NovelToon NovelToon
SANG PEBINOR

SANG PEBINOR

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:670.6k
Nilai: 4.7
Nama Author: sendi andriyani

Tak semua perjodohan membawa kebahagiaan, hal ini terjadi pada Melisa Prameswari dan Dion Mahessa.


Keduanya menikah atas kesepakatan antara keluarga. Namun, setelah bertahun-tahun membina rumah tangga, tak ada kebahagiaan sama sekali.


Hingga satu hari, Dion dan Melisa pindah ke rumah baru dan saat itulah Melisa seolah menjadi sosok berbeda setelah bertemu dengan seorang pemuda bernama Arvino Sanjaya.


Puncaknya, saat Dion dengan mata kepalanya sendiri menyaksikan perselingkuhan istri dan tetangga nya itu.


Bagaimanakah nasib pernikahan Dion dan Melisa? Apakah akan berakhir atau sebaliknya, ataukah Melisa malah memilih Arvin?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sendi andriyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11 - SANG PEBINOR

Arvin masih memeluk Melisa, wanita itu masih menangis di pelukan hangat pemuda itu. Hingga beberapa menit kemudian, setelah di rasa Melisa sudah sedikit tenang, Arvin pun melerai pelukan nya. Dia membingkai wajah cantik yang bersimbah air mata itu dengan lembut, lalu mengecup kening Melisa dengan mesra.

Tentu saja hal itu membuat Melisa melotot, dia tak menyangka akan mendapatkan kecupan hangat dari pemuda yang selama ini cukup dia kagumi. Namun, dia sadar benar akan status nya yang sebagai istri pria lain, jadi dia hanya memendam nya dalam hati. Kalau pun bertemu, Melisa pasti menundukan wajah nya dari Arvin. 

Dia menekan sekuat tenaga perasaan dalam hati nya agar tidak bertumbuh semakin dalam. Tapi, apa yang pemuda itu lakukan? Dia bahkan mengecup kening nya dengan hangat.

"Ar-vin.."

"Iya, kenapa? Kamu marah karena aku mencium mu hmm?" Tanya Arvin lirih. Melisa menggelengkan kepala nya, dia tidak marah hanya saja terkejut karena perlakuan pemuda itu yang sedikit membuat nya terbawa perasaan.

"Tidak." 

"Lalu, kenapa?" 

"Aku hanya terkejut, kenapa kamu melakukan ini padaku?" Tanya Melisa tak kalah lirih nya.

"Aku menyukai mu, maaf kalau aku lancang. Aku mengetahui semua yang terjadi padamu, bahkan saat suami mu dengan tega menampar mu, lalu menyeret mu ke kamar mandi, aku tahu itu." 

Melisa membulatkan mata nya, sungguh dia tidak menduga kalau Arvin mengetahui semua nya. Tapi, dari mana?"

"Dari mana kamu mengetahui hal itu, Vin?"

"Dari jendela, aku mengintip malam itu saat mendengar Dion berteriak juga menggedor-gedor pintu. Aku tak kuat, aku sakit melihat mu di perlakukan seperti itu." Kedua mata Arvin berkaca-kaca, dia menatap Melisa dengan tatapan dalam, membuat wajah Melisa merona. Tak pernah, dia di tatap seintens itu oleh seorang pria. Bahkan ayah nya saja, tidak pernah menatap nya seperti ini.

"Maaf kalau aku lancang karena sudah berani mengintip, tapi kalau aku tidak melakukan hal itu, aku takkan tau perbuatan keji suami mu itu." 

"Hmm, itu sudah berlangsung cukup lama. Bahkan sejak kami menikah, hubungan kami tidak pernah baik, Vin." Lirih Melisa, nada suara nya sangat lemah. 

"Lalu, kenapa kamu masih bertahan dengan pria brengsek itu?" Mendengar pertanyaan itu, Melisa tersenyum kecut. Dia merasa tak punya siapa-siapa lagi, orang tua nya memang masih hidup, tapi mereka tak peduli, bahkan tak mau peduli lagi tentang dirinya. 

"Karena aku tak punya siapa-siapa, aku takut pada nya karena aku merasa tak bisa hidup sendirian." 

"Kamu punya aku sekarang, jangan terus tunduk pada pria itu, melawan lah." Ucap Arvin, tangan nya mengusap lembut pipi Melisa yang terdapat luka lebam bekas tamparan Dion semalam.

"Apa aku bisa?"

"Tentu, kamu pasti bisa. Aku yang akan selalu mendukung kamu, kapanpun." 

"Benarkah?" Tanya Melisa, Arvin mengangguk dengan seulas senyum tipis yang terlihat sangat manis. Mata nya menyipit karena senyuman itu, membuat hati Melisa berdebar tak karuan.

"Iya, kamu harus berubah sayang."

"Sa-yang?"

"Iya, sayang." Jawab Arvin, sambil mengusap ujung mata Melisa dengan ibu jari nya.

"Kenapa memanggil ku seperti itu, Arvin?" 

"Karena aku menyukai mu, sejak pertemuan pertama kita hari itu." Jawab Arvin, lagi-lagi dia tersenyum manis.

"Benarkah? Tolong, jangan membuat aku terbawa perasaan dengan perlakuan mu ini." 

"Kenapa tidak, justru bagus kalau kamu baper." Pemuda itu tersenyum, lalu sedetik kemudian dia mencuri ciuman mesra di bibir Melisa. Sesuatu yang tak pernah di sentuh oleh suaminya sendiri. 

Selama tiga tahun menikah, Melisa belum pernah berciuman dengan suami nya sendiri. Aneh bukan? Tentu saja aneh. Karena Dion hanya menusuk lubang miliknya, itu pun tak pernah dengan durasi yang lama. Dia tidak pernah menjamah bibir, atau dada sekalipun. 

"Arvin.."

"Kenapa, apa aku tak boleh mencium mu?" Tanya Arvin.

"Tapi ini tak pantas, aku wanita bersuami."

"Lihat dulu suami kamu seperti apa, kamu yakin kalau dia tidak punya wanita lain di luar sana hmm?" Tanya Arvin lagi.

"Kemarilah." Ajak Arvin, dia menarik tangan Syera lalu mendudukan wanita itu di pangkuan nya.

"Arvin.." 

"Ceritakan, semua nya padaku."

"Apa?"

"Sayang.." 

"Hmmm, baiklah. Aku dan Mas Dion menikah karena perjodohan, orang tua ku punya hutang pada keluarga nya, dan aku di jadikan penebus hutang. Awalnya, kami sama-sama menolak perjodohan karena tidak saling mengenal. Namun orang tua kami kekeuh dan akhirnya kami menikah, setelah perdebatan yang cukup alot terjadi antara Mas Dion dan keluarga nya."

"Aku pikir, seiring berjalan nya waktu kami mungkin akan mulai menerima satu sama lain seperti perjodohan lain nya. Tapi ternyata aku salah besar, bahkan setelah tiga tahun kami menikah, Mas Dion tak pernah menganggap aku sebagai istrinya. Dia selalu bertindak seenaknya, kalau aku membantah sedikit saja dia akan mengamuk." Jelas Melisa lirih, mengingat semua itu selalu membuat hatinya berdenyut nyeri.

"Jadi, ini bukan pertama kali nya Dion menyakiti fisik kamu?" Tanya Arvin. Melisa tersenyum kecut, lalu menganggukan kepala nya. 

Arvin menyibak pakaian bagian lengan Melisa, dia membelalakan mata nya saat melihat terdapat banyak luka bakar disitu.

"Luka apa ini?"

"Rokok, kalau marah dia akan melukai aku dengan rokok." Jawab Melisa, hal itu membuat Arvin meradang.

"Kenapa kamu diam saja hah? Aku saja yang mendengar nya merasa sangat marah."

"Aku bisa apa? Orang tua ku sudah tak peduli padaku lagi, mereka tak mau peduli lagi." Jawab Melisa, wanita itu menundukan kepala nya, dia menahan air mata nya agar tidak menetes. Harusnya, dia tidak terlihat lemah di depan Arvin.

"Tapi aku peduli, sayang. Aku sangat peduli, mulai saat ini izinkan aku untuk menjaga mu."

"Maksud kamu?" Tanya Melisa. Tanpa bicara apapun lagi, Arvin menyusupkan tangan nya di tengkuk belakang Melisa, lalu menarik nya hingga membuat bibir mereka bersentuhan.

Kedua mata Melisa melotot menatap wajah Arvin yang sudah memejamkan mata nya, bibir pemuda itu melumaat dengan lembut bibir bawah nya. Meskipun awalnya Melisa menolak, tapi akhirnya dia pun pasrah dan menerima apapun yang di lakukan oleh Arvin pada nya. 

Kedua tangan Arvin memeluk pinggang Melisa dengan posesif, sesekali tangan nya mengusap paaha Melisa dengan lembut membuat Melisa nyaman. 

Perlakuan Arvin membuat sesuatu di bawah sana bergejolak, inti miliknya berdenyut, tak pernah dia merasakan hal seperti ini, karena Dion tak pernah melakukan hal seperti ini terlebih dulu sebelum bermain gulat di atas ranjang. 

Pria itu terlalu egois, hingga tak memperdulikan kepuasan istrinya sendiri. Jangankan puas, yang ada Melisa merasakan sakit karena pria itu selalu masuk sebelum miliknya basah. 

Kalau pun sudah masuk, pria itu akan bermain dengan cepat hingga membuat miliknya kesakitan. Dia juga selalu menyudahi sebelum Melisa ikut keluar juga.

Beberapa menit kemudian, Arvin menyudahi ciuman nya. Pemuda itu mengusap bibir Melisa dengan ibu jari nya.

"Bibir kamu manis, sayang."

"Jangan membuat aku malu." Ucap Melisa.

"Kenapa harus malu? Memang fakta nya begitu, bibir kamu terasa manis." 

Arvin mengambil kedua tangan Melisa dan meletakan nya di leher nya. 

"Arvin.."

"Iya sayang, kenapa?"

"Tidak ada, sebaiknya kamu segera pulang. Karena Mas Dion akan pulang sebentar lagi untuk makan siang." Lirih Melisa.

"Baiklah, setelah pria itu pergi aku akan kesini. Aku ingin jatah." 

"Jatah apa? Jangan konyol." Ketus Melisa.

"Sesuatu, nanti aku akan melakukan nya."

"Tidak, aku masih punya suami."

"Lalu, memang nya kenapa? Kamu tidak main bersama ku, sayang?"

"Main apa?"

"Main bola, ini aku masukin ke gawang nya." 

"Ternyata kamu sangat mesuum ya." 

"Mesuum sama kamu doang, aku kan udah dewasa hehe, cuma jomblo aja." Jawab Arvin sambil cengengesan.

"Dihh jomblo.."

"Nungguin kamu jadi janda, jangan lama-lama ya, sayang." Ucap Arvin sambi kembali mencium bibir Melisa singkat.

"Ihh Arvin.."

"Jangan nolak kalau kamu suka, sayang. Jangan kunci pintu belakang ya? Nanti aku kesini lagi."

"Iya, sudah sana pulang keburu Mas Dion pulang." Ucap Melisa, tapi dirinya tidak kunjung turun dari pangkuan Arvin. Definisi nyaman, tapi jual mahal. Itulah Melisa saat ini.

"Yaudah, kamu nya turun dong."

"Eehh, iya hehe." Jawab Melisa, dia pun turun dari pangkuan Arvin. Pemuda itu bangkit, lalu kembali memeluk Melisa juga mencium bibir nya, bahkan sempat melumaat nya sebentar.

"Aku pulang dulu, sayang." Melisa pun menganggukan kepala nya, Arvin tersenyum lalu mengedipkan mata nya dengan genit. Pemuda itu pun keluar dari rumah Melisa lewat pintu belakang.

"Tanggung kan ya, aku sudah di tuduh selingkuh oleh suami ku sendiri, jadi sebaiknya aku wujudkan tuduhan itu agar suamiku senang." Gumam Melisa, sambil tersenyum kecil.

......

🌻🌻🌻🌻

1
Eka Awa
wah jgn2 gaun yg di pengen in si gia yg td arvin beliin untuk melisa
Imas Suryani
Luar biasa
Eka Awa
arvin nie selain meresahkan jg mencurigakan deh kek nya bkn pengangguran biasa
Anggikphonee
Lumayan
Eka Awa
lengkap amat thor, muka pas2an senjata mungil muncratan songong pula😂
Dewie Soeroyo
Luar biasa
Wagiyem Ibune Wilda
kenapa aq yg deg-degan
Wagiyem Ibune Wilda
modus😆😆
Wagiyem Ibune Wilda
bagus vin
Wagiyem Ibune Wilda
gasss vin
Wagiyem Ibune Wilda
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Wagiyem Ibune Wilda
kucng pembawah berkah
Wagiyem Ibune Wilda
awas Arvin bintitan nanti mataya🤣🤣🤣
Wagiyem Ibune Wilda
mampir aq
Doni Erwin
judul nya nyasar ini..
Nur Aidi Athi
Kecewa
Nur Aidi Athi
Buruk
Norleha Arsad
malas baca perempuan curang sama lelaki lain
Nining Chili
👍👍
Rini Haryati
bagus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!