Denada yang awalnya sedang menikmati pekerjaan nya, sebagai seorang pengacara. alias pengangguran banyak acara, mati dalam keadaan yang mengenaskan. bukannya mati dengan tenang, dia malah masuk ke salah satu cerita di dalam novel tersebut. apalagi sebagai figuran yang tak penting. sangat miris bukan. memiliki ibu selir yang terobsesi dengan kaisar, dan harus berjuang keras untuk mengindari masalah yang ada. bagiamana perjuangan Denada untuk terhindarkan dari permasalahan permasalah tersebut, akan kah dia berhasil, atau akan mati sia sia.
"Argh... wajah siapa ini?"
"Eh, kok suara ku menjadi berubah?"
"Sial, jangan bilang aku masuk, dan menjadi anaknya selir gila itu?" gumam Denada yang penuh rasa terkejut.
Ini bukan novel terjemahan, ini karangan author sendiri. kalau yang ga suka bisa skip
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon putrinw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.32
"Bugh....bugh....bugh... suara pertempuran terdengar di telinga rose. dengan segera, dia menuju ke arah mereka dengan berlari kencang. Karena tak memiliki kendaraan yang bisa di gunakan, rose memilih berjalan kaki, dan menggunakan kekuatan nya itu. Untung saja rose berjalan dengan sangat lancar, tanpa hambatan sedikit pun.
"Argh..... " Bowen terkapar di tanah, dan mengalami batuk berdarah. karena mereka memiliki senjata tajam, mereka pun mengeroyok Bowen hingga tak berdaya.
"Tolong....tolong...."
Ketua perampok itu merasa senang, sebab lawan yang mereka targetkan akhirnya tumbang. Dia berjalan angkuh sambil berkata; "Hahaha, tak akan ada yang mau menolong mu! ayo habisi dia."
"Siap ketua!"
"Tunggu!" teriak seseorang dari arah belakang, dan membuat mereka langsung menoleh.
"Siapa kau!"
"Cih, malam malam begini, kalian malah mengeroyok orang lain. kalau mau cari kerja itu yang benar benar aja!" oceh nya di situasi yang sedang genting genting nya.
"Bocah bau kencur seperti mu, menasehati ku? Cih, dasar tak tau di untung." desis ketua perampok itu dengan penuh rasa emosi.
"Tangkap bocah itu, dan habisin juga dia." perintah nya dengan nada tinggi.
"Baik ketua....serang!"
Karena wajah rose di tutup, mereka tak mengetahui bahwa rose adalah seorang wanita.
"Bugh...bugh...bugh...rose berhasil menghindar dari pukulan sang ketua perampok,.
"Bugh....krekk....arghhh."
Mereka tumbang dan kesakitan secara bersamaan. Bahkan beberapa dari mereka mengalami patah tulang.
"Aku tak suka orang yang omongan nya terlalu besar, bahkan kalian kalah dari seorang bocah ingusan ini. Cih, dasar kutu kupret." omel rose dengan bahasa modern nya.
Dari arah belakang, ketua perampok itu mengambil pedang nya, dan ingin menusuk rose secara tiba tiba.
"Awas!" teriak Bowen kepada orang yang menolong nya.
"Bugh....bugh...krek."
"Udah nyerang, kalah lagi. ga malu sama badan om?"
"Arghhh.....dasar bocah sialan, kau!"
"Hahah, lemah. Wleee." ejek rose dengan tengil nya.
beberapa anggota kelompok itu yang cedera parah, tak bisa berkutik lagi, tulang tulang tangan mereka pada patah bersamaan, bahkan beberapa dari mereka ada yang tak sadarkan diri.
Rose berjalan ke arah Bowen, dan langsung membantu nya untuk bangkit
"Terima kasih nak, terima kasih sudah menolong ku."
"Aku hanya kebetulan lewat saja paman, jangan merasa sungkan."
Rose membantu Bowen pergi dari orang orang yang terkapar itu, dan menuju ke tempat yang jauh lebih sepi.
"Ini, ambil lah paman. Obati luka mu, pasti sangat sakit sekali."
"Aku tak menyangka orang yang menolong ku seorang gadis kecil, kau sangat pemberani sekali nak.Terima kasih, sekali lagi, aku berhutang Budi dengan mu."
"Tak masalah paman, aku kebetulan lewat di area ini. Oh ya, apakah paman orang nymeria, atau paman dari wilayah lain?"tanya rose yang begitu penasaran. Sebab ini adalah wilayah perbatasan, jadi kemungkinan bahwa orang yang di depan nya bukan orang wilayah nymeria, sehinga dia tak merasa khawatir.
"aku bukan orang nymeria, aku dari wilayah timur nona. kebetulan kesini, ada seseorang yang ingin ku temui."
Rose membuka penutup wajah nya, karena merasa sangat gerah. hal itu membuat Bowen tertegun melihat nya. Wajah ini, seperti tak asing, dan merasa sangat penasaran. "Siapa gadis ini, kenapa wajah nya tampak sangat familiar?" gumam nya dalam hati merasa sangat begitu penasaran.
Tiba tiba, rose dapat melihat masa lalu dari orang di depan nya, karena memang gadis itu sedang mengaktifkan kemampuan nya saat ini. rose dapat melihat masa lalu orang lain, hanya dengan menatap wajah nya saja..
Deg.....
"Jadi seperti itu. Lalu kenapa bisa ibu tak mengingat keluarga kandung nya sendiri. Apakah ada rahasia lain yang tak aku ketahui?' gumam rose yang masih belum menemukan titik terang nya.
Dia bisa melihat bahwa, yang paman itu cari adalah selir Merry, dan mungkin ini saling keterkaitan. Rose belum bisa menyimpulkan apapun. sebab energi nya benar benar terkuras habis.
"Paman, ayo mampir lah ke rumah ku. Ini sudah larut malam, kondisi paman juga cedera parah."
Paman Bowen terlihat berfikir keras, dan menatap wajah rose dengan penuh pertimbangan. "Baiklah nona kecil, terima kasih sudah mau memperkenankan aku menumpang di sana."
"Tak masalah paman, ayo ikut lah."
Kebetulan sekali Bowen memakai kereta kuda, sehingga perjalanan nya rose tak terlalu melelahkan. Sebab saat mengaktifkan kemampuan nya, dia benar benar merasa sangat lelah dan energi nya benar benar sangat terkuras habis.
Usia paman Bowen masih muda sebenarnya, dia belum menikah sama sekali, sehingga mengabdikan dirinya kepada sang jendral panglima jendral pei selama bertahun tahun di usia yang masih sangat muda. Itulah sebab nya, dia tetap berusaha mencari anak majikan nya itu.
"Ini rumah ku paman, ayo tak perlu sungkan."
Bowen mengamati keseluruhan rumah nya gadis kecil sang penolong nya, sangat sederhana sekali, walaupun besar, tapi bagi Bowen rumah itu sangat kecil.
"Klek....
"Deg... Jantung rose berdetak kencang, saat ada yang membuka pintu rumah nya itu. Dia takut ibu nya akan mengetahui nya.
"Nona kecil, mengapa anda bisa ada di luar malam malam seperti ini?" tanya bibi Anti dengan wajah penasaran nya.
"Bibi, hehe. Aku kira tadi ibu, aku tadi tak sengaja mendengar suara jeritan orang minta tolong bibi, tak jauh kok dekat dari sini."
Pandangan bibi anti menuju ke arah di sebelah nya rose, terlihat seorang pria yang sekarang terluka cukup parah.
"Bibi, tolong ambilkan minum untuk paman ini ya, cedera luka nya cukup parah."
"Baiklah nona."
Paman Bowen beristirahat di kamar yang kosong, dan kebetulan sekali, kamar itu sudah dibersihkan terlebih dahulu, dan paman Bowen langsung beristirahat untuk memulihkan kondisi nya yang memang terluka parah. Ada beberapa bagian yang memang cukup parah, sehingga membutuhkan tabib. Untung saja rose sudah memberikan obat anti nyeri kepada paman Bowen tadi
jangan lama" ya Thor up nya