Kesalahan satu malam membuat Lany, gadis yang berprofesi sebagai cabin steward di salah satu kapal pesiar, setiap saat dihampiri kegelisahan karena takut kejadian itu diketahui oleh atasannya, yang bisa mengakibatkan pemulangan karena melanggar peraturan.
Belum lagi, bayang-bayang Andra, pria yang telah menghabiskan malam bersamanya begitu bersikeras ingin menikahi Lany dengan dalih ingin bertanggung jawab.
Masalah terbesar bukanlah saat ia dipecat dan melabuhkan pilihan menikah dengan Andra yang sudah seperti momok mengerikan bagi Lany. Andra mampu menemukannya, meski ke lubang semut sekalipun.
Namun, menikah dengan Andra tidaklah seburuk yang dibayangkan. Dia baik dan bisa membuatnya bahagia. Andra mengubah hidup menyedihkannya menjadi lebih berwarna.
Tetapi, masalah sesungguhnya adalah saat Lany tahu siapa Andra dan bagaimana keluarganya.
__
Ikuti Kisah AndraLany dalam “Takdiku Yang Mengejutkan”
Ya, Mengejutkan! Bahagia atau sedih itu seperti kejutan. Bisa muncul kapan saja tanpa aba-aba
❤️My Startling Destiny❤️
#Arsy_La13:-*
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arsy_La13, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 8 [Diberi peringatan]
“Kami dengar tadi kamu ada masalah dengan passenger.” tanya seorang pria setengah baya, berambut hitam kecoklatan dengan mata biru. Dia orang Amerika.
Ya, saat ini Lany sedang berada di office room departemen housekeeping. Setelah mentransfer uang untuk keluarga lucknut-nya kemudian bertemu Alandra dan memintanya untuk menjauh demi keamanan hidupnya. Namun saat hendak kembali ke cabin, Ht nya berdering dan ternyata ia diminta untuk menuju office room Executive Housekeeping (Manager).
Kini Lany hanya bisa pasrah dan menjawab seadanya ketika sang manager menanyakan kebenaran tentang kejadian tadi yang memang diakibatkan oleh kelalainnya sendiri. Ya, berita itu sudah sampai di bagian departemennya. Tentu ia sudah mewanti-wanti jika hal ini pasti akan terjadi. Lany pun hanya mengangguk, mengiyakan.
“Sayang sekali Melany! Sangat disayangkan!” Bapak Manager menampakkan raut wajah kekecewaan sambil menggeleng kecil, namun tetap terselio senyum setelahnya dan Lany masih diam menunduk.
“Kamu tahu, Melany. Kamu adalah salah satu crew member teladan.” Lany masih saja diam mendengarkan.
“I hope it doesn't happen again! kamu harus bisa mempertahankan kinerjamu, sebab dikontrak selanjutnya kami berencana menaikkan jabatan mu.!”
Seketika Lany, mendongak. Ia begitu antusias mendengar penuturan itu. Naik jabatan? Ahh, itu merupakan semua impian crew member. Tentu semua kru pasti senang jika jabatannya semakin tinggi. Selain nominal gaji yang makin besar, tentu ia juga akan mendapatkan fasilitas yang lebih dari jabatan sebelumnya.
Bapak Maneger menghela napas.
“Tapi kalau kejadiannya seperti ini, kami akan mempertimbangkannya lagi, Melany..”
Seperti naik roller coaster, perasaan Lany dibuat naik turun dengan penuturan pria itu. Bahagia setelah mendengar kabar gembira yang membuatnya senang bukan kepalang, sesaat kemudian dibuat terhempas ke dasar jurang. Gara-gara kejadian tadi ia terancam batal naik jabatan, hmmmnt sangat menyebalkan!
Lany hanya bisa diam dan mungkin sambil melafalkan kata-kata mutiara pada dirinya yang sudah tidak hati-hati.
“Belum lagi, saya dengar dari kepala suvervisor jika kamu terlihat dekat dengan salah satu pasengger..” Bapak manager menatap Lany dengan penuh selidik.
Damn it! Belum-belum, berita ini sudah sampai di telinga managernya. Ck, benar-benar hari yang buruk. Jika sudah begini, tentu Andra lah orang yang ingin ia maki saat itu juga. Baginya, ini semua karena Andra. Alandra is a source of trouble for her.
“Kamu tahukan, apa konsekuensi jika memiliki hubungan khusus dengan tamu?”
Lany mengangguk, Sambil bersiap mencoba untuk menjawab “Saya tahu pak, mohon maaf sebelumnya. Tapi saya memang benar-benar tidak ada hubungan dengan tamu itu, seperti kata Pak Robert (Suvervisor yang memergoki Lany tadi) Saya hanya..” Lany masih berusaha mengelak dan ingin mengatakan pembelaan diri. Namun belum apa-apa, Sang manager langsung menyelanya.
“I know that! Pak Robert memberitahu semuanya!” Manager itu terus menatap Lany dengan wajah tersenyum, padahal Lany sendiri sudah ketakutan tapi bapak Maneger yang memang ramah malah tersenyum tiada henti “Saya hanya ingin mengingatkan, jika itu benar terjadi maka kamu akan langsung kami pulangkan begitu sampai di port..”
“Saya percaya kepada mu, Melany! Kamu pasti tidak akan melanggar peraturan yang ada..!"
...___...
Lany kembali ke cabinnya dengan perasaan kalut. Baru mendapat peringatan seperti itu saja dia sudah ketar-ketir, bagaimana jika semua ketahuan? Hmmmnt, mungkin ia akan benar-benar berakhir saat itu juga. Yeah, Go straight to the hell!!
Dan saat ini, ia hanya bisa berharap kejadian -mengasyikkan- dengan Andra malam itu tidak akan pernah terbongkar. Cukup dia dan Andra saja yang tahu, dengan begitu posisinya akan tetap aman dan akan lebih mudah menitih karirnya di sana. Lany juga sama sekali tak menyesali keputusannya yang meminta Andra berhenti mengikutinya. memangnya siapa Andra? Dia bukanlah orang penting, hanya kebetulan bertemu dan melakukan hal -mengasyikkan- yang tak seharusnya. Meskipun Andra mengatakan ingin bertanggung jawab, ia sama sekali tak menghiraukannya. Toh baginya, itu hanya sebuah bualan! Bukankah semua pria hanya ingin bersenang-senang, walaupun tak semuanya begitu. Hufftt..
Setelah menyegarkan diri, Lany berdiri di depan cermin sambil menatap tubuhnya yang hanya terbalut handuk. Matanya tertuju ke bagian dadanya yang masih terdapat kissmark dari Andra. Ya, jejak kejadian -mengasyikkan- yang Andra lakukan padanya. Ah, sial! Lagi-lagi bayangan Andra terlintas saat ia masih menatap dan bahkan menyentuh tanda itu.
Tak ingin mengingat Andra, Lany kembali menatap cermin. Dan betapa terkejutnya ia saat melihat Andra dari pantulan cermin di belakangnya.
Lany pun sontak berbalik dengan tatapan menghujam, siap untuk melayangkan kata-kata mutiara pada Andra yang sudah berani masuk ke kamarnya.
“Alandra!!” teriak Lany geram “Aku kan sudah bilang berhenti ngikutin aku!! Kenapa sampai berani mas...”
Kata-kata Lany menguap begitu saja, saat ia berbalik dan ternyata sama sekali tidak ada siapa-siapa di sana. Ck, bisa-bisanya dia melihat bayangan Andra sedang duduk di sana!! Sial, pikirannya benar-benar sudah tercemar. Lany mengutuki dirinya.
Bagaiman bisa dia berpikiran begitu? apakah sebegitu nekatnya Andra sampai mencarinya hingga ke kamar. Cih, dasar Lany, Tanpa disadari Andra telah merayap ke dalam pikiran mu. Lagi pula bagaimana juga Andra bisa mengetahui kamarnya. Itu tidak masuk akal.
Bersamaan dengan itu, Lany mendengar suatu ketukan di pintu. Ia pun segera menghempaskan bayangan tentang Andra kemudian pergi membuka pintu.
Saat pintu terbuka, beberapa teman-teman Lany sudah berdiri di sana.
“Hy Lany...!” teriak mereka semua, Lany yang hanya mencondongkan kepalanya, menyerngit heran saat melihat teman-temannya. Karena hanya menggunakan handuk, ia menyembunyikan tubuhnya dibalik pintu.
Lany masih menyerngit menatap lima Orang temannya, yang terdiri dari 2 laki-laki dan 3 orang perempuan, salah satunya Zao Liu.
“Baru selesai kerja, kan?” Lany hanya mengangguk.
“Mari bersantai! enjoy the night in the open deck area!” sahut teman Lany yang laki-laki.
Mendengar itu Lany langsung berbinar bahagia, Ia tersenyum lebar.
“Really??" tanyanya dengan begitu antusias
“Off Course! kita sudah jarang berkumpul bukan?" sahut Zao Liu
“Oh, My pleasure, guys!!”
“Kalau begitu, ayo!! kenapa masih mengintip disitu?” tanya wanita yang satunya, wanita dengan mata biru dan rambut ikal seperti ras kaukasoid (Ras orang Eropa) Ya, karena memang dia dari Norwegia. Her name is Emma
Lany terkekeh, lalu berkata “Hehe, aku belum menggunakan pakaian sama sekali!”
“Oh, Shitt.!” sentak mereka bersamaan.
“Kalau begitu, cepatlah bersiap, Melany!" Lagi-lagi semua. berbicara bersamaan.
Lany hanya terkekeh demi melihat reaksi kesal teman-temannya. Secepat kilat ia menghilang dari balik pintu dan menutupnya dengan keras.
Lany masih terekekeh geli ketika mendengar umpatan teman-temannya saat ia menutup pintu dengan keras.
Dengan perasaan bahagia, Lany memilih pakaian yang akan dikenakan. Ia menggunakan kaos putih yang di lapisi cardingan rajut. Masalah beruntun yang terjadi belakangan seakan lenyap dari kepalanya. Kehadiran teman-temannya di saat yang tempat membuat ia senang bukan kepalang. Ini lah yang ia sukai kerja di sini, Lany begitu dekat dengan teman-temannya. Bahkan mereka sudah seperti keluarga, saling support satu sama lain tanpa adanya teman yang toxic, seperti yang ia rasakan ketika di negaranya sendiri. Lany begitu beruntung mendapat circle pertemanan yang seperti itu, jika satu kesusahan maka mereka akan saling membantu.
Semua teman Lany yang paling dekat terdiri dari 5 orang tadi, itu pun masih kurang Celin, Lexi dan Louis (kekasih Celin). Mereka ber sembilan salah satunya tentu Lany, memang selalu menghabiskan waktu berkumpul jika ada waktu senggang.
...------...
Setelah pergi menjenguk Lexi, menemui Louis yang sedang nongkrong di bar tempat Celin bekerja dan sekaligus menemui Celin, Mereka berenam memang sengaja menemui teman-teman yang tak bisa ikut bergabung. Hal itu dilakukan sebagai bentuk support dan rasa perduli satu sama lain.
“Cepat pulih ya, Lexi! Kami rindu berkumpul seperti biasa..” begitu kata mereka saat menemui Lexi yang beristirahat di kamarnya karena sedang sakit akibat nyeri hai*d.
“sorry for sure guys! malam ini kami tidak bisa ikut..” begitu kata Celin saat tak bisa ikut bergabung
“Ya, aku juga tidak bisa! Aku ingin menemani dia..” sahut Louis sambil melirik Celin.
Semua teman-tema termasuk Lany pun hanya tersenyum mengerti. Diantara mereka ber sembilan, memang hanya Celin dan Louis lah yang menjalin hubungan, dan mereka terkadang baper sendiri melihat tingkah romantis dua makhluk hidup itu. Ah, jadinya ingin punya ayang saat itu juga.
semoga Lany dan Andra selalu bahagia 🤗
Rival menikah dengan Riana aja
lanjut terus kak 💪🤗
Rival pantas mendapatkan bogam
Rival hrs menikah dgn Rihana
Ry Benci Pakpol Mampit
Rasa udh 1 tahun novel ini Gak Up
Ry Benci Pakpol Mampir