Update: 12:00 WIB
Chen Sisi, seorang koki terkenal di zaman modern, tiba-tiba saja meninggal karena kelelahan dan jiwanya pindah ke tubuh seorang gadis di zaman Tiongkok kuno. Melalui gelang giok putih warisan keluarga neneknya, Chen Sisi membuka ruang ajaib dan memelihara seekor kucing putih spiritual.
Jago memasak, pandai pengobatan serta memiliki kakek eksentrik, Chen Sisi membuat sang raja perang, Tianlong Heyu yang membenci wanita, langsung memikirnya. Dengan resep-resep andalan zaman modern, Chen Sisi mengguncang dunia kuliner Tiongkok kuno.
Awalnya Tianlong Heyu hanya menyukai masakan Chen Sisi. Tapi semakin lama, dia ingin membiarkan gadis itu memasak untuknya seumur hidup.
Akankah sang raja berhasil mengikat koki cantik itu di sisinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Risa Jey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
What to Eat?
Sekarang rasanya masuk akal jika Kakek Yi merupakan pensiunan kaisar. Nama asli Kakek Yi adalah Tianlong Ruyi, ayah dari kaisar yang memimpin negara saat ini.
Kaisar memiliki beberapa selir yang melahirkan putra dan putri. Tianlong Heyu ini adalah putra kedelapan, anak dari selir kesayangan kaisar.
Sayangnya, ibu Tianlong Heyu tidak berumur panjang dan meninggal saat pria itu masih belia. Kemudian, Tianlong Heyu dibesarkan oleh pensiunan kaisar lalu membiarkannya mandiri di barak militer.
Meskipun begitu, perselisihan di istana kekaisaran tidak kecil. Kaisar tidak mau Tianlong Heyu bercampur dengan air kotor kekaisaran sehingga langsung memberinya gelar raja perang sesuai dengan prestasinya.
Kakek Yi sedikit kesal dengan Tianlong Heyu. "Kamu, Nak. Meski kamu tidak suka dekat dengan wanita, setidaknya kamu berkenalan formal satu sama lain. Apa yang kamu khawatirkan?"
Cucunya adalah raja perang. Jika ada pihak lain yang menyalahgunakan namanya, mudah untuk ditangani.
"Tidak apa-apa." Tianlong Heyu lama tidak bicara dan hanya mengeluarkan beberapa patah kata.
Tentu saja ini membuat Kakek Yi tambah marah. Namun mengingat kedatangannya ke sini, dia menenangkan dirinya.
"Karena Xiao Si ada di sini, maka mari kita bicarakan tentang pasangan hidup masa depan Xiao Si. Tentu saja pasangan nya harus baik dan bertanggung jawab," ujar Kakek Yi.
Chen Sisi terkejut. "Kakek, apa maksudmu—"
Kakek Yi segera menukasnya. "Bukankah kamu bilang ingin suami seorang tentara? Ada banyak tentara dengan berbagai pangkat di sini. Mereka muda dan lajang, keluarga tidak terlalu menuntut. Siapa yang cocok denganmu, pasti akan mendapatkan kemuliaan dari pria tua ini."
"..." Chen Sisi ingin membelai dahinya. Ini sulit.
Kenapa kakeknya tiba-tiba saja ingin mencari pria untuknya begitu cepat?
Tidak menghiraukan Chen Sisi, pria tua itu memandang Tianlong Heyu. "Yu'er, kamu adalah raja yang memimpin pasukan di sini. Pasti tahu pria mana yang masih lajang dan menjanjikan. Biarkan mereka datang untuk menghadap pria tua ini," katanya.
Tianlong Heyu mengerutkan kening. Dia menatap Chen Sisi yang tampaknya terkejut dengan ini. Entah apa yang dipikirkan, Tianlong Heyu menurunkan pandangannya.
"Mari bicarakan ini nanti. Tidak terlalu terburu-buru untuk memilih. Kakek bisa tenang." Tianlong Heyu menolaknya sementara.
"Apakah ada masalah?" Kakek Yi curiga jika cucu kesayangannya ini malas memilih pria untuk Chen Sisi.
"Tidak ada. Hanya saja waktunya belum tepat," jawab pria itu. Apapun alasannya, dia hanya ingin menolak saat ini.
Kakek Yi tidak lagi memaksanya. "Baiklah, mari kita tunda ini lebih dulu. Kamu juga sedang tidak enak badan saat ini, istirahat setelah minum obat."
Setelah berbicara, Kakek Yi pergi untuk memeriksa pasien lainnya yang terluka cukup parah.
Chen Sisi masih berdiam diri di dalam tenda karena Tianlong Heyu masih menahannya.
Awalnya Chen Yelang ingin mengatakan sesuatu, namun Tianlong Heyu juga mengusirnya. Pria itu terkejut dan tidak senang. Tianlong Heyu tidak bisa dekat dengan wanita. Jadi ....
"Keluar dulu. Ada sesuatu yang ingin raja ini sampaikan pada Nona Chen," kata Tianlong Heyu.
"Oh, kalau begitu ... panggil aku jika ada sesuatu."
Chen Yelang mau tidak mau meninggalkan tenda Tianlong Heyu setelah memakai jubah hangatnya lagi.
Kini hanya ada keduanya di dalam. Chen Sisi tidak tahu harus bicara apa. Namun Tianlong Heyu sepertinya memiliki sesuatu untuk didiskusikan dengannya.
"Mendekatlah," kata pria itu tidak dingin atau hangat.
Chen Sisi mengerutkan kening. Dia tidak maju selangkah pun. Lalu Tianlong Heyu memintanya untuk mendekat lagi. Chen Sisi hanya bisa berjalan ke arahnya.
"Duduk di dekat raja ini selama beberapa waktu," perintahnya lagi.
"Apa maksudmu?" Chen Sisi tidak senang.
Tianlong Heyu bahkan mudah berada dalam suasana hati yang buruk. "Raja ini memintamu untuk melakukannya. Jangan melanggar perintah."
"Aku bukan bawahan mu!" Chen Sisi cemberut.
Tianlong Heyu tidak menyangkal ini. Sepertinya permintaan dia terlalu tiba-tiba sehingga Chen Sisi salah paham.
Tianlong Heyu menahan emosinya yang mudah tersinggung lalu bicara lebih baik. Ingat saja jika Chen Sisi masih cucu angkat kakeknya. Tidak ada salahnya sedikit lembut.
"Raja ini hanya ingin tahu sesuatu. Tidak akan merugikan mu sama sekali. Yakinlah."
Akhirnya, Chen Sisi berjalan mendekat dan duduk di sisi tempat tidur Tianlong Heyu tanpa sedikit pun rasa malu tapi hanya agak canggung.
Tidak ada yang terjadi setelah Chen Sisi duduk. Tianlong Heyu hanya sedang memperhatikan dirinya sendiri.
Mungkin ini masih ada hubungannya dengan racun yang membuat Tianlong Heyu lemas saat dekat dengan wanita.
Lalu bagaimana ketika dekat dengan dirinya? Apakah masih sama atau tidak?
Sayangnya Tianlong Heyu tidak banyak bicara saat ini. Setelah beberapa saat, pria itu memintanya menjauh.
"Kamu mencari calon suami? Katakan pada raja ini, pria seperti apa yang kamu suka?"
"Pria yang tidak memiliki selir atau istri lain di masa depan. Tidak pergi ke tempat pel*curan atau sebagainya."
Tianlong Heyu mencibir. "Normal bagi pria untuk memikirkan tiga istri dan empat selir."
"Kalau begitu, merasa bisa membuat Harem dan memiliki banyak anak untuk saling bertarung sampai mati. Tapi ini tidak ada hubungannya denganku. Jika tidak ada pria yang bisa mengendalikan tubuh bawahnya, tidak menikah juga tidak masalah bagiku," jelas Chen Sisi kesal.
Sejak awal pria ini bangun di gua waktu itu, ekspresinya dingin dan cuek. Dia tahu jika Tianlong Heyu ini tipe pria yang pelit dan hobi membunuh hati pria atau wanita. Tidak perlu repot saat bicara dengannya.
Tianlong Heyu sedikit tidak senang dengan perkataannya. "Hati-hati, kemalangan timbul dari mulut sendiri."
"Terima kasih nasihatnya."
"..." Raja ini tidak menasihati mu sama sekali.
"Apakah hanya itu yang ingin dikatakan raja?" Chen Sisi ingin meninggalkan tenda cepat-cepat.
"Tidak." Tianlong Heyu tiba-tiba saja ingin mencari alasan. "Raja ini tidak sehat hari ini dan ingin makan sesuatu yang manis dan hangat. Menurutmu, apa yang bagus untuk dimakan?"
"Yang Mulia, aku bukan kokimu. Masalah ini tergantung dengan apa yang ingin kamu makan."
Tianlong Heyu merasa jika dia bertemu wanita yang lebih menyebalkan daripada sepupunya sendiri.
Untungnya Chen Sisi masih memiliki sisi kesopanan. Anggap saja dia sedang baik hati hari ini.
"Makan bubur kacang hijau cocok untuk dimakan saat musim dingin," katanya.
Chen Sisi cemberut, tapi dia tidak menolaknya. Mungkin karena Tianlong Heyu sedang sakit saat ini, dia ingin membantunya untuk sembuh lebih cepat.
Tianlong Heyu memikirkan bubur kacang hijau yang sudah lama tidak dia maka. Setelah mengerutkan kening, dia berkompromi untuk makan bubur kacang hijau.
Akhirnya Chen Sisi meninggalkan tenda untuk membuat bubur kacang hijau.
Tianlong Heyu khawatir Chen Sisi akan mengalami kesulitan di dapur sehingga meminta seseorang untuk menjaganya di sana.
Tak lama setelah itu, Chen Yelang masuk dengan ekspresi penasaran. "Yang Mulia, apa yang kamu dan kalian bicarakan? Kenapa gadis itu pergi dengan wajah cemberut." tanyanya.
Mungkinkah Tianlong Heyu mulai menganiaya seorang gadis yang sedang mencari pasangan hidup?
meskipun rada berat tapi ceritanya bagus bgt gk ngebosenin