Mempunyai keluarga yang bahagia adalah impian kasih, wanita berumur 29 tahun itu hidup sederhana,jadi ibu rumah tangga yang mengurus anak dan suami.
Setiap wanita selalu memimpikan kehidupan rumah tangga yang bahagia.
Tapi apa yang terjadi jika harapan itu dipatahkan dengan sebuah penghianatan.
" Tega kamu mas, kamu gak mikir gimana perasaan aku dan anak - anak. Dimana otak kamu mas, kamu sudah menghancurkan semuanya mas." Ucap kasih sambil menangis.
Hati wanita mana yang tidak sakit,mengetahui laki - laki yang dicintainya berbuat curang di belakangnya.
" Aku udah gak ada rasa sama kamu." Jawab Raka dengan enteng.
Kehidupan pernikahan yang di bangun itu hancur sudah,apakah masih dapat diperbaiki ?
Mampukah kasih menerima,bertahan,memaafkan atau melepaskan?
Akankah ada seseorang yang datang menghapus luka itu dan menggantinya dengan kebahagian.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rubi Sandi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11 "Istri saya limited edition"
Kasih dan Dara sudah ada di meja makan menunggu Raka datang bergabung untuk sarapan, tak butuh waktu lama Raka sudah datang dan ikut bergabung di meja makan.
"Selamat pagi anak papa. Princessnya papa sudah cantik, wangi lagi." sapa Raka kepada putrinya sambil melabuhkan satu kecupan di pipi gembul Dara.
"Selamat pagi papa. Iya dong Dara cantik dan wangi, anak siapa dulu dong ? jawab Dara sambil membalas kecupan papanya.
"Sudah jangan gombalin anak terus. Ayo makan nanti Terlambat." ucap Kasih
Mendengar perintah dari sang nyonya, Raka dan Dara langsung berhenti bercanda dan memulai sarapan mereka. Hanya dentingan sendok yang terdengar dan sesekali di tambah pertanyaan dari Dara yang menghiasi suasana sarapan pagi mereka.
"Sayang nanti malam kamu gak usah masak mAkan malam, kita makan di luar sama teman-teman kantor mas. Mas udah janji traktir mereka karena mas naik jabatan." ucap Raka yang sudah menyelesaikan sarapannya.
"Oh,, oke mas" ucap Kasih
"Nanti kalian siap-siap dan mas jemput." ucap Raka.
"Gak usah di jemput mas kami naik taksi saja, nanti mas Raka capek bolak balik mau jemput kami mana nantinya kena macet." seru Kasih
"Yang benar gak mau di jemput." tanya raka
"Iya mas, nanti mas kirim aja alamat restoran nya biar aku sama Dara naik taksi ke sana. Aku gak mau mas capek bolak-balik." Tutur Kasih.
"Ya udah nanti mas kasih tahu alamatnya, kalau gitu mas berangkat dulu, kamu hati-hati di rumah jangan ngangkat yang berat-berat, hati-hati kalau jalan." ucap Raka
"Iya mas,aku bakalan hati-hati dan jaga anak kita." ucap Kasih
Kasih mengantar suaminya sampai ke teras rumah, sebelum pergi Raka mencium Dara dan Kasih tidak lupa dia berpamitan pada bayi yang masih di kandungan istrinya, mengelus perut sang istri da mencium perut Kasih yang masih datar.
"Anak papa, baik-baik ya di dalam sana jangan buat mama sakit atau kesusahan ya sayang." titah Raka.
" Iya papa, aku gak akan nakal kok, aku bakalan jadi anak baik dan jaga mama." jawab Kasih dengan menirukan suara anak kecil seolah bayi mereka menjawab.
Kemudian keduanya tertawa, setelah itu Raka langsung berangkat ke kantor.
Disebuah restoran sudah duduk Raka dan teman kantornya, seperti janji Raka yang akan mentraktir mereka atas kenaikan jabatannya.
mereka mengambil tempat duduk yang muat untuk banyak orang.kemudian Raka memanggil pelayan untuk membawakan buku menu.
"Silahkan kalian pilih makanan dan minuman yang kalian inginkan sesuai dengan janji saya hari ini saya yang bayar." ucap raka
"Asyik nih, perbaikan gizi nih gue." ucap dion
" Kalau gratisan Lo paling girang" ucap Nadia
"Siapa sih yang gak suka gratisan, orang kaya aja kalau di traktir gak nolak masak gue yang rakyat jelata nolak." ucap Dion
"Tapi gak norak kayak kamu." jawab Nadia
"Syirik aja Lo jadi orang." balas Dion
Melihat teman yang berdebat Adam langsung menengahinya." Sudah gak usah pada ribut, kalian bisa gak debat satu hari aja, pusing kepala gue tiap hari dengarin kalian debat."
" Benci dan cinta beda tipis. Awas nanti kalian malah jodoh." ucap Anton
" Ogah gue jodoh sama cowok modelan kayak gini." ucap Nadia sinis
" Siapa juga yang mau sama singa betina kayak lu, bisa-bisa gue nanti mati di cakar sama lu, udah gitu mulut lu pedes banget kayak komen netizen" ucap Dion
Melihat kedua temannya yang tidak bisa diam, Fitri melerai mereka " sudah ngomongnya, kita kesini itu mau makan bukan mau dengarin kalian ribut, kalau mau ribut Sono di luar." ujar ibu hamil tersebut.
Sheila hanya tersenyum melihat tingkah mereka, karena masih karyawan baru dia lebih banyak diam mengamati kelakuan teman satu kantornya, apalagi mengamati semua gerak-gerik laki-laki yang sudah memikat hatinya, ya siapa lagi kalau bukan Raka si pak manager idamannya.
" Kamu bilang Kasih dan Dara ikut, mana mereka kok belum datang ?Aku sudah rindu berat sama Dara, pengen cubit pipi gembulnya." tanya Fitri
"Mungkin sebentar lagi mereka sampai, tadi Kasih ngabarin aku dia sama Dara udah di jalan." jawab Raka
"ngapain sih pak Raka ngajak istrinya, bikin badmood aja.emang secantik apa istrinya?"tanya Sheila dalam hati.
"papa" terdengar suara anak perempuan memangil Raka
mereka melihat kearah datangnya suara tersebut, terlihat Kasih dan Dara berjalan mendekat ke arah meja mereka.
"Aduh anak papa cantik sekali, kok lama nyampeknya sayang?" tanya Raka pada putrinya.
Bukan Dara yang menjawab pertanyaan Raka tapi kasih langsung menjawab pertanyaan suaminya"Tadi ada kecelakaan di jalan mas, jadi macet makanannya lama.
"Kamu duduk disini di samping mas." ucap Raka dan Kasih langsung duduk di samping suaminya.
"Aduh pak manager so sweet bangat sama bini, gak mau jauh-jauh nie." goda Dion
" Takut di ambil orang, istri saya limited edition. Susah di cari yang seperti ini." ucap Raka.
"Makanya di jaga baik-baik jangan di Sia-siakan." ucap Fitri
mereka semua tertawa mendengar jawaban Raka dan Fitri,bKasih tersenyum malu-malu sedangkan Sheila menatap sinis Kasih.
" Dilihat dari mana aja tetap cantikan gue, baju istrinya pak Raka sederhana bangat gak branded, bajunya juga tertutup apa yang di banggakan. Cantikan gue lah kemana-mana.,"ucap Sheila dalam hati.
Melihat ada orang baru bergabung dengan mereka Kasih bertanya " Mas, mbak yang diduduk di sampingnya Nadia itu siapa mas ? tanya Kasih.
Belum sempat Raka memperkenalkan,Sheila dengan sigap menjulurkan tangannya pada Kasih.
"Kenalkan, Saya Sheila Karyawan baru di kantor Pak Raka." ucapnya.
"Oh,salam kenal ya Sheila saya istrinya mas Raka."ucapnya menekan kata istri.
Bukan tanpa alasan Kasih berkata seperti itu, dia merasa tidak suka dengan gaya berpakaian Sheila yang terbuka memamerkan kemolekan tubuhnya padahal dia sedang bekerja, berbeda dengan teman suaminya Fitri dan Nadia yang berpakaian sopan.Sinyal-sinyal bahaya, langsung connect ke hati dan otak Kasih. Ada rasa khawatir didalam dirinya sebagai istri instingnya mengatakan kalau wanita itu berbahaya. Tiba-tiba pikirannya buyar, karena kedatang pelayan yang membawa makanan mereka.
Raka mang sudah memesan makanan untuk anak dan istrinya, kebetulan mereka makan di tempat makan favorit Kasih jadi Raka sudah tahu makanan kesukaan Kasih di restoran ini.
Mereka mulai mencicipi makanan yang ada di depan mereka semua sibuk dengan makanan di depan masing-masing tapi tidak bagi Kasih. Entah kenapa makanan yang ad di depannya tidak menggugah seleranya.
"Kenapa makanannya gak di makan sayang?" tanya Raka melihat istrinya hanya memainkan sendoknya.
la gini dong ceritanya GK tentang kekayaan yg kadang diluar nurul ,saking kebanyakan harta 👋👍
hadewww dasar kunyang😏