NovelToon NovelToon
DRAGUNOV SAGA : Love That Defies The Death

DRAGUNOV SAGA : Love That Defies The Death

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi / CEO / Mafia / Romansa / Enemy to Lovers / Roman-Angst Mafia
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Aruna Kim

Apollo Axelion Dragunov, seorang mafia berhati batu dan kejam, tak pernah percaya pada cinta apalagi pernikahan. Namun hidupnya jungkir balik ketika neneknya memperkenalkan Lyora Alexandra Dimitriv, gadis polos yang tampak ceroboh, bodoh, dan sama sekali bukan tipe wanita mafia.
Pernikahan mereka berjalan dingin. Apollo menganggap Lyora hanya beban, istri idiot yang tak bisa apa-apa. Tapi di balik senyum lugu dan tingkah konyolnya, Lyora menyimpan rahasia kelam. Identitas yang tak seorang pun tahu.
Ketika musuh menyerang keluarga Dragunov, Apollo menyaksikan sendiri bagaimana istrinya berdiri di garis depan, memegang senjata dengan tatapan tajam seorang pemimpin.
Istri yang dulu ia hina… kini menjadi ratu mafia yang ditakuti sekaligus dicintai.
❝ Apakah Apollo mampu menerima kenyataan bahwa istrinya bukan sekadar boneka polos, melainkan pewaris singgasana gelap? Atau justru cinta mereka akan hancur oleh rahasia yang terungkap? ❞

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aruna Kim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2

Suara sepatu Apollo menggema di lantai marmer. Ia melangkah cepat, wajahnya keras seperti batu.Tanpa satu kata pun, ia meraih pergelangan tangan Lyora dengan cengkeraman kuat dingin dan nyaris seperti hendak menariknya keluar dari dunia ini.

“Cukup,” suaranya berat dan rendah, bergema di aula besar yang kosong. “Kau tak seharus nya di sini. Bawa kopermu keluar dari rumah ini sekarang.”

Lyora tersentak, berusaha menyeimbangkan langkah ketika tubuhnya ditarik begitu saja menuju pintu utama.Tatapannya menunduk, suaranya hampir bergetar,“Tuan Dragunov… aku—”

“Jangan panggil aku begitu,” potong Apollo tajam tanpa menoleh. “Kau tidak ada hubungannya denganku.”

Tangan Lyora terjepit dalam genggamannya yang keras. Ia tidak melawan dan tidak berani.

Namun di balik ketenangan wajahnya, ada sesuatu yang mengguncang: bukan ketakut an, tapi luka yang tak bisa dijelaskan.Mereka hampir sampai di ambang pintu besar mansion ketika suara tua nan berwibawa memecah udara.

“Axel.”

Langkah Apollo terhenti. Elira berdiri di ujung tangga, berbalut mantel beludru hitam dengan tongkat perak di tangan. Pandangan nya menusuk, namun tak ada amarah di sana hanya kendali.

“Nenek, wanita ini—”

“Diam.”

Satu kata saja, tapi cukup untuk membuat seluruh ruangan membeku.Elira berjalan turun perlahan, langkahnya teratur, mata tuanya menatap Lyora dari kepala hingga kaki.

“Lepaskan dia,” ucapnya lembut tapi tegas.

Apollo mendengus pelan, rahangnya mengeras. “Nenek tidak tahu siapa dia. Orang asing yang muncul di rumah ini—”

“Aku tahu tepatnya siapa dia,” potong Elira, kini berdiri di hadapan mereka berdua.

Tangan keriputnya menyentuh tangan Apollo, lalu pelan-pelan melepaskan genggaman cucunya dari tangan Lyora.Wanita muda itu menunduk hormat, masih bingung dan ketakutan.

Elira mendekat sedikit, lalu berbisik di telinga Apollo.Suaranya lirih, nyaris tak terdengar, namun cukup membuat darah Dragunov itu berhenti mengalir sejenak.“Dia cucu dari pria tua yang menyelamatkan nyawaku di Siberia… delapan tahun silam.”

Apollo terpaku.Selama beberapa detik, pikirannya benar-benar kosong. Ia mengingat malam di Siberia itu ,dinginnya salju, darah, dan tangan seorang pria tua yang menahan luka pelurunya agar ia tetap hidup.

Tatapannya beralih ke Lyora yang berdiri diam dengan wajah teduh itu.Kini semuanya terasa lebih rumit.Kemarahan yang tadi mudah ia arahkan, kini kehilangan sasaran.

“Cucu, dari dia?” gumamnya pelan, seolah tak percaya.

Elira menatapnya penuh makna. “Kau berhutang hidup pada keluarga itu, Apollo. Dan sekarang kau akan membayarnya dengan satu hal: melindungi cucunya.”

Hening merebak di aula utama. Hanya suara hujan di luar jendela yang terdengar samar, seperti bisikan dingin yang menembus kaca.

Apollo berdiri tegak, bahunya kaku, wajahnya seperti diukir dari granit.

“Baik,” ucapnya akhirnya, datar. “Jika Nenek bersikeras, dia boleh tinggal di sini. Tapi hanya sampai aku memutuskan apa yang akan kulakukan selanjutnya.” Tatapannya beralih pada Lyora yang masih berdiri beberapa langkah di belakang. “Ada syarat nya.”

Ia melangkah pelan ke arah gadis itu, setiap langkahnya memantul di lantai marmer seperti bunyi logam dingin.

“Kau tidak akan ikut campur dalam urusan Dragunov sedikit pun. Kau tidak akan menyentuh dokumen, tidak akan masuk ke ruang rapat, tidak akan bicara pada siapapun tentang pekerjaanku, atau tentang keluarga ini. Aku tak ingin satu kesalahan pun keluar dari langkahmu.”

Lyora menunduk dalam, jemarinya saling menggenggam. Ia tak berani mengangkat kepala. Namun sebelum Apollo sempat berbalik, suara berat tapi tenang milik Elira kembali memecah udara. Nada suaranya tidak keras tapi cukup untuk membuat cucunya berhenti di tempat.

“Dan apa yang membuatmu berpikir aku mengizinkan dia pergi setelah itu, Axel?”

Apollo menoleh perlahan.Mata peraknya bertemu dengan mata hitam tuanya yang tajam namun bijak.

Elira melangkah maju, tongkatnya menatap lantai dengan bunyi yang berat dan tegas.

“Dia tidak hanya akan tinggal di sini. Dia akan menjadi menantu keluarga Dragunov. Pendampingmu, entah kau suka ataupun tidak.”

Udara di ruangan itu seolah membeku.

Eliot yang berdiri di dekat tangga menahan napas. Bahkan para pelayan yang lewat pun berhenti di tempatnya.

Wajah Apollo menegang, garis rahangnya mengeras hingga ototnya terlihat.“Tidak mungkin,” ucapnya pelan tapi berbahaya. “Aku tidak akan menikahi orang asing yang bahkan tidak kukenal.”

“Dia bukan orang asing,” potong Elira lagi, suaranya kali ini lembut tapi tak terbantahkan.

“Dia keluarga dari seseorang yang menyelamatkan hidup kita, Apollo. Kau berutang nyawa dan kini kau menolak membayar dengan sebuah nama di buku keluarga?”

Apollo membuang napas berat, menatap ke arah jendela besar di sisi ruangan. Hujan turun deras, memburamkan pantulan wajahnya sendiri. “Cinta tidak bisa dipaksa, Nenek.”

Elira tersenyum samar, tapi senyuman itu tak hangat. “Siapa yang bicara tentang cinta? Aku bicara tentang takdir keluarga Dragunov.”

Apollo terdiam lama. Lalu, tanpa menatap siapa pun, ia berkata pelan namun tajam:

“Baik. Kalau begitu, biarkan takdir itu menyesal.”

Ia melangkah pergi, meninggalkan Lyora yang masih berdiri diam di tengah aula, dengan gaun sederhana dan mata yang bergetar antara takut… dan rasa penasaran yang belum ia mengerti.

Mesin mobil hitam Apollo menderu lembut, memecah kesunyian pagi yang masih berkabut .Hujan belum berhenti; rintiknya jatuh perlahan di kaca depan, mengalir seperti jejak air mata yang tak sempat diseka.

Apollo duduk di belakang kemudi, satu tangan di setir, satu lagi bertumpu di jendela.

Tak ada musik. Tak ada suara. Hanya dengung halus mesin dan pikirannya sendiri yang berisik.

Lampu jalan menembus kabut, menciptakan kilatan cahaya samar di wajahnya yang tegang. Dan di sela-sela kilat cahaya itu, muncul bayangan seorang wanita, mata teduh, rambut cokelat lembut, dan senyum yang dulu menjadi satu-satunya hal yang membuat hidupnya terasa hangat.

Lyora.

Bukan, Bukan nama itu. Wajah itu milik seseorang dari masa lalu.Wanita yang dulu mengusap air matanya saat dia terjatuh paling dalam. Yang memeluknya ketika dunia menghancurkan sisa hatinya. Yang membuat nya percaya bahwa cinta bisa menenangkan luka.

Sampai semuanya berubah.Sampai malam itu, ketika kepercayaannya direnggut paksa, dan ia ditinggalkan dengan kehancuran yang bahkan waktu tak bisa sembuhkan.

Apollo memejamkan mata sejenak, menahan napas panjang. Ingatan itu datang seperti arus deras,tawa yang pernah ia cintai, wajah yang pernah ia cium di tengah hujan, dan kata perpisahan yang tak pernah sempat ia balas.

Sekarang, entah kenapa, Lyora Dimitriv yang muncul di hadapannya tadi...membawa semua bayangan itu kembali.Setiap detailnya.

Nada suaranya. Gerak lembut tangannya. Tatapan matanya yang seolah mengenalnya jauh sebelum pertemuan pertama mereka.

Apollo mengepalkan tangan di setir, rahangnya menegang.“Tidak,” gumamnya pelan, hampir seperti peringatan untuk dirinya sendiri. “Kau bukan dia.”

Namun semakin ia mengatakannya, semakin sulit menyingkirkan perasaan aneh itu

perasaan seolah semesta sedang mempermainkannya dengan wajah yang sama, tapi jiwa yang berbeda.

Mobil terus melaju menembus jalanan basah, meninggalkan jejak air di belakangnya.

Namun di balik semua logika dan kebencian yang ia genggam, ada sesuatu yang mulai bergeser… sesuatu yang ia takutkan lebih dari kematian itu sendiri.

1
Chimpanzini Banananini
makin lama makin menarik. apakah mungkin sebuah kepolosan mampu meluruhkan kekejaman seseorang?
Vᴇᴇ
"Warna merah warna cinta. Lebih penting dari kamu semua. Tanpa cinta, hidup ini tidak bermakna. Sunyinya dunia~" -Mei Mei

eh ko gue apal ya 😭
Hanik Andayani
kenapa tulisan cukup hrs pake huruf tebal thor
rahmad faujan
agak lain emang hadiahnya
Wida_Ast Jcy
udah pikun ya sampai lupa segala🤭🤭🤭
Wida_Ast Jcy
idih.... singa dijadikan hadiah. gk takut di ngap ya🤔🤔🤔
☕︎⃝❥ᗰᗴᑎGᗩᖇᗴ(╯°□°)╯︵ ┻━┻
Keren penggambarannya, sayangnya bertolak belakang sama gaya kepenulisanku🤣
Mingyu gf😘
aku juga pengen melihara singa🤣
Irfan Sofyan
sini main saja sama aku 😁😊
Irfan Sofyan
Lyora istri Apollo kah
Irfan Sofyan
memang apa kerjaan Apollo
Ani Suryani
cara membuat bos gila gimana ya
iqbal nasution
aneh juga, memilih tanpa alaan
iqbal nasution
rruasnng rahasia yaa
iqbal nasution
si lyora idiot?
Vᴇᴇ: gaa gituuu 😭
total 1 replies
Chimpanzini Banananini
bentar. di flashback ini, lyora masih anak² kah?
Chimpanzini Banananini
rill. klo dia dijadikan sandera bakalan mudah si apollo untuk melakukan apa saja
☕︎⃝❥ᗰᗴᑎGᗩᖇᗴ(╯°□°)╯︵ ┻━┻
Wkwkw, malah bawa gituan ke kamar
(づ ̄ ³ ̄)づ ARUNA I'M GONE(´∀`)♡
Siap kak. nanti aku revisi. tapi untuk saat ini belum ada waktu sih..
Wida_Ast Jcy
Menurut ku thor dialog tidak perlu ditebalkan. banyak aku temukan seperti itu. kecuali membaca pesan dari telpon ditebalkan kalimat tidak aapa lho thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!