NovelToon NovelToon
Dark Chaser

Dark Chaser

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Balas Dendam / Iblis / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:13.7k
Nilai: 5
Nama Author: Kei L Wanderer

Dark Chaser, sebuah organisasi sekaligus profesi rahasia yang dibuat oleh pemerintah. Mereka bertugas untuk menyelesaikan berbagai kasus tidak lazim dan aneh, yang mungkin ada hubungannya dengan makhluk selain manusia.

Ini adalah kisah William Blackbell, seorang Dark Chaser sekaligus ketua tim dalam menjalankan tugasnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kei L Wanderer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

New Team Member

Keesokan harinya.

Di dalam gedung kantor Dark Chaser, biasanya setiap anggota terbagi dalam tim tertentu. Setiap tim memiliki ruang sendiri. Ini merupakan salah satu akomodasi bagi mereka.

Ada tim sekala kecil dan besar. Tim kecil biasanya berisi sekitar 5 orang, dan lebih besar bisa sampai 10 orang.

Ruang layak, gaji tinggi, dan makanan yang terbilang lezat. Ini adalah hal-hal yang dimiliki setiap anggota Dark Chaser.

Tentu saja, harganya tidak murah. Lagipula, hidup adalah sesuatu yang mahal.

Kamar No. 13 adalah sebuah ruangan yang luas. Meski tidak sebesar kantor kepala, tetapi sudah menjadi salah satu kantor terbaik organisasi Dark Chaser. Hanya saja, meski luas, tetapi bagian dalamnya cukup sepi.

Ada kursi sofa, meja teh, banyak rak buku, ruang dengan beberapa komputer, berbagai tanaman hias, bahkan beberapa sangkar burung.

Meski begitu, karena luas dan ditata dengan baik, ruangan itu terkesan rapi dan alami.

Di dalam ruangan, tampak Yona yang duduk di sofa sambil membaca buku. Sementara itu, Fatty duduk menghadap komputer sambil memainkan game FPS dengan ekspresi serius wajahnya. William sendiri juga duduk di sofa sambil membaca koran.

Tok! Tok! Tok!

Saat itu, suara ketukan pintu terdengar. William dan Yona mengangkat kepala mereka dan menoleh ke arah pintu secara bersamaan.

“Masuk,” ucap William tenang.

Pintu ruangan terbuka, dan Michael yang mengenakan setelan biru tua masuk sambil tersenyum.

“Jeng jeng jeng! Lihat siapa yang aku bawa,” ucapnya ramah sambil melambai pada William.

Di belakang Michael, tampak seorang pemuda tinggi dan tegap. Cukup tampan, memiliki rambut cokelat pendek dipotong rapi dan sepasang mata seperti zamrud. Setelah masuk, dia langsung memberi hormat dan berseru.

“Brian Miller, siap untuk bertugas!”

Ruangan tampak agak sunyi, hanya suara jam dan keyboard yang terus terdengar di sana.

William menghela napas panjang. Dia menutup koran lalu meletakkannya di meja. Setelah itu memberi isyarat pada Brian untuk duduk.

“Duduk saja,” ucapnya.

“Baik, Pak!” Brian kemudian duduk di sofa dengan posisi tegap, pandangan lurus ke depan.

William memijat pelipisnya dengan wajah lelah, lalu melirik ke arah Michael. “Apa maksud dari semua ini, Pak Tua?”

Michael yang duduk di samping William menuangkan teh untuk dirinya sendiri lalu menyesapnya. Sesaat kemudian, dia menepuk bahu pria di sampingnya seperti teman lama.

“Bukankah itu jelas, Tuan Will? Kalian kekurangan anggota. Satu tim biasanya beroperasi dengan minimal lima orang, tapi sekarang jumlah kalian hanya tiga. Mulai sekarang Nak Brian akan menjadi anggota kalian,” jelasnya sambil tersenyum ramah.

“Aku belum mendengar hal semacam itu,” balas William sambil melirik dingin.

Michael berbisik pelan, “Aku sudah membantumu menerima misi kemarin. Sekarang bantu aku merawat orang ini. Ditembak tidak apa-apa, patah tangan atau kaki juga oke, yang penting jangan mati.”

Mendengar itu, William langsung mengangkat alisnya dan menoleh ke arah Michael dengan ekspresi tidak percaya.

Michael menambahkan, “Dari semua anak baru, Brian yang paling menjanjikan. Hanya saja, dia memiliki latar belakang militer dan masuk Dark Chaser untuk membuktikan diri.”

“Aku di sini untuk mengejar iblis, bukan mengasuh bayi,” balas William dengan berbisik pelan.

“Lalu aku harus menambahkan dua anggota baru dengan keterampilan dasar?” tanya Michael.

“Kalau begitu kamu hanya mengirim orang mati.” William menutupi wajahnya dengan ekspresi tertekan.

“Lalu bagaimana?” Michael tersenyum.

“Jika tidak bisa beradaptasi dalam misi, aku akan menendangnya pulang ke rumah. Tidak peduli apakah itu rumah Mayor atau Jenderal,” bisik William dengan nada muram.

“Sepakat!” Michael menepuk bahu William sambil tersenyum cerah.

Pria pirang itu menghabiskan secangkir teh lalu bangkit. Dia kemudian mendatangi Brian sambil angkat bicara.

“Aku sudah membicarakannya dengan Tuan William. Mulai sekarang, kamu adalah anggota Tim William. Segera beradaptasi dan bekerja keras. Aku menantikan kemajuanmu!”

Brian langsung berdiri dan memberi hormat, “Baik, Pak!”

“Bagus! Kalau begitu aku pergi dulu.”

Melihat Michael yang pergi dengan mudahnya sambil melambaikan tangan dengan ekspresi ceria, sudut bibir William bergerak-gerak. Dia kemudian melihat Brian yang masih berdiri lalu berkata, "Duduk santai saja. Anggap saja rumah sendiri.”

“Baik, Pak!” balas Brian.

“Namaku William Blackbell, dan seperti yang kamu lihat, aku ketua tim kecil ini. Biasanya dua orang di bawah komando ku memanggilku ‘Bos’, tapi tidak masalah kamu ingin memanggil apa,” jelas William.

“Dimengerti, Pak!”

“Fatty, kita memiliki anggota baru di sini!” ucap William dingin.

Tidak lama kemudian, tampak seorang pria gemuk berambut panjang dan memakai kacamata. Dia memakai kaos putih dengan kata-kata kanji di bagian depannya.

Jika diterjemahkan, berarti ‘jika kamu bekerja, kamu kalah’ atau begitulah kira-kira.

Pria itu pernah berkata kalau ini adalah kaos yang dipakai oleh karakter tertentu, tapi William tidak peduli. Itu lebih baik daripada gambar anime idol yang sering dipakai olehnya.

“Perkenalkan, dia Erick Rickson, tapi kami sering memanggilnya Fatty. Sedangkan gadis yang duduk di sana dan tampak panik adalah Yona. Keduanya adalah tipe Specialist, sementara aku sendiri adalah tipe Bringer,” jelas William dengan tenang.

Mendengar perkataan William, ekspresi Brian menjadi serius.

Dark Chaser dibagi menjadi tiga jenis yaitu Chaser, Bringer, dan Specialist.

Chaser sendiri adalah orang-orang biasa. Mereka memang dilatih layaknya prajurit elit untuk melewati berbagai hal sulit. Namun, pada akhirnya mereka adalah manusia biasa yang mengandalkan senjata dan teknologi, tidak ada keterampilan aneh tertentu.

Bringer adalah orang yang membuat kontrak dengan iblis. Sama seperti kontraktor iblis yang ditargetkan, mereka juga memiliki berbagai kemampuan khusus. Hanya saja, mereka dianggap berada di sisi baik, tetapi tetap tidak populer di antara orang-orang.

Specialist sendiri adalah kumpulan orang-orang spesial. Mereka memiliki kemampuan bawaan khusus tanpa harus membuat kontrak dengan iblis. Walau kekuatan mungkin sedikit kurang, tetapi ada berbagai macam bakat unik.

“Salam kenal, Senior Erick! Senior Yona! Saya Brian Miller, siap untuk bertugas!” ucap Brian sambil memberi hormat.

“S-Salam, salam kenal!” balas Yona yang tampak kebingungan harus merespon bagaimana.

Berbeda dengan Yona yang kebingungan, Erick membalas hormat dengan tenang. Setelah itu dia berjalan mendekati Brian sambil mendorong kacamata sedikit ke atas.

“Ayo. Aku akan mengajakmu berkeliling, Junior,” kata Erick dengan nada serius.

“Baik, Senior!” balas Brian.

Melihat Fatty yang biasanya tidak bisa diandalkan bersikap serius seperti ayam jago yang ekornya terangkat ke langit, William benar-benar tercengang. Dia segera menggelengkan kepalanya, lalu menyesap teh dengan tenang.

Setelah itu, William berpindah tempat duduk lalu duduk di samping Yona sembari mengelus kepala gadis itu dengan lembut.

“Tenanglah Yona. Tidak apa-apa. Tidak perlu gugup,” bisik William pelan.

Yona yang awalnya panik merasa lebih tenang ketika merasakan telapak tangan hangat William. Sebenarnya, jika bukan karena kelebihannya, gadis tersebut sama sekali tidak akan lolos seleksi Dark Chaser. Bukan hanya tidak profesional, bahkan dia memiliki gangguan komunikasi.

Bisa dibilang, komposisi Tim William itu berantakan dan acak, tetapi anehnya bisa berjalan dengan baik hingga sekarang.

Beberapa saat kemudian, Erick dan Brian akhirnya kembali.

Melihat ekspresi Brian yang agak lelah, William tanpa sadar mengangkat sudut bibirnya.

Sementara itu, Erick membawa sebuah senapan sniper bertipe SAKO TRG 42. Hanya saja, warnanya bukan hitam atau krem, melainkan pink dengan berbagai stiker. Jelas diwarnai sendiri dengan cara tidak profesional.

“Lihatlah Junior, bukankah Margaret tampak begitu cantik? Ini benar-benar cantik!” ucap Erick sambil mengelus sniper dengan penuh kasih sayang.

“Taruh kembali ‘Margaret’ milikmu, atau aku benar-benar akan mematahkannya. Kalian berdua duduk, ada yang ingin aku bicarakan pada kalian,” ucap William datar.

Brian dan Erick saling memandang. Mereka berdua kemudian duduk di sofa. Berbeda dengan penampilan biasa saja Erick, Brian melihat William dan Yona dengan ekspresi aneh.

“Yona, gadis ini mengalami gangguan komunikasi dan tidak bisa berbicara dengan orang asing. Lupakan, aku tidak berniat untuk membicarakan ini. Sebaliknya, aku akan membicarakan tugas kita berikutnya. Jadi kalian harus mendengarnya baik-baik.”

Mendengar ucapan William, Brian dan Erick mengangguk dengan ekspresi serius.

Melihat keduanya, William akhirnya berbicara.

“Kita akan pergi ke St Roseweiss Academy di hari senin, dua hari kemudian. Sedangkan tugas kita selanjutnya-“

Mata William menyipit dan dia tersenyum muram.

“Adalah untuk menangkap binatang buas.”

>> Bersambung.

1
Hijau Muda
gk tau knp suka bngt Sma semua karya mbak key L😭😭😭....gk bisa move on ....
Hery N.G.: mbak? authornya perempuan?
total 1 replies
Aini_Via
Kenapa harus maling sih😂😂
wardo.oishi
sejauh ini menarik....
o
lanjut
Luthfi Afifzaidan
lanjutkan
Phoenix
semangatt revisinya Thor,
Just Nokk
🔥🔥
o
sehat sehat thor
Phoenix
Semangaatt Thor, ttp fokus,maaf kebanyakan komen.. bukannya mau menggurui atau sok tau... tp bw gw sayang aja cerita yg bagus keganggu sedikit Typo.../Pray/
Phoenix
kata double Thor...
Phoenix
Thor... Typo Thor..."tunggangan" ?? "menangis" ? ...
Luthfi Afifzaidan
tetap sehat n semangat thor
Luthfi Afifzaidan
lanjut up
Luthfi Afifzaidan
lanjut
o
mantap
Phoenix
Thanks Up nya Thor../Watermalon//Watermalon//Watermalon/
Phoenix
njiirr ....ternyata Theodore & Jean hanya Pion pemirsahh.., tak segampang itu buat main tebak-tebakan sm Author...wkwkwk...
Shadow keeper
HAH ?? Nolan ??! WTH????!!! 😲🤯
o
lanjut
o
nanggung
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!