"Kiara Cristina Albian"yang kecewa setelah memergoki calon tunangannya yang tidur bersama dengan sahabat baik nya di sebuah hotel, mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi sehingga menabrak mobil yang ada di depan nya dan membuat pemilik mobil itu lumpuh.
"Ardan Ganendra"Adalah seorang CEO muda dari perusahaan Ardan grup, meminta tangung jawab Kiara yang telah membuat nya lumpuh mengantikan calon istri nya yang kabur karena tidak Sudi menikah dengan pria lumpuh seperti nya.
"Bagaimana kami bisa menebus semua kesalahan putri kami?
"Aku ingin dia menjadi istri ku."
Penasaran dengan keseruan nya? Ayo ikuti terus episode-episode novel "Terpaksa Menikahi CEO Lumpuh"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 11
"Mengapa kau tidak pernah mengatakan jika di Fila ini ada maid yang cukup cantik?"Ucap Bima setelah keluar dari kamar mandi dan kembali duduk di sofa.
"Maid cantik?"Tanya Ardan kepada Bima.
"Iya,dia begitu cantik,aku terpesona pada pandangan pertama."Ucap Bima sambil tertawa.
Setelah mendengar ucapan Bima Ardan pun menyadari jika yang di bicarakan oleh Bima saat ini mungkin adalah Kiara.
"Bodoh, sejak kapan kau doyan seorang pembantu?"Tanya Ardan dengan wajah datar.
"Tapi aku rasa dia terlihat cocok jadi seorang istri, wajah nya yang seperti itu mana bagus jadi pembantu? Tapi mengapa kau menambah pelayan mu? Bukan kah sudah cukup dua saja? Dan mengapa harus menambah perempuan muda dan cantik?"Tanya Bima bingung.
Bima sama sekali tidak mengetahui jika Ardan sudah menikah, tidak ada satu pun dari keluarga nya yang tau dan mama Ardan juga tidak pernah membicarakan apapun karena permintaan Ardan.
"Dia khusus untuk mengurus ku."Ucap Ardan.
"Ouh, jadi kau sengaja?"Ucap Bima.
"Sudah lah, diam, kau akan tingal di Fila ku sampai kapan?"Tanya Ardan kepada Bima.
"Mengapa?Aku lebih nyaman di Fila ini seperti nya,dan aku hanya akan mengunjungi bibi sesekali selama aku di sini apa kau keberatan?"Tanya Bima menatap wajah Ardan.
Bima kembali ke kota lahir nya sekarang hanyalah untuk mengurus kantor cabang yang akan ia bangun, sementara keluarga nya seperti mama dan papa nya serta kakak nya tidak ada di kota itu karena sebelumnya mereka sudah pindah ke kota (M) karena di sana mereka sudah memiliki pekerjaan masing-masing dan bisnis masing-masing.
Sementara itu kakak nya Bima adalah seorang model terkenal di kota (M).
"Berapa lama kau di kota ini?"Tanya Ardan lagi.
"Mungkin hanya satu bulan, setelah semuanya selesai aku akan kembali ke kota (M)."Jawab Bima.
"Baik lah, kamar mu sudah di siap kan."Jawab Ardan.
Bima hanya mengangguk kan kepala nya mengerti akan ucapan Ardan.
Sebenarnya Ardan risih Bima tingal di Fila nya, karena ia akan sulit melakukan apa yang dia inginkan karena Bima adalah orang yang sangat ikut campur dalam segala hal.
"Bibi bilang kepada ku, sejak kecelakaan itu kau memilih tinggal terpisah dengan nya? Mengapa? Bukan kah sebaiknya tingal bersama bibi lebih nyaman dan bibi juga bisa mengurus mu?"Ucap Bima bingung akan keputusan Ardan yang sebenarnya ia tidak tau jika Ardan sudah menikah makanya tingal di Fila.
"Aku tidak ingin merepotkan mama ku."Alasan Ardan.
"Hmmm, baik lah kalau begitu."Jawab Bima pasrah dengan jawaban tidak masuk akal sepupu nya itu.
"Permisi, makanan sudah siap."Ucap seseorang yang berdiri di arah belakang Bima.
Sontak Bima menoleh menatap pemilik suara yang baru saja di dengar nya.
"Apa yang kau lihat, ayo pergi makan."Ucap Ardan kepada Bima.
"Oke, terimakasih."Jawab Bima berdiri dari duduknya dan berjalan menuju ruang makan.
"Kemari kau."Ucap Ardan kepada Kiara.
Kiara pun berjalan mendekati Ardan.
"Jaga jarak dengan nya,dan pastikan, jangan sampai dia tau kau adalah istri ku."Ucap Ardan kepada Kiara.
"Ba,baik mas."Ucap Kiara.
"Pangil aku seperti maid lain memangil ku."Ucap Ardan menatap tajam Kiara.
"Baik "Jawab Kiara singkat tidak berani membantah.
"Lihat apa lagi? Bantu aku."Ucap Ardan sedikit membentak.
Kiara dengan gemetar membantu Ardan duduk di kursi roda nya, dan kemudian menrong nya pelan menuju ruang makan.
Di sana Bima terlihat sudah mulai menyantap makan siang karena perutnya yang sudah kelaparan.
Mereka pun makan siang bersama.
Malam harinya.
"Tuan, apa kau memanggilku?"Tanya Kiara yang baru masuk ke dalam kamar Ardan.
"Iya, beres kan koper mu, mulai malam ini kau jangan tidur di kamar ini."Ucap Ardan yabg tidak ingin Bima curiga dan menyuruh Kiara untuk pindah ke gudang yang di tiduri nya tadi malam.
"Tapi, aku harus tidur di mana? Apa harus sekejam ini?"Ucap Kiara kepada Ardan.
"Jangan berani membantah ucapan ku, bukan kah kau tadi malam nyaman-nyaman saja tidur di gudang? Sebaiknya kau seterusnya tidur di sana,aku tidak ingin sekamar dengan mu."Ucap Ardan dengan sorot mata tajam.
"Aku ini istri mu mas,jika di luar kau tidak mau mengakui aku, setidaknya saat kita berdua kau mengerti posisi ku apa karena aku menikah dengan mu sebagai jaminan untuk bantuan mu kepada papa ku kau jadi kejam dan memperlakukan aku seperti ini?"Tanya Kiara tidak tahan di perlakukan demi kian oleh Ardan.
"Iya, jika kau tau alasan nya mengapa kau bertanya, kau menjadi istri ku hanya sebatas status dan ingat, di mata ku kau tidak lebih dari sekedar pelayan!"Ucap Ardan mengepalkan tangannya.
"Tapi…"Ucap Kiara terpotong saat Ardan mengangkat tangan nya.
"Apa kau ingin di siksa lagi? Karena melawan ku?" Tanya Ardan kepada Kiara.
Kiara mendudukkan kepalanya mendengar ucapan Ardan barusan, ia membayangkan bagaimana kejam nya para bodyguard itu mencambuk tubuh nya, rasanya lebih baik patuh dari pada harus melawan untuk saat ini.
"Baik."Jawab kiara singkat lalu kemudian mengambil koper nya dan memasukan semua baju dan berjalan menuju gudang.
Maid A dan maid B yang melihat itu buru-buru menghampiri Kiara.
"Sudah saya duga nyonya akan di suruh pindah ke gudang itu."Ucap maid B kepada Kiara.
"Tidak apa, aku tidak keberatan."Ucap Kiara sambil tersenyum dan menutupi kesedihan nya.
"Tenang nyonya, kami sudah menyiapkan semuanya,ayo kita masuk."Ucap maid A sambil tersenyum.
"Eh,ada apa ini?"Tanya Kiara penasaran.
Mereka pun membuka pintu gudang tersebut dan betapa kagetnya Kiara gudang kotor penuh debu itu kini sudah berubah menjadi sebuah kamar yang sederhana dan cukup bersih, di dalam gudang tersebut ada sebuah ranjang lengkap dengan selimut, kasur dan bantal, ada juga lemari kecil yang sebelumnya sangat berdebu di gudang itu namun sekarang sudah terlihat cantik dan bersih dan di kamar itu juga sudah ada lampu.
"Wahhh, apa ini benar-benar gudang yang kemarin aku tiduri?"Tanya Kiara kaget melihat gudang yang kini cukup bersih dan sudah terlihat bukan gudang lagi melainkan kamar.
"Kami sudah membersihkan nya siang tadi nyonya, dan ini hasil nya."Ucap maid B.
"Ya tuhan, mengapa kalian begitu baik dengan ku?"Ucap Kiara terharu.
"Karena kami tau nyonya adalah orang yang baik."Ucap maid B dan maid A.
"Ya ampun kalian ini yaa."Ucap Kiara yang merasa lega, karena di saat ia sedang terluka masih saja ada orang yang baik kepada nya seperti maid A dan maid B.
Bersambung ….