Warning area! banyak yang uwu-uwu dan panas-panas, harap bijak dalam memilih bacaan ya guys
Konflik ngeselin mohon bersabar, gak kuat angkat tangan!!
Karena suatu kejadian kelam Jiana terusir dari tempat tinggalnya. Kebejatan sang pemilik perusahaan tempat ia bekerja menjadi titik balik hancurnya hidup Jiana. Sang most wanted Bryan yang mempunyai wajah malaikat namun berhati iblis, begitulah julukan Jiana. Berimigrasi dan mencoba mencari peruntungan dinegri orang, Jiana meninggalkan semuanya, termasuk Darwin atasan yang ia diam-diam kagumi
Saat hidup Jiana membaik dan ia bisa melupakan semuanya, Takdir membawanya kembali bertemu Bryan
Baca selanjutnya ➡️
Budayakan tinggalkan jejak, like dan vote untuk memberi apresiasi pada penulis 🙊🙊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon irra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Awal bertemu
-
-
Bryan menghempaskan tubuhnya yang terasa lelah pada sofa ruang tamu rumah Bulan. Yaa kini keluarga Ken kembali berkumpul di Paris untuk merayakan ulang tahun si cantik Pevita ke 13
" Kamu darimana saja? sudah Mom bilangkan kita berangkat bersama? kamu malah menghilang mendadak? apa jangan-jangan bersama wanita lagi. Mom tidak setuju kamu bersama wanita bule, Mom tidak bisa bahasa inggris." cerocos Jeny memberantas pertanyaan yang akan dipertanyaan semua orang pada Bryan
" Mom .. mom, bisakah Mom diam, aku lelah .. cerewet sekali." gerutu Bryan memejamkan matanya yang memang terasa lelah. Berjam-jam ia bergelut dalam pesawat, meski tidur namun tetap saja terasa lelah. Namun Bryan juga tidak menyesal karena ia mendapatkan pramugari cantik dalam pesawat itu dan pasti setelah acara ulang tahun Pevita, Bryan akan menemui pramugari tersebut
" Itu karena kau yang selalu terlambat dalam keluarga kita."
" Bukankah acaranya belum dimulia." saut Bryan berdecak kesal tanpa membuka matanya
" Siapa ini lucu sekali." teriak Jeny pada gadis kecil yang baru saja datang bersama Dean
" Onty .. " teriak gadis kecil itu
" Kya .. " balas Bulan berteriak sambil beringus bangun dan berlari mendekat pada Dean, ia serbu pipi itu dengan kecupan gemasnya
" Ini loh Mom anak penjual kue yang Mom bilang kuenya sangat enak." saut Bulan
" Lucu sekali. " saut Jeny lalu ia ikut berdiri, ia mengulurkan kedua tangannya untuk memangku Kya namun gadis kecil itu malah merenggut tak mau
" Kya memang seperti ini Mom, dia hanya akan menempel pada seorang pria. " saut Bulan
" Uhh masih kecil sudah genit yaa. " ucap Jeny mencubit pelan pipi Kya
" Itu karena Kya tidak punya seorang ayah." saut Bulan sendu sambil menatapi Kya
" Tapi wajah ini Mom tidak asing." saut Jeny
" Semua orang pasti akan bilang seperti itu. Iyakan Dad?" tanya Bulan pada Ken yang juga menatap Kya. Kemudian Ken menoleh pada Bryan yang tak bergeming sejak tadi
" Papa." panggil Kya pada Dean
Dean hanya tersenyum seraya menciumi pipi bulat Kya
" Kakak jangan-jangan dia anak kak Dean dari istri muda." celetuk Chesa membuat semua orang tertawa
" Berani kau chesa padaku?" bentak Bulan pelan berkaca pinggang
" Aku hanya bercanda." sautnya tertawa pelan
" Papa .. " panggil Kya lagi menunjuk pada kue ulang tahun Pevita yang besar
Lagi-lagi Dean tersenyum, lalu ia membawa Kya mendekati kue ulang tahun Pevita
" Kya .. " teriak Pevita kencang membuat Bryan membuka matanya karena terkejut, gadis itu berlari menuruni tangga dan langsung menghujani pipi Kya dengan ciuman gemasnya
Deg deg deg
Suara jantung Bryan berdetak begitu cepat tatkala ia melihat gadis kecil dipangkuan kakak iparnya, wajah itu terasa tak asing untuk Bryan
" Pepev shut up!" teriak Kya sangat lucu hingga semua orang tertawa karena tingkah gadis kecil itu
" Berhenti memanggilku Pepev, memalukan sekali." gerutu Pevita
" Panggil aku Pevita atau Daddyku bukan Papamu lagi."
" Ini papa Kya." sautnya sambil menggelendoti manja leher Dean membuat sang pemilik tersenyum karenanya. Dean memang sangat menyukai anak kecil, dulu ia dan Bulan sangat berharap memberikan adik untuk Pevita namun sepertinya Tuhan tak memberikan kepercayaan lagi padanya dan Bulan hingga bertahun-tahun mereka mencoba namun Bulan tak kunjung hamil. Makanya Dean sangat menyukai Kya, terlebih gadis itu memang sangat lucu berbeda dengan balita lainnya
" No! ini Daddyku." saut Pevita berteriak berkacak pinggang
" Papa." lirik balita itu menoleh pada Dean, airmata mulai menggenang dan bibir itu tampak mencebik
" Pev, berhenti jangan membuatnya menangis." tegur Dean yang hanya dibalas cengiran oleh Pevita
" Lihat Papa akan menyalakan lilin untuk Kya." ucap Dean sambil menyalakan lilin dengan satu tangannya yang lain, hingga senyuman itu terbit kembali dibibir Kya
Cuuuuup
Kecupan lembut mendarat dipipi Dean membuat Dean tak bisa menahan tawanya begitupun semua orang kecuali Bryan. Pria itu hanya terpaku menatap gadis kecil dipangkuan Dean, entah apa yang Bryan pikirkan
" Daddy, ini kan ulang tahun Pevita." gerutunya
" Sayang ini hanya pura-pura untuk membuatnya senang." bisik Dean
" Oh baiklah " saut Pevita
Selamat ulang tahun Kya, selamat ulang tahun
Pevita menyanyikan lagu untuk Kya sambil bertepuk tangan hingga kedua tangan kecil itu mengikuti Pevita bertepuk tangan dengan riang, bibirnya pun tak henti tersenyum begitu lebar. Lalu kedua pipi itu mengembung disertai bibir mengerucut meniup-niup lilin yang tak kunjung padam
Dean tertawa lagi kemudian membantu Kya meniup puluhan lilin itu agar padam. Saat semua lilin padam Kya benar-benar bersorak senang, lucu dan menggemaskan hingga Dean tak tahan dan terus menciumi pipinya begitupun Bulan mendekat dan ikut menciumi pipi Kya satunya lagi
Mereka berhenti saat melihat pandangan Kya tertuju pada Bryan sambil jari kecilnya menunjuk Bryan
" Boy coba kau gendong, dia terus saja menatapmu." perintah Ken menyentuh bahu Bryan membuat Bryan tersadar dan beralih pada Ken, ia tatap Daddynya sejenak lalu entah dorongan darimana Bryan beranjak berdiri, ia berjalan mendekat semakin mendekat Bryan mulai merasakan sesuatu dalam hatinya seperti ada sesuatu yang mengikatnya dengan gadis kecil itu, jantungnya juga berdebar-debar kencang, ini pertama kalinya Bryan merasakan hal seperti ini
Dengan wajah sendu, Bryan mengulurkan kedua tangannya yang langsung dihamburi tubuh kecil Kya. Gadis itu memeluknya erat semakin membuat rasa haru Bryan membuncang, dan perlahan kedua mata Bryan menggenang airmata, ada suatu perasaan yang tak bisa Bryan jelaskan dan tak pernah ia rasakan sebelumnya. Bryan langsung menunduk, ia tak mau itu terlihat semua orang. Ia juga segera membawa Kya duduk di sofa, Kya duduk dipangkuan Bryan, saling berhadapan dengan pria itu
Keheningan melanda ruang tamu itu, mereka hanya menatap Bryan yang tak henti menatap penuh lekat gadis kecil yang juga menatapnya. Bryan mendadak tersenyum saat Kya mengerucutkan bibir padanya. Bryan yang tak mengerti hanya tersenyum padahal itu adalah kode Kya saat ingin dicium seseorang
Sementara Bulan tampak langsung memeluk Dean, menyembunyikan airmatanya didada sang suami. Ia terharu apalagi saat tak sengaja melihat kedua mata Bryan yang tampak berkaca semakin meyakinkan Bulan bahwa Kya adalah darah daging adiknya. Ia memang sengaja mengadakan acara besar-besaran untuk ulang tahun putrinya tujuannya tak lain adalah untuk mempertemukan Kya dan Bryan agar menjawab rasa penasarannya selama ini
Cuuuupppp
Kya yang sedari tadi mengerucut menunggu Bryan menciumnya akhirnya mendahului mencium bibir pria itu, hal itu tentu membuat semua orang tertawa kembali karena kelucuan Kya. Bryan juga tertawa namun tawa itu terlihat menyedihkan karena entah kenapa airmatanya mengalir begitu saja
" Dia sangat lucu." lirih Bryan sambil mengusap airmatanya yang terus memaksa keluar membuat Bulan semakin terisak dalam pelukan Dean
" Airmataku sampai keluar karena terlalu banyak tertawa." saut Bryan disela tawa kencangnya, perasaan Bryan benar-benar kacau oleh balita berusia 4 tahun ini
Kya yang merasa ditertawakan malah mengulang kembali memberikan kecupan lembut dibibir dan kedua pipi Bryan
" Mom, dia sangat lucu." lirih Bryan menoleh pada Jeny hingga semua dapat melihat kedua mata Bryan yang menggenang airmata
Wanita itu hanya tersenyum lalu mendekat dan mendudukan dirinya disamping Bryan, ia usapi pundak putranya, sebagai seorang ibu ia tahu kenapa putranya seperti ini
" Siapa namamu?" tanya Bryan seraya mengulurkan jemarinya pada pipi Kya
" Kyaca .. Kyaca kan Mum?"
" Kyasha. " saut suara lembut dibelakang Bryan
Bryan mengikuti arah pandang Kya, ia menoleh kebelakang dan
Deg
-
-
iyalah penting kya, kebutuhan batin itu
tenang saja🙃🙃😃😃
Juna lama2 gak betah dan luntur sudah pertahanan diri kalau Kya terus menggoda iman...
alasan lu bulan paman bryan tp diri sendiri gk rela kalau kya dng yg lain
ntar gk di masakin bingung 😒😒😒
ad istri yg mencintaimu lu anggurin krn ego lz yg tinggi 😏😏😏
gangguin aja lagi si juno, dora biar kapok dia