Sinopsis:
Putri dan Yogantara, pasangan muda yang sukses dan bahagia. Mereka bekerja keras untuk memajukan bisnis mereka, Putri dengan supermarket pribadinya dan Yogantara sebagai fotografer profesional. Namun, di balik kesuksesan mereka, terdapat kekuatan yang dapat menghancurkan kebahagiaan mereka.
Brian, karyawan Putri yang terlihat baik dan setia, ternyata menyembunyikan niat jahat. Ia bermain api dengan Putri secara diam-diam, memanfaatkan kepercayaan Putri. Sementara itu, Putri mulai merasa tidak puas dengan Yogantara dan mencoba menuduhnya dengan membabi buta.
Keretakan dalam rumah tangga mereka mulai terjadi. Yogantara yang merasa tidak bersalah, menjadi bingung dan sakit hati. Ia berusaha untuk memahami apa yang terjadi, namun Putri semakin menjauhkan diri.
Apakah cinta mereka dapat bertahan dari ujian ini? Ataukah keretakan dalam rumah tangga mereka akan menjadi awal dari akhir?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Thukul/maryoto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ke makasar
Setelah menikmati keindahan alam Raja Ampat selama empat hari, Putri dan Yogantara memutuskan untuk melanjutkan perjalanan mereka ke Bali. Mereka berdua merasa sangat bersemangat untuk menikmati keindahan pantai dan budaya Bali.
Saat check-out dari hotel bintang 5, mereka berdua merasa sedikit sedih karena harus meninggalkan tempat yang indah dan nyaman. Namun, mereka berdua juga merasa bersemangat untuk menikmati petualangan baru di Bali.
Mereka berdua kemudian menuju bandara untuk melakukan check-in dan menunggu penerbangan mereka ke Bali. Saat masih di perjalanan, mereka berdua berbincang tentang rencana mereka di Bali.
"Apa yang ingin kamu lakukan di Bali?" Yogantara bertanya kepada Putri.
"Saya ingin menikmati keindahan pantai Kuta dan Seminyak, serta mengunjungi Pura Tanah Lot," Putri menjawab dengan senyum.
"Bagus, saya juga ingin melakukan hal yang sama," Yogantara berkata dengan mengangguk.
Mobil pun melaju Kencang melewati jalan tol untuk segera sampai ke bandara. Tak berselang lama mereka berdua pun langsung turun dari mobilnya setelah sampai di bandara.
"Ayo buruan," ajak yogantara.
Yogantara dan putri pun bergegas turun dan lari lari kecil menuju loket penjual tiket.
"Selamat siang bapak ibu, ada yang bisa saya bantu" Sapa penjual tiket dengan ramah.
"Mau pesen tiket ke bali mbak. Bisnis class. Garuda" Jawab yogantara.
"boleh pinjam KTP ? Untuk registrasi " pinta petugas loket.
lalu yogantara mengeluarkan dompet dan mengambil KTP untuk di daftar.
"Trimakasih bapak ibu, silahkan tunggu dulu Saya panggil nanti, silahkan duduk di bangku yang sudah di sediakan" ucap petugas sambil tangannya mengarah ke bangku tunggu.
" baik, makasih " jawab yogantara singkat.
lalu kedua suami istri menuju tempat duduk yang di sediakan.
Setelah kurang lebih 5 menit panggilan pun datang.
"Bapak yogantara Ramadan" suara panggilan di balik speaker toa.
yogantara dan putri pun segera bergegas pergi menghampiri loket tadi.
"Iya mbak,!" Sahut yogantara setelah mendekat loket.
"sebelumnya kami mohon maaf atas ketidak nyamanan anda bapak ibu, untuk hari ini rute bali sedang tutup, di karenakan ada KTT konfrensi tingkat tinggi yang di hadiri oleh konsultan dan di plomat negara sahabat di hotel sanur Bali. Maka dari itu selama 24 jam tidak ada maskapai yang datang maupun meninggalkan I gusti ngurah rai Airpot. " Petugas loket memberi informasi.
"Aduhhh, Payah.." yogantara pun merasa kecewa.
"kita bisa alihkan rute yang lain bapak, silahkan tinggal pilih, asalkan jangan rute bali " Jawab petugas loket tadi .
"sayang, gimana ini, ?" Putri pun meranjau.
"Apakah tak ada solusi lain yang bisa membawa kami ke bali ?" Tanya yogantara ke petugas.
petugas pun hanya bisa menggelengkan kepala sambil tersenyum.
Putri sangat kecewa ketika mendengar bahwa tidak ada penerbangan ke Bali hari ini. Ia telah merencanakan liburan ini sejak kemarin dan sangat bersemangat untuk menikmati keindahan pantai dan budaya Bali.
Tapi Yogantara berhasil membujuknya dengan senyum dan kata-kata yang lembut. "Jangan khawatir, sayang. Kita bisa memilih rute lain yang tidak kalah indah. Bagaimana jika kita pergi ke Makassar? Kita bisa melihat pemandangan kastil Sulawesi dan menikmati makanan khasnya seperti cotto Makassar dan palubasa."
Putri masih terlihat kecewa, tapi Yogantara berhasil membuatnya tersenyum. "Baiklah, kita pergi ke Makassar," Putri berkata dengan senyum.
Mereka berdua kemudian memilih rute ke Makassar dan melakukan check-in. Setelah menunggu beberapa jam, mereka berdua akhirnya berangkat ke Makassar.
Setelah keluar dari Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, Putri dan Yogantara menuju ke hotel mereka di Jalan Nusantara. Mereka berdua sangat lapar setelah perjalanan panjang dari Raja Ampat.
Saat tiba di Jalan Nusantara, mereka berdua langsung mencium aroma makanan kuliner yang enak. Mereka berdua memutuskan untuk mencari tempat makan yang lezat sebelum menuju ke hotel.
Tepat pukul 22.00, mereka berdua memilih sebuah warung makan yang terlihat sangat ramai. Mereka berdua memesan beberapa hidangan khas Makassar, seperti cotto Makassar, palubasa, dan es teller.
Putri: "Aku sangat lapar, Yog. Aku ingin makan sesuatu yang enak."
Yogantara: "Aku juga, Sayang. Aku sudah mencari tempat makan yang lezat di sini. Aku ingin mencoba cotto Makassar dan palubasa."
Putri: "Wah, aku juga ingin mencoba! Aku sudah lama ingin mencoba makanan khas Makassar."
Yogantara: "Baiklah, kita pesan saja. Aku juga ingin mencoba es teller, katanya sangat lezat."
Putri: "Oke, aku juga ingin mencoba. Terima kasih, Yog. Kamu selalu tahu apa yang aku inginkan."
Yogantara: "Sama-sama, Sayang. Aku ingin membuat kamu bahagia."
Saat menunggu makanan mereka berbincang,. Dan tak begitu menunggu lama pesana pun datang. Mereka berdua pun langsung segera menikmati hidangan kas makassar
tetapi semua tak berjalan mulus, perut putri tiba tiba mual setelah mencicipi palubasa. Maklumlah putri orang kampung tak pernah makan makanan luar, perutnya tidak siap menampung palu basa.
hanya baru beberapa sendok putri langsung merasakan.
Putri: (mengeluh) "Yog, aku tidak bisa makan ini. Perutku tidak cocok."
Yogantara: "Apa yang terjadi, Sayang? Kamu tidak suka palubasa?"
Putri: "Bukan itu, Yog. Aku hanya... (mengeluh) aku ingin muntah."
Yogantara: "Oh, maafkan aku. Aku tidak tahu kalau kamu tidak bisa makan makanan khas di sini."
Putri: "Bukan salahmu, Yog. Aku hanya... aku orang kampung, aku tidak terbiasa makan makanan yang seperti ini."
Yogantara: "Tidak apa-apa, Sayang. Aku mengerti. Mungkin kita bisa mencari makanan yang lebih ringan untuk kamu."
Putri: "Terima kasih, Yog. Aku sangat berterima kasih kepada kamu."
lalu putri dan yogantara memilih pindah warung makan.
Setelah meninggalkan tempat makan sebelumnya, Putri dan Yogantara memutuskan untuk mengelilingi keramaian kota Makassar. Mereka berdua berjalan-jalan di sepanjang jalan, menikmati suasana malam yang cerah.
Saat berjalan, mereka berdua mencium aroma yang lezat. "Wah,kalau ini mantap?" Putri melihat warung lesehan pinggir jalan.
Yogantara mengikuti aroma tersebut dan menemukan sebuah penjual pecel lele di pinggir jalan.
"kamu mau sayang?" Tanya Yogantara
"mau,kalau ini mah kagak apa apa sayang, " Jawab putri.
"Ya sudah ayo kita turun" ajak yogantara
Mereka berdua memutuskan untuk membeli pecel lele tersebut dan menikmatinya di tempat. Sambil menikmati makanan, mereka berdua mengobrol ngalor ngidul dengan penjual tersebut.
Penjual tersebut bernama Pak Slamet, dan ia sangat ramah dan suka berbicara. Mereka berdua mengobrol tentang berbagai hal, dari makanan khas Jawa Timur hingga cerita tentang kehidupan di Pasuruan.
"Sudah lama bapak usaha di sini?" Tanya yogantara di sela sela makan
"lebih dari 20 tahun mas. Semua kluarga sudah di bawa kesini." Jawab pak slamet ramah.
" bagus lah pak kalau begitu"
Waktu terus berjalan, dan sebelum mereka sadari, jam sudah menunjukkan pukul 3 pagi. Mereka berdua merasa sangat puas dengan obrolan mereka dan memutuskan untuk kembali ke hotel.
"Terima kasih, Pak Slamet," Putri berkata sambil membayar makanan.
"Sama-sama, anak muda," Pak Slamet menjawab dengan senyum. "Semoga kalian berdua selalu bahagia."