NovelToon NovelToon
Me And Mr Mafia

Me And Mr Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Mafia / Balas Dendam / Roman-Angst Mafia / Gangster
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: HaluSi

Apa kamu bisa bertahan jika seorang yang kau kasihi dan kau hormati menorehkan luka begitu dalam.

Penghianat yang di lakukan sang Suami membuat Ellen wajib berlapang dada untuk berbagi segala hal dengan wanita selingkuhan Suaminya.

Ingin rasanya Ellen pergi menjauh namun Davit, Suaminya tidak mau menceraikan. Ellen di tuntut bertahan meski hampir setiap hari dia menerima siksaan batin. Bagaimana hati Ellen tidak sakit melihat lelaki yang di cintai membagi perhatian serta kasih sayang nya di pelupuk mata. Namun tidak ada pilihan lain kecuali bertahan sebab David tak membiarkannya pergi.

Suatu hari tanpa sengaja, Ellen di pertemukan dengan seseorang yang nantinya bisa menolongnya terlepas dari belenggu David.

Langsung baca ya👇

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HaluSi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 7

David panik saat mendapati Paula dan Bu Sarah tergeletak tidak sadarkan diri. Bergegas David beranjak untuk memeriksa keadaan Ellen meski kepalanya masih terasa nyeri.

Tidak!! Batin David. Dia menyerbu masuk ke kamar yang pintunya sudah rusak.

"Ellen! Kamu di mana!!!" Teriak sambil berjalan ke setiap sudut kamar dan rumah.

Suara David semakin terdengar buruk saat dia tidak menemukan Ellen di seluruh sudut rumah. Kini langkahnya terayun ke pintu gerbang. Terlihat dua penjaga rumah masih tergeletak. David masuk pos penjagaan lalu memeriksa rekaman CCTV. Bersamaan dengan itu, dua penjaga mulai membuka mata walaupun kesadaran belum sepenuhnya kembali.

"Kenapa tidak ada!!!" Teriak David geram sambil menatap tajam ke layar CCTV di hadapannya.

"Tuan David." Sapa salah satu penjaga rumah. Sambil sempoyongan dia berusaha berdiri.

"Sia-sia ku gaji kalian!" David berdiri lalu menampar wajah kedua penjaga rumah yang belum sepenuhnya sadar. Hal itu membuat tubuh keduanya kembali jatuh." Bagaimana mungkin kalian teledor!!" Imbuhnya dengan bola mata hampir keluar.

Para penjaga rumah terduduk lemah. Mereka sendiri tidak mengerti situasinya karena pergerakan Johan sangat cepat. Apalagi ini kali pertama mereka melihat kemarahan David yang tampak meluap-luap. Sekalipun rumah kebobolan pencuri, David cenderung bersikap tenang. mereka tidak tahu bahwa sesuatu yang di ambil begitu penting bagi Tuannya.

"Akan ku penjarakan kalian kalau sampai Istriku tidak di temukan." Ancam David sambil menunjuk kedua penjaga rumah.

"Istri? Berarti Nyonya..."

"Mereka membawa Ellen!!!"

Dalam posisi kepala tertunduk, keduanya saling melihat satu sama lain. Di dalam hati, mereka malah merasa senang sebab paham bagaimana tersiksa nya Ellen setelah David menikah lagi. Nyonya yang dulunya di kenal baik, berubah menjadi acuh pada keadaan sekitar sebab stres berat mengelabui kerja otak.

Dulu sebelum Paula hadir, Ellen sering memberikan uang tambahan setiap Minggu untuk anak Istri mereka. Tapi sekarang, jangankan memberikan uang lebih, Ellen kerapkali menunjukkan sikap janggal bahkan terkadang amarahnya sulit terkontrol. Yang paling sering terlihat, saat Ellen senyum-senyum sendiri selayaknya orang stres.

"Biar tahu rasa Tuan." Ujar salah satu penjaga berbisik.

"Bagaimana kalau kita di penjara Rul."

"Tidak ada bukti."

"Apa kita keluar diam-diam saja ya Rul. Cari kerja di proyekan lebih baik daripada di sini. Nyonya sudah tidak pernah kasih uang rokok." Gerutu lainnya.

"Kita kabur malam ini saja."

"Oke Rul. Sekalian cari kontrakan baru."

David sendiri langsung menghubungi orang suruhannya untuk mencari keberadaan Ellen. Dia tidak perduli harus merogoh kocek lebih dalam asalkan Ellen bisa di temukan. Kini mimpi buruk yang datang setiap malam benar-benar terjadi. Ellen pergi karena sikap payahnya dalam mengambil keputusan. Jika memang Ellen di anggap penting, seharusnya David menolak saran dari Bu Sarah yang memintanya menikah lagi demi sebuah keturunan. Bodohnya, David mengiyakan tanpa perlawanan padahal sosok Ellen lebih penting dari sekedar memiliki anak.

🌹🌹🌹

Entah berapa jam Ellen terlelap, itupun bangun dalam keadaan panik. Rumah David berhasil menciptakan trauma sampai terkadang Ellen terserang rasa panik berlebihan. Kehangatan serta kenyamanan kini tergantikan dengan pemandangan pahit yang setiap hari terpaksa di lihat.

"Aku sudah tidak di rumah itu." Gumam Ellen seraya mengatur nafasnya yang memburu. Dia melirik jam dinding yang menunjukkan pukul setengah enam pagi." Sebaiknya mandi dulu." Ellen bangun dan memeriksa kamar mandi. Ternyata di dalamnya sudah tersedia peralatan mandi termasuk handuk.

Ellen membersihkan diri dengan sedikit terburu-buru. Sekarang dia bukan lagi menjadi Nyonya melainkan seorang ART jadi tidak boleh bermalas-malasan.

Setelah mengeringkan tubuh serta rambutnya, Ellen kembali mengenakan baju yang sama. Baru saja pintu terbuka, terdengar suara seseorang menyapu halaman. Ellen pikir itu Mbok Lela sehingga dia langsung berjalan keluar rumah.

"Mbok..." Ucapan Ellen tertahan saat mendapati fakta bahwa orang yang menyapu halaman bukanlah Mbok Lela melainkan seorang pemuda. Mereka pasti pembantu yang lain. Batin Ellen sambil tersenyum nyengir sebab di sekitarnya tidak hanya ada satu melainkan beberapa lelaki. Mungkin semalam Ellen tidak fokus sehingga baru menyadari keberadaan mereka.

"Mbok Lela ada di bangunan utama." Jawab si pemuda. Dia merupakan orang yang bertugas merawat pekarangan.

"Oh begitu. Maaf saya tidak tahu." Cukup canggung rasanya menjadi pusat perhatian. Rupanya para lelaki termasuk si tukang kebun menatap ke Ellen secara bersamaan.

"Nona saudara nya Mbok Lela?"

"Saya juga pembantu." Jawab Ellen asal." Masuk lewat mana ya." Ingin rasanya Ellen bergegas pergi karena tatapan nakal sekitar.

Wajar begitu. Keseharian anak buah Yuan berjalan datar. Mereka wajib waspada dalam 24 jam tanpa bebas berpergian kecuali ada tugas di luar. Kehadiran Ellen tentu menyegarkan mata. Sekalipun mereka berkenalan dengan wanita pasti berasal dari kalangan pellacur atau gadis kampung sementara kecantikan Ellen sangatlah lain selayaknya kecantikan wanita terhormat dari kalangan atas.

"Mari saya antar Non."

"Nama saya Ellen, biasa di panggil El. Em sebut nama saja, saya di sini berkerja seperti kalian." Jawab Ellen yang langsung di sambut riuh.

Hal itu menimbulkan sedikit kebisingan dan membuat Yuan terjaga. Dia terbiasa waspada sehingga suara sekecil apapun pasti di dengar telinga tajamnya.

Yuan menyikap selimut lalu berjalan ke arah jendela dan mengintip dari korden. Tatapannya langsung tertuju pada Ellen, sosok yang di anggap asing.

Tentu saja cara kerja Johan sangatlah cepat.

Yuan menutup lagi korden lalu mengambil ponselnya. Terlihat beberapa panggilan tidak terjawab dari Johan juga sebuah pesan yang menjelaskan soal kedatangan Ellen.

📞📞📞

"Ya Tuan.

Kini panggilan Johan kembali formal sebab dia sedang berada di salah satu markas bersama anak buah lainnya.

"Sudah kau beritahu soal wanita itu pada yang lain?

"Belum sempat Tuan. Saya masih mengurus beberapa hal. Satu jam lagi saya selesai, nanti sekalian tanda tangan kontrak. Apa dia melakukan kesalahan?

"Menurut mu bagaimana? Daging segar di sarang predator?!!

Johan tertawa kecil. Hanya beberapa anak buah Yuan yang sudah berkeluarga. Banyak di antara mereka memilih hidup sendiri dan memakai jasa pellacur untuk memenuhi kebutuhan batin mereka.

"Tuan harus rasakan aroma segarnya agar Tuan bisa jatuh cinta dan menikah. Seorang penguasa membutuhkan penerus.

"Kenapa tidak kau saja yang menikah dan mempunyai anak.

"Saya bukan siapa-siapa Tuan.

"Aku menganggap mu saudara tapi kau malu mengakuinya!

"Saya merasa terhormat. Kalau saya akui di depan yang lain, takutnya mereka meminta hal yang sama.

Apa yang Johan lakukan adalah bentuk rasa hormatnya pada kedua orang tua Yuan. Dia sudah bertekad akan menjaga Yuan sampai titik darah penghabisan.

"Kau terlalu banyak mulut!

"Semoga harapan saya cepat terwujud.

"Apa tujuanmu menghadirkan dia untuk menggoda ku?!!

"Mana mungkin saya bisa menggerakkan hati kalau anda tidak berkenan. Saya murni menolong nya. Jika di rumah Tuan, lelaki itu tidak mungkin bisa menemukannya.

"Kenapa kau bersikap sok sosial!!

"Saya pikir wanita itu berhasil menggerakkan hati saya untuk menolong.

"Bilang saja kau menyukainya!

"Sisa hidup saya untuk melayani anda.

"Banyak alasan. Katakan sejujurnya, aku mengizinkan. Nanti anakmu akan menjadi penerus...

"Hanya benih dari si pewaris yang boleh meneruskan. Eum saya selesaikan perkerjaan agar saya bisa cepat pulang.

📞📞📞

Belum sempat Yuan menjawab Johan sudah menutup panggilan. Ponsel di letakkan secara kasar sebab Yuan selalu kesal saat Johan menyinggung soal penerus kekuasaan.

Entah karena terlalu terbiasa di didik keras atau memang Yuan sulit jatuh cinta? Satu kali pun Yuan tidak pernah menunjukkan ketertarikan pada lawan jenis. Sedikit aneh bagi lelaki normal bukan. Meski sebagian besar anak buahnya malas menikah tapi mereka memiliki kebutuhan batin yang perlu di penuhi. Sementara Yuan tidak pernah menyinggung soal wanita apalagi menjalin hubungan. Johan cukup terbebani sebab Yuan membutuhkan penerus untuk mewarisi kekuasaannya.

"Ada-ada saja!" Umpat Yuan seraya mengenakan baju serta celana panjang. Dia berniat menegur anak buahnya agar fokus mereka tidak teralihkan.

Bersamaan dengan turunnya Yuan dari anak tangga, terlihat salah satu anak buah nya berjalan menuju dapur bersama Ellen melalui pintu samping. Pemandangan itu cukup memuakkan bagi Yuan yang selalu menerapkan kedisiplinan ketat.

"Kumpulkan semua anggota sekarang!!" Pinta Yuan lantang.

Kehadiran Yuan sangat mengejutkan karena tidak biasanya sosok itu bangun pagi. Ellen sendiri tidak kalah panik mendengar suara asing yang terdengar memekakkan telinga.

"Baik Tuan." Bergegas si anak buah pergi untuk mengumpulkan anggota lain.

"Di sini bukan tempatnya menjajakan diri!" Tegur Yuan tanpa perasaan. Mbok Lela yang mendengar itu tidak bisa berbuat apapun dan memilih melanjutkan pekerjaannya.

"Maksud Tuan?" Ucap Ellen malah bertanya.

"Kau tidak punya pakaian yang lebih sopan hah!"

"Tidak ada. Saya baru datang kemarin dan eum Johan tidak memperbolehkan saya berkemas." Kenapa aku kesal ya. Padahal aku memang cuma punya harga diri.

"Kau pikir aku mau mendengar alasannya! Jangan beranggapan kalau kau bisa berbuat semau mu di sini!"

"Memang nya saya berbuat apa Tuan? Saya tadi hanya bertanya pada mereka karena saya belum tahu tempat ini." Jawab Ellen santai.

Mbok Lela berusaha memberi isyarat agar Ellen menjawab sekedarnya saja daripada memicu kemarahan Yuan. Tapi bahasa isyarat itu tidak di sadari Ellen yang minim kepekaan.

"Kau di larang menggoda mereka dan mengakibatkan penjagaan melemah."

Ellen mengerutkan keningnya. Dia kurang paham tentang apa yang Yuan bicarakan. Ellen pikir para lelaki itu berkerja sebagai pembantu bukan ajudan yang wajib bersikap tegas.

"Saya memang sering menjual harga diri tapi saya tidak pernah menggoda siapapun."

Yuan mendengus lalu mengeluarkan senjata api dari saku celananya. Bergegas Mbok Lela meminta maaf dan berusaha menjelaskan jika Ellen hanyalah orang baru.

"Kau ingin lelaki itu tidak menemukan mu kan!!" Rayuan Mbok Lela tidak di gubris. Yuan masih enggan menurunkan senjata apinya." Kenapa tidak mati saja daripada kau merepotkan orang!!" Imbuh Yuan.

"Orang bunuh diri tidak mungkin masuk surga. Kalau bunuh diri, berarti saya tidak bisa bertemu dengan kedua orang saya."

Seperti Yuan, Ellen pun tidak merespon ucapan Mbok Lela saat mendengar Yuan membahas soal kehidupannya. Terdengar Ellen menghela nafas panjang nan berat sebelum melontarkan jawaban bersifat menantang.

"Lain hal jika di bunuh. Silahkan Tuan lakukan, saya dengan senang hati menerima. Jujur saja kalau saya lelah berada di sini. Tidak ada tujuan apalagi rumah untuk pulang. Saya pun ingin mati saja agar tidak merepotkan orang. Tapi lelaki itu tidak mengizinkan." Ellen malah tertawa kecil meski terselip rasa takut." Sebagai wanita, hidup saya sungguh tidak berguna. Saya hanya berusaha menikmati hidup tanpa tekanan dari lelaki itu. Kalau pun kematian datang lebih awal, itu akan lebih baik." Imbuhnya.

Yuan tidak bergeming namun tangannya belum di turunkan bahkan bersiap menarik pelatuk. Ellen menutup mata ketika terdengar suara duuup!!! di ikuti pecahnya sebuah guci pyaaarrr!!! Ketika sadar tembakan tidak di arahkan padanya, Ellen kembali menegakkan kepalanya.

"Jagalah sikap juga cara berpakaian mu! Kalau sampai kau bersikap selayaknya pellacur, aku tidak segan-segan membunuh mu!!" Ancam Yuan sebelum melangkah pergi sambil menyimpan senjatanya kembali.

"Duh syukur, Tuan berbaik hati. Lain kali tidak boleh begitu Non. Tuan itu serem kalau marah." Tutur Mbok Lela.

"Saya memang belum ada baju ganti Mbok. Panggil El saja, saya bukan Nona. Saya asistennya Mbok Lela."

"Tapi mendingan diam El daripada seperti tadi."

"Mati tidak masalah Mbok. Enak bisa ketemu orang tua saya."

"Hush ngomong apa kamu El."

"Saya memang tidak sempurna sebagai wanita." Ujar Ellen pelan.

"Kamu sedang dalam masalah ya?" Tanya Mbok Lela ingin tahu.

"Iya Mbok."

"Owalah. Tapi tetap harus semangat dan jangan putus asa."

"Saya putus asa." Jawab Ellen seolah asal bicara padahal itulah faktanya sebab Ellen mengucapkan dengan senyuman.

"Pasti putus cinta. Masih banyak pilihan lain El."

"Saya mandul Mbok dan dia tidak mau menceraikan saya."

"Loh itu berarti Suami mu mencin...."

"Dia menikah lagi." Mbok Lela langsung bungkam." Saya hanya mau pergi dan hidup tenang." Imbuh Ellen.

"Sabar ya El." Sambil mengusap punggung Ellen.

"Sudah melebihi batas sabar Mbok. Eum perkerjaan pertama saya apa ya Mbok?" Tanya Ellen ingin mengalihkan pembicaraan.

"Mbok ajari buat kopi untuk Tuan."

"Mendingan bersih-bersih Mbok. Sepertinya Tuan orang yang..."

"Sudah, jangan di bicarakan." Sahut Mbok Lela tidak ingin Ellen melanjutkan perkataannya." Bersih-bersih sudah selesai El." Lanjutnya.

"Oh, saya telat bangun ya." Setidaknya aku tidak harus melihat pemandangan buruk itu meskipun Tuan rumahnya sangatlah tidak bersahabat.

Sejak lama Ellen meniatkan diri untuk menerima apapun kehidupannya asalkan dia berhasil keluar dari rumah David. Sekalipun Ellen harus menikah dengan lelaki miskin, itu lebih baik daripada harus berbagi kasih dengan wanita lain.

🌹🌹🌹

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!