“15 menit, lakukan semuanya untuk membuatmu hamil dalam kurun waktu itu! Saya tidak menerima waktu lebih dari itu” Suara dingin dari seorang pria berhasil membuat wanita yang tengah berdiri gugup dengan pakaian renda tipis itu mematung.
Bau alkohol yang sangat keras menyeruak di indra penciumannya. Tidak pernah Layla sangka hidupnya akan berakhir seperti ini.
Menikahi siri dengan suami orang hanya untuk menyewakan rahimnya karena pasangan ini tidak bisa memiliki keturunan.
Tapi, apa katanya tadi? 15 menit untuk melakukan semuanya? Bagaimana bisa?
Melihat tak ada sahutan sama sekali dari wanita ini membuat pria itu menghela napas panjang dan hendak berbalik pergi, namun Layla, wanita itu menahan tangan pria itu.
“P-pak Saka…saya akan berusaha melakukannya dalam waktu 15 menit, asalkan Pak Saka bisa memberikan saya 300 juta setelah ini,” ujar Layla dengan suara yang bergetar, bahkan matanya tak berani menatap mata tajam nan dingin milik pria berkuasa yang ada di depannya ini.
Adisaka Tahta Hirawan, mendengar namanya saja sudah membuat Layla tertohok. Bagaimana tidak? Pria ini adalah salah satu pebisnis paling sukses yang diberkati dengan wajah tampan bak malaikat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon serena fawke, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cemburu
Di Mansion Keluarga Hirawan
Meira tengah memakai pakaian terseksi yang dia punya. Wanita itu memakai make up yang sangat tebal berharap gaya barunya ini bisa membuat Saka semakin terkesan padanya.
Dia sebenarnya berusaha tak memperdulikan laporan dari anak buahnya tentang suaminya itu tapi sekeras apapun dia berpikir Meira tak bisa mengabaikannya.
Itu hal yang sangat tidak biasa bahkan tak pernah terjadi.
Saka, suaminya itu punya insomnia akut yang bahkan sampai sekarang dokterpun masih memberikan terapi padanya saking sulitnya pria itu tertidur bahkan setelah melaukan hubungan beberapa rondepun dengannya Saka seakan tidak bisa tertidur.
Lalu, bagaimana bisa wanita asing yang cantiknya tidak seberapa dibandingkan dirinya ini bisa membuat Saka tertidur hingga dia terlambat pergi ke kantor?
Lupakan tentang fakta bahwa Saka bahkan rela melewatkan pertemuan dengan keluarga besarnya hanya demi pergi ke kantor sekarang apa yang terjadi? Bagaimana bisa wanita itu melakukannya?
Tidak, dia tidak bisa membiarkan semua ini. Anak buahnya sudah mengirimkan rekaman full dari kegiatan mereka semalam dan Meira hanya bisa meremas pakaiannya saat melihat durasinya hampir 15 jam dan dia melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana Saka tertidur nyenyak sambil merengkuh tubuh wanita sialan itu.
Apa yang sebenarnya terjadi? Dialah yang memaksa saka mati matian selama ini dan membujuk wanita itu dengan sejumlah uang yang besar lalu bagaimana bisa mereka berdua terlihat sangat menikmatinya?
Apa wanita itu selingkuhan Saka?
“Sayang…” Suara berat milik suaminya membuat lamunan Meira buyar. Dia langsung mengambil tas kerja suaminya dan melemparnya asal keatas sofa lalu melingkarkan lengannya di leher pria itu.
Saka tak menolak, dia dengan otomatis merengkuk pinggang Meira seperti yang biasa dia lakukan namun pandangan Meira seketika tertuju ke arah cupang yang ada di sekujur leher Saka.
Meira seketika mematung. Dialah yang memaksa Saka melakukan itu karena dirinya tidak bisa memberikan keturunan lalu kenapa dia merasa sangat marah melihat bekas percintaan itu?
“Mau melanjutkannya di dalam saja?” bisik Saka dengan suara seraknya. Sebenarnya pria itu hanya perlu menghilangkan memorinya tentang wanita itu dari pikirannya. Wanita yang bahkan ia tak tau namanya tapi bertengger di kepalanya sepanjang hari hingga membuatnya tidak fokus dan buyar.
Sudah beberapa kali Saka berusaha memberitahu dirinya sendiri kalau mungkin itu hanya karena dia lelah sehingga dia bisa tertidur tanpa sadar, tidak ada hubungannya dengan wanita itu. Saka harus segera pergi menemui dokternya setelah ini mungkin insomnianya sudah sembuh dan kali ini dia bisa tidur bersama istrinya, satu satunya wanita yang harusnya ada di pikirannya.
“Bagaimana… kemarin? Apa kamu berhasil melakukannya? Kita bisa segera bisa punya anak dan kamu bisa segera menjadi ahli waris perusahaan Hirawan bukan?” tanya Meira dengan degup jantung yang sangat kencang.
Pertanyaan itu benar benar membuat Saka gelagatan. Dia sebenarnya ingin menyembunyikan semuanya termasuk fakta bahwa dia bisa tidur karena dia tak ingin menyakiti perasaan Meira seberapa marahpun dia awalnya. Akan tetapi Meira yang lebih dulu memancing pertanyaan itu.
“Apa bisa hamil hanya dengan melakukannya sekali?”
Deg!
Pertanyaan Saka yang memang benar benar tidak tahu itu sukses membuat kemarahan Meira meledak. “Apa?! Jadi kamu ingin melakukannya lagi dengan wanita itu? Apa kamu sedang mengejekku karena aku mandul Mas Saka?!” bentak Meira dengan suara yang sangat keras.
Saka sontak menyadari kesalahannya, dia berusaha meraih tangan istrinya itu. “Sayang…hey. Bukan itu maksudku, tapi aku tidak yakin apa aku melakukannya dengan benar kemarin itu sangat singkat dan aku langsung pergi ke kantor untuk lembur setelahnya,” bohong Saka.
Meira mengepalkan tangannya kuat kuat. Wanita ini pasti bukan wanita biasa, bagaimana bisa dia membuat suaminya berubah sedemikian rupa seperti ini?
“J-jadi maksudmu kamu langsung pergi dengan cepat?” tanya Meira sekali lagi dia berpikir kemungkinan dia salah dengar karena dia sudah mengenal pria ini selama lebih dari 3 tahun dan selama itu dia mengenal sosok Saka sebagai pria yang jujur.
Saka terlihat sangat kentara tidak nyaman dengan pembahasan kali ini. Dia langsung merengkuh tubuh Meira dan mendudukkannya di diatas meja berniat untuk memulai permainannya disana namun Meira mendorongnya, seakan tahu ada sesuatu yang Saka sembunyikan.
“Jawab aku, Mas Saka, aku istrimu aku perlu tahu semuanya tentang kejadian kemarin!” desak Meira.
“Aku benar benar tidak ingat saking singkatnya kejadian itu, dan kamu tahu pekerjaanku sangat banyak. Sejak awal aku terpaksa melakukannya hanya demi dirimu,” jawab Saka seakan kembali menoreh luka di hati Meira.
Jadi kamu memilih berbohong, Mas Saka?
Tidak! Dia tak akan membiarkan ini semua terjadi.
**
Hari ini terhitung sudah 1 minggu sejak Layla tinggal disebuah rumah bergaya elit yang ada dikawasan perumahan konglomerat.
Sesuai syarat, Layla harus tinggal di sini dan memastikan semuanya jika dia dinyatakan hamil akan ada dokter yang memperhatikan pola hidupnya dan gizi dari makanannya.
Sementara itu, semua rasa bimbangnya sirna ketika melihat Ibunya sudah mulai mendapatkan kemoterapi dari penyakit kankernya sehingga hal itu setidaknya membuat rasa bersalahnya mereda.
Saat ini wanita itu sedang terduduk dengan posisi tak nyaman di kamar mandi rumah itu. Sejak beberapa hari yang lalu dia merasakan meriang dan tak enak dan dia berinisiatif untuk mengetesnya dengan testpack.
Peluh menetes di pelipisnya walau disana sudah ada AC karena hal ini membuatnya sangat amat gugup. Dokter sudah memastikan kalau mereka melakukannya disaat Layla sedang dalam masa suburnya sehingga peluang untuk bisa hamil jauh lebih tinggi.
Setelah mengeceknya Layla tak langsung beranai untuk melihat hasilnya, akan tetapi wanita itu menggenggamnya erat masih belum siap.
Dia sudah menjadi janda selama 1 bulan dan sebelum menikah dulu dengan mantan suaminya Layla sangat ingin menjadi seorang Ibu akan tetapi takdir berkata lain, kini dia kemungkinan memang akan hamil tetapi bukan hamil dari pria yang dia nikahi tetapi hanya sebagai ibu pengganti saja.
Rasa sakit dan rasa bersalah kembali menyelimutinya. Sejujurnya Layla sudah maju mundur beberapa kali karena seberapa keraspun Istri Pak Saka sebelumnya membujuknya Layla tak langsung menyetujuinya dia hanya setuju karena saat itu benar benar terdesak dan menyangkut nyawa satu satunya keluarga yang Layla punya.
Bagaimana bisa dia membiarkan Ibunya kesakitan seperti itu hanya karena ketidakbecusannya untuk mencari uang?
Ting!
Layla terkesiap ketika suara bel rumahnya berbunyi, dia kembali mengganggam testpack itu dengan erat sebelum dia berjalan keluar untuk mengecek siapa yang datang. Dan, betapa terkejutnya Lyla ketika dia membuka pintu betapa terkejutnya ketika dia melihat, Tama mantan suaminya berdiri di depan rumah itu dengan raut wajah memerah menahan marah.
“Dasar wanita murahan! Jadi benar kata temanku yang bekerja di club kamu menjual dirimu pada pria hidung belang? Sekarang aku tak menyesal menceraikan wanita tak berguna sepertimu!” cerca Tama membuat Layla mematung.
Bagaimana bisa pria ini ada di sini?