IRENE ABIKA Sasedro gadis cantik yang sudah bersusah payah bekerja keras demi membalaskan dendam kepada keluarganya karena ia difitnah oleh ibu tirinya sehingga semua keluarganya benci dan mengusirnya.
setelah rencana balas dendam ia bertemu seorang yang mengaku sebagai cinta rahasia nya, tapi ia tak tau orang itu bukanlah sosok yang dicari melainkan orang yang hanya memanfaatkan kekayaan nya. akankah ia tau? yuk lanjut baca...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chicy L, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
makan
Setelah bergelut dengan lamunannya. Ia melangkahkan kakinya keluar ruangan untuk kembali ke mansion miliknya.
Irene menempuh waktu 30 menit hingga di mansion, tanpa menunggu lama Irene melangkahkan kaki masuk ke dalam. Sampainya di dalam Irene di sambut hangat para pelayan di sana
"selamat datang nona" ucap Nina ketua pelayan dengan tersenyum
"Hemm, kak tolong persiapkan makan malam soalnya aku sudah lapar hihi " ucap Irene disertai kekehan kecil
"Baik nona, apakah ada yang lain nona?" Ucap Nina
"Tidak perlu kak, lanjutkan pekerjaanmu saja kak, aku bisa menyiapkan keperluan ku sendiri" ucap Irene dengan ramah
"Baiklah,saya permisi dulu nona" ucap Nina sambil membukukan badan
" Ya terimakasih kak" ucap Irene sambil menaiki tangga menuju kamarnya. sampainya di dalam kamar Irena bergegas masuk ke dalam kamar mandi
"Huh capek sekali berendam sebentar enak kayaknya" ucap Irene setelah melepas semua bajunya
Setengah jam merilekskan tubuh Irene keluar dari kamar mandi menuju walk-in closet Irene mengambil kaos dan celana jens di atas lutut. Irene lebih suka berpakaian kaos dan celana jens saja saat di rumah, karena menurut nya lebih leluasa bergerak. dirasa sudah selesai Irene bergegas turun menuju ruang makan
sesampainya di ruang makan Irene sudah disuguhkan makanan yang sangat menggugah selera
"silahkan nona" ucap Nina
"ayo kak kita makan sama sama" ucap Irene
"tidak nona saya makan di belakang saja" tolak Nina karena merasa tak enak makan satu meja dengan majikannya
" ayolah kak, kalau kakak gak mau aku aja yang ikut makan kebelakang" ucap Irene
"jangan nona, baiklah saya akan menemani nona makan disini" ucap Nina
"nah gitu dong kan enak ada temennya makan" ucap Irene sambil tersenyum
"terimakasih nona" ucap Nina
" sama-sama" ucap Irene
(baik sekali nona tidak malu atau risih makan dengan pelayan, tidak membeda-bedakan antara pelayan dan majikan selalu ada pelayan yang diajak nya dari pelayan sampai seorang sopir. aku doakan semoga nona bisa segera bahagia) batin Nina
"makann lah yang banyak kak supaya tambah berisi hihihi" canda Irene sambil terkekeh geli
"terimakasih nona tapi badan saya sudah cukup berisi nona" ucap Nina
"ya ya terserah kakak" final Irene
Nina hanya tersenyum melihat tingkah irene, menurut nya dulu irene adalah sosok gadis yang baik ceria, ramah. namun itu semua berbeda dengan yang Nina lihat sekarang dingin tegas, Irene akan menghangat pada orang-orang tertentu saja
"oh ya kak besok aku akan kembali ke tanah kelahiran ku" ucap Irene
" kenapa mendadak sekali nona?, berapa lama nona di sana? oh tidak nona akan di sana selamanya?" berentetan pertanyaan dari Nina karena Nina cukup terkejut apa yang baru saja dengar
"tidak kak Irene ada urusan penting di sana, mungkin beberapa bulan saja, setelah selesai aku akan kembali ke sini" ucap Irene tersenyum
" aa syukur lah saya kira nona akan tinggalin kita" lega Nina sambil mengelus dada
"kenapa kalo Irene tinggalin kalian" tanya Irene
"jangan nona, kalo nona tinggalin kita, terus kita gimana, kita sudah menganggap nona sebagi keluarga sendiri" ucap Nina dengan nada sedih
Irene tersenyum karena semua orang di sini menganggap nya seperti keluarganya sendiri
"terimakasih kak karena sudah menganggap Irene seperti keluarga" ucap Irene dengan tulus
"sama-sama nona"ucap Nina
"kenapa sih kakak suka sekali manggil aku nona, panggil aku Irene kak, kan sudah Irene bilang" protes Irene
"sudah biasa nona" ucap Nina tersenyum
"terserah kakak aja " pasrah Irene
memang Irene suka sekali protes pada Nina untuk tidak suka nina memanggilnya dengan embel-embel 'nona'. Irene lebih suka nina memanggilnya namanya saja karena dia harus menghormati yang lebih tua
#Maaf ya baru pemula soalnya
Jika ada yang kurang atau apa kasih saran nya ya
Terimakasih🙏
..