NovelToon NovelToon
Hati Yang Terluka, Jiwa Yang Kuat

Hati Yang Terluka, Jiwa Yang Kuat

Status: tamat
Genre:Tamat / Konflik etika / Slice of Life
Popularitas:32.9k
Nilai: 5
Nama Author: Detia Fazrin

✰REKOMENDASI CERITA INTROSPEKSI✰

"Hati yang Terluka, Jiwa yang Kuat" adalah sebuah kisah mendalam dan emosional tentang kekuatan dan ketahanan di tengah badai kehidupan. Di tengah konflik pernikahan yang menghancurkan, Lula berjuang untuk menemukan kekuatan baru setelah dikhianati oleh suami dan sahabatnya.

Di sisi lain, putrinya, Puja, berhadapan dengan tekanan di sekolah, menghadapi dinamika persahabatan yang rumit, dan berjuang untuk mempertahankan integritasnya dalam dunia yang penuh dengan pengkhianatan. Dengan keberanian dan tekad yang kuat, Lula dan Puja menghadapi tantangan besar, saling mendukung dalam perjalanan mereka menuju penemuan diri dan keadilan.

Temukan kekuatan hati yang tulus dan hubungan yang menginspirasi dalam cerita ini, di mana setiap langkah mereka menuju kebahagiaan dan kebenaran adalah perjuangan yang layak diikuti.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Detia Fazrin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Awal Mula Konflik

...»»————> Perhatian<————««...

...Tokoh, tingkah laku, tempat, organisasi profesi, dan peristiwa dalam cerita ini adalah fiktif dan dibuat hanya untuk tujuan hiburan, tanpa maksud mengundang atau mempromosikan tindakan apa pun yang terjadi dalam cerita. Harap berhati-hati saat membaca....

...**✿❀ Selamat Membaca ❀✿**...

Namun, kebahagiaan itu mulai pudar ketika Lula mulai merasakan perubahan sikap Pratama. Dia sering pulang larut malam dengan alasan pekerjaan dan menghabiskan lebih banyak waktu di luar rumah. Lula, yang pada awalnya mengira itu hanya fase sementara, mulai merasa curiga.

"Pratama, kamu pulang lagi larut malam? Apa kamu benar-benar sibuk di kantor?" tanya Lula suatu malam ketika Pratama akhirnya pulang ke rumah.

"Ya, Lula. Banyak proyek baru yang harus diselesaikan," jawab Pratama dengan nada lelah sambil melepas sepatu.

Lula mengangguk, meskipun hatinya masih diliputi rasa cemas. Dia tidak ingin menjadi istri yang terlalu curiga, tetapi dia tidak bisa mengabaikan perasaannya. Setiap malam ketika Pratama pulang terlambat, perasaan itu semakin kuat.

Waktu terus berjalan, dan Minggu terus berganti Minggu.

Beberapa minggu kemudian, Lula menemukan sesuatu yang membuat hatinya berdebar. Saat sedang mencuci pakaian, dia menemukan sebuah lipstik di saku jaket Pratama. Lipstik itu bukan miliknya.

"Ini lipstik siapa?" bisik Lula pada dirinya sendiri, matanya mulai berkaca-kaca. Dia mencoba tetap tenang, tetapi hatinya bergejolak.

Malam itu, Lula memutuskan untuk menghadapi Pratama. Setelah Puja tidur, Lula menunggu suaminya di ruang tamu. Saat Pratama akhirnya pulang, Lula langsung mengajaknya bicara.

"Pratama, kita perlu bicara," kata Lula dengan suara tenang namun tegas.

Pratama terlihat sedikit terkejut. "Ada apa, Lula? Kenapa kamu kelihatan tegang?"

Lula mengeluarkan lipstik dari saku jaketnya dan menunjukkannya kepada Pratama. "Aku menemukan ini di saku jaket mu. Ini bukan milikku. Bisa kamu jelaskan?"

Pratama terdiam sejenak, wajahnya berubah pucat. "Lula, aku bisa menjelaskan. Lipstik ini bukan milikku. Mungkin tertinggal saat aku meminjam jaket dari teman kantor."

"Teman kantor?" Lula mengulangi dengan nada skeptis.

"Siapa?"

Pratama menghela napas panjang. "Hanya teman kantor, tidak lebih."

Jawaban itu tidak memuaskan Lula. Meskipun Pratama berusaha meyakinkannya, Lula tetap merasa ada yang disembunyikan.

Hari pun telah berganti

Hari-hari berikutnya, Pratama semakin sering pulang larut malam. Lula mulai merasa ada sesuatu yang tidak beres. Dia mencoba mencari tahu lebih banyak tentang kegiatan suaminya, tetapi Pratama selalu bisa memberikan alasan yang masuk akal.

Suatu malam, Lula memutuskan untuk berbicara dengan sahabatnya, Aisyah. Mereka bertemu di sebuah kafe kecil di dekat rumah Lula.

"Aisyah, aku butuh bicara. Aku merasa ada yang tidak beres dengan Pratama," kata Lula dengan suara bergetar.

Aisyah mengerutkan kening. "Kenapa? Apa yang terjadi?"

Lula mengeluarkan lipstik dari tasnya dan menaruhnya di atas meja. "Aku menemukan ini di saku jaketnya. Dia bilang itu milik teman kantornya, tapi aku tidak yakin."

Aisyah menatap lipstik itu dengan mata terbelalak. "Lula, kamu harus berhati-hati. Jika kamu merasa ada yang tidak beres, kamu harus mencari tahu kebenarannya."

Lula mengangguk. "Aku tahu. Tapi bagaimana caranya? Aku tidak ingin menjadi istri yang curiga tanpa alasan."

Aisyah meraih tangan Lula dan menggenggamnya erat. "Lula, kamu adalah wanita kuat. Kamu harus tahu kebenarannya, apapun itu."

Bukti Baru

Kecurigaan Lula semakin kuat ketika dia menemukan pesan singkat di ponsel Pratama yang bernada mesra dari nomor yang tidak dikenal. Meskipun Pratama selalu berhasil mengelak dan memberikan alasan yang masuk akal, Lula tidak bisa lagi menahan perasaannya.

Suatu malam, Lula memutuskan untuk menyelidiki lebih jauh. Saat Pratama sedang mandi, Lula memeriksa ponsel suaminya. Dia menemukan beberapa pesan dari nomor yang sama, tetapi semua pesan itu telah dihapus kecuali beberapa yang tidak terlalu mencurigakan.

"Kenapa kamu melakukan ini, Pratama?" bisik Lula pada dirinya sendiri, air matanya mulai mengalir.

Ketika Pratama keluar dari kamar mandi, Lula langsung mengkonfrontasi nya. "Pratama, siapa wanita yang sering mengirim pesan ini?"

Pratama terlihat terkejut, tetapi dengan cepat menguasai diri. "Lula, itu hanya teman kantor. Kamu tidak perlu khawatir."

Lula menatap suaminya dengan tatapan penuh luka. "Teman kantor? Kenapa pesan-pesan ini harus dihapus kalau memang tidak ada apa-apa?"

Pratama menarik napas dalam-dalam. "Lula, aku hanya tidak ingin kamu salah paham. Pesan-pesan itu tidak penting."

Lula tidak bisa menahan amarahnya lagi. "Tidak penting? Kenapa harus disembunyikan jika memang tidak ada yang penting?"

Pratama menghela napas panjang, merasa terpojok. "Lula, aku minta maaf. Aku tidak ingin kamu terluka."

Lula merasa dunia runtuh. "Terluka? Kamu sudah melakukannya, Pratama. Aku tidak bisa terus hidup dalam kebohongan ini."

Pratama mencoba meraih tangan Lula, tetapi dia menolaknya. "Lula, aku mencintaimu. Tolong beri aku kesempatan."

Lula menggeleng pelan. "Aku butuh waktu untuk berpikir, Pratama. Aku tidak tahu apakah aku bisa terus hidup seperti ini."

Pergantian waktu

Hari-hari berikutnya terasa sangat berat bagi Lula. Meskipun Pratama berusaha menunjukkan perhatian lebih, Lula tidak bisa menghilangkan kecurigaannya. Dia tahu bahwa ada sesuatu yang disembunyikan suaminya, tetapi dia belum tahu apa.

Dengan dukungan dari sahabatnya, Aisyah, Lula mulai memikirkan langkah selanjutnya. "Aisyah, aku tidak tahu harus bagaimana. Aku mencintai Pratama, tapi aku tidak bisa terus hidup dalam ketidakpastian."

Aisyah menatap Lula dengan penuh empati. "Lula, kamu harus kuat. Jika kamu merasa ada yang tidak beres, kamu harus mencari tahu kebenarannya. Jangan biarkan dirimu terjebak dalam hubungan yang tidak sehat."

Lula mengangguk, meskipun hatinya masih diliputi keraguan. Dia tahu bahwa keputusan ini tidak akan mudah, tetapi dia harus melakukannya demi dirinya sendiri dan demi Puja.

Suatu malam, setelah menyelesaikan pekerjaan rumah, Lula duduk di kamar kecilnya, menatap foto Puja. "Mama akan mencari kebenarannya, sayang. Kita akan segera mendapatkan jawaban."

Meskipun penuh tantangan, Lula tahu bahwa dia harus tetap kuat. Perjuangannya baru saja dimulai, dan dia yakin bisa melewati semuanya demi Puja. Hari-hari yang sulit ini akan menjadi kenangan yang menguatkan, dan Lula bertekad untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi dirinya dan putrinya.

Episode ini berakhir dengan Lula yang mulai menyusun rencana untuk mencari tahu kebenaran di balik perubahan sikap Pratama. Dia bertekad untuk menemukan jawaban dan menentukan langkah selanjutnya demi kebaikan dirinya dan Puja (sang buah hati).

...Kutipan episode 2 ✨ ...

..."Ketidakpastian adalah duri yang menusuk hati, namun kekuatan untuk mencari kebenaran adalah senjata seorang wanita yang terluka. Lula tahu bahwa meskipun cinta bisa mengkhianati, kebenaran tidak akan pernah meninggalkannya."...

Apakah episode selanjutnya bisa membuka kebenaran? "Kenyataan yang Pahit"

1
🌟~Emp🌾
aku mampir baca sambil kenalan sama othor 💪
Delita bae
cerita nya bagus . 👍🙏
holipah
knp g d bkn mati aja sih si rina
Mamah Tati
Revisi cepat. cerita mu bagus bagus sekali sayang kl font tidak sesuaikan ndengan NT karena gak semuanya bisa baca font nya author. fighting
Fa.NT: Terima kasih untuk informasi nya. sudah di revisi. 🙏🥰
total 1 replies
Pecandu_Buku
hi kak, salam kenal ya
Amelia
akhir yg sedih tp mengharukan....👍👍👍👍❤️❤️
Amelia
ai selamat.... jangan ngarep km
Amelia
wuih panas henteu.... haredang.. haredang
Amelia
kejutan.... hahaha
Amelia
ih perempuan egk tahu malu...
Amelia
jangan mau.....
Amelia
puja anak yg hebat, kuat...❤️❤️❤️
Fa.NT: Iya Puja berusaha untuk tetap kuat
total 1 replies
Amelia
ih sirik aja....
Amelia
so sweet...
Amelia
kasian puja.. bagaimana nanti ya .
Adico
😡😡😡😤😤😤rencana yang tak ada habisnya
Adico
semangat thor
Mamah Tati
sedih
Amelia
love love tuh....
Amelia
alex cemburu tuh...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!