Mendengar kabar bahwa sang ayah tengah berada dalam situasi sulit,Lin Qian tanpa sepengetahuan sang ibu mencari kebenaran tentang informasi tersebut.
Tetapi rupanya Lin Qian menemukan fakta yang jauh lebih buruk dari informasi yang ia dapat sebelumnya dan terpaksa harus mengambil keputusan paling sulit.
Fakta apakah itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qian Shan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
INGATAN MASA KECIL
"Kalian. Urus semua mayat-mayat itu dan bersihkan area ini seperti sediakala!" Yin Fan menunjuk beberapa junior,kemudian pandangannya kembali beralih pada Raja We Yichen dan Jendral Zhu.
"Kalian berdua telah menyaksikan betapa kejamnya kami terhadap orang yang berani lancang bukan? Tetapi sangat di sayangkan kalian tidak berkesempatan melihat bagaimana kami bersikap begitu segan pada mereka yang berlaku sopan dalam bertamu. Sekarang ikutlah denganku!" kata Yin Fan.
Raja Wei Yichen dan Jendral Zhu mengikuti dari belakang tanpa berkata 'iya' ataupun sekedar mengangguk. Mental keduanya benar-benar telah jatuh hingga setiap kata yang terucap dari mulut Yin Fan terdengar seperti sebuah teror mengerikan. Yin Fan sendiri tidak memperlakukan mereka layaknya seorang tahanan dan membiarkan seperti adanya mereka.
Memasuki pintu gerbang utama dalam beberapa langkah,Raja dan Jendral dari daratan timur itu membuka mulut karena takjub. Mereka menyaksikan panorama pemandangan yang luar biasa indah. 'inikah Lembah Jari Budha yang sebenarnya?' batin Jendral Zhu.Bahkan untuk beberapa waktu,trauma sebelumnya hilang karena pemandangan alam yang ia lihat.
Namun pada waktu yang sama,Yin Fan meminta mereka untuk bergegas, setelah melewati beberapa waktu lagi,ketiganya sampai di sebuah bangunan rumah kayu pinus berukuran tidak terlalu besar,tetapi dengan pemandangan alam yang sama luar biasanya. "Untuk sementara kalian berdua akan tinggal di gubuk ini dan kalian di persilahkan memanfaatkan apapun yang ada di wilayah Lembah Jari Budha! Bahkan kalian di perbolehkan berbuat onar,itupun bila memang kalian sudah sangat merindukan kematian, mengerti?" kata Yin Fan tanpa merubah nada suara dan sikap tegasnya sedikitpun,kemudian ia pergi meninggalkan keduanya.
"Fyuuhh!!" Raja Wei Yichen akhirnya dapat menghembuskan nafas penuh kelegaan setelah Yin Fan sudah tidak terlihat,tetapi ia masih belum tenang sepenuhnya dan butuh waktu menarik nafas beberapa kali lagi karena seluruh tubuhnya masih bergetar hebat,begitupula dengan Jendral Zhu Lao. Keduanya hanya berpura-pura tangguh selama di dekat Yin Fan,padahal sama sekali tidak demikian dan bisa di katakan,keduanya masih sangat beruntung tidak mati karena ketakutan.
Jendral Zhu mengambil duduk pada sebuah batu,ia mencoba menenangkan diri di sana. "Haihhh,,, kedua tanganku tidak berhenti gemeteran, ini sungguh sangat memalukan." ucapnya sambil berkali-kali menyeka keringat di wajah.Pembantaian tadi benar-benar memukul mentalnya dengan sangat keras hingga dirinya membutuhkan sedikit waktu lebih banyak untuk menstabilkan diri seperti semula.
"Menurutmu,setelah ini apa yang akan mereka lakukan pada kita Jenderal Zhu?" kata Raja Wei,mendekat.
"Entahlah Yang Mulia,aku sama sekali tidak dapat berfikir jernih saat ini. Tetapi yang dapat aku katakan,jelasnya kita telah menyinggung orang yang salah,itu lah kenyataannya sekarang." ungkap Jendral Zhu berterus terang,karena menurutnya percuma juga bila harus membayangkan apa yang akan terjadi,akan lebih baik jika menarik Raja Wei untuk ber intropeksi pada kesalahan sendiri.
"Haihh,,aku tahu telah mengambil keputusan salah yang akhirnya mengakibatkan kerugian tidak sedikit. Akan tetapi adakah satu saja kemungkinan agar kita mendapatkan pengampunan?"
"Entahlah." Jendral Zhu berkata dengan suara lemah dan putus asa.
Sebenarnya dia sudah memberikan penjelasan dan juga menjadi satu-satunya orang yang menolak ketika Wei Tze,adik Raja Wei Yichen mengusulkan agar pihak kerajaan mengambil tindakan balasan atas kematian Wei Yun. Tetapi rupanya penjelasan Jendral Zhu Lao sama sekali tidak di gubris oleh Rajanya sendiri,setidaknya untuk di pertimbangkan.
Nasi sudah menjadi bubur,setelah menyesali atas sebuah tindakan yang di buat,kini mereka hanya bisa pasrah menjalani hari di tempat baru itu dan tinggal menunggu giliran untuk menerima konsekuensi atas tindakan mereka.
Tiga hari berikutnya di sore hari yang hangat,Lin Qian membuka mata untuk pertama kali setelah tiga bulan tertidur,kebetulan pada waktu itu tidak ada siapapun di kamar tersebut. Lin Qian tidak terburu-buru,tetapi kembali mengambil waktunya untuk membiasakan diri serta menerka nerka sedang berada di mana ia sekarang?
"Ah,,,rupanya aku berada di rumah,syukurlah!" gumamnya merasa lebih tenang,lalu melihat ke beberapa perabotan yang berada di sebelah kiri kanan dan semua itu tampak tidak asing.
Lin Qian bahkan larut pada ingatan masa kecil kala ia melihat boneka kayu buatan tangan ayahnya yang masih terpajang di atas nakas sisi kanan ranjang tidur. Boneka tersebut hanya seukuran lengan tangan anak kecil,di ukir dengan asal-asalan,memiliki bentuk kepala bulat dengan ukuran lebih besar dari ukuran tubuh bonekanya sendiri,tetapi entah di sengaja atau tidak,boneka kayu tersebut di buat tanpa mulut dan telinga oleh Wu Jian.
Lin Qian masih ingat betul ketika ia bertanya 'Ayah,kenapa boneka kayu ini tidak memiliki telinga dan mulut ?' dan saat itu,ayahnya hanya menjawab dengan berseloroh "Telinga boneka itu akan tumbuh dengan sendirinya ketika kamu mau mendengarkan dan menuruti semua perkataan ibumu,ayah juga sengaja tidak membuatkannya mulut agar nantinya boneka ini tidak cerewet seperti ibumu,mengerti?"
Mengingat momen itu membuat Lin Qian tergelitik ."Ck,,kau bahkan rela menggunakan pedang pembalik langit hanya untuk membuat boneka kayu itu."
Dahulu sebagai seorang bocah,Lin Qian mana tahu arti dari sebuah senjata pusaka tingkat dewa? Tetapi di tangan ayahnya SANG LEGENDA,senjata pusaka sekelas dewa hanya di gunakan sebagai alat untuk membuat boneka kayu.
Banyak dari kerabatnya yang memaki dan memarahi Wu Jian habis-habisan kala itu,terutama He Shang.Tetapi semuanya di buat terdiam sekaligus murka dan hampir saja terjadi pertarungan besar hanya karena Wu Jian berkata. "Cih,,,kalian belum menikah,mana mungkin mengerti tentang hal-hal seperti ini?"
Kepingan ingatan tersebut kembali membuat Lin Qian terkekeh, dan bila di ingat kembali moment itu menjadi sangat lucu.Karena menurutnya hanya karena perkara remeh tentang persoalan membuat boneka kayu menggunakan pedang pusaka saja,pada waktu itu sampai harus membuat geger.
"Aisshh,,,bila di ingat-ingat,sepertinya baru kemarin aku melewatkan moment itu."
Merasa puas bernostalgia dengan ingatan masa kecilnya,Lin Qian lalu beranjak bangkit dari ranjang untuk kemudian merapikan diri tanpa memerlukan banyak waktu. Selesai mengenakan pakaian berikut dengan atributnya,Lin Qian kemudian melangkah keluar dari kamar.
"Ini,,?"
Langkah Lin Qian tiba-tiba terhenti tepat di depan daun pintu kamar. Ia mematung sambil merasakan desir energi yang sangat akrab dan sangat ia kenal. "I,,, Ibu?" ucapnya terbata.
Sementara Ao Nie Lam yang saat ini tengah berada di lokasi lain bersama 12 Banteng utama serta lainnya secara naluri merasakan lonjakan energi putranya.
"Qian'er?" Ao Nie Lam buru-buru menaruh cawan yang berisi teh hangat kembali di atas meja,kemudian ia langsung melesat ke arah kediaman utama meninggalkan semua orang.
"Mungkinkah keponakan sudah pulih?"
"Eum,, aku yakin demikian."
"Mari kita ikut pergi menemuinya!"
WOOOSSHHH
apa Itu sangat Sangat serius....
ternyata Guang Mayu pengkhianat....
harus di Basmi ini....
biar Ngga ketularan sama yang masih waras....