Bagaimana jika suami kejamnya berubah jadi bucin bahkan sangat posesif.
Ikuti kisahnya yuk
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hnislstiwti., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
20
Pagi hari nya Kinan bangun dengan mata sembab nya , ia melihat ke dua anak nya masih terlelap.
"Mending aku mandi dulu" gumam Kinan
Setelah selesai mandi , Kinan langsung berpakaian karena kedua babby nya sudah bangun.
"Uhh anak Mommy sudah bangun ternyata" kata Kinan sambil membawa Riffa ke kamar mandi.
Sedangkan Babby Raffa ia masih bermain dengan mengemut tangannya.
Setelah selesai memandikan kedua Bayi nya , Kinan langsung turun ke bawah.
"Selamat pagi Bunda" kata Kinan sambil memeluk Nata
"Pagi kembali sayang, wah cucu Oma sudah tampan dan cantik ya" kata Nata sambil mencium pipi gembul Cucu nya.
"Bunda tolong jaga Twins ya , aku mau bantu mbak Rani masak" kata Kinan
"Yasudah sana , biar Cucu gemas ini Ayah dan Bunda yang jaga" balas Betrand yang baru saja tiba di bawah.
Kinan hanya tersenyum lalu ia langsung ke dapur membantu Bibi Yun dan Rani.
"Bibi , Mbak mau masak apa?" tanya Kinan yang baru saja tiba
"Kita akan masak Nasi goreng seafood dan omelete saja Nona" balas Bibi Yun
"Yaudah aku yang akan masak Nasi Goreng nya , Mbak Rani bikin omelete nya dan Bibi bikin minum ya" kata Kinan membagi tugas
"Siap bos" balas Bibi dan Rani.
***
Siang hari nya Luci dan Ardian baru saja bangun karena perut mereka minta di isi.
"Mas awas dulu, aku mau mandi" kata Luci sambil menyingkirkan tangan kekar suami nya.
"Hemmm" balas Ardian dan ia menjauh dari tubuh Luci.
Luci bangun dan melilitkan kembali handuk yang semalam ia pakai , tetapi belum juga berjalan ia sudah mengaduh sakit.
"Shhhhh sakit" kata Luci kembali duduk
"Sini biar aku gendong" kata Ardian dan langsung saja ia menggendong Luci ala Bridel Style , setelah masuk ke kamar mandi Luci di letakan di closet dahulu dan Ardian mengisi Bathup dengan air hangat dan aroma terapi.
Setelah penuh Ardian membawa Luci ke dalam bathup dan alhasil mereka berdua berendam.
***
Kinan sedang bersantai di balkon kamarnya dengan kedua bayi nya.
"Nak?" panggil Nata saat masuk ke kamar Kinan
"Aku di balkon Bun" balas Kinan saat mendengar suara bunda nya.
"Sedang apa Nak?" tanya Nata sambil duduk di sebelah Kinan.
"Sedang bersantai saja Bun" balas Nata dengan tersenyum.
"Apa kamu tidak ingin meneruskan sekolah mu Nak?" tanya Nata dengan hati-hati.
"Sejujurnya aku ingin Bun, aku ingin mewujudkan cita-cita ku menjadi pembisnis seperti Abang" balas Kinan dengan sendu.
"Dan aku juga pernah ingin berkuliah di Negara A di Universitas ternama di Dunia itu" Kata Kinan dengan merebahkan kepala nya di pangkuan sang bunda.
"Apakah jika Bunda dan Ayah mengijinkan , kamu mau Nak?" tanya Nata
"Aku ingin Bun , tapi nanti setelah Baby Twins berumur 5 atau 6 bulan ya" balas Kinan dengan berbinar senang.
"Baiklah nanti kita bicarakan lagi ya dengan Ayah dan Abang" kata Nata dengan tersenyum
"Iya Bunn" balas Kinan
Oek Oek Oek
"Kenapa cantik , haus ya" kata Kinan sambil menggendong Riffa karena ia haus, sedangkan sang Bunda mengambil Raffa yang sudah bangun.
"Cucu Oma tampan sekali sih nak" kata Nata sambil mencubit pipi Raffa.
Mereka larut dalam perbincangan ringan sambil menimang kedua babby Kinan.
Sore hari , Luci dan Ardian baru sampai di mansion utama.
Mereka datang pas orang rumah sedang berkumpul di ruang keluarga.
Kinan yang melihat Luci dan Ardian berjalan ke arah nya pun langsung tersenyum.
"Wah pengantin baru" kata Kinan dengan tertawa
"Eh nak kalian sudah datang" kata Nata sambil tertawa
"Iyaa Bun" balas Ardian , sedangkan Luci ia hanya mengangguk sambil tersenyum.
"Duduk sini kak , lihatlah jalan kau sudah seperti yang habis di sunat" kata Kinan mengejek Luci dan langsung membuat Luci malu.
"Hahahha" tawa Kinan pecah melihat wajah Luci yang memerah sedangkan Ardian melotot tajam.
"Kinan" kata Betrand
"Hehehe iya ayah" balas Kinan dengan cengengesan.
"Ahh sudahlah aku masak dulu dengan mbak Rani saja" pamit Kinan dengan segera karena ia melihat wajah kesal Abangnya.
"Hei kau mau kemana" panggil Ardian saat melihat Kinan berlari.
"Sudahlah nak" kata Nata sambil tersenyum geli
"Oh iya Bunda ingin bicara sesuatu" kata Nata dengan serius
"Ada bun?" tanya Ardian penasaran.
"Mungkin beberapa bulan lagi , Bunda , Ayah , Twins dan Kinan akan pindah ke Negara A" kata Nata dengan serius
"Loh kenapa Nyo ehh Bunda?" tanya Luci yang daritadi hanya diam.
"Jadi Kinan akan meneruskan sekolahnya yang tertunda dan ia akan kuliah disana , jadi Bunda dan Ayah akan menemani nya , nah kamu disini mengurus kantor pusat , Ayah akan mengurus kantor Cabang disana , nanti Kinan juga akan turun tangan kalau sudah paham" jelas Betrand dengan tegas.
"Ah iya memang Kinan ingin mengejar cita-cita nya menjadi pembisnis hebat" kata Luci dengan wajah tersenyum.
"Makanya dari itu Ayah sangat mendukungnya , bagaimana denganmu Ar?" tanya Betrand karena Ardian hanya diam saja.
"Ar setuju saya Ayah , tapi rumah ini akan sepi jika Twins ikut" balas Ardian dengan sendu.
"Makannya bikin anak cepat" kata Kinan dengan terkekeh
"Ini juga lagi proses dek" balas Ardian sambil menggoda istrinya.
"Haiss malah menggoda kakak ipar" gerutu Kinan dan ia berlalu ke kamar nya karena Twins sudah bangun.
***
Selesai makan malam , mereka langsung beristirahat ke kamar masing-masing.
Dikamar Rani dan Diman ia sedang mengobrol dengan canda tawa nya.
"Mas bagaimana kalau Twins pergi , aku sangat kesepian" kata Rani dengan sendu
"Sudahlah kan masih lama , nanti juga akan ada anak nya tuan muda dan Luci" balas Diman menenangkan.
"Semoga saja Luci cepat hamil agar pas Twins pergi kita sudah ada Babby baru lagi" kata Rani dengan bahagia.
"Ya semoga saja , ayo tidur" balas Diman dan mereka langsung tertidur.
***
Kinan masih terjaga entah kenapa perasaannya tidak tenang dan ia mencemaskan Pram saat ini.
"Kenapa denganku , kenapa aku cemas begini" gumam Kinan dengan gelisah
***
Sedangkan Pram saat ini ia sedang berkelahi dengan sekelompok preman bayaran.
Hendra dan Pram sempat kewalahan karena mereka cukup banyak.
Dari mereka ada yang membawa senjata tajam yang sangat kecil , sampai Pram tidak menyadari nya.
Bless
Pram terjatuh saat perutnya tertusuk benda tajam tersebut.
"Ahhh shit" rintih Pram menahan sakit nya.
Setelah mereka berhasil membuat Pram tertusuk langsung saja mereka lari.
Hendra yang melihat Tuan Muda nya sedang kesakitan pun langsung berlari.
"Tuan Muda bertahanlah" kata Hendra dengan membantu Pram berdiri.
Lalu Hendra membawa Pram ke Rumah sakit terdekat.
Boddy guard yang menemani Pram dan Hendra mati semua karena mereka kalah banyak dengan musuhnya.
"Siapa yang berani melakukan ini" gumam Hendra sambil melihat ke arah Pram yang sedang kesakitan.
Hampir tengah malam mereka datang ke Rumah Sakit , dengan tergesa Hendra membawa Pram keluar dari mobil.
Perawat yang sedang berjaga pun langsung membantu Hendra membawa Pram ke ruang IGD.
"Tuan anda tunggu dulu disini" kata Dokter
"Selamatkan dia Dok" balas Hendra denga Khawatir.
Lalu Hendra menelpon anak buah nya.
"Halo , cari tau siapa pelaku nya sekarang" kata Hendra dengan dingin
" .... "
"Hmmm" balas Hendra dan langsung saja mematikan sambungan teleponnya.
Hendra ssngaja tidak memberitahu Tuan dan Nyonya besar , karena mereka baru saja berangkat dari Negara P setelah Nyonya besar dinyatakan sembuh.
Sudah 3 jam tetapi belum keluar juga Dokter yang menangani Pram.
Hendra semakin khawatir dengan keadaan Pram.
Ceklek
Munculah dokter dengan wajah lelah nya dan ia menghampiri Hendra.
"Tuan , teman anda sudah melewati masa kritis nya , ternyata pisau yang menusuk perutnya telah di beri racun mematikan , untung saja tidak terkena organ penting" jelas sang Dokter
"Lalu bagaimana keadaannya sekarang?" tanya Hendra dengan khawatir.
"Pasien koma tuan" balas Dokter dengan menghela nafas nya.
"Berikan pengobatan yang terbaik untuknya Dokter" kata Hendra
"Saya sarankan anda membawa pasien ke kota , sebab disini peralatannya tidak lengkap" balas Dokter tersebut menyarankan
"Baik dokter , siapkan saja kepergiannya , besok pagi saya akan membawanya" kata Hendra
Dokter hanya mengangguk dan langsung saja ia menyiapkan segala nya.
Hendra menghubungi anak buah nya agar segera ke rumah sakit tersebut.
Tak lupa ia juga menelpon kepala Rumah Sakit keluarga Wicaksono agar menyiapkan ruangan untuk Tuan Muda nya.
.
KYK AKU YG DIANCAM 5 TH PNJARA, AKHIRNYA DIVONIS 3 TH SAJA, POTONG MASA TAHANAN, KRN AKU BRKELAKUAN BAIK, TDK PRNH RIBUT SAMA NAPI LAIN, AKHIRNYA DPT REMISI, GK SMPE 3 TH BEBAS.
MSH ADA AZA MSALAH YG AKAN MNIMPA KLUARGA PRAM..
NI ORTU BELLA UDH GK SABAR INGIN NYUSUL ANAKNYA