NovelToon NovelToon
Anak Sultan Milik CEO

Anak Sultan Milik CEO

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Tamat / Cintamanis / Anak Genius
Popularitas:13.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: bucin fi sabilillah

Assalamu'alaykum
Selamat datang di karyaku dan terima kasih sudah membaca dan mendukung cerita ini.

🌺
WARNING!!
KARYA MENGANDUNG BAWANG DAN KEHALUAN TINGKAT TINGGI BAHKAN DILUAR NALAR MANUSIA NORMAL!

Pernahkah kalian berfikir jika anak genius itu ada? Jika di film mungkin sudah kita temui, yang berjudul baby bos.

Di dalam dunia nyata, kehadiran anak jenius memang jarang terjadi, namun mereka juga memiliki bukti Ekisitensi yang dapat dilihat dari begitu banyaknya kemajuan yang terjadi saat ini.

Namun bagaimana ketika kalian dipertemukan dengan anak genius berusia 2 tahun yang bisa menggebrak dunia dengan hasil ciptaannya.

🌺🌺

Fajri Hanindyo. Sang Anak genius, memiliki IQ yang sangat tinggi Yaitu 225. Ia lahir dari malam dimana rusaknya mahkota Fajira, sang ibunda. Dengan otak yang genius tanpa sadar, ia bekerja sama dengan Ayahnya dan membuat Fajri menjadi anak yang kaya raya dalam waktu singkat ketika berhasil memproduksi mesin rancangannya sendiri.

Irfan yang yang begitu mendambakan sentuhan Fajira berusaha untuk membuat gadis itu kembali kedalam pelukannya. Keegoisannya runtuh, ketika ia berhasil menemukan Fajira dan juga mendapatkan bonus seorang anak yang tampan yaitu Fajri.

bagaimana kisah selanjutnya? yuk baca cerita ini.

terima kasih

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bucin fi sabilillah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

10. Pembuktian!

"kami selaku panitia memutuskan jika Fajri masih bisa tampil dengan syarat dia harus membuktikan jika mesin cuci itu adalah hasil dari tangannya sendiri" ucap ketua panitia dengan lantang.

"tunggu...." sergah juri 1 kembali.

"saya tetap tidak yakin dengan anak ini, ini semua hanya akan membuang waktu saja" ucapnya kekeh.

"tidak ada salahnya kita mencoba untuk melihat apa benar mesin secanggih ini dibuat oleh peserta nomor 5 ini atau tidak" ucap juri 2 yang sedari tadi hanya mengamati perdebatan itu.

"jika memang peserta ini mampu menyelesaikan dan berhasil menghidupkan mesin ini dengan baik. Saya akan memberikan lisensi dan hak paten mesin cuci bertenaga surya yang sudah ia buat. Bagaimana panitia? saya rasa ini akan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk membuat satu buah mesin cuci secara manual. Bukan begitu Bunda?" ucap Juri 2 menawarkan kepada Panitia dan semua orang

"betul pak, terima kasih. Satu mesin cuci ini bisa di selesaikan oleh anak saya selama 4-5 jam" ucap Fajira berbinar.

"bagaimana panitia?" tanya juri itu kembali.

"kami setuju pak, kami dari pihak panitia akan mengawasinya secara langsung" ucap ketua panitia.

"bagaimana pak?"

"baiklah" ucap mereka mengalah.

"Baik mungkin untuk peserta nomor 5 silahkan ikuti kaka panitia dan membawa barang-barangnya sekalian ya" Ucap MC menengahi.

Mereka segera berjalan ke tempat yang di sediakan oleh panitia untuk merakit mesin cuci itu dengan baik. Fajri cukup menarik perhatian banyak orang karna kemampuannya untuk membuat mesin cuci disaat usia yang hampir menginjak tiga tahun.

Mereka juga ikut berbondong-bondong melihat bagaimana cara kerja Fajri dalam membuat mesin itu. Pihak panitia pelaksana juga memanggil penyelenggara lomba ini sebagai saksi sekaligus juri untuk menilai hasil kerja Fajri.

Sementara Pria kecil itu masih terisak di dalam gendongan Fajira. Ia tetap kekeh tidak mau tampil dan sudah merasa malu saat ini karna kejadian tadi.

"sayang" panggil Fajira sambil mengelus kepala Fajri dengan lembut.

"sayang udah ya, itu kakak panitianya sudah menyiapkan tempat untuk Aji nak"

"gak mau" lirih Aji.

"betul gak mau? kita pulang saja?" pertanyaan Fajira membuat pria kecil itu terdiam dan semakin mengeratkan pelukannya. Sementara panitia yang lain masih mempersiapkan apa yang dibutuhkan Fajri dan di bantu oleh Uwak.

"coba lihat Bunda dulu nak" ucap Fajira. Aji yang patuh ia melihat Bundanya dengan sesegukan.

"Aji masih mau ikut atau bagaimana sayang? itu kakak panitianya sudah mempersiapkan peralatan untuk kamu"

"Aji.. hiks.. Aji mau ikut Bunda"

"betul mau ikut nak?"

"iya"

"Yaudah sekarang coba senyum dulu" Ucap Fajira sambil mengusap air mata Fajri. Sambil terisak Pria kecil itu mencoba untuk tersenyum manis kepada Fajira.

"anak Bunda ini pintar. sudah selesai nangisnya nak? atau masih mau nangis lagi?"

"lapar bunda" cicitnya.

"hehe, bunda suapi ya nak sambil menunggu kakak panitianya siap dulu"

"iya bunda"

Fajira menyuapinya Fajri makan terlebih dahulu. Sebenarnya para panitia sudah siap untuk mengawasi dan menyaksikan aksi dari Fajri yang menjadi perbincangan hangat di dalam acara tersebut. Namun Uwak memberikan pengertian kepada panitia bahwa yang menjadi pesertanya adalah anak-anak, jadi Uwak meminta mereka agar lebih sabar terlebih dahulu, menunggu sampai Fajri menyelesaikan makannya.

Hingga makanan Fajri tandas, ia sudah membuka baju dan menyisakan singlet untuknya bekerja agar baju yang baru ia beli itu tidak kotor dan rusak.

"Bunda, Aji malu" cicitnya dengan gemas.

"ada Bunda disini nak. Anak Bunda harus bisa okey"

"okey"

Fajri berjalan menuju area yang sudah di berikan garis pembatas agar bisa memberi ruang kepada pria kecil itu untuk bereksperimen. Hampir semua orang menatap Fajri dengan penasaran, Apakah betul anak kecil ini bisa membuat mesin cuci canggih dengan barang bekas.

"semangat Fajri" ucapnya menyemangati diri sendiri dan kembali menoleh ke arah Fajira lalu tersenyum.

"Uwak jangan jauh-jauh nanti Aji minta tolong angkat yang berat-berat" ucapnya.

"iya nak"

Fajri memulai untuk merancang mesin yang akan di gunakan, satu persatu bagian-bagian ia pasang dengan hati-hati agar tidak ada celah kerusakan atau kegagalan. Karna ini mesin cuci ke tiga yang sudah ia produksi sendiri secara manual.

Semua orang menatap Fajri dengan takjub. Anak laki-laki itu hanya diam dan berkonsentrasi untuk merakit satu persatu bagiannya. hingga satu jam berlalu, Fajri sudah siap merakit mesin inti yang akan beroperasi nanti. Ia berhenti dan membuat semua orang mengernyit.

"Bunda haus. Aji mau minum" ucapnya dan berjalan ke arah Fajira.

"ini nak."

Setelah selesai Fajri kembali menyelesaikan mesin cuci itu dengan baik dan lebih cepat dari perkiraan sebelumnya. Tak lupa ia menyalakan mesin inti itu terlebih dahulu dengan memasang kabel dan mencolokkannya memastikan bahwa mesin itu berfungsi. Aksi Fajri membuat semua orang menatapnya takjub, dan mereka berspekulasi jika Fajri memang membuat sendiri mesin itu.

"Uwak tolong angkatkan badannya, berat Aji gak kuat" ucapnya minta tolong.

"boleh kan kak?" tanya Fajri kepada panitia.

"kakak saja yang membantu ya?" tanya salah satu panitia.

"boleh kak"

Fajri menaikkan body mesin cuci yang cukup berat itu untuk di letakkan di atas mesin yang sudah di rakit tadi di bantu oleh panitia agar menghindari kecurangan yang ada.

Perlahan tapi pasti Fajri juga memasang elemen-elemen yang lain dan terbentuklah sebuah mesin cuci namun belum hidup. Semua orang terkagum melihat apa yang sudah di lakukan oleh Fajri, dan bertepuk tangan.

Sementara pria kecil itu dengan mata yang berkaca-kaca meninggalkan proyeknya dan berlari ke arah Fajira yang terbengong melihat Putranya.

"kenapa nak?"

"Boleh istirahat dulu Bunda? Aji capek, Aji ngantuk juga" keluhnya di dalam gendongan Bunda.

"kakak panitia, Fajrinya boleh istirahat dulu?"

"boleh kak, Nanti kalau sudah selesai istirahat beri tahu saja kami kak"

"iya terima kasih kaka"

"sama-sama. istirahat ya dek"

"iya kaka terima kasih" ucap Fajri lirih dengan mata yang mulai terpejam.

Fajira masih menggendong Pria genius itu hingga ia terlelap. Kemudian Ia membaringkan Fajri di atas kursi agar tidurnya lebih nyenyak. Ketika tidur ia layaknya anak kecil berusia dua tahun yang terlelap karna kelelahan, namun berbeda dengan Fajri ia terlelap karna kelelahan mengerjakan proyek Mesin Cuci Bertenaga Surya miliknya. Tak lupa Fajira membersihkan tangan anaknya yang kotor itu menggunakan tisue basah dan hand sanitizer.

Hingga tiga puluh menit berlalu, Fajira masih di temani oleh Uwak dan istrinya bersama dengan beberapa orang panitia disana.

Engh...

"bunda" lirih Fajri mengerjab.

"iya nak, Bunda disini"

"peluk" Fajira langsung memeluk Fajri dengan lembut.

"mau bangun lagi?"

"iya"

Fajri duduk dan menatap sekelilingnya yang masih di penuhi oleh orang-orang yang penasaran dengan aksi Fajri selanjutnya.

"Aji mau apa nak?"

"belum mau apa-apa Bunda. Peluk aja" ucapnya manja dan kembali masuk ke dalam pelukan Fajira.

"gimana sayang mau mulai lagi?" Tanya fajira setelah melihat Fajri mulai melepaskan pelukannya.

"iya bunda"

Fajri dengan malas berjalan kembali ke tempat tadi, tak lupa ia mencium dahi Fajira sebelum memulai kembali pekerjaannya. Ia meneliti satu persatu bagian yang ada di sana semoga tidak ada yang tertinggal begitu gumamnya.

Perlahan namun pasti Fajri kembali melengkapi bagian-bagian itu dengan lengkap tanpa kurang satupun. Hingga elemen terakhir ia pasang, membuat semua orang menahan nafas apakah anak kecil itu akan berhasil atau tidak.

"kakak, apa ada jurinya disini? Aji ingin memberikan sedikit penjelasan biar nati gak susah untuk mengulangnya" tanya Fajri.

"ada dek, itu bapaknya. Beliau yang mengadakan acara ini dan sekaligus menjadi saksi untuk karya adek"

"terus juri yang di depan tadi bagaimana kak? Katanya tadi kalau aku berhasil membuatnya sendiri, masin ini langsung di berikan lisensi untuk hak paten Mesin cuciku"

"sebentar ya, Hmm apa ini sudah siap?"

"sudah kakak, makanya aku mau ada juri yang tadi disini, apa boleh?"

"sebentar ya kakak tanya dulu" Panitia itu berbicara lewat HT untuk saling menyambungkan satu sama lain. Ia menanyakan tentang permintaan fajri tadi untuk meminta semua juri ada disini dan melihat karya yang sudah selesai ia buat.

Tak lama tiga orang juri yang berada di depan tadi berangsur satu persatu menuju ke tempat Fajri berada. Mereka cukup terkejut dengan apa yang sedang di kerjakan oleh anak kecil itu.

"apa sudah selesai?" Tanya juri 2.

"hampir selesai pak" ucap Fajri.

"sebelumnya Aji meminta maaf karna sudah mengacaukan jalannya acara ini" ucap Fajri sopan sambil menundukkan sedikit badannya.

"semua orang disini sudah melihat jika mesin ini Aji kerjakan sendiri. Aji ingin membuktikan jika mesin ini hidup. silahkan Bapak-bapak berdiri di dekat sini, karna sebentar lagi Aji akan menghidupkannya" Dengan patuh para juri mendekat kearah mesin itu sehingga sedikit menutupi penglihatan para penonton.

Fajri sedikit menjelaskan bagaimana cara kerja mesin cuci yang sudah ia buat. Dan menghidupkan mesin itu dengan baik sehingga membuat ruangan itu penuh dengan gemuruh tepuk tangan dari semua orang yang berada di sana.

prok... prok... prok...

Fajri dengan bangga berlari ke arah Fajira dan memeluknya erat. Bayangan pundi-pundi uang sudah ada di dalam bayangan mereka. Semua juripun juga takjub melihat hasil karya dari Pria kecil nan genius itu. Beruntung Fajira sempat menghentikan mereka ketika hendak mendiskualifikasi pria kecil itu. Jika tidak di hentikan mungkin anak emas ini akan terbenam dan tidak akan bisa menunjukkan bakatnya yang sangat luar biasa di hadapan semua orang

💖💖💖

TO BE CONTINUE

1
Wijaya Ronny
Luar biasa
Asyiyah Bhanu
wkwkwkw k....itu duit halu....12 m.
revasya alzila
maaf ga lanjut baca cerita,terlalu ga masuk akal umur 2th bisa ngrakit Elektronik tuh sangat di luar nalar
Asyiyah Bhanu
hahaha..... khayalan langit ke tuju.....lanjut
qiana shanum
Luar biasa
Sinta Dewi
ceritanya bagus Thor, tetap semangat 💪💪 berkarya ya 🥰🌹
Nurhayati Lubis
aku jadi bingung Thor mau di kemanain itu nya Thor banyak banget perusahaan ..kasih aku Thor satu perusahaan yang kecil 🤣🤣💪 lanjuuut semangat Thor....
🎤K_Fris🎧: hahaha minta fajri aja kak🤣🤣
total 1 replies
Nurhayati Lubis
kemana uwaq nya Fajri kok gk masuk thor
🎤K_Fris🎧: uwak fajri hanya figuran ya kak☺
dtng kalau dibutuhkan saja☺
total 1 replies
Mazree Gati
tadi pas ngobrol fajira di tunggu anakku,,ko ga tau punya anak????
Intan Intan
🤭🤭😇
Agustina Agrety Muntu
Luar biasa
Sri Puji
🤣🤣🤣🤣🤣
Sri Puji
Tuhh kan thor gk di ksih adik Ivanna nya jdi kspian trus 😄😃
Sri Puji
Buat mobil baru, kya Buat grengan tahu cpt skli 🤣🤣 sultan mah bebas
Sri Puji
yah, soalny hrta Itu di mana2 buat orng gelap mata, pa lgi bnyk cbang prusahaan, trus gk bisa di handle sndiri jdiny orng yg di prcya pun bisa korup, itulh khdpn manusia 😁😁
Sri Puji
yah, si Irfan hrtny bnyk gk hbis di mkn 7 turunan syng ankny cm 2, di tmbh hartnya aji sndiri 😁😁 klo crita kembar lain ankny ada smpe 10 thor 🤣🤣🤣 but I like it 👌
Sri Puji
yaahhh dunia halu Is the best 👌 👍 😍 klo mau mimpi sklian yg tinggi smngt othor
Sri Puji
Ketela apa mreka thor 😁
Sri Puji
Ivanna SD kls brp thor
Sri Puji
God job aji 👍👍🥰🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!