Takdir tak di sangka, dimana Glenna yang terjatuh ke jurang. Karena ingin menyelematkan sahabatnya Indi, yang di dorong oleh saudari angkatnya. Dipertemukan dengan Siluman Rubah Ekor Sembilan, yang mana ada masa lalu dengan leluhurnya yang seorang Miko.
Penasaran kelanjutannya??? Gassss... kita ke story
ZANDRA SEASON 7
SEMOGA KALIAN SUKAAAA❤️❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nike Julianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Keributan di Bazar
"Aku mau itu, itu, itu, itu juga... itu itu..." Glenna hanya mengikuti apa mau Itoku, tanpa menolak satu kali pun. Sedangkan Edward dan Indi, mereka memilih berpisah mencari makanan yang mereka inginkan.
Setelah selesai, Glenna mencari meja kosong. Cukup sulit, karena bazar tersebut memang sangat ramai. Beruntung mereka, mendapatkan meja kosong di ujung paling belakang.
"Di sana yuk, nanti pesanan yang belum di ambil. Di antar ke sana, sama mbak nya." ajak Glenna, Itoku menyipitkan matanya
"Kamu yakin, mereka akan mengantarkan pesananku. Kalo di bawa kabur gimana?" Glenna menghembuskan nafasnya pelan, gereget sekali rasanya.
"Mereka jualan ingin untung, bukan ingin rugi. Kalo ga di antar, itu sama artinya dengan mereka memperburuk citra kedainya. Dan itu bisa membuat, kedai mereka cepat bangkrut. Karena otomatis bila itu sampai terjadi, gue bakalan protes. Enak aja duit udah masuk, tapi makanan ga sampe. Udah buruan, nanti ga kebagian tempat.
Dengan ogah-ogahan, karena tak percaya dengan para penjual. Itoku mengikuti langkah Glenna, sembari sesekali menoleh ke belakang. Menatap kedai-kedai, yang ia pesan makanannya. Glenna membiarkan, seraya menggelengkan kepalanya.
.
.
Kini semua pesanan Itoku sudah ada di atas meja, ia menatap semuanya dengan binaran bahagia.
"Ini semua milikku, senang sekali rasanya hati ini." ucap Itoku, Glenna seperti melihat jiwa anak-anak di sana.
Tak lama Indi dan Edward pun datang, mereka sudah mendapatkan makanan yang mereka inginkan. Begitu melihat makanan, yang ada di atas meja.
"WAAAAAHHH.... BANYAK BANGET HANS JAJANAN YANG KAMU BELI" ucap Indi ternganga, dua meja di depannya penuh dengan jajanan milik Itoku. Dan itu semua, tak lepas dari menu ayam dan daging. Itoku tak peduli, ia hanya ingin menikmati makanan itu dengan tenang.
"Udah ga usah di ganggu sih In, gue udah pusing liat kalian berantem mulu. Ed, jagain tuh bini lu. Kalo perlu sumpel aja mulutnya, banyak ngomong." ucap Glenna, membuat Edward tersenyum dan Indi mencebik.
"Tapi ini banyak banget loh Len? Kamu pesen apa?" tanya Indi, ia pun duduk di kursi yang sudah di tarik Edward. Edward duduk di samping Indi, yang saling berhadapan dengan Glenna dan Itoku.
"Ini ma ini" Glenna menunjuk batagor asli Bandung dan mi kocok
"Dan sisanya punya si Hans?" Glenna mengangguk, Edward cukup terkejut melihat nafsu makan Itoku. Namun ia tak banyak bertanya, ia lebih memilih memakan pesanannya. Dan tiba-tiba...
BRAAAKKK
Meja tempat mereka makan, di tabrak oleh orang-orang yang sedang bertengkar. Makanan Itoku tercerai berai di lantai, Glenna dan Indi menatap Itoku was-was. Glenna dan Indi tak memperdulikan makanan mereka, yang mereka pedulikan adalah emosi Itoku.
Entah bagaimana awalnya, orang yang menabrak meja Itoku. Sudah babak belur, oleh orang yang mendorongnya. Padahal sudah jelas-jelas, bila orang yang babak belur. Berulang kali meminta maaf, darah keluar dari pelipis dan sudut bibirnya.
"A-aku s-sudah minta maaf, i-ini bukan murni kesalahanku. D-dia... wanitamu, yang menjegal kakiku dengan sengaja." ucap pria itu, terlihat culun. Karena memakai kacamata, cukup tebal. Rambutnya pun terlihat klimis, di belah tengah.
"JANGAN FITNAH LO CULUN, DASAR BURUK RUPA. BILANG AJA LO IRIKAN, LO GA TERIMA KALO GUE UDAH PUNYA PACAR BARU!!" Glenna dan Indi, langsung menatap ke arah suara
Kini mereka paham, akar permasalahannya. Saat pria yang menjadi pacar baru, wanita yang baru saja memakinya. Hendak kembali menarik pria culun tersebut, tangan Itoku sudah lebih dulu menangkap tangan si pelaku.
"SIAPA LO? GA USAH IKUT CAMPUR!!! INI URUSAN GUE MA SI CULUN, LO GA USAH IKUT-IKUTAN." bentak kekasih baru perempuan itu
Glenna dan Indi, menatap jijik pada wanita yang baru saja memaki. Mereka melihat tatapan wanita itu, menatap penuh minat pada Itoku. Indi langsung berdiri di depan Edward, meski dirinya tak bisa menutupi wajah Edward. Karena tinggi Indi, yang hanya sebatas dagu Edward.
"GUE GA AKAN IKUT CAMPUR, KALO LO GA RIBUT DI SINI DAN BIKIN MAKANAN PUNYA GUE BERANTAKAN. ROKUDENASHI OTOKO ( laki-laki brengsek )!!!" Itoku langsung melempar tubuh pria itu, tanpa terlihat berat sama sekali.
BRAAAKKK
"AAARRRGGGHHHTTT"
"KYAAAAAA"
Tubuh pria itu, terlempar cukup jauh. Menabrak beberapa meja, membuat orang-orang yang ada di meja tersebut kalang kabut. Tatapan Itoku sangat dingin, bahkan kornea matanya berubah menjadi merah.
Saat Itoku mengangkat tangan, hendak mengeluarkan kekuatannya...
"ITOKU" teriak Glenna, memanggil namanya. Itoku memejamkan kedua matanya, dengan sangat erat. Bahkan ia mengepalkan kedua tangannya, tak kalah erat. Untuk meredakan amarahnya, ia lalu membuka mata dan menatap Glenna.
"Ingat pesan abang Ali, jangan sampai kamu kelepasan." ucap Glenna, meski masih marah. Itoku memilih untuk menahannya, ia mendelik. Saat menyadari, Glenna tengah memegang perut si culun.
"APA YANG KAMU LAKUKAN?" tanya nya dengan suara dingin, Glenna mengerutkan dahinya. Lalu ikut melihat, apa yang dilihat oleh Itoku.
"Mengobatinya lah, masa iya aku main DJ di perut orang." jawab Glenna asal
"CK.. AWAS, biar aku saja." meski bingung, Glenna pun memilih menyingkir. Setidaknya bisa mengalihkan amarah Itoku, saat Glenna berdiri. Ia malah melihat pria yang tadi di lempar Itoku, hendak memukul Itoku memakai bangku. Glenna langsung maju, mengangkat kaki dan menendang kursi kayu tersebut.
BRAAKKK
Kursi itu langsung hancur, hanya satu kali tendangan. Glenna lanjut memutar tubuhnya, dan kembali melakukan tendangan.
BUAGH
AAARGGGHHTTT
Pria itu kembali terjatuh, kini bukan hanya punggungnya yang sakit. Namun tendangan Glenna, mengenai wajahnya. Membuat hidungnya patah, begitu juga dengan rahangnya yang bergeser,
"SAYANG" teriak wanita biang kerok keributan
"LO!! APA YANG UDAH LO LAKUIN SAMA PACAR GUE? GUE BISA LAPORIN LO KE KANTOR POLISI!!!" teriak wanita itu, Glenna menurunkan kakinya perlahan.
Ia melangkahkan kakinya, mendekati sepasang manusia menjijikkan tersebut. Melihat tatapan Glenna, wanita dan pria itu susah payah menelan saliva nya.
"A-apa yang akan k-kamu lakukan?" tanya si wanita
"Kalo lo mau laporin, laporin aja. Di sini, gue cuma melakukan pembelaan. Udah bagus gue nyuruh temen gue, buat berenti hajat laki lo. Tapi laki lo, malah berulah. Ayo, kita lihat. Siapa di antara kita, yang bakal di tangkap. LO BERDUA ATAU GUE, SAKSI BANYAK DI SINI." Glenna menatap ke sekitar, para pengunjung mengangguk.
"Saya akan bersaksi untuk anda nona, memang pria itu yang mencari masalah lebih dulu." ucap salah satu pengunjung
"Saya juga, karena masalah ini bermula dari wanita itu." sambung yang lainnya, membuat Glenna tersenyum dan sedikit menundukkan kepalanya
"Terima kasih" ucapnya, Glenna kembali menatap kedua orang yang tengah duduk di lantai.
"Sudah dengar? Bagaimana? Mau aku yang telepon polisinya sekarang?" tanya Glenna, membuat kedua orang itu langsung memucat
Wanita itu membantu sang kekasih untuk bangun, mereka pun pergi tanpa bicara apapun. Glenna menghembuskan nafasnya kasar, ia melihat ke sekelilingnya. Banyak meja kursi yang rusak, juga makanan yang berceceran.
'Sayang banget makanannya, jadi ke buang kan.'
"Siapa penanggung jawab bazar?" tanya Glenna, sedikit meninggikan suaranya
"Saya nona" jawabnya, dengan tatapan terpesona pada Glenna
"Hitung semua kerugian di sini, saya akan bertanggung jawab." ucap Glenna datar, menyadarkan si penganggung jawab. Pria itu pun mengangguk, beruntung Itoku membelakangi mereka.
"Dan untuk kalian, pesan lagi saja. Biar nanti aku yang bayar" ucap Glenna, pada pengunjung
"Terima kasih nona" Glenna mengangguk
...****************...
Jangan lupa Like, Komen, Gift ma Vote nya ya❤️
...Happy Reading All...
Nih 🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟 7 nggak cuma 5 😁
Covernya juga bagus 🥰