Kuyssss...... novel ke 6 nihhh. Sambil nunggu lanjutan keluarga Zandra. Semoga menghiburrr...
Seorang wanita yang terlahir dari keluarga Kaya Raya dan penuh kasih sayang, namun tak membuatnya menjadi wanita manja. Fia merupakan anak perempuan satu-satunya di keluarga Anderson dan ia jyga satu-satunya anak yang tidak mau di publikasikan.
Setelah di khianati oleh tunangannya, tak lantas membuatnya bersedih. Justru membuatnya bahagia, karena terlepas dari tali perjodohan yang di buat oleh nenek.
Selain mandiri, Fia pun mempunyai beberapa keahlian yang membuat seorang pria jatuh cinta padanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nike Julianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kebenaran 2
" Kenapa? Lalu apa hubungannya kak Fia dengan gadis yang daddy ceritakan?" tanya Diyah
"Huft... tidak di teruskan karena nenek gadis itu alias ibu mertua Vindra sudah menjodohkan gadis tersebut dengan cucu sahabatnya." Arkana yang mendengarnya pun bernafas lega.
"Dan hubungan gadis itu dengan Fia adalah, bila ternyata Fia yang di sukai olehmu itu adalah Gadis yang hendak daddy jodohkan dengan mu 2 tahun lalu." lanjur Arhab
"Apa?!" teriak Kania dan Arkana secara bersamaan, Diyah pun langsung menutup kedua telinganya.
"Gak perlu TOA kalo mau ada pengumuman." gerutu Diyah kesal, karena telinganya terasa berdengung.
"Maksud daddy bagaimana? Fia putri dari Ravindra dan Viona?" tanya Kania, Arhab pun mengangguk.
"Tapi, mommy bertemu dengannya di panti asuhan dad. Mommy berpikir dia adalah salah satu anak asuh dari bunda Rima." ucapnya lagi masih dalam mode terkejut, sedangkan Arkana hanya terdiam karena shock.
"Dan asal mommy tau, Panti Asuhan itu adalah milik Fia. Ia membangun Panti asuhan itu di atas tanah yanng Vindra berikan pada Fia sebagai kado ulang tahunnya yang ke 17 tahun. Itulah, yang membuat daddy semakin yakin bila Fia adalah jodoh yang tepat untuk abang. Karena di usianya yang masih remaja, ia sudah berpikir untuk membahagiakan orang lain. Jauh berbeda dengan gadis-gadis seusianya , yang berpikir untuk berseng-senang dan menghambur-hamburkan uang. Jiwa sosial yang di miliki Fia sangatlah tinggi" jawab Arhab tersenyum
"Apa? ja jadi panti asuhan itu milik Fia? Masya Allah... Ya Allah, mommy ga bisa berkomentar apa-apa lagi. Ini benar-benar mengejutkan, mommy speechles mendengarnya." Kania pun mengusap dadanya, gadis yang ia kagumi dan ingin ia jadikan menantunya benar-benar luar biasa.
Begitu pun dengan Arkana dan Diyah.
"Daebak... kak Fia benar-benar terrrrbaaaaik." ucap Diyah seraya bertepuk tangan.
Arkana pun akhirnya tersenyum, ternyata Fia adalah jodohnya yang tertunda. Ia benar-benar tak menyangka, bila Fia dan dirinya pernah hendak di jodohkan.
"Dad, apa sekarang daddy bisa melanjutkan kembali perjodohan tersebut dan kembali membicarakan hal ini pada om Ravindra?" pinta Arkana
"Ck... P O BOX banget abang ini, bukannya tadi jelas-jelas menolak dengan keras." ejek Diyah
"Itukan sebelum abang tau siapa yang Daddy maksud." jawab Arkana seraya mendelikkan matanya.
"Kalau boleh tau, apa alasan pertunangan Fia putus?" tanya Kania
Arkana pun mencerirtakan semuanya, di mulai dari tak sengaja 1 resto, drama perselingkuhan mantan tunangannya dan bagaimana cara Fia menyelesaikan masalahnya.
Semua orang yang mendengarnya pun merasa kagum dengan sifat Fia yang tegas.
"Jangan di lepas bang, pepet terooosss." celetuk Diyah
"Mommy jadi pengen bertemu Viona." ucap Kania bahagia
"Daddy tidak akani kut campur masalah kalian, dengan di pertemukan kalian saja. Daddy yakin bila ini sudah menjadi rencana Allah, berusahalah mendapatkan hatinya." ucap Arhab seraya bangkit dari duduknya dan meregangkan tubuhnya yang terasa pegal.
"Terlalau asyik bercerita, kita sudah melewatkan waktu Isya dan makan malam." tegur Arhab dan di angguki yang lainnya.
"Abang masuk ke kamar dan tidak akan ikut makan malam, karena sebelum pulang tadi abang sudah makan bersama Fia dan yang lain." ucap Arkana seraya berjalan ke arah kamarnya.
"Sing suiiing" Goda Diyah dengan menirukan siulan.
"Ko suing sih? tanya Kania
"Hihihihi... cuma plesetan mom, baperan amat emak satu ini." jawab Diyah seraya berlari ke kamarnya hendak melaksanakan shalat. Arhab hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan putrinya yang selalu menggoda ibunya.
_______________________
Saat ini Fia pun telah sampai di kediaman keluarganya.
"Assalamu'alaikum para penghuni alam ghaib." salam Fia, saat melihat ada Will dan Andri di ruang keluarga.
"Astaghfirullah, emang adek duralex kamu Fi." protes Will, yang sedang sibuk dengan laptopnya.
Fia pun tertawa " Jawab ihh salamnya"
"Wa'alaikumsalam" jawab Will dan Andri kesal.
"Jangan kesel-kesel, nanti makin susah jodoh. Bye para jomblo akut, princess tralala trilili mau mandi dulu" Fia pun melangkah hendak masuk kamarnya dan meninggalkan kedua saudaranya.
"Ko ga sadar diri ya." gumam Andri yang masih terdengar oleh Will
"Seperti itulah manusia yang melupakan dirinya, karena terlalu menikmati hidup." ujar Will
"Saking menikmati hidupnya, sampai lupa kalo baru saja batal nikah. Hahay deuh" ucap Andri seraya tertawa
----------------
Saat Fia beres mandi dan shalat, ia pun mengeringkan rambutnya menggunakan handuk.
"Manusia setengah dedemit, ko adem ayem. Ga ada calling calling seharian ini." ucap Fia pda diri sendiri. Fia pun mengambil ponselnya dan menghubungi Mia.
1 panggilan , 2 panggilan.....
"Ko ga ada jawaban sih? Kemana tuh bocah?" Fia pun membuka aplikasi yang ia buat sendiri, untuk mengetahui titik keberadaan orang-orang yang ia cintai.
"Ada di rumah, ngapa kaga di angkat-angkat ni bocah." Fia pun kembali menghubungi Mia
"Apa sih Fi, ga tau gue lagi sedih apa?" cerocos Mia
"Heh bahlul, kalo angkat telepon tuh ucapin salam. Bukannya malah mencak-mencak, mana gue tau lu lagi sedih. Emang minta di tuker tambah lu ya, kemana aja lo baru angkat panggilan gue? Emang sedih ngapa lo?" semprot Fia
"Ck... Assalamu'alaikum" salam Mia
"Nah gitu, Wa'alaikumsalam. Ini baru namanya manusia" jawab Fia
" Lu pikir selama ini gue apa?" gerutu Mia tak terima
"LAH.. Pake di tanya, lu pan manusia setengah demit." jawab Fia tanpa rasa bersalah
"Ngapa lu sedih? " tanya Fia lagi
"Fia... hiks, gue lagi kesel sama bonyok gue. Gue kabur ke rumah lo ya, gue numpang bentaran mah. Barang sebulan dua bulan doang, kalo lu nawarin seumur hidup juga gue mah ikhlas Fi." jawab Mia
"Emang ga ada akhlak lu ya, numpang ko seumur hidup. Emang ayah sama ibu ngapain lu hah?" cecar Fia
"Masa gue di kasih pilihan mau nikah dengan cowo pilihan bonyok apa lanjut kuliah di luar negeri? Gila ga tuh... He to the Lo, Heeloo. Jelas ga mau dua-duanya lah gue, lu kan ga bisa jauh-jauh sama gue ya Fi. Gue kasian sama lo." jawab Mia, membuat Fia ingin sekali memasukannya langsung ke dalam dus dan mengirimkannya ke Afrika. Siapa ga biasa jauh sama siapa coba di sini?
"Kenapa ga nikah aja Mi? Kan enak tuh, tinggal diem di rumah ngurus suami. Jadi istri yang baik, menunggu jadi ibu. Terus ngurus anak-anak deh" ucap fia, membuat Mia semakin mengeraskan tangisannya, Fia pun menjauhkan ponsel dari telinganya.
"Lu bener-bener ya, cepet ke rumah. Gue tunggu, inget lo ya. JANGAN GULING-GULING DI JALANAN, kasian mang Kus malu tujuh tanjakan ntar." ucap Fia terkekeh
"Emang gue ODGJ, pake guling-guling di jalan. Jalan kayang ntar gue di trotoar, puas lo!" jawab Mia kesal, sehingga membuat Fia semakin tertawa keras.
"Ya udah gue siap-siap, kosongin lemari buat space baju gue. Assalamu'alaikum" ucap Mia yang langsung menutup panggilan tersebut
"Wa'alaikumsalam.... emang dasar ratu demit. Enak banget nyuruh gue siapin tempat di lemari? Gue sedian dus, baru nyaho lu." gerutu Fia, ia pun langsung melangkah keluar. Hendak ikut berkumpul dengan anggota keluarga lainnya.
...****************...
Sok atuh aku kasih double hari ini...
Happy Reading
All🥰🥰
Jangan lupa senggolan nya, hatur thankyou 😘😘