Dion Wardana, adalah seseorang tanpa ayah dan ibu, semasa kecil ia tinggal dipanti asuhan. ia sering dibuly. namun, suatu saat ia mendapat keajaiban melalui kotak peninggalan orang tuanya. sejak saat itu, hidup Dion berubah.
Novel ini adalah pengulangan dan lanjutkan dari novel gagal yang berjudul "SYSTEM KUADRILIUNER". yang pernah saya buat (UP) di fizzo novel. namun, dikarenakan akun Fizzo saya terblokir.!! saya membuat ulang ceritanya dan melanjutkannya di Noveltoon dengan judul "System Warisan". Mohon maaf yang sebesar-besarnya 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sky Eyes, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 20: Adegan Yang Menegangkan!!
MARKAS GENGSTAR MACAN TUTUL.!
Kak serigala yang saat ini sedang berbaring dengan santai, tiba-tiba mendengar smartphone miliknya berdering.
Dia mengambil smartphone miliknya. lalu, membuka sebuah pesan yang berasal dari kak macan tutul.
Melihat pesan itu, Kak serigala yang sedang bersantai langsung menegakkan badan nya.
"Sial, siapa yang membuat masalah dengan Tuan muda Dion?. Mengganggu waktu Santai ku saja.!" Gerutu kak serigala sambil beranjak pergi.
Setelah itu, ia mengumpulkan beberapa orang dengan masing-masing membawa senjata api.
Dengan menaiki sepuluh mobil, rombongan kak serigala pun melaju ke arah restauran Natural Resort.
"Kak serigala, kemana kita akan pergi?"
Di dalam mobil paling depan, seorang pemuda yang sepertinya baru di rekrut Gengstar macan tutul bertanya pada kak serigala.
"Kita akan pergi ke restauran milik Bos besar kita. Di katakan bahwa ada yang membuat masalah di sana."
Balas kak serigala dengan tenang.
"Ummm,,,, Berani sekali orang yang menyinggung Bos besar kita. Lihat bagaimana nanti aku bermain dengan mereka." Ucap pemuda tadi Sambil tersenyum licik.
Melihat senyum di wajah pemuda itu, Kak serigala sedikit merinding.
Pemuda itu bernama Alex Noerdin, Ia dulu nya adalah seorang tentara bayaran tingkat internasional.
Kemudian beberapa hari yang lalu, ia pulang ke Indonesia.
Kebetulan Gengstar macan tutul yang di perintahkan Dion untuk merekrut banyak anggota baru, bertemu dengan Alex.
Jadi, Kak macan tutul dan kak serigala pun merekrut Alex dengan sedikit kesulitan.
Bagaimana pun, Alex adalah seorang tentara bayaran tingkat internasional.
Oleh karena itu, tidak mudah membujuk nya bergabung dengan Gengstar macan tutul.
*****
Restauran Natural Resort Bandung.!
"Siapa yang berani membuat masalah di restauran milik ku?."
Ucap Dion sambil melangkah masuk dengan postur yang berwibawa.
Di belakang nya, Kak macan tutul mengikuti layaknya seorang pengawal.
Dia melihat kesana-kemari, melirik Reni sekilas, lalu, tatapannya jatuh di Suwirjo.
"Ehh,,, bocah siapa kau?"
Merasakan tatapan Dion, Suwirjo mengerutkan keningnya.
"Kau, yang membuat masalah di restauran milik ku?" Tanya Dion dengan dingin.
"Oh, jadi restauran ini milik mu?" Suwirjo tidak menjawab pertanyaan Dion melainkan malah balik bertanya.
"Yah, Restauran ini milik ku, jadi seharusnya kau memberikan penjelasan padaku, kan?" Ucap Dion sambil menyipitkan matanya.
"Penjelasan?,,,,"
"Bocah kau pikir kau siapa? Hanya bocah ingusan kemarin sore. Berani meminta penjelasannya pada ku?" Suwirjo menanggapi dengan acuh tak acuh.
"Terserah apa katamu, yang pasti ini Restauran milik ku. Jadi, kau harus memberikan penjelasan padaku. Setidaknya kau harus membayar karena kau menakuti pelanggan ku." Dion berkata dengan santai.
"Cih, sepertinya kau adalah Tuan muda kaya, yang tidak tahu bagaimana kejam nya hidup."
Mendengar apa yang Dion katakan Suwirjo berkata sembari tersenyum kejam.
Melihat senyum di wajah Suwirjo, membuat Dion merasa sangat kesal.
"Siapa nama mu?" Tanya Dion sambil menahan amarahnya.
"Aku?,,, Ingat namaku Suwirjo pengawal elit Keluarga Tanjung.!"
"Oh, suwirjo, kan? Baiklah."
Dion berjalan selangkah demi selangkah ke arah Suwirjo sambil menyingsingkan lengan bajunya.
"Bocah apa yang akan kamu lakukan?"
Melihat Dion berjalan ke arahnya Suwirjo pun dengan replex mundur kebelakang.
"Aku mau apa?, Aku hanya ingin sedikit bermain dengan mu.! Balas Dion sambil tersenyum tipis.
Namun, di dalam senyum itu. Sebuah kekejaman tersembunyi.
Plak~
Plak~
{Selamat Tuan, anda telah mendapatkan 9 points kultivasi}
{Selamat Tuan, anda telah mendapatkan 11 points kultivasi}
Begitu Dion sampai di depan Suwirjo, ia langsung melayangkan pukulan ke arah ke dua pipi Suwirjo.
Ahhhh~
"Sialan, apa yang kau lakukan? Kau berani sekali memukul ku."
Teriak Suwirjo kesakitan, dengan amarah yang meledak ledak. Kedua pipinya saat ini bulat seperti kepala babi.
"Kenapa aku tidak berani?, Kau pun berani membuat masalah di tempat ku. Bukankah, jika aku tidak memberimu pelajaran aku akan di pandang rendah oleh orang. Dan aku juga akan menjadi lelucon.!"
Jawab Dion dengan santainya. Lalu, Dion pun terus memukuli Suwirjo.
Plakkkkk~
Plakk~
Bang.!
{Selamat Tuan, anda telah mendapatkan 10 points kultivasi}
{Selamat Tuan, anda telah mendapatkan 12 points kultivasi}
{Selamat Tuan, anda telah mendapatkan 13 points kultivasi}
Suara system terus berdering di kepala Dion. tetapi, Dion yang mendengar itu hanya tersenyum penuh kebahagiaan.
Sementara itu, orang-orang yang ada disana termasuk Reni, pak Burhan dan kak macan tutul terbengong.
Bahkan, anak buah Suwirjo pun terdiam.
Bagaimana tidak, tanpa aba-aba Dion memukuli Suwirjo.
Hal itu membuat mereka terpana, harus di ketahui bahwa Suwirjo dan anak buahnya membawa senjata api.
Tapi Dion seperti tak memperdulikan hal itu. Ia dengan santainya terus memukuli suwirjo.
~Apakah sekarang senjata api begitu tidak berguna?
Pikir batin orang-orang yang ada di sana.
Arghhh~
Ugh~
"Heh kalian, kenapa diam saja. Bantu aku.!"
Teriak Suwirjo pada anak buahnya.
Mendengar hal itu, anak buah Suwirjo pun tersadar dari keterpanaan nya.
Aaaaah~
"Bocah, berhenti memukul kapten Suwirjo." Teriak salah satu anak buah Suwirjo.
"Benar sekali, jika kamu tidak berhenti. Kami akan menembak mu."
Ucap anak buah Suwirjo yang lain.
Setelah itu, semua anak buah Suwirjo mengarahkan moncong pistol masing-masing ke arah Dion.
Melihat hal itu, Orang-orang disana menjadi tegang.
Suasana menjadi mencekam.!
Reni, pak Burhan, dan kak macan tutul pun berkeringat dingin.
"Tu,,,Tuan muda Dion, sebaiknya kamu berhenti memukulinya." Ucap Reni dengan tergagap.
"Ya, Tuan muda, jika kamu terus memukuli nya mungkin akan terjadi adegan berdarah." Timpal Pak Burhan.
Sementara kak macan tutul, hanya diam tanpa berbicara. Tetapi, kekhawatiran Di wajahnya terlihat dengan jelas.
"Kau ingin menembak ku?" Tanya Dion acuh tak acuh sambil melihat ke arah para anak buah Suwirjo.
"Kenapa?, Kau takut bocah. Jika kau takut, cepat lepaskan tangan kotor mu itu." Ucap Suwirjo sambil meronta-ronta.
Hal itu dikarenakan, Suwirjo saat ini sedang di tekuk dan di kunci oleh Dion.
"Takut?,,, Ha~Ha~Ha. Sini, jika berani tembak aku. Aku ingin tahu, pistol ank buah mu yang lebih cepat. Atau tangan ku yang lebih cepat mematahkan lehermu." Ucap Dion sembari mencekik leher Suwirjo.
Eukkk~
Suara sesak dari Suwirjo pun terdengar.
"Ka,,,kamu berani?"
"Ka,,,kamu berani?"
Melihat Dion mencekik leher Suwirjo, para anak buahnya berteriak Serempak.
"Cih, lepaskan senjata kalian atau.!"
Dion berkata sambil mengencangkan cekikannya pada Suwirjo.
"Kamu,,,"
"Apa yang akan kamu lakukan?"
"Baik, baik, kami akan melepaskan senjata kami. Tapi setelah itu, kamu harus melepaskan kapten."
Mendengar apa yang di katakan Dion, anak buah Suwirjo pun hanya bisa menurut. Mereka melemparkan senjata mereka kelantai.
"Macan tutul kecil, Amankan senjata mereka."
Perintah Dion pada kak macan tutul.
Mendengar itu, kak macan tutul pun mengamankan senjata-senjata yang berserakan di lantai.
Setelah beberapa saat, Semua senjata pun sudah di amankan oleh kak Macan tutul.
Dion pun melepaskan tangannya dari Suwirjo.
Lalu, Dion mendorong Suwirjo pada anak buahnya.
Uhuk,,,uhuk,,,,uhuk~
"Bocah sialan, aku ingin kamu mati. Kalian semua bunuh bocah itu. Tidak perlu takut, jumlah kita lebih banyak dari mereka."
Perintah Suwirjo pada anak buahnya dengan mata memerah.
"Berani,,,"
Melihat hal itu, Kak macan tutul pun menyodongkan sebuah pistol pada kelompok Suwirjo.
"Maju selangkah lagi, mati.!" Ucap kak macan tutul dengan senyum kejam.
"Kamu,,," Sebelum Suwirjo menanggapi ucapan kak macan tutul.
Gesekan rem mobil terdengar di luar.
Setelah itu, beberapa langkah kaki yang menggetarkan bumi pun terasa.
kok ga masuk masuk Thor hemmm