ISTRI BUTA TUAN MAFIA

Keberanian dan keangkuhan May mendadak lenyap begitu saja mendengar Gabriel meminta Asisten nya untuk mencongkel matanya. Tubuhnya mendadak gemetar.

Iris biru milik Gabriel benar-benar menakutkan, tatapannya seperti anak panah yang tembus mengenai jantungnya.

“Gabriel, ak.. Aku yang seharusnya kamu nikahi, tetapi dia dengan tidak tau dirinya meminta kepada Daddy ku untuk menjodohkannya denganmu" Ucap May terbata-bata, dia memutar balikan fakta.

Gabriel menganggukkan kepalanya. “Benarkah, sangat di sayangkan, wanita cantik dan seksi seperti mu harus di gantikan dengan perempuan buta" Gabriel menggeleng pelan, ucapannya membuat keberanian May kembali lagi.

Sementara Vale yang masih dalam peluk kan Gabriel dengan sengaja mencubit punggung suaminya, jika Gabriel tidak pandai meredam rasa sakit mungkin dia sudah berteriak.

“Iya, aku datang untuk menemui mu, aku tidak bisa membiarkan wanita licik itu terus berada di dekatmu, dia wanita tidak benar, sebelum menikah dengan mu, entah berapa banyak laki-laki bersamanya" Ujar May.

Gabriel mengerutkan keningnya. “Benarkah, Sial sekali aku tertipu untuk kedua kalinya" Jawab Gabriel dengan santai. Sedangkan Daniel dia menggeleng bukan karena percaya dengan ucapan May, tetapi menyayangkan keberanian perempuan itu yang menjelekkan Nyonya Muda nya.

Gabriel bukan orang bodoh yang mudah percaya begitu saja, meskipun menikah karena perjodohan, dia sudah menyelidiki latar belakang Vale, apa lagi Vale adalah gadis yang dia tabrak sampai mengalami kebutaan.

“Hmm, kamu sudah tertipu olehnya, dan kamu Vale, lepaskan pelukanmu, Gabriel sudah mengetahui semuanya tentang keburukan mu, sudah saatnya aku mengambil alih semuanya" Seru May melangkah maju hendak menarik Vale.

Tubuh May membeku ketika tepat di keningnya terdapat senjata yang siap kapan saja melubangi kepalanya. matanya melebar menatap tidak percaya, bukannya Gabriel baru saja mempercayai ucapannya? lalu sekarang kenapa seperti ini.

“Berani kamu memegang sedikit saja tubuh istriku, akan aku lubangi kepalamu, sialan" Desis Gabriel menatap nyalang.

“Gabriel, ka.. "

“Berani sekali mulut kotor mu memanggil namaku" Geramnya semakin menekan senjatanya, sampai Vale mengeratkan pelukannya.

Gabriel bukan orang yang mudah terpengaruh dengan ucapan ataupun dengan tubuh seksi May. Daniel sebenarnya cukup heran dengan Tuannya, tumbuh tanpa didikan orang dan hidup bebas di perbatasan. siapa yang tubuh di sana pasti akan sangat senang bermain perempuan, seribu hanya beberapa saja yang seperti Gabriel.

Gabriel benar-benar berbeda dari sang Ayah yang dulu sangat suka bermain dengan perempuan, bahkan sudah menikah pun dulu Gerald masih memiliki simpanan. Sekarang pria tua itu sudah taubat setelah di tinggal kabur Celine.

“Sayang, kamu menolaknya? Apa kamu tidak ingin kehangatan? Aku belum bisa melayani mu, karena usia kandunganku masih di masa-masa rentan" Ucap Vale mendayu-dayu.

Gabriel menautkan kedua alisnya, benarkah ini istrinya? sejak kapan nada bicaranya seperti katak kejepit?

May melebarkan matanya, Vale hamil? Benarkah? apakah Gabriel benar-benar menyentuh perempuan buta itu? May menggeleng dia tidak bisa menerima semua ini, seharusnya posisi ini miliknya.

“Aku lebih baik menahan sampai kamu melahirkan daripada harus terkena penyakit yang mematikan"

Jleb

Kata-kata Gabriel membuat May mengelus dada, terasa terhina bahkan direndahkan, tetapi itu semua karena salahnya sendiri yang berani masuk dan mengusik ratu di hati Gabriel.

Vale mendongak sedikit mengendurkan pelukannya. “Jangan melukainya, mau bagaimanapun May adalah sepupuku, aku membiarkannya tetap disini hanya untuk memperjelas kepercayaan dirinya yang seakan bisa mengambil mu dengan mudah dariku" Ucap Vale serius.

Lalu dia melepaskan pelukannya dan berbalik badan, matanya yang indah menatap May, barulah sekarang Mya menyadari jika Vale sudah bisa melihat kembali.

“Tidak mungkin, Vale kamu.. "

Vale tersenyum. “Iya, aku sudah bisa melihat kembali, semua ini berkat kedua mertuaku dan dukungan dari suamiku, May kita tumbuh besar sejak kecil, aku tidak ingin terjadi sesuatu denganmu, aku menyayangimu meskipun kamu tidak menganggap ku saudara, kembalilah ke rumah, temani Paman, aku akan mencoba bicara dengan adik iparku, untuk memberikan kembali pekerjaan untuk paman"

Vale berucap dengan lembut, dia mencoba membuat May paham dan tidak terus melanjutkan niatnya, banyak sedikit nya Vale sudah memahami karakter suaminya, tidak akan mengampuni siapapun yang berani mengusik kehidupannya.

Vale juga akan mencoba membantu bicara dengan Noah agar kembali mempekerjakan pamannya, Vale sadar diri tidak akan sampai ke titik ini kalau tidak ada pamannya yang sudah membesarkannya.

“Apa? kamu tidak boleh bicara dengan Noah, biarkan Daniel yang bicara" Timpal Gabriel yang tidak akan membiarkan istrinya bertemu dan bicara dengan adiknya.

Vale menganggukkan kepalanya. “Iya, Ya, atur sesukamu Gabriel"

May masih terdiam, dia kembali melihat situasi, sepertinya memang harus mengikuti kata-kata Vale, dia juga masih ingin hidup dan menikah. May menundukkan kepalanya.

“Baiklah, tetapi kamu tidak boleh membohongiku kalau sampai.. "

“Jangan mengancam istriku, nyawamu tidak ada artinya bagiku, bersyukurlah kamu masih bisa bernafas sekarang itu karena Vale, jika bukan karenanya kamu sudah mati sejak tadi" Sela Gabriel dengan geram.

May terdiam menundukkan kepalanya. “Daniel bawa keluar sampah yang sudah mengotori mataku" titah Gabriel dengan dingin, Daniel menganggukkan kepalanya dan membawa May pergi.

“Kamu yakin mau memaafkannya begitu saja? Bukannya dia selalu menyiksamu dulu?" tanya Gabriel

Vale menganggukkan kepalanya. “Aku memberikannya kesempatan untuk memperbaiki dirinya, dan aku juga tidak mau menyakiti paman yang sudah merawat ku sejak kecil" jawab Vale kembali memeluk suaminya.

“Baiklah, tapi lain kali aku tidak akan membiarkannya begitu saja kalau sampai membuatmu terluka" Vale hanya menganggukkan kepalanya.

***

Sesuai dengan apa yang Vale katakan, Daniel sudah menemui Noah dan membicarakan semuanya tetapi perusahaan Smith tidak mau lagi mempekerjakan orang yang bermasalah.

Ares di ketahui telah menggelapkan dana proyek yang di kendalikan olehnya, dan jumlahnya pun tidak sedikit, masih untung Ares tidak di jebloskan ke dalam penjara.

Celine yang meminta putranya untuk tidak melakukan itu, karena mengingat Ares orang yang membesarkan Vale, Noah menuruti kemauan ibunya, tetapi dia tetap mem blacklist Ares agar tidak bisa bekerja di perusahaan mana pun.

Vale yang mengetahui hal itu pun terkejut, tidak mungkin pamannya korupsi sebanyak itu, untuk apa uangnya? Bukankah hasil menjual dirinya ke Gabriel cukup besar?.

“Sepupumu itu terlalu di manjakan oleh pamanmu, setiap permintaannya terus di turuti" ucap Gabriel yang tau kebingungan istrinya.

“Tidak mungkin" gumamnya, dia masih tidak percaya.

“Apanya yang tidak mungkin? perempuan itu setiap malam ke bar bersama teman-temannya, menghamburkan semua uang pamanmu" ujar Gabriel.

Daniel sudah mencari tau semuanya kemana larinya uang yang tidak sedikit itu, seperti dugaan Gabriel, May lah yang menghabiskan semuanya. perempuan itu sangat berbahaya jika tidak segera di singkirkan.

Bersambung.