MENGEJAR KESEMPATAN KEDUA

Kenzo terpaku melihat wajah dingin yang di berikan oleh Aluna saat ini. Permintaan nya di tolak mentah-mentah oleh gadis cantik yang yang duduk di depan nya ini.

Kenzo masih berlutut dan berharap jika Aluna berubah pikiran.

"hentikan sikap konyol mu itu tuan Leander. Aku sungguh muak dengan semua ini". Ujar Aluna lagi dengan nada geram saat Kenzo menatap nya seperti seorang pria yang sedang patah hati.

"beri aku kesempatan Aluna".

"bukan kah kau sudah di beri kesempatan untuk kembali hidup seperti diri ku? Kenapa kau tidak menikmati nya saja tanpa mengganggu ku". Balas Aluna lagi dengan nada yang cukup geram dengan pria itu.

Kenzo kemudian bangkit dari posisi berlutut nya tangan kanan nya masih menggenggam erat kotak beludru berwarna merah yang berisikan cincin berlian yang cukup mahal.

"Aluna.. Apa kau juga mengulang waktu?". Satu pertanyaan itu begitu saja keluar dari bibir Kenzo ya g sedikit bergetar takut.

"kau tau pasti tentang hal itu. Bukan kah kau dan kekasih mu itu mencoba membunuh ku setelah dengan kejam nya membunuh ibu ku!".

Entah kenapa mengingat kejadian yang sangat menyakitkan itu membuat Aluna tak bisa menahan air mata yang akan menetes. Dada nya begitu perih mengingat masa lalu itu.

"Aluna.. Aku bersalah. Ku mohon maaf kan aku. Tolong Aluna aku mencintaimu. Mari kita memulai semua nya dari awal".

Ini pertama kali nya selama dua kehidupan Kenzo berlutut kembali di depan Aluna memohon sebuah kesempatan untuk segala dosa nya di kehidupan lalu.

"dalam mimpi mu Kenzo Leander". Ucap Aluna yang kini langsung pergi meninggalkan Kenzo yang masih berlutut.

Waktu yang di berikan Aluna untuk berbicara dengan Kenzo sudah habis. Dan ponsel nya sudah di tangan jadi Aluna sangat malas untuk berlama-lama dengan pria nekat itu.

Benar saja seperti yang di pikirkan oleh Aluna Kenzo ternyata belum menyerah untuk mengejar kesempatan kedua nya. Pria itu bangkit dari posisi nya dan mengejar mengejar Aluna yang saat ini sudah berada di luar restoran.

Kenzo meraih tangan Aluna dan menggenggamnya erat dia tidak ingin Aluna pergi dari nya lagi. Kenzo memaksa Aluna untuk berdiri di sisi nya walaupun wanita itu menolak nya.

"lepaskan tangan ku brengsek!!".

"tidak.. Ikut lah bersama ku. Pinda dari rumah Laura dan aku akan memberikan apartment mewah untuk kau tinggali. Atau jika kau mau kau bisa tinggal di mansion ku. Aku akan memperlakukan diri mu seperti ratu ku". Pinta Kenzo lagi tanpa ada rasa malu dan juga pria itu semakin bertindak semau nya.

"hentikan omong kosong mu dan lepaskan tangan ku!!". Teriak Aluna lagi yang kini berusaha melepaskan cengkraman tangan Kenzo yang kini menyakiti tangan Aluna.

Hingga sebuah tangan yang sama besar nya seperti milik Kenzo mencoba untuk melepaskan tangan pria itu.

"lepaskan tangan mu dari Luna!". Dengan sangat kuat Benedict menghempaskan tangan Kenzo dan berhasil melepaskan tangan Aluna.

Melihat kedatangan pria yang tak di kenal itu membuat Kenzo marah. Apalagi pria di depan nya ini berusaha melindungi Aluna seperti seorang pahlawan seolah olah Kenzo adalah seorang penjahat nya.

"jangan ikut campur urusan ku!!".

Bugh!!!

Tiba-tiba Kenzo yang geram langsung memukul wajah Ben dengan sangat kuat. Pria itu melampiaskan kekesalannya yang melihat kenyataan Aluna bisa dekat dengan seorang pria asing dengan begitu cepat.

Ben terpukul mundur oleh serangan tiba-tiba dari Kenzo. Sedangkan Aluna yang melihat kejadian itu menjerit geram dengan tingkah laku Kenzo yang selalu bersumbu pendek.

"KENZO!!! BRENGSEK!! APA YANG KAU KAU LAKUKAN!! PERGI DARI HADAPAN KU SEKARANG!!". Bentak Aluna yang kini sudah pasang badan untuk melindungi Benedict dari tingkah brutal Kenzo yang saat ini di selimuti api cemburu.

"menyingkir sekarang Aluna. Ini adalah pertarungan antara lelaki. Jadi jangan ikut campur!". Ucap Kenzo dengan nada yang dingin dan semakin geram melihat Aluna malah melindungi pria itu.

Ben yang mendapat kan pukulan di wajah nya kini bangkit lagi dan menyeka setetes darah yang keluar dari sudut bibir nya yang terluka.

"Luna, aku tidak apa-apa jangan khawatir. Aku akan menyelesaikan masalah dengan pria arogan itu". Ujar Benedict dengan senyum manis ke arah Aluna untuk meyakinkan bahwa dia akan baik-baik saja.

Dengan langkah mundur yang terpaksa Aluna kini memberikan dua orang pria besar itu untuk bertarung.

Di sana bukan hanya ada Aluna yang menonton perkelahian itu. Beberapa orang yang lewat juga sedang melihat apa yang terjadi.

Kenzo dan Benedict kini saling melayangkan pukulan mereka tak ada yang berani memisah kan. Bahkan beberapa satpam pun tidak berani untuk memisah kan mereka.

Hingga dua orang pria itu tergeletak dengan wajah yang babak belur. Aluna yang melihat hal itu semakin merasa bersalah. Bukan nya bangga di perebutkan dua pria. Aluna malah ketakutan.

Takut jika terjadi apa-apa pada Benedict. Hanya itu lah yang dia takuti saat ini. Menyinggung Kenzo sama saja mempertaruhkan nyawa.

...****************...

Hasil pertarungan beberapa jam yang lalu membawa dua orang pria itu kini sedang terbaring di ranjang rumah sakit dengan luka-luka yang mereka dapat kan.

Makan malam yang di rencanakan oleh Aluna juga gagal karena hal itu.

Dan satu hal lagi beberapa orang yang menonton dan juga merekam kejadian itu semua nya di aman kan oleh pihak dari Kenzo. Jadi tidak ada berita yang tersebar. Dengan uang pihak Kenzo dapat membungkam mulut orang lain. Hal itu lah yang di takut kan oleh Aluna. Jika Benedict berurusan dengan Kenzo.

"aku tidak ingin sesuatu terjadi pada mu. Jadi ku mohon untuk menghindari pria tadi".

Ben hanya tersenyum mengiyakan ucapan dari Aluna tapi dia tidak janji dengan hal itu.

"jadi makan malam kita hari ini gagal?". Tanya Benedict yang kini menunjukkan wajah kecewa yang di buat-buat nya.

"tentu saja tidak kita akan makan malam di saat kau sudah sembuh total".

Mendengar hal itu membuat Ben cemberut lucu.

"tapi aku lapar malam ini". Ucap Ben dengan nada manja seperti anak kecil yang kelaparan.

"Tada...... Aku membeli beberapa makanan dari luar dan kita bisa makan malam di sini sekarang". Ujar Aluna yang kini menunjukkan beberapa bungkus makanan yang dia beli dari luar tadi saat Ben sedang di periksa oleh dokter.

Aluna dan Benedict kini makan malam di salah satu ruang VIP rumah sakit dan melupakan tentang Kenzo yang kini terbaring lemah di kamar nya.