Demi menghindari kejaran para gadis Reby Putra Maheswara membawa seorang gadis desa yang bernama Rania untuk ia jadikan tameng agar tidak ada yang berani lagi mendekatinya, namun yang terjadi malah hatinya terikat pada gadis yang selalu mengklaim dirinya sebagai calon suami itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunga Alika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11
Di kantor Radit mengajari Rania pekerjaan yang mudah, yang bisa ia lakukan. Karena tidak mungkin jika Rania akan berdiri seperti seorang security bukan, jadi ia akan bekerja membantu Radit selebihnya jika ada pengganggu maka Rania yang bertugas untuk menyelesaikannya.
"Buatkan aku kopi, " titah Reby barusan keluar dari ruangannya sambil mengecek Rania, takut jika bebek nakal itu akan membuat ulah.
"Baik Tuan, " jawab Radit.
"Biar Rania aja yang bikin," ucap Rania.
"Baiklah, terimakasih" ucap Radit senang karena tugas membuat kopi bukanlah tugasnya sebagai asistent yang tampan.
"Sama-sama, Mas ganteng. Hitung-hitung Rania latihan menjadi istri solehah untuk Tuan Reby. "jawabnya tak lupa senyum manis yang selalu ia perlihatkan pada semua orang.
"Semangat, " ucap Radit menyemangati Rania.
"Sepertinya gajimu bulan ini harus aku kurangi," ucap Reby sambil kembali masuk ke dalam ruangannya. Sikap kejamnya pada asistent memang menurun dari Regan. Ia tak segan-segan memotong gajinya jika asistennya itu merubah moodnya. Namun, Regan selalu menggantinya dengan bonus yang berkali-kali lipat.
"J-jangan Tuan. Kasihanilah atm-ku jangan biarkan dia merana dan merasa hampa karena tidak ada penghuninya nanti" ucap Radit.
"Bukan urusanku, " jawabnya dari dalam.
"Aahhh , aku lupa jika Bos ku adalah titisan kanebo walaupun hatinya selembut ubur-ubur tetap saja dia adalah makhluk kaku yang hatinya akan lembut jika tersiram cinta. Tapi siapa wanita yang mampu menaklukkan hati Tuan Muda Reby, " gumam Radit.
Rania pun selesai membuat kopi untuk Reby dan langsung mengantarkannya ke ruangan Reby.
"Siang, Tuan ini kopinya, " ucap Rania.
"Simpan saja di sana " ucap Reby. Rania pun menyimpan kopi buatannya di tempat yang Reby minta.
"Gak mau di coba dulu gitu kopinya, " ucap Rania tersenyum malu-malu kambing.
"Nanti saja,"
"Padahal tadi Rania bikin kopinya dengan sepenuh hati segenggam cinta dan juga bertabur rindu, pasti rasanya sangat enak. Ini malah di nanti-nanti gak takut gitu cinta Rania menguap, bagaikan uap kopi nya"
"Cerewet," Namun, Rania sama sekali tidak tersinggung dengan ucapan Reby, ia malah tersenyum melihat Reby marah karena menurutnya Reby lebih terlihat sangat tampan jika sedang marah.
Bruggghh...
Terdengar pintu dibuka dengan paksa dan seperti yang Reby duga jika itu adalah perempuan yang selalu memaksa ingin masuk ke dalam ruangan Reby, siapa lagi kalau bukan Selly perempuan anak dari pengusaha relasi Regan itu selalu saja memaksa jika ingin bertemu dengan Reby. Terlihat Radit di belakang Selly, ia merasa sangat bersalah karena tidak bisa menghalanginya. Karena Radit tidak bisa berbuat lebih lada orang yang lebih kaya darinya. Karena ia hanya bekerja pegawai saja, hanya remahan debu di mata orang tua Selly.
"Reby, " panggil perempuan cantik berambut pirang dan memakai pakaian kekurangan bahan dan ingin menghampiri Reby. Namun sebelum Selly sampai untuk mendekati Reby tubuh Rania sudah menghalanginya, dengan merentangkan tangannya ia menghalangi Selly untuk mendekati Reby.
"Eiiiittttt, tunggu dulu !!! " ucap Rania.
"Minggir kau, " ucap Selly dengan marah karena ia tidak terima dengan sikap Rania yang menghalanginya.
"Maaf ya Nona Bule, tugas saya adalah untuk menjaga Tuan saya dari gangguan ulat-ulat yang membuatnya gatal" ucap Rania.
"Siapa yang kau panggil begitu heehh, " ucapnya
"Memangnya di sini yang rambutnya mirip orang bule siapa coba....Tuan Reby jangan takut karena ada Rania yang akan melindungi Tuan Reby." ucapnya dengan menyebalkan, ingin sekali Reby menjitak gadis ini karena melihat tingkahnya yang yaah begitu lah, namun itu nanti saja jika Selly sudah pergi. Reby ingin tahu sampai mana ia menghalau gadis itu.
"Jaga bicaramu !!!" teriak Selly yang benar-benar dibuat marah oleh Rania.
"Tuan, boleh di singkirkan dengan cara Rania gak, " ucap Rania yang mulai jengah melihat ulat gatal marah-marah.
"Terserah, " jawab Reby sambil mengangkat bahunya acuh dan duduk si sofa menjauhi Rania dan Selly sambil meminum kopinya.
"Baiklah, karena Rania udah dapat ijin, jadi Rania bakal usir dia dengan cara Rania. " ucap Rania.
"Mau apa kau," sinis Selly.
"Mau mengusir plankton pengganggu" ucap Rania.
"Kau pikir aku takut?" Tanya Selly meremehkan dan hendak mendorong tubuh kecil Rania. Namun dengan sigap Rania mencekal tangan itu, dan memelintirkannya ke belakang hingga Selly memekik kesakitan.
"Lepaskan aku, dasar gadis kasar kau gadis yang jahat aku akan melaporkannya pada Papa-ku !" ucap Selly, Rania pun melepaskan Selly dengan agak mendorongnya. Reby tersenyum melihat cara Rania mengatasi Selly meskipun caranya agak keras, tapi biar saja karena yang melakukannya juga perempuan bukan pria sepertinya ataupun Radit yang akan menjadi masalah nanti dan mencapnya sebagai pria yang kasar.
"Dasar manja, tukang ngadu " ejek Rania.
"Kau tidak bisa seenaknya kepadaku Aku adalah anak perempuan yang sangat berharga untuk papaku" ucap Selly.
"Aiihhh, semua anak perempuan juga berharga untuk papanya Rania juga berharga di mata ayah. Tapi Rania mah gak sombong sama manja kaya kamu. Pantesan aja A Reby sampe takut liat kamu. Rania juga merinding" Rania bergidik dihadapan Selly.
Rania memang senang sekali membuat orang marah sepertinya. Namun, Reby tidak peduli selama bukan ia yang di ganggu olehnya
"Rania, " panggil Reby, Rania pun melihat ke arah Reby dan mengerti tatapan Reby yang artinya, selesaikan.
Dengan tubuh kecil namun tenaga yang besar Rania menyeret Selly keluar dari ruangan Reby.
"Hei gadis jelek lepaskan aku !!!" Namun Rania sama sekali tidak mempedulikan ucapan Selly da terus menyeretnya keluar supaya ia pergi dari ruangan Reby.
"Jangan suka fitnah sembarangan, Rania cantik kaya gini dibilang jelek. Pergi sana pulang ke habitat kamu !!"ucap Rania dan mengunci ruangan Reby dari dalam agar Selly tidak bisa masuk lagi ke ruangan Reby.
"Dasar kurang aj*r, awas kau...!!!"umpatnya.
"Uhhh Rania jadi Taatttuuuutt..." ejeknya. Karena tidak ingin berdebat lagi dengan Rania akhirnya Selly pun memutuskan untuk pergi. Radit yang melihat sikap Rania terhadap Selly sangat kagum karena gadis kecil itu ternyata sangat pemberani, tidak salah jika Reby mengangkatnya sebagai asisten untuk melindunginya dari gangguan gadis-gadis yang setiap hari selalu datang ke kantornya.
Dor
Dor
Dor
Buka pintunya!!!" Teriak Reby dari dalam. Rania terjingkat kaget karena ia baru ingat jika majikannya ia kunci dari dalam. Dengan segera Rania membuka kunci pintu ruangan Reby.
"Kenapa aku mengunciku di dalam, apa kau bosan hidup !!!" kesal Reby.
"Enak aja Rania mah belum puas menikmati hidup, kalau bosan jadi jomblo mah iya "Jawabnya.
"Dasar bebek menyebalkan, "
" Makasih pujiannya Aa ganteng, " jawab Rania.
"Astaga, "
****
Likenya jangan lupa sayang-sayangku 😚😚😚
thanks ya Thor lucu tak membosankan ..