NovelToon NovelToon
Selepas Kata Talak

Selepas Kata Talak

Status: tamat
Genre:Tamat / Sudah Terbit / Cintapertama / Patahhati / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:15.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: Ridz

Telah Terbit Cetak Bersama Platinum Publisher X NovelToon ~

"Aku menyerah karena suamiku memilih
menciptakan cap jari diatas surat gugatan perpisahan demi mengucap akad dengan wanita lain,"

Dikta Nadira, seorang Motivator Pernikahan yang menikah dengan sosok Dosen Sosiologi bernama Robby Dreantama.

Pernikahan mereka yang terjadi akibat sebuah kesepakatan berujung kecewa disaat mereka sadar bahwa Noda Merah telah tercipta diatas buku nikah mereka dan Dikta memilih diam.

Dikhianati, bahkan melihat suaminya bercinta dengan wanita lain dihadapannya benar-benar menghancurkan hidup Dikta. Sehingga sampai pada kata Talak itu keluar.

Dikta menganggap akan menemukan jalan baru dalam kehidupannya malah kehilangan pijakan hidupnya, namun satu yang menjadi masalah, disaat mereka resmi berpisah fakta mempertegas bahwa Dikta tengah mengandung anak dari Robby.

Robby yang enggan mengakuinya membuat Dikta kembali merasa terpukul dan bertekad membuka lembaran baru.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ridz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 29. Ayah, Bunda, Dikta Datang

Pergi tanpa pamit dan tidak adanya kata penyesalan dan pertaubatan dalam detik-detik menjemput takdir.

Allah sudah memberikan kesempatan namun terkadang kita yang lupa bahwa besok kita masih bernapas.

Sean dan Dikta berdiri dengan keadaan saling merangkul didepan makam Glenca yang baru saja di timbun tanah.

Sosok Glenca kini sudah tiada, sosok yang menjadi bagian dari segala lembaran hidup Dikta yang belakangan ini Dikta ketahui adalah adiknya.

Tanah yang masih merah dan basah menggenang di balik mata berkaca Sean dan Dikta.

Diujung sana ada Robby yang berdiri dengan penuh penyesalan, Robby kehilangan dua orang yang dia cintai, Dikta yang memilih membuka lembaran baru dan Glenca yang memilih menemui Tuhan.

Takdir itu kejam, batin Robby berjalan kembali masuk ke mobilnya yang terletak di pinggiran pemakaman itu.

Robby mengambil ponselnya dan membuka aplikasi chatting Whatsapp miliknya, banyak sekali pesan berbela sungkawa dan deretan story berduka untuk Glenca pada Robby.

Robby memilih menguninstal aplikasi tersebut kemudian melempar ponselnya ke kursi penumpang yang ada di kursi pengemudi.

Sementara itu kembali ke tempat Sean dan Dikta, Sean kini berjongkok dihadapan makam Glenca, ia menggenggam patok kayu nisan Glenca dan menatap sedih.

"Kak?" Dikta meraih punggung Sean dan mengusapnya.

Ekor mata Sean melirik menatap Dikta yang sedang mencoba memberikannya semangat. "Kakak gapapa kok."

"Masih ada aku," jawab Dikta yang membuat Sean segera memangku wajahnya di bahu Dikta.

Pecah tangis Sean jatuh di pelukan adiknya yang harus dia jaga saat ini, Sean tidak ingin kehilangan Dikta lagi setelah dia berhasil menemukannya apalagi setelah kepergian Glenca.

Sebuah percakapan singkat diantara Sean dan Dikta hanya bernada singkat bahkan menghemat kata namun diantara kelutan batin mereka bisa saling memahami satu sama lain.

Aurel, Mama Reni, dan Adam yang ada dsana hanya berdiam diri melihat dan merasakan kesedihan adik beradik ini.

"Kak Sean? Apa aku boleh pergi ke makam orang tua kita?" tanya Dikta yang membuat Sean mengusap air matanya.

Sean mengangguk kemudian berdiri bersama Dikta, mereka berdua kemudian berjalan menuju makam orang tua mereka yang berada tidak jauh dari sana.

Mama Reni, Aurel dan Adam berjalan mengikuti mereka berdua sampai akhirnya Sean dan Dikta sampai di makam tersebut.

Dua nisan bersebelahan milik orang tua mereka membuat Sean dan Dikta bersimpuh disana, air mata Sean kembali jatuh.

Sean meraih dan mengusap nisan milik ayahnya dan mencurahkan segala isi hatinya, pria berusia tiga puluh tujuh tahun ini tidak bisa membendung kesedihan miliknya.

"Ayah? Maafin Sean yah, Sean gagal jadi seorang kakak, Sean gagal memenuhi janji Sean ke Ayah, kalau gaada Ayah dan Bunda pasti kacau," ujar Sean menahan air matanya. "Sean yang salah."

"Bukan kak Sean yang salah," ujar Dikta pada Sean.

Dikta menatap makam kedua orang tua kandungnya yang dia cari selama ini, setetes bening air mata mengalir dari sudut matanya.

"Dikta datang, Ayah dan Bunda apa kabar? Bahagia kan sekarang? Dikta udah ketemu kakak Dikta, keluarga kandung Dikta, tapi Dikta menyesal, kenapa Dikta gak bisa ingat sama wajah Ayah dan Bunda, apa Ayah dan Bunda ga sayang lagi sama Dikta? Jangan lupa datang ke mimpi Dikta yah, hanya sekedar menjawab salam yang Dikta ucapkan," lanjut Dikta. "Dikta tidak meminta banyak hanya meminta semoga Ayah dan Bunda hadir dalam mimpi Dikta dan menjawab salam yang Dikta uraikan saat ini, Assalamu'alaikum Ayah, Assalamu'alaikum Bunda, Dikta rindu."

Sean tidak bisa lagi menahan air matanya, ia meraih kepala Dikta dan memeluk nya di dalam dekapannya.

"Glenca sudah menyusul Ayah dan Bunda, terus Sean dan Dikta ditinggal berdua dong disini? Sean janji Sean bakal jagain Dikta seumur hidup Sean, semoga Ayah dan Bunda tenang yah, kami pamit," ujar Sean mengajak Dikta berdiri.

Sean dan Dikta mengusap air mata mereka berusaha tegar kemudian melangkahkan kakinya meninggalkan tempat itu.

TBC

1
mama yogi
selalu suka dg karyamu, Thor 🖤🖤🖤
Ayii Endah
Luar biasa
Rismawati Damhoeri
cepet kali nyeselnya...
merry yuliana
wkwkwkwkwk maafkeun om.keren ternyata bukan mak ato kakak cantik tapi om ganteng yo...ok kak ganteng noted.
sehat dan semangat terus ya
Langit Biru
memang sakit jiwa perempuan ini
Sulfia Nuriawati
Luar biasa
kompiang sari
cinta itu buta karena tak da mata ... pakai mata hati donk
kompiang sari
resek banget tuh si Glen..ca
kompiang sari
Nyahook deh lu ..
kompiang sari
Dikta jangan sedih karena suami macam di robby tuh
kompiang sari
aku mampir ya thor
Bahari Sandra Puspita
wah, keren banget ceritanya dek...
hihihi, biasanya manggil kak atau mak..
tapi berhubung authornya lebih muda dan ternyata cowok pula, maka aku panggil dek othor saja yah, hehe..
ceritanya bagus, tapi menurutku alurnya terlalu to the point banget..
kurang panjang dan halus dikiiiit aja..
emang wajar sih, kalau cowok ngarang itu umumnya selalu to the point dan gak bertele-tele, karena mereka tercipta dominan akal (logika)..
nah kalo authornya cewek, gaya bahasanya bakalan sedikit panjang bahkan ada yg sangat bertele-tele, karena cewek dominan perasaan..
tapi, overall novel ini bagus banget..
mana diselipin ilmu2 agama yg sangat bagus dan tentunya menanbah menambah ilmu agama kita para reader Muslim..
bagi non Muslim pun, bisa jadi tambahan pengetahuan jg..
keren banget dah pokoknya..

semoga sehat selalu ya dek..
tetap semangat berkarya dan semoga sukses selalu dimanapun dan dalam kondisi apapun..
barokallahu fiik.. 🙏🏻
Sri Muryati
Luar biasa
Jamayah Tambi
Tq Ayhur.Ceritanya bagus/Good//Good//Good/
Jamayah Tambi
Mcm satu perut/Facepalm//Facepalm/
Jamayah Tambi
Rerbaik la Babah Adam/Good//Heart/
Jamayah Tambi
Terbaik Aham dan Dikta.Kadang2 klu kumpul keluargna mula bibi2 menilai org lain.Anak dia saja yg baik .Padahal tin kodong./Good/
Jamayah Tambi
Tak tengok isi tante.Ceroboh.Lain kali hat2 cari laean bicara.Bukan Dikta
Jamayah Tambi
Siksa bini pak sean.Beli aja deh/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Jamayah Tambi
mananya komen
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!