disaat semua orang berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik dan yang terkuat
hanya Kim Yoon seo yang sama sekali tidak tertarik terhadap hal itu.
yang dia inginkan hanya jawaban untuk setiap pertanyaan di kepalanya.
namun, setiap kali dia mencoba mencari jawaban dari pertanyaan-pertanyaan itu, yang dia temui Hanya kebingungan dan kebuntuan.
Semakin lama dia mencari, semakin kabur pula antara apa yang dia anggap kenyataan dan ilusi.
Jadi... akankah dia dapat menemukan cara untuk kembali ke dunianya yang dia anggap asli?
Atau....
Akankah dia menerima kenyataan bahwa dunia yang di tempatinya sekarang ini bukanlah ilusi melainkan kenyataan yang ada?
update setiap hari rabu & jum'at ☆(ノ◕ヮ◕)ノ*
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nayla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
7
Chapter 7: Awakening of the Blood Pact
rasa panas mulai terasa di telapak tangan lim Yoon seo yang kemudian menjalar ke seluruh tubuhnya. rasa sakit mulai terasa ketika sebuah simbol hitam muncul di punggung tangannya.
Yoon seo menggigit bibir nya untuk mencegah erangan kesakitan nya keluar ketika simbol itu berdenyut dengan cara yang menyakitkan.
Tubuhnya terasa berat. Napasnya mulai memburu. Ada sesuatu yang berubah di dalam dirinya—sesuatu yang aneh, asing, tapi juga... kuat.
"Apa yang baru saja terjadi...?"
Yoon Seo terhuyung ke belakang, tangannya bergetar. Dia merasa tubuhnya lebih panas dari sebelumnya, jantungnya berdegup begitu kencang hingga terasa menyakitkan. Dadanya naik turun, berusaha mengatur napas yang tiba-tiba menjadi berat.
Vampir di hadapannya hanya menatapnya dengan ekspresi datar, seperti sudah menduga reaksi ini.
"Tenanglah," ucapnya pelan. "Tubuhmu hanya sedang beradaptasi dengan kekuatanku. Kontrak darah bukanlah hal yang bisa diterima begitu saja oleh manusia biasa."
"Tapi..." ucapan Yoon seo terpotong akibat rasa sakit yang tak terhankan tiba-tiba menyerang dadanya.
Dia tersentak, dan secara spontan tangannya mencengkeram perutnya sendiri saat darah mengalir keluar dari mulutnya.
"Urgh...!"
Yoon Seo jatuh berlutut, dadanya terasa seakan diremas dengan kasar. Darah segar mengalir dari bibirnya, menetes ke tanah. Pandangannya mulai kabur, dunia di sekelilingnya terasa berputar.
Vampir itu—yang kini Yoon Seo sadari belum memberitahukan namanya—langsung berjongkok di hadapannya, menarik dagunya agar mereka saling bertatapan.
"Hei, kau baik-baik saja?"
Yoon Seo ingin menjawab, tapi yang keluar dari mulutnya hanya napas tersengal dan batuk berdarah.
"sudah ku duga ini pasti terjadi...."Vampir itu bergumam pelan, dan menghela nafas.
Dia kemudian menarik Yoon seo ke dalam pelukannya, dan menggendongnya dengan ala bridal style.
Yoon Seo terkejut ketika tubuhnya secara tiba-tiba ditarik dan di gendong oleh vampir itu. Dia ingin protes, tapi tubuhnya terlalu lemas untuk melakukan apa pun.
Vampir itu membawa Yoon Seo ke dinding gua dan menyandarkannya dengan hati-hati. Dia menatap tanda di tangan Yoon Seo dengan serius.
"Kontrak ini menghubungkan kita," katanya dengan nada lebih lembut dari sebelumnya. "Karena itu, kau seharusnya menerima sebagian dari kekuatan regenerasiku. Tubuhmu akan menyesuaikan diri dengan perlahan."
Yoon Seo tidak bisa berkata-kata. Seluruh tubuhnya masih terasa sakit, tapi anehnya, rasa nyeri itu mulai mereda. Nafasnya yang tadi begitu berat kini perlahan mulai teratur.
Apa ini efek dari kontraknya?
Dia menatap tangannya yang masih gemetar.
Yoon seo Tidak melihat perbedaan selain terdapat simbol hitam di punggung tangannya.
yah... walaupun dia sekarang dapat merasakan tubuhnya pulih lebih cepat efek muntah darahnya, yang biasa nya membutuhkan waktu untuk pulih.
"apa yang sebenarnya terjadi padaku... " gumam Yoon seo.
Vampir itu menyandarkan punggungnya ke dinding gua, menatap Yoon Seo dengan ekspresi penuh minat.
"well, kau sekarang mempunyai kekuatan regenerasi, walapun tidak secepat punyaku, tapi cukup untuk bertahan hidup lebih lama di dalam gate ini." jawabnya setelah mendengar gumaman kebingungan Yoon seo.
Yoon Seo masih belum bisa percaya.
Regenerasi?
Itu berarti dia tidak perlu khawatir terluka parah dalam pertarungan?
namun sebelum dia berpikir lebih dalam dan memicu penyakit nya sendiri, dia bisa merasakan tangan dingin vampir itu menempel di dahinya.
"Kau masih demam," gumamnya. "Tubuhmu masih terlalu lemah untuk menerima kekuatan ini dengan sempurna."
Yoon Seo ingin menjauhkan tangan itu, tapi dia terlalu lelah untuk melawan. Lagipula, meski pria ini adalah vampir yang menyebalkan, dia tetaplah satu-satunya sekutu yang dimilikinya saat ini.
"...Kau belum memberitahuku namamu," kata Yoon Seo akhirnya, mencoba mengalihkan perhatiannya dari fakta bahwa dia baru saja mengalami perubahan besar dalam tubuhnya.
Vampir itu terdiam sejenak sebelum tersenyum tipis.
"Cha Eunwoo."
Yoon Seo mengernyit. "Itu terdengar seperti nama manusia."
Cha Eunwoo tertawa pelan. "Itu karena aku memang manusia sebelum berubah menjadi seperti ini. Sama seperti dirimu."
Yoon Seo menatapnya lama.
'Ah... Benar... Dia dulunya adalah manusia. ' batinnya dan kemudian mengangguk.
"Baiklah, Cha Eunwoo... Namaku Kim Yoon seo. " Ucap Yoon Seo.
"Aku tau. " Jawab eunwoo dengan acuh.
"Huh bagaimana kau tau? Jika ini pertama kalinya kita bertemu???" Yoon seo mau tidak mau bingung. Dikarenakan dia sama sekali tidak pernah menyebutkan namanya di awal.
Melihat kebingungan dari Yoon seo, Eunwoo merasa geli. Dia kemudian mengangkat bahunya sebagai tanggapannya. "Hmmm? Entahlah... Mungkin kau akan mengingat nya nanti."
Yoon Seo masih menatap Eunwoo dengan tatapan penuh tanda tanya. Dia ingin memaksanya untuk menjelaskan lebih lanjut, tapi tubuhnya terlalu lelah untuk berdebat.
"apakah 'kim Yoon seo' dan dia pernah bertemu sebelumnya?" gumamnya pelan, lebih kepada dirinya sendiri.
Eunwoo tersenyum samar, tetapi tatapannya sulit dibaca. "Mungkin kau akan mengetahuinya seiring waktu."
Yoon Seo mengerutkan kening, tapi sebelum dia bisa bertanya lebih jauh, gelombang pusing kembali menyerangnya. Dia terhuyung sedikit, dan Eunwoo dengan sigap menangkapnya sebelum dia jatuh.
"Kau harus sedikit memperkuat tubuhmu terlebih dahulu, agar kemampuan regenerasimu bisa digunakan dengan maksimal." kata Eunwoo, suaranya kembali serius. "aku tidak bisa berbuat apa-apa jika suatu saat kau menerima serangan fatal yang tidak bisa ku bendung untuk mu. atau disaat aku berada jauh darimu."
Yoon Seo menghela napas. "Berapa lama itu akan memakan waktu?"
Eunwoo mengangkat bahunya santai. "Tergantung pada seberapa kuat tekadmu."
Yoon Seo menatapnya penuh tekad. "Aku tidak punya pilihan lain, kan?"
Eunwoo tersenyum tipis. "Tepat sekali."
...----------------...
Beberapa jam kemudian....
Yoon seo kini sedang berbangi di lantai gua yang dingin. dia merasa sedikit kesal karena setiap kali dia mencoba untuk bangun, kepalanya langsung pusing.
Eunwoo duduk tak jauh darinya, mengawasi dengan ekspresi tenang.
"Kau benar-benar lemah," komentar Eunwoo, terdengar sedikit geli. "Aku tidak pernah melihat seseorang mengalami reaksi seburuk ini setelah membuat kontrak."
Yoon Seo menatapnya tajam. "Maaf kalau tubuhku tidak setangguh dirimu, Tuan Vampir."
Eunwoo terkekeh. "Kau memang unik, Yoon Seo."
Mendengar namanya yang disebut begitu akrab oleh Eunwoo membuat Yoon Seo merasa aneh.
lebih tepatnya dia merasa Dejavu.
Tapi sebelum dia bisa berpikir lebih jauh, rasa nyeri kembali menyerang dadanya. Yoon Seo merasakan tekanan di dadanya semakin berat, dan dalam sekejap, dia terbatuk lagi—darah segar mengalir dari bibirnya.
Eunwoo langsung berdiri, ekspresinya berubah serius.
"Kau benar-benar tidak dalam kondisi baik..." dia bergumam, lalu berjongkok di samping Yoon Seo.
"Aku baik-baik saja," kata Yoon Seo, meskipun jelas-jelas tidak.
Eunwoo menatapnya lama sebelum akhirnya menghela napas. "Kau terlalu keras kepala."
Dia mengulurkan tangannya.
"Bangun."
Yoon Seo menatapnya ragu, tapi akhirnya menerima bantuan itu. Dengan sekali tarikan, Eunwoo membantunya berdiri.
"Kita akan mulai latihan besok," kata Eunwoo. "untuk sekarang, kau istirahat saja dulu. Jika kau terus memaksakan diri, tubuhmu tidak akan bertahan lama."
Yoon seo mengangguk pasrah. namun harus ia akui, bahwa entah kenapa merasa aman untuk pertama kalinya setelah terseret ke dalam gate.
Tidak- lebih tepatnya, ini kala pertama dia merasa aman setelah terbangun ke dalam tubuh ini.
Mungkin, hanya mungkin... dia bisa bertahan hidup di dunia ini. setidaknya sampai dia keluar dari dimensi ini, dan bisa kembali ke dunia dimana 'dia' dan adik perempuan nya berada.
To be continued~