NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Om Duda

Mengejar Cinta Om Duda

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: ismiati

Setelah membaca biasakan tekan like ya.


Sasha gadis SMA yang cantik dan ceria.
Saat dia pulang bersama teman-temannya tanpa sengaja tas miliknya di jambret. Tanpa berfikir panjang Sasha dengan berani mengejar pria yang menjambret tas nya tadi. Dia meminta teman-temannya itu menunggu di tempat biasa, mereka setuju karena tahu kalau Sasha jago bala diri.
Namun tanpa di duga pria itu justru memanggil teman-temannya, melihat itu Sasha ketakutan dan berbalik pergi karena tahu dia tak mungkin menang melawan 7 orang pria berbadan kekar itu, dengan sekuat tenaga Sasha berlari, melihat ada mobil mewah dan pintunya terbuka tanpa pikir panjang Sasha masuk dan bersembunyi.
Sedangkan pemilik mobil mewah itu sedang sibuk menelpon seseorang tanpa tahu ada Sasha yang bersembunyi di dalam mobilnya.


Bagaimana kisah Sasha selanjutnya. Yuk kepoin terus cerita receh author.
Cerita ini hanya karangan author, mohon maaf kalau ada salah penulisan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ismiati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

2. Bukan bumbu dapur

Loh Micin sudah nangkring aja di situ," kata Sasha sambil mengelengkan kepalanya.

"Nangkring nangkring, emang kamu pikir aku ini burung beo," jawab Micin sambil mengerucutkan bibirnya.

Bunda hanya mengelengkan kepalanya melihat tingkah keduanya. Bunda sudah terbiasa dengan candaan yang keluar dari mulut keduanya.

"Sudah jangan bicara terus, cepat makan," tegur bunda kepada putrinya, Bunda langsung memberikan piring kepada sang putri.

"Nak Micin jangan dengarkan Sasha, makan saja kalau mau nambah ambil sendiri. Tante mau ke belakang dulu ngasih makan ikan hias," pamit Bunda pada sahabat anaknya.

Bunda pun beranjak dari kursi. Namun sebelum langkah kaki bunda menjauh Sasha memanggil sang Bunda.

"Bun...."

Bunda menoleh menatap ke arah putrinya dengan binggung.

"Kenapa sih Sha?" Tanya Bunda dengan heran bercampur penasaran.

"Ish Bunda, uang jajan Sasha mana," kata Sasha sambil menyodorkan tangannya meminta uang saku.

"Lho bukannya kemarin malam sudah dikasih sama Ayah," kata Bunda.

"He he he he he, iya sih Bun, tetapi kurang," rengek Sasha.

Ayah memang memberikan uang saku sesuai dengan kebutuhan mereka dan tak pernah berlebihan agar kedua anaknya tidak sombong dan bisa belajar berhemat atau lebih tepatnya tidak menghamburkan uangnya untuk keperluan tak penting.

"Bukannya biasanya uang saku kamu segitu ya, kok kurang memang kamu di sekolah jajan apa aja sih," kata Bunda heran.

Sedangkan Micin memilih diam, dia asyik menikmati makanannya.

"Memang masakan bunda the best, masakan mama lewat," batin Micin dengan lahap makan.

"Sasha mau beli buku novel, he he he he he," jawab Sasha cengengesan.

"Daripada beli bukunya, baca online saja kan," jawab bunda.

"Bunda...." Rengek Sasha.

"Sudah jangan merengek seperti anak kecil, malu tuh sama Micin. Mau di taruh dimana lagi sih tuh buku novel," kata bunda.

Sasha langsung cemberut.

"Cepat makan, nanti kamu terlambat kan kasihan Micin," kata bunda.

Dengan wajah di tekuk Sasha membalik badannya menatap piring nya yang masih kosong.

Bunda menghela nafas panjang, tak tega melihat wajah sang putri. Bunda pun merogoh saku bajunya memberikan uang sisa belanja sayur tadi pagi.

Bunda menghampiri Sasha.

"Nih sisa uang belanja sayur tadi,'' kata Bunda menaruh uang 35 ribu di meja makan tentunya di depan Sasha.

"Hah, mana cukup Bun," protes Sasha karena novel yang dia inginkan harganya lumayan mahal.

"Sudah jangan protes, harusnya bersyukur bunda masih mau nambahin uang jajan kamu," kata Micin.

"Tuh dengerin si Micin. Kalau uangnya kurang ya kamu tabung uang saku kamu buat beli tuh buku," kata bunda. Ya Bunda tak ingin memanjakan sang anak, agar anak-anak tahu susahnya mencari uang.

"Makasih ya Bun,"

Bunda pun pergi meninggalkan Sasha dan Micin.

"Alhamdulillah..." Kata Micin mengusap perutnya yang kenyang.

Sasha menatap ke arah jam yang ada di dinding, matanya melotot. Sasha pun langsung makan dengan cepat.

Melihat Sasha makan seperti orang kesurupan, Micin pun mengelengkan kepalanya.

"Ayo cepat," ajak Sasha saat dirinya sudah selesai makan.

"Minum dulu Sha," kata Micin karena dia tahu Sasha belum sempat minum.

"He he he he, lupa,"

Sasha pun langsung meminumnya.

"Alhamdulillah..."

Setelah selesai makan keduanya berpamitan dulu kepada sang bunda.

Di depan rumah.

"Kamu saja yang bawa motornya," kata Sasha menyerahkan kunci motor kesayangannya kepada Micin.

"Ok."

Keduanya pun berangkat berboncengan.

Di jalan raya....

Motor yang dikendarai Micin melaju dengan kencang, Sasha duduk dengan tenang tanpa rasa takut.

Akhirnya motor berwarna merah itu memasuki pelataran sekolah menuju ke parkiran.

Sasha turun dari motor dan menatap sekeliling.

"Seperti nya mereka belum datang," katanya diangguki Micin.

"Iya, tumben biasanya mereka sudah nongkrong di bawah pohon mangga sambil menunggu kita datang," sahut Micin.

"Kita tunggu mereka disini atau di kelas?" Tanya Micin.

"Di kelas sajalah, aku masih mengantuk," jawab Sasha.

"Makanya kalau malam itu tidur bukan nonton drama," kata Micin yang tak heran kebiasaan temannya itu suka nonton drama malam hari sampai bisa tidur jam 2 pagi.

"Ck lama-lama kamu seperti Bunda bawelnya," sinis Sasha.

" Bawel-bawel begini ngangenin tau," jawab Micin dengan PD nya.

"Suka-suka kamu lah," kata Sasha yang tak akan pernah bisa menang melawan mulut bawel temannya itu.

Keduanya pun berjalan menuju ruang kelas. Saat melewati lapangan basket, tanpa sengaja ada bola basket yang melayang ke arah Sasha.

Melihat itu dengan cepat Micin berteriak.

"Awas Sha..." Teriak Micin dengan keras karena kaget.

Namun Sasha dengan santainya menangkap bola itu.

Seorang murid pria menghampiri mereka.

"Sorry ya Sha, tidak sengaja," katanya sambil meminta bola.

"Kamu lagi, kamu lagi...." Gerutu Sasha kesal.

"Nih, kalau tidak bisa main jangan main," kesal Sasha sambil melemparkan bolanya ke lapangan.

Sasha pun berlalu pergi di ikuti Micin.

"Dasar Bumbu masakan," gerutu murid pria itu dengan kesal, niatnya mau minta maaf justru di katain.

Namun perkataan itu terdengar di telinga Sasha dan Micin.Keduanya cukup malas meladeni siswa tadi.

"Kita bukan bumbu masakan,enak saja ngatain orang," gerutu Micin dengan wajah cemberut di belakang Sasha.

"Kita itu bumbu dapur Sasha dan Micin," kata Sasha meledek Micin.

"Ishh Sasha...."

"Ha ha ha ha ha...." Sasha tertawa melihat wajah kesal temannya itu.

Sedangkan siswa itu pun kembali ke lapangan melanjutkan bermain bola basket bersama teman-temannya.

.

.

Sesampainya di kelas....

Sasha langsung menuju bangku miliknya, dia langsung duduk dan merebahkan kepalanya di meja.

Kelas itu terdengar sepi tak seperti biasanya, biasanya beberapa siswa mengobrol sambil menunggu guru datang.

"Eh kenapa anak-anak kok pada sibuk sih," kata Micin saat tahu beberapa siswa entah mengerjakan apa.

"Mana ku tahu, tanya saja mereka," jawab Sasha.

"Kalian ngerjain apa sih?" Tanya Micin kepada murid perempuan disamping mejanya.

"Kita lagi ngerjain tugas Bu Ratna," jawabnya masih sibuk menulis.

"Hah tugas? Tugas apa?" Tanya Micin kaget.

"Kamu pasti lupa seperti aku. Ada tugas matematika halaman 67," jelasnya.

"Hah? Matematika?" Kata Micin kaget, dia langsung teringat kalau memang benar ada tugas rumah namun dia lupa mengerjakannya.

"Sha..." Micin menggoyangkan lengan Sasha, ya Sasha sudah memejamkan matanya entah sudah tidur atau belum.

"Apaan sih," protes Sasha membuka matanya.

"Gawat aku lupa mengerjakan pr matematika, hua bagaimana ini," kata Micin dengan panik.

"Ya gampang tinggal kerjakan saja," jawab Sasha ringan.

"Kamu sudah mengerjakan pr nya?" Tanya Micin.

"Sudah," jawab Sasha singkat.

"Aku pinjam ya," kata Micin dengan memelas.

"Ck bilang saja kalau mau nyontek," gerutu Sasha.

"He he he he he he," Micin cengengesan.

"Nih," Sasha pun mengeluarkan buku matematika miliknya.

"Makasih ya Sasha ku yang cantik," kata Micin dengan senyum lebarnya.

Sasha tak menjawab, dia hanya memutar bola matanya malas.

Bersambung....

1
Ɯιʅԃα 🦅™
Kerasukan cinta bumbu dapur /Facepalm/
💙 Ɯιʅԃα 🦅™
repa itu apa🤔
ℋℐᎯτυs: 🤣🤣salah tulis tuh, maklum kemarin liburan jadi nulis Malam² di mobil jadi g konsen
total 1 replies
🐈𝐀⃝🥀Ida Nur ✧༺♥༻
Micin sama Sasha itu bukane 1 macam bumbu dapur
▫️
nah udh
▫️
ini kata Syafa suruh like lg katanya
Ɯιʅԃα 🦅™
Emamg jodoh akan selalu ketemu
▫️
udh wa like syaf tp kotakmu basi tak trsentuh🏃🏻‍♀️🏃🏻‍♀️🏃🏻‍♀️🏃🏻‍♀️
Ɯιʅԃα 🦅™
Syukurlah ada Om Kenzo jadi Sasha selamat dari para preman itu.
▫️
suruh like doank kata author karena comot kotak
Ɯιʅԃα 🦅™
Dia Jodohmu mas/Facepalm/
Ɯιʅԃα 🦅™
ya iya lah...aku juga kalo dikejar pasti larinya kenceng.
kaylla salsabella
lanjut thor 🥰🥰
kaylla salsabella
namanya lucu micin 🤣🤣
Ɯιʅԃα 🦅™
Nama temen Sasha sama Micin, Bela dan Lisa. kok gak ada nama bumbu dapurnya. harusnya sekalian aja nama bumbu dapur , mislnya masako, Ajinomoto atau Royco Kek/Facepalm/
biar jadi Squad bumbu dapur /Facepalm/
ᴍ֟፝ᴀʜ ᴇ •
kok micin🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!