha keras untuk mewujudkan impiannya menjadi seorang penyanyi terkenal, cara apapun akan ia lakukan, asal ia bisa mencapai tujuannya.
"Jangan takut sayang, kalau pelayananmu memuaskan. Om akan mengorbitkan kamu jadi penyanyi terkenal"
Rayu Pria berbadan subur itu pada Laura. Pria itu mengaku sebagai produser ternama yang sudah mengorbitkan banyak penyanyi-penyanyi terkenal.
"Tapi Om gak boong kan? Om janji ya setelah malam ini om akan menjadikan aku penyanyi terkenal?"
Laura yang polos percaya begitu saja pada pria tua itu.
"Iya sayang om janji"
Laura diiming-imingi akan diorbitkan menjadi penyanyi terkenal, hingga wanita itu rela menggadaikan kehormatannya sendiri.
Jadilah di usia 18 tahun Laura kehilangan kesuciannya di tangan pria paruh baya yang dari segi usia lebih pantas jadi ayahnya itu.
Laura rela melakukan apapun demi mewujudkan impiannya. Namun naas, setelah waktu lama berlalu sang produser gadungan yang telah berhasil menggagahi Laura kabur entah kemana.
Alih-alih menjadi penyanyi top ibu kota, kini wanita itu harus puas hanya dengan menjadi penyanyi disebuah bar saja.
***
***
Laura menjadi primadona di bar tempatnya bekerja sekarang, sudah banyak lelaki yang menjadi korbannya.
Setelah puas bermain-main juga memanfaatkan harta para pria hidung belang itu untuk memenuhi keinginannya sendiri, Laura akan mencampakan para lelaki itu begitu saja.
Namun semua berbeda ketika Laura bertemu dengan Ryan. Sikap Ryan yang lembut dan penyayang membuat benih cinta tumbuh dihati keduanya.
Tapi semua mulai berubah kala Ryan tak mengistimewakan dirinya lagi, bahkan lelaki itu mulai berhenti menemuinya.
Hal itu membuat hati Laura hancur dan akhirnya Ia nekat melakukan apapun demi mendapatkan perhatian Ryan kembali. Laura bersumpah, Ryan akan membayar mahal atas rasa sakit hati yang ia rasakan saat ini.
#Flashback of#
Ryan begitu terpuruk menjalani nasibnya kini. Pria itu terkurung dalam kabut derita yang bernama penyesalan.
Selain harus membayar denda sebesar 50jt, pria itu juga kehilangan istri dan Anaknya.
"Arrgh...dasar Laura sialan! Semua ini gara-gara wanita sialan itu!!"
Ryan merutuki kekasih gelapnya itu.
Seakan belum menyadari kesalahannya sendiri, pria itu malah sibuk menyalahkan orang lain atas kemalangan yang menimpanya.
sakit nih ryan
kelakuan astaghfirullah.
healjng ke gunung bs2 hilang.. bnr jg 😀
jika suami setia seribu pelakor dtg aman RT