Jeandra tanpa sengaja bertemu dengan Azkara yang membutuhkan bantuan nya. tanpa mereka duga itu adalah awal ketertarikan mereka.
akankan benar cinta bersemi karena seringnya bertemu..?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JK의 할루 아내, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
pindah
Saat ini Jeandra, naomi dan ditta sedang berada di sebuah kamar dimana Jeandra di rias tadi.
"gw ganti kostum dulu ya, habis itu kita liat adegan selanjutnya dibawah" ucap Jeandra pada ke 2 temannya
"mba, mba jean ngga apa-apa kan..?" tanya dita pada naomi, khawatir pada salah satu bos nya
"jean baik-baik aja, udah percaya sama mba" Ditta adalah salah satu karyawan di butik Jeandra tapi Jeandra selalu menganggapnya adik dan sangat sayang pada ditta. Tak lama Jeandra pun keluar dengan pakaian anggunnya ia ingin tetap menunjukkan kecantikannya walau orang menganggapnya menderita.
"wah kayanya sengaja banget nih pake kaya begini" ledek naomi saat melihat Jeandra keluar memakai dress tanpa lengan dengan panjang selutut dengan warna biru muda membuat kulit putih Jeandra tambah bersinar. Rambutnya pun disanggul dan menunjukkan leher jenjangnya. Benar-benar cantik. Jeandra sengaja agar mantannya menyesal sudah pernah selingkuh darinya hanya karena kepuasan sesaat
"gw cuma mau kasih tau kalo gw baik-baik saja walau tanpa dukungan mereka" jawab Jeandra dengan percaya diri
"harus dong mba, mba itu the hight quality jomblo, biar mantan tau kalau dia udah buang berlian demi batu kerikil" jawab ditta membela Jeandra dengan tegas
Wkwkwkwk.... Tawa Jeandra juga naomi pecah mendengar perkataan ditta. Dan mereka pun memutuskan untuk kembali ke acara, melihat acara yang berlangsung dan berpamitan pada semua orang sekaligus memberitahu semua orang Jeandra baik-baik saja
"ayah... Jean pamit pulang duluan" ucap Jeandra mengagetkan ayahnya yang sedang berbicara dengan salah satu teman bisnisnya
"kamu... Kamu..." entah apa yang akan dikatakan oleh ayahnya saat itu, malah membuat Jeandra tambah kesal dengan sikap Sang ayah
"Jean baik-baik saja, jean udah ikhlas kalo denis sama amara, toh mereka udah berhubungan terlalu jauh. Jangan lupa langsung bahas pernikahan mereka yah, takut kalau-kalau cucu ayah udah OTW" sindir jean dengan memasang wajah sedikit kecewa, sengaja menarik simpati para pria paruh bawa yang menjadi rekan kerja ayahnya.
"bisa ngga kamu ngga usah ungkit masalah ini" teriak mama tiri Jeandra tak terima dengan apa yang di ucapkan Jeandra
"loh, semuanya bener kan tan, kalau saja amara ngga menggoda denis, mungkin sekarang Jeandra yang ada disana, padahal amara tau kalau jean dan denis pacaran dan sedang merencanakan pernikahan" tegas Jeandra sengaja agar orang yang baru datang tau kenapa mempelai nya berubah, memasang wajah sedih agar yang melihat merasa kasihan.
Kasak kusuk terjadi saat mereka melihat jeandra berjalan dengan anggun ke arah kedua orang yang telah melaksanakan pertunangan. Dengan Senyum semanis mungkin membuat denis kembali menatap sendu gadis yang sudah ia lepaskan.
"selamat ya buat kalian semoga kalian bisa segera menikah" ucap Jeandra dengan lirih ingin membuat denis merasa bersalah.
"kak... Kakak ngga marah kan sama amara" amara mulai berpura-pura kalau ia terpaksa melakukannya. Menggantikan kakaknya unruk bertunangan dengan denis.
"tenang aja, seorang jeandra udah 100% rela kalian bersama, semoga kalian tetap bersama sambil melihat kesuksesan seorang Jeandra setelah di khianati" ucap Jeandra sambil tersenyum membuat denis sakit hati.
Jeandra berjalan mendekati mamanya denis, ia mencium wanita baik hati yang sudah sangat sayang kepadanya melebihi mama tirinya ataupun ayahnya sekalipun.
"tante, maaf ya, ternyata jean ngga berjodoh sama anak tante" ucap Jeandra tanpa mau menyebut nama anak wanita itu
"tante yang minta maaf sama kamu, karena anak tante sudah mengecewakan kamu. Tapi tante harap tante masih bisa ngobrol sama kamu jean. Tante senang kalo kamu mau tetap dekat dengan tante"
"boleh tante, kapan-kapan kalo tante senggang kita bisa jalan bareng lagi." tawar Jeandra
"janji ya... Tante tunggu nanti" ujar mama denis dengan mata yang berkaca-kaca
"iya tan. Ya udah jean pamit ya tan," pamit Jeandra sambil mencium tangan wanita itu
"hati-hati ya sayang" mama denis menarik jeandra ke dalam pelukannya. Tak dipungkiri mama denis merasa kehilangan seorang anak baiknya. Ia bahkan lebih menyayangi Jeandra dari pada anak kandungnya sendiri. Karena itu mama denis sangat sedih saat tau anak lelakinya berselingkuh dari Jeandra, terlebih selingkuhannya adalah adik tiri Jeandra, sangat jauh dari jeandra
Setelah berpamitan, Jeandra pun berjalan keluar diikuti oleh naomi juga ditta. Sepanjang jalan Jeandra menjadi pusat perhatian tamu undangan. Di samping kisahnya hari ini, penampilannya yang menawan menjadi salah satu daya tarik tersendiri.
.
.
Prang....
Sebuah vas bunga hancur dilempar oleh amara.
"apa-apaan sih loe..?" teriak Jeandra tak terima. Untung saja refleknya bagus jadi ia bisa menghindar
"kakak yang apa-apaan.. Kak denis itu sekarang calon suami aku, tunangan aku, kenapa kakak ngga bisa lepasin kak denis" ucap amara sambil terisak membuat Jeandra bengong.
"loh sejak acara pertunangan itu, gw ngga ada ketemu sama denis lagian kontak dia udah gw blokir koq, atas dasar apa loe tuduh gw kaya gitu..?" tanya Jeandra santai melihat drama di depannya
"jadi kamu mau bilang kalau amara bohong..?" ujar mama diana, mamanya amara, mama tirinya Jeandra tak terima anaknya yang di salahkan
"jean ngga bilang gitu tante, jean cuma bicara jujur aja. nih cek..." Jeandra meletakkan ponselnya dimeja, dengan cepat ayah langsung mengambilnya membuat Jeandra kaget
Bahkan ayah juga ngga percaya sama gw. Hah... Kayanya emang udah waktunya gw keluar dari sini, dari pada mental gw hancur perlahan
"Bahkan ayah lebih percaya sama orang yang baru ayah anggap anak beberapa tahun ini dibanding anak kandung ayah sendiri, darah daging ayah sendiri. baik kalau begitu. Terima kasih buat semuanya yah. Mungkin jean udah ngga ada artinya lagi buat ayah. Semoga ayah selalu sehat" ucap Jeandra ambigu sambil beranjak pergi
"maksud kamu apa jean" tanya ayah bingung, sementara jeandra hanya mengangkat kedua bahunya tanpa mau menjawab
"udah ayah, ngga usah di dengerin mungkin dia ngerasa bersalah sama amara" jawab mama diana
Jeandra mengambil ponselnya dan langsung pergi menuju kamarnya. Mulai membereskan barang-barang berharganya. Dan meninggalkan apa yang bisa membuatnya sakit hati.
Bu... Maafin jean karena memilih ninggalin ayah, ayah udah berubah bu, ayah udah ngga percaya lagi sama jean. Ayah lebih percaya sama 2 wanita yang baru ayah anggap keluarga dan menjadikan anak kandungnya orang asing.. Jean sudah memutuskan untuk fokus di butik bu, meneruskan usaha yang ibu titip sama jean. Semoga jean bisa meneruskan kesuksesan ibu.
jean tuh d luar ekspektasi