NovelToon NovelToon
Duda Istimewa Ku

Duda Istimewa Ku

Status: tamat
Genre:Action / Romantis / Komedi / Tamat
Popularitas:5M
Nilai: 4.9
Nama Author: Vie Alfredo

berkisah tentang perjalanan cinta wanita muda ,ternyata cantik saja tidak cukup menjamin kemulusan dalam menjalin sebuah hubungan percintaan, setelah mengalami jatuh bangun yang cukup berat dan menyakitkan, akhirnya hati wanita muda berlabuh di hati duda idaman
penasaran gak ma cerita nya???
yuk reading guys😇

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vie Alfredo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

11 Restu

Minggu pagi yg cerah.

Vevey bangun pagi dan berniat untuk lari pagi.

"Bimbim bangun dong temenin kakak lari pagi."Vevey membangunkan Bima dan menarik selimutnya.

"males kak!" Bima menarik selimutnya lagi sampai menutup kepala.

Vevey berlari keranjang Bella,

"Bella, Bella temenin kakak beli es cream yuk sama camilan di mini market!, kita berdua aja kakak Bima gak usah" Vevey membujuk Bella.

Bella segera bangkit, dan pergi mencuci muka.

" yuk kak berangkat!" ujar Bell setengah sadar.

Vevey tertawa gemas melihat adeknya.

" yakin, kamu mau pake baju tidur gitu?" tanya Vevey sambil menunjuk baju Bella.

Bella melihat baju yang di pakainya.

"ooh"Bella bergegas mengganti baju.

tiba-tiba Bima berdiri dengan penuh semangat.

"kenapa Bim?" tanya Vevey.

" Bima gak jadi malas kak, ikut yah ?"tanya Bima merayu.

" ok!!"ujar vey.

Di taman

Vevey berlari memutari taman,dan kedua adeknya duduk manis saja melihat kakaknya berlari-lari .setelah dirasa cukup lelah, Vevey pun mengajak kedua adiknya ke mini market.

mereka membeli banyak camilan dan membeli beberapa es cream.

dan beristirahat di taman.

mereka pun menikmati makanan yang mereka beli,

Vevey meminum air mineral yang dia beli.

"apa kakak akan segera menikah?" tanya Bima mendadak.

Vevey yang sedang minum pun tersedak dengan pertanyaan Bima.

"uhuk-uhuk, Bagaimana Bima tahu tentang kakak akan menikah?" tanya Vevey terheran Karna Vevey belum membahas terlalu serius soal itu pada babenya.

" beberapa hari lalu,kakak donatur eh maksudnya kak Jovan datang ke sekolah, dia bertanya banyak tentang kakak, dia bertanya apa yang kakak suka dan tidak suka!" ujar Bima.

" apa kau memberitahunya?"tanya vey mulai penasaran.

"aku beritahu bahwa kakak sangat suka dengan lagu-lagunya om Iwan fals, kakak selalu pergi ke konser-konser om Iwan,bahkan kakak penah dimarahi babe Karna bela-belain bolos sekolah untuk melihat konsernya...!"jawab Bima polos.

(ah pantas saja tiba-tiba dia mengajak nonton bang iwan) dalam hati.

" bagaimana bisa kau membeberkan informasi tentang kakakmu ini pada orang yang baru kamu kenal,sayang?,bahkan sedetail itu!" ujar Vevey gemas pada adiknya ini.

" sebenarnya aku juga tidak ingin,tapi kak Jovan berjanji akan memberikan aku dan Bella banyak hadiah!" kata Bima gembira.

" sungguh terlalu,kau menukarkan kakakmu dengan hadiah?" Vevey menjewer kuping Bima gemas.

"Ach,ach, ampun kak...tapi kak Jovan bilang akan segera menikahi kak Veiira dan jika Kita jadi satu keluarga kak Jovan akan membelikan apa saja yang kita mau!" Bima berusaha melepaskan tangan Vevey dari telinganya.

Vevey menghela nafas panjang,

" kak apa sebelum kak Jovan menjadi donatur di sekolahku, kakak sudah mengenalnya?" tanya Bima penasaran.

" kakak hanya bertemu sekali sebelumnya, itupun tidak sengaja dan bertemu lagi saat disekolah,dan mengenalnya saat menjadi tetangga kita!" ujar Vevey menutupi kejadian saat tak sengaja tertabrak mobil Jovan.

sejenak dia berpikir tentang pertemuannya dengan Jovan yang serba kebetulan.

sementara Bella asyik menikmati es creamnya dan tidak memperdulikan obrolan kedua kakaknya.

"ah lupakan?" batin vevey

Vevey kembali meneguk air minumnya

" apa kakak akan hamil,dan punya anak setelah menikah?" pertanyaan yang tiba-tiba keluar dari mulut Bima.

Vevey terkejut dan menyemburkan air minum yang baru masuk ke mulutnya dan tak sengaja menyembur ke arah Bella.

Bella yang tersembur kaget dan menjatuhkan es cream nya.

"ah, Bella maaf kakak tidak sengaja!!

Vevey panik dan berusaha mengelap muka Bella yang Basah dengan handuk yg melingkar di leher Vevey.

Bella berkaca-kaca dan kemudian menangis Karna es creamnya terjatuh.

"haaaaaa huuuua huaaaa, es cream ku hiks hiks hiks" tangis Bella pecah.

Bima segera menyodorkan es cream miliknya yang masih terbungkus rapi

" nih, makan punya kakak,udah gak usah nangis! , anggap saja mandi pake shower!" ujar Bima menenangkan Bella.

Bella mengusap air matanya dan menerima es cream Bima, sepertinya yang diucapkan kakaknya benar Karna Bella juga belum mandi.

"aduh Bima dewasa sekali, baik sekali !"ujar Vevey tersenyum kemudian

Vevey menjitak kepala Bima...

"aduh kakak, sakit, Bima bilangin babe ntar!"ancam Bima

"adukan saja! bagaimana Anak kecil sepertimu menanyakan pertanyaan seperti itu?" seketika wajah Vevey memerah.

"Apa yang salah dengan pertanyaan Bima?, itu tetangga belakang rumah yang seumuran kakak juga menikah dan punya anak!" ujar Bima membela diri.

astaga anak ini batin Vevey.

"Baiklah kita harus segera pulang!,bawa makanan kalian dan buang sisa bungkus ke sampah." Vevey menggadeng tangan Bella

dan Bima berjalan pulang.

Sesampai dirumah

Vevey merebahkan tubuhnya di ranjang kesayangannya,Vevey terpejam membayangkan masa lalunya.

dia sudah 3x kandas dalam menjalin sebuah hubungan.

saat cinta pertamanya berkhianat dengan sahabat baiknya,saat SMA dulu

Dan kemudian bertemu dengan bule ganteng saat Vevey bekerja sebagai pemandu wisata, setelah lulus SMA, dan baru memulai kuliahnya dia bertemu dengan Josh bule berdarah Jerman.

baru sebulan pacaran ketahuanlah Josh sudah memiliki istri dan 2 anak.

kemudian Vevey bertemu Hans di kampus satu jurusan bisnis dan mereka berdua merasa nyaman dan menjalin hubungan cukup lama sampai 3tahun itupun kandas setelah Hans dijodohkan dengan cinta pertamanya.

"ini mungkin karma udah bohongin babe dan pacaran sembunyi-sembunyi dari babe."

semua yang diharapkan indah tidak terjadi justru pergi dari anganya jauh.

sampai akhirnya Vevey bertemu dengan Jovan

dan tak berpikir akan begini akhirnya.

yang diharapkan Jovan tidak akan meninggalkanya.

hari Selasa datang...

handphone Vevey bergetar di atas meja

Vevey bergegas mengambil handphonenya dan mengangkat penuh dengan semangat!

" pagi kakak, apakah hari ini ada waktu untuk anak kita?"tanya Vevey

"hahahhaha, sayang belajarlah memanggilku honey, jika kau memanggilku kakak! lalu yang kau sebut anakmu itu berarti keponakanku dong?" ujar Jovan terkikik.

" tidak mau!" sahut Vevey sambil manyun.

" okey, karna belum sah aku mengalah!"ujar Jovan mengalah.

"sayang,10 menit lagi aku sampai!" ujar Jovan yang sedang dalam perjalanan kerumah Vevey.

"apah?, aku belum mandi!"Vevey segara menutup telponnya. dan segera berlari ke kamar mandi.

"hallo hallo, hahahha bikin gemas saja!"

Jovan tertawa, dengan tingkah Vevey yang slalu mematikan telpon mendadak.

"kakak ini benar-benar gila!, aku harus mandi bebek, bagaimana pun aku harus terkesan dan tampil cantik saat bertemu dengan calon anaku nanti!" Vevey mengomel sepanjang mandi sampai selesai berdandan.

bagaimana tidak dia bisa mandi berjam-jam saat akan pergi .

tapi dia harus bergegas agar tidak mengecewakan Cindy ( calon anaknya)

dia sudah mengecewakan saat pertemuan pertamanya, kali ini dia harus bisa mengambil hati Cindy.

"Vey! nak Jovan sudah datang ini!" teriak pak Tohar.

"suruh tunggu saja!" teriak balik Vevey.

(kayak dihutan ye harus teriak)

dalam hati Jovan.

pak Tohar menemani Jovan duduk di ruang tamu.

"mau pergi kemana nak Jovan?" tanya pak tohar.

" berhubung bapak senggang, Jovan mau meminta ijin bapak terlebih dulu.

Jovan berniat menikahi Veeira Salsabila pak, Jovan janji akan menyayangi dan mencintainya sepenuh hati dan akan membahagiakan Vevey pak, saya yang duda anak satu ini memohon restu bapak!" ujar Jovan meminta restu pak Tohar.

Vevey yang ingin melangkah keluar pun terhenti di balik tembok menguping pembicaraan Jovan dan babenya.

" nak Jovan, jika vevey bersedia menjadi istrimu, bapak tidak akan menghalanginya!

Bapak hanya berpesan, tolong bersabarlah menghadapinya, dia mungkin masih kekanak-kanakan,dia mungkin belum tahu tentang kewajiban-kewajibanya setelah menikah, bersabarlah membimbingnya untuk menjadi istri dan ibu yang baik!" ujar pak tohar berkaca-kaca, bagaimana tidak anak yang dirasa baru ditimangnya kemarin, sudah secepat ini diminta orang.

Vevey yang berdiri di belakang tembok meneteskan air mata.

" saya akan membimbingnya dengan penuh kesabaran pak!, terimakasih sudah memberi kami restu!" ujar Jovan sambil mencium tangan pak tohar.

"iya,nak!" jawab pak Tohar.

Vevey menghapus air matanya dan bergegas keluar dan tersenyum.

"Yuk.!" ajak Vevey ke Jovan.

Jovan berdiri dan berpamitan ke pak Tohar.

"kami pergi dulu ya pak!"

pak tohar membalasnya dengan senyuman.

mereka pun bergegas pergi.

Di kediaman orang tua jovan

Jovan menggandeng tangan Vevey dan menuntunnya untuk masuk ke halaman rumah orangtuanya.

"jangan gugup sayang, mereka akan menyambutmu hangat!" ujar Jovan menenangkan Vevey yang menggenggam tangan Jovan kencang.

merekapun masuk ke dalam.

"mahhh..." sapa Jovan pada ibunya yang sedang duduk memangku Cindy.

"hallo, putri ku sayang!' Jovan juga menyapa putrinya.

Cindy berlari memeluk papahnya yang akhirnya membawa mamah baru pulang.

"papah!, papah!,pulang bersama mamah baruku?" tanya Cindy gembira.

dan berlari memeluk Vevey yang berada di samping Jovan.

"mamah, apa mamah sudah sehat? "tanya Cindy karna yang Cindy tahu papahnya memberitahu bahwa mamah barunya kurang enak badan saat pergi menemuinya pertama kali.

Vevey bingung dengan pertanyaan Cindy, dan melihat ke arah Jovan.

Jovan hanya memberikan kode mata ke Vevey,

Vevey langsung mengerti maksud Jovan.

" ah, iya sayang maafkan mamah ya, pergi begitu saja saat pertama kali bertemu Cindy!

mamah kurang enak badan agak mual jadi pergi mencari udara segar...heheheh"sambil melirik ke Jovan .

Jovan hanya tersenyum.

"apa di dalam perut mamah ada dedek bayinya?" tanya Cindy polos.

"Apaah?" Vevey terkejut dengan pertanyaan anak sekecil ini.

astaga kemarin Bima sekarang Cindy.

mereka belajar dari mana.?dalam hati Vevey.

"ah bukan sayang ! mamah hanya mabuk perjalan saja,hahahha" jawab Vevey sambil terkikik tidak ikhlas.

" tapi,ibu temanku juga tidak enak badan dan merasa mual saat aku main dirumahnya,kata temanku, ibunya tidak sakit!, tapi ada dedek bayi diperutnya!" ujar cindy .

"hahahhahahha " Jovan dan mamahqnya tertawa.

" sudah Cindy, ajak mamamu duduk dulu di sini!"pinta mama Jovan.

" mamah ayo duduk bersama nenek!" ajak Cindy yang merasa senang akhirnya dia punya mamah.

Vevey agak gugup, ternyata mama Jovan tegas sekali saat berbicara.

" tolong biasakan nanti dengan cara berbicara mamah!" pinta Jovan pada Vevey.

" siapa? kenapa kau bicara seperti itu pada menantu mamah!" ujar mamah Jovan mengomeli Jovan.

Jovan hanya terkikik.

"hehheheheheh"

" jangan dengarkan Jovan sayang, mama akan lembut dengan menantu mama! sudah makan belum sayang?" tanya mama Jovan lembut.

" ah, ehm sudah Tante!" jawab Vevey gugup.

" kenapa panggil Tante' ,panggil aku mamah!" ujar mama Jovan tersenyum.

" baik, mah" jawab Vevey .

" mah, segera lamarkan aku! dan aturkan secepatnya pernikahan kita." ujar Jovan yang tak sabar memperistri Vevey.

Vevey pun menunduk malu.

" mamah tolong pangku aku!" pinta Cindy ke Vevey

Vevey segera mengangkat tubuh mungil Cindy kepangkuanya.

" nanti mamah bicarakan pada papahmu,agar mengatur waktunya untuk melamar Vevey untukmu!," ujar mama Jovan.

"Jovan, serahkan ke mama papah,sekarang Jovan mau pergi dulu ya mah sama Vevey dan Cindy ,ingin jalan-jalan bersama!"ujar Jovan sambil menggendong Cindy dengan tangan kirinya dan menggandeng tangan Vevey.

" jangan lupa nanti malam,kita semua kan berkumpul makan bersama,kakakmu juga pulang dari bertugas malam ini!"ujar mama Jovan mengingatkan.

"baik mah!" jawab Jo.

" kami pergi dulu ya mah" Vevey meminta ijin

" hati-hati sayang" ucap mama Jovan.

mereka bertiga bergandengan tangan selayak keluarga yang sedang berbahagia.

mereka menghabiskan waktu berjalan-jalan ke mall,bermain dan makan bersama,hingga waktu sudah hampir berganti malam.

" balik yuk sayang!" ajak Jovan ke Vevey dan mengambil Cindy yang terlelap dalam dekapan Vevey.

mereka menuju parkiran Jo menidurkan Cindy di belakang.

dan membukakan pintu untuk Vevey.

setelah mereka masuk Jovan memakaikan sabuk pengaman untuk Vevey.sambil mengecup kening Vevey.

" terimakasih sayang,sudah menerima kami apa adanya!"ujar Jovan.

jantung Vevey sungguh berdebar kencang,Karna mereka terlalu dekat.

Vevey membelai rambut Jovan lembut dan tersenyum.

"sama-sama kakak" ucap Vevey dan segera mendorong muka Jovan ke depan.

" tolong menyetir yang baik, mama menunggu kita untuk makan bersama!" ujar Vevey menyelamatkan diri, dari singa yang sudah siap-siap ingin menerkamnya.

" jika kita sudah menikah , jangan coba untuk bisa menghindar!" kata Jovan ketawa jahat.

sampai di kediaman keluarga Pratama.

Jovan menggendong putrinya dan mengajak Vevey masuk,rupanya sudah pada berkumpul bersama.jovan menyerahkan Cindy pada mbak Zara untuk ditidurkan di kamar.

di lihat kakaknya yang amat dia rindukan yang baru pulang bertugas 9 bulan dari Papua.

terlihat laki-laki gagah perkasa berdiri merentangkan tangan pada Jovan.

yang tak lain adalah kakak Jovan.

Jo memeluk kakaknya dengan bahagia.

" lama tak berjumpa Jo, kau membawa adek iparku sekarang?"tanya kakak Jovan melihat ke arah Vevey.

" oh iya kenalkan kak ini yang akan menjadi ibu Cindy!" ujar Jovan.

Vevey mengulurkan tangan memperkenalkan diri,

" hallo kak saya veirra"

" Jonathan!, panggil saja kak Nathan!" Nathan menerima uluran tangan Vevey

lalu Jonathan memperkenalkan istrinya yang tak asing dengan Vevey.

" kenalkan ini istriku Vey" memperkenalkan wanita di sampingnya

"Hai, sayang aku Sinta !" tersenyum lembut dan mengulurkan tangan.

Vevey menyambut tangan Sinta sedikit malu mengingat kejadian sebelumnya.

" kak Sinta, maaf untuk sebelumnya karna Vevey tidak tahu"ucap Vevey menunduk malu.

" santai sayang, yang penting kamu dan Jovan sudah baikan!" ujar Sinta

" apa aku tidak tahu sesuatu?" tanya Nathan kebingungan.

"saat aku ingin mengenalkan Vevey pada Cindy, Vevey salah paham melihat Cindy dan kakak ipar dia marah dan pergi begitu saja, dan lucunya lagi Vevey mengira aku memperkenalkan anak dan istriku dan akan menjadikan dia istri kedua,hahahhahahha!"

semua terpingkal mendengar cerita Jovan.

Vevey menunduk sangat malu.

"Jo papahmu menunggu di ruang baca, bawa Vevey, papah mu ingin menemuinya!" ucap mama Jovan.

" baik mah !" Jovan menggandeng tangan Vevey menelusuri lorong-lorong rumah dan berhenti di satu ruangan.

mereka pun masuk ke dalam.

terlihat laki-laki yang berumur namun masih terlihat gagah dan terlihat mirip dengan Jovan,duduk di sofa sedang membaca buku.

" pah ...!" sapa Jovan.

" Duduk!" perintah laki-laki itu yang tak lain papah Jovan.

" siapa namamu?" tanya papah Jovan tegas.

" saya Veirra salsabila om!" jawab Vevey agak takut.

" pah lembut lah sedikit, Vevey belum terbiasa!" ujar Jovan.

" hahahhahahha nak, apa kau mau menerima duda anak satu ini?" tanya papah Jovan yang mengganti nadanya lebih sedikit lembut dan tertawa karna ekspresi Vevey.

Vevey hanya mengangguk Karna masih sedikit takut dengan papah Jovan.

" menantuku, sampaikan pada ayahmu, minggu aku akan datang berkunjung!" ujar ayah Jovan.

" baik om!" jawab Vevey lembut.

" panggil aku papah mulai sekarang!" tegas papah Jovan

" iya,pah!" jawab Vevey sumringah sedikit lega karna keluarga Jovan menerimanya dengan baik.

" makasih pah!, papah terbaik!" ujar Jovan gembira.

" hmmm ayo turun kita makan malam bersama!" ajak papah Jovan.

tradisi keluarga Pratama memang slalu diam saat makan setelah selesai makan mereka baru akan berbincang-bincang dan bergurau karna jarang sekali bisa kumpul- kumpul bersama.

waktu pukul 9 malam Jovan pamit mengantar Vevey pulang.

Dan masih menempuuh perjalanan 2 jam ke rumah Vevey.

saat dalam perjalanan Vevey menghela nafas lega.

" kau harus terbiasa dengan keluarga ku sayang,jika menjadi nyonya Jovan nanti!"

ujar Jovan

" apa kau sudah puas membuatku menjadi bahan candaan keluarga mu?" Vevey mengomel.

" hahahhahah tapi sepertinya kita harus pertimbangkan pertanyaan Cindy tadi, sepertinya dia ingin dedek bayi untuk menemaninya!"Jovan menggoda Vevey

" apah? aku belum siap jika harus cepat punya anak!,aku masih ingin lanjut kuliah,aku juga ingin bekerja!, membantu babe menyekolahkan adek-adekku hingga tamat kuliah dan blablablabla!" Vevey mengomel sepanjang jalan.

" tenanglah sayang,aku juga tidak buru-buru! kau bisa bekerja membantuku mengurus restoku, aku akan mengajarimu pelan-pelan, untuk biaya adek-adek aku juga tidak akan menutup mata, semua akan ku tanggung!, sayang dengarlah jika kita sudah menikah, aku tidak hanya akan mencintaimu, aku juga akan mencintai semua keluarga mu dan membuat kalian semua bahagia" Ujar Jovan sungguh-sungguh

Vevey terharu dan berkaca-kaca.

"benarkah?" tanya Vevey tak percaya

Jovan menghentikan laju mobilnya.

memegang wajah Vevey dan menatap kedua mata Vevey.

" sayang, perkara menikah itu bukan hanya menerima aku dan kamu, tapi juga keluarga kita! aku janji akan membantu mewujudkan semua keinginanmu,aku hanya memintamu agar mau belajar menjadi istri dan ibu yang baik itu saja!"ujar Jovan

Vevey langsung memeluk Jovan.

"kakak terimakasih!" Vevey merasa sangat bahagia.

" jangan mengajakku bermain api unggun sayang!" bisik Jovan ditelinga Vevey.

Vevey langsung melepaskan pelukannya.

"siapa yang mengajak kakak bermain?" belum selesai mengomel Jovan sudah membungkam mulut Vevey dengan sebuah ciuman, sontak Vevey pun terdiam.

" kakak!" teriak Vevey.

Jovan menarik tengkuk Vevey dan menciumnya dengan sangat lembut dan hati-hati, Vevey pun terhanyut dalam kehangatan yang dirasa pada bibirnya, Vevey samakin menikmati cumbuan yang semakin tak terkendali,nafas mereka yang sudah tak beraturan dan tangan Jovan sudah mulai bergerilya menyusuri setiap lekuk tubuh vey dan kemudian Jovan tersadar berhenti di bokong Vevey dan meremas gemas.

seketika Vvey kaget dan mendorong Jovan.

" dasar mesum!!" Vevey memukul pundak Jovan.

" maaf aku terlalu gemas,sayang! hahahhaha kau tidak menolakku aku takut khilaf dan akan menghabiskanmu di sini!,jika tidak membuatmu marah, aku tidak bisa menghentikannya. hahaha aku akan bersabar sampai kita sah menjadi suami istri!" Jovan kembali melajukan mobilnya tak henti tertawa.

" jika sudah menikah, aku belum siap, bagaimana?" tanya Vevey .

"aku akan bersabar dan menunggu sampai kau siap!" ujar Jovan yakin.

" janji?" Vevey menyodorkan jari Kelingking mengikat janji pada Jovan

" hmmm" Jovan mengikat jari kelingkingnya ke kelingking Vevey.

Vevey terseyum bahagia,

ya Tuhan mimpi apa aku dapat duda sesabar ini...dalam hati vey.

sampai di kediaman Vevey.

"selamat malam pak Tohar!", sapa Jovan pada calon mertuanya.

" eh nak Jovan ,sudah kembali!" sambil mengelap meja dan beberes menutup kedai.

Jovan dan Vevey membantu pak Tohar.

setelah selesai

pak tohar mempersilahkan masuk.

"masuk dulu nak..."

Jovan pun masuk dan duduk, Vevey membuat kan kopi.

" pak, saya ingin menyampaikan pesan papah saya, hari minggu akan berkunjung kemari!" ujar Jovan.

"ohhhh,iya nak silahkan bapak akan menerima kunjungan keluarga mu! " jawab pak Tohar

Vevey menjamukan kopinya dan berpamitan masuk kamar Karna merasa lelah.

"be,kakak,Vevey istirahat dulu ya...!"

Vevey pun masuk kamar meninggalkan mereka berdua berbincang

Author:

Thor, memang vevey gak punya teman apa?

jelas punya,tapi Vevey bukan semacam orang yang suka bergerombol seperti sekawanan domba, dia semacam singa betina yang mengandalkan diri sendiri.

maklum dong pernah dikhianati sahabatnya

sendiri...

dan berubah menjadi pendekar...

yang kemana-mana sendiri...

hahahahhah

ntar lah lebih greget pas sudah menikah...

yang penting jempol para readers setia ngelike

dan bila berkenan beri bintang 5 nya💓

tolong semangat i aku ya!!! hehehe

1
Sista Safta
Buruk
Trisna
vevey lugu banget walaupun tomboy. pikirannya segitu polosnya sama orang
Trisna
vevey juga cerdas ya, bisnis bisa kuliner bisa, meracik obat untuk memanjakan tubuh juga bisa, jualan gitar online juga bisa hemm
keren yah
serta ibu dan istri yang baik👍👍
Trisna
vevey ketegasan dalam berbisnis oke juga ya
Trisna
Vevey Lo terlalu lembut.
ayo tunjukkan taring mu sama pelakor
Trisna
Cindy kau baik sekali dek, kau sangat menghargai dan mencintai mama mu
Trisna
Jovan kalau kecewa ngeri yah
tapi ttp lembut pada istrinya
Trisna
Jovan jiwa sosial mu the best
Trisna
Jovan gue suka banget sama karaktermu. luv banget deh
Trisna
suka banget sama ceritanya, berawal dari kisah Jovan vevey, lanjut ke Bram dan Sasha sekarang Nathan dan Savina,
benar-benar mantap ceritanya
࿅ᴡʜɪᴛᴇ ʟɪᴏɴあᬊ𝄞༗: 🥰🥰😘😘😘😘
total 1 replies
Trisna
so sweetie keluarga bahagia dan receh
Trisna
salut sama ibu Santrian. selain ibu penyayang, dia juga cerdasss
Trisna
hemm curiga sama perwira yang di nikahin shinta
Trisna
curiga deh sama bapaknya Sinta?
dia terlibat enggak sama orang-orang zelene itu
Trisna
waduh menantu ibu Santrian semuanya muda-muda ya, belum lagi Nathan yang lagi berjuang sama jandanya
࿅ᴡʜɪᴛᴇ ʟɪᴏɴあᬊ𝄞༗: lanjutkan ya 🥰😘
total 1 replies
Trisna
sorry Kakak
kalau mereka melihat matahari terbit namanya Sunrise bukan sunset.
terimakasih.
tapi cerita kakak ttp suka
Trisna
huff.... Nathan yang jadi korban
Trisna
🤣🤣popok orang tua jadi pembalut....
Bram bram
Trisna
yah.... apakah Nathan berpaling....
10 tahun bukanlah waktu yang singkat Nathan, cobalah cintai istrimu yang tulus mencintaimu walaupun kalian sah karena perjodohan
Trisna
Jovan sengaja yah l
cari perempuan untuk ngurus Bram heheh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!