NovelToon NovelToon
Indigo : Mereka Yang Tak Terlihat

Indigo : Mereka Yang Tak Terlihat

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor
Popularitas:6.3k
Nilai: 5
Nama Author: Kirei39

Saga, Kira Dan Luna adalah tiga bersaudara yang bisa melihat hantu. satu persatu arwah datang untuk meminta pertolongan. Kematian kedua orang tua yang misteriuspun masih menjadi misteri Dan mereka berusaha mengungkapkan siapa dalang di balik pembunuhan kedua orang tuanya. Dapatkah Saga, Kira Dan Luna mengungkap siapa dalang do balik pembunuhan Itu Dan dapatkan mereka menyelesaikan semua maslah para arwah gentayangan itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kirei39, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gadis Bergaun Merah

Bab 2

Gerimis turun saat Luna sampai di sekolah. Kira langsung pergi setelah mengantar LUna ke sekolahnya. Karena Luna berangkat masih pagi, maka belum banyak anak sekolah yang datang.

Luna berjalan perlahan sambil menunggu yang lain datang, tiba tiba matanya meihat seorang gadis berambut panjang memakai gaun merah sedang duduk di tempat duduk pinggir jalan sendirian sambil menundukan kepalanya.

Tubuh gadis itu terlihat menggigil, Luna yang memperhatikannya merasa kasihan. Dia berpikir kalau gadis itu mungkin dalam masalah karena di pagi yang dingin perti ini dia hanya memakai gaun merah tipis saja.

Luna mendekati gadis itu perlahan berniat untuk menawarkan sweater yang dia pakai . Namun saat Luna akan mendekat, tiba tiba dia di kagetkan oleh teman yang memanggilnya.

"Luna!"

Luna menghentikan langkahnya dan langsung berbalik untuk melihat siapa yang memanggilnya.

"Ryu. Bikin kaget." kata Luna.

Ryu teman sekelas Luna , ketua kelas yang pintar dan baik  berlari menghampiri Luna yang masih berdiri mematung.

"Ngapain disini?dingin tau. Ayok masuk." ajak Ryu.

"sebentar, ini aku mau..." kata kata Luna terhenti.

Luna terkejut melihat  gadis bergaun merah itu sudah berdiri di depannya dengan rambut yang menghalangi wajahnya dan kepala tertunduk. Berdiri kaku di hadapan Luna.

Luna terdiam, tubuhnya terasa kaku. Dia tau apa yang dia lihat, Gadis itu sepertinya bukan gadis biasa.

"Luna hei Luna." Ryu mengguncang tubuh Luna yang diam mematung.

"Luna!" panggil Ryu.

BRUGGG..

Tubuh Luna terjatuh , Luna tak sadarkan diri. Ryu sangat terkejut dan langsung membopong Luna ke klinik sekolah.

Karena masih pagi, belum ada dokter di klinik. Ryu membaringkan Luna di atas ranjang pasiien lalu dia keluaar uuntuk mencari bantuan.

Pelan pelann Luna mulai sadar  namun masih belum membuka matanya,  dia bisa mendengar pembicaraan di luar . Luna mendengar dua orang  sedang bertengkar, satu pria dan satu suaara wanita.

"Kau harus bertanggung jawab!" uacpa si wanita setengah berteriak.

"Kenapa harus aku? Kau pikir itu anakku? bukan yang lain??!" jawab si pria.

"Kau memang kurang a**r!"

PLAK.

Terdengar suara tamparan, Luna sangat ingin membuka matanya namun entah kenapa sangat sulit untuk terbuka.

"Aku akan menceritakan tentang hubungan kita pada semua orang." ancam si wanita.

Terdengar si wanita akan pergi dan membuka pintu dan di suusul dengan suuara barang jatuh dan pintu yang tertutup dengan keras lalu terdengar terikan dari si wanita . Tapi setelah itu  suasana langsung hening, tak terdengar suuara apapun lagi.

Luna mencoba mendengarkan dengan seksama, namun Luna di kejutkan dengan sebuah sentuhan tangan dingin di tengkuknya.

"Tolong aku,,," terdengar suara rintihan pelan di telinganya.

Luna berusaha membuka mata dan berteriak namun sekuat apapun dia berusaha tetap tak berhasil.

Tangan dingin berubah menjadi wajah yang begitu dekat dengan telinganya hingga Luna bisa merasakaan hembusan nafaas serta bau anyir yang keluaar dari mulut tersebut.

"Tolong aku..." suara itu kembali memintaa pertolongan.

"Luna"

Kyaaaa...

Luna berterik sekencang kencang nya saaat ada yaang memanggil nama nya.

"Luna ini aku." Ryu kebingungan melihat Luna yang berteriak dan langsung memeluknya.

"Ryu?!" Luna tersipu saat menyadari ada dalam pelukan Ryu dan  langsung melepaskan pelukannya.

"Kau baik baik sajaa?"tanya Ryu yang ternyata datang dengan seorang Dokter  pria yang biasa ada dklinik sekolah.

Luna mengangguk pelan, sebenarnya tidak ingat dengan apa yang sudah terjadi padanya.

"Memang aku kenapa?" tanya Luna.

"Biar Saya periiksa dulu, ya?" ucap Pak Dokter.

Mau tidak mau Luna pun kembali berbaring daan membiaarkaan Dokter memeriksanyaa sementara Ryu menunggu di samping Luna.

"Bagaimana, Pak Arya? Luna baik baik  saja?" tanya Ryu

setelah Dokter Arya selesai memeriksa Luna.

"Tidak apa apa, mungkin Luna belum sarapan. Makanyaa jadi lemas." jelas Dokter Arya.

"Begitu ya, Dok?!." kata Ryu.

"Aku gak apa apa kok sekaramg." kata Luna.

"Sebaiknya kamu istirahat saja dulu disini." ,jawab Dokter Arya.

"Ya benar, kalau masih lemas sebaiknya tidak usah masuk ke kelas." Ryu menambahkan.

"Aku udah gak apa apa, kok." Luna bersikukih kalau dfia memang sudah baik basik saja karena dia tadi hanya merasa terkejut saja.

"Baiklah, tapi kalau ada apa apa kembali daja kemsri." ucap Dokter Arya.

Luna turun dari ranjang dan keluar bersama dengan Ryu, berjalan masuuk ke kelas kaarena mereka memang satu kelas.

"Memang aaku tadi pingsan , ya?" taanya Lunaa sat berjalan menuju kelas.

"Ya, taadi saat aku panggil tiba tiba kau pingsan. Memangnya kau sedang melooihat siapa tadi yang kedingiinan?" tanya Ryu.

Langkah Luns langsung terhenti saat mendengar tentang seseoraang yang kedinginan, Dia teringt dengan gadis bergaun merah yang tengah duduk kedinginan tadi pagi.

"Ryu, tadi ku tidak lihat kalau aku sedang bersama seorang gadis memakai gaun merah?" tanya Luna.

"Gadis bergaun merah? tidak ada. Aku hanya melihat mu sendiri berdiri mematung,  lalu tiba tiba pingsan setelah mengatakan akan memberikan jaket pada seseorang." jelas Ryu.

"Masa kamu tidak lihat, tadi aku bersama...." perkataan Luna terhenti karena dia menyadari sesuatu.

Apa mungkin yang tadi itu,,,,Hantu?!

"Luna, ada apa?" tanya Ryu.

"Tidak ada apaapa." Luna kembali berjalan daan meningglkaan Ryu yang masih kebingungan.

****

Luna harus pergi ke perpustaakan setelah jam sekolah telah usai. Dia pergi di temani Ryu yang maasih mengkhawatirkan Luna.

"Tidak usah di temani  juga tidak apaa apaa." kata Luna.

"Nanti kalau kau pingsan lagi, gimana?"tanya Ryu  yang berjalan  mendahului Luna.

Luna hanya tersenyum melihat teman dari kecilnya itu yang selaalu mengkhawatirkan dan penuh perhatian terhadapnya.

Ryu adalah anak seorang pengusaha ternama dan anak satu satunya, namun dia bersifat baik hati  dan mudah bergaaul  dengaan siapapun walaupun dia anak seorang konglomerat.

Luna dan Ryu sudah berteman dari mereka kecil, makanya Luna sudah tidak segan untuk meminta bantuan apapun pada Ryu dan jugaa sebaliknya.

"Memang tugas dari Pak Iwan belum selesai?" tanya Ryu yang ada  di  seberang Rak buku LUna.

"Belum,  aku lupa.  Makanya disuruh  nyari tambahan materi lagi." jawab Luna dengan mata yang terus mencari buku yang diia inginkan.

Brukk..

Luna tak sengaja menjatuhkan buku di raak atas, Luna menunduk untuk mengambil  buku yang jatuuh namun taatapannya langsung tertuju pada sepasang kaki yng berlumuran darah di hadapannya.

Deg,,

Seketika  jantung Luna terasa berhenti saat cairan merah itu dengan anehnya mengalir mendekati Tangan yang masih memegang buku yng terjatuh di lantai. Luna terkejut dan menjatuhkan diri  sampai terduduk di lantai, perlahan Luna menengadahkaan kepalanya dan melihat gadis  bergaun merah yang berdiri di depannya dengan berlumuran darah dan kedua mata yng melotot ke arah Luna.

1
Sani Srimulyani
selamat jalan brian semoga kamu tenang di alam sana.
Kirei39: selamat jalan../Sob/
Kirei39: selamat jalan../Sob/
total 4 replies
Sani Srimulyani
semoga bryan bisa secepatnya bertemu ayah dan ibunya biar dia bisa tenang.
Sani Srimulyani
kasian brian.
Sani Srimulyani
masih penasaran apa yg menyebabkan brian meninggal ya.....
Sani Srimulyani
pertemuan brian dengan ibunya.
Sani Srimulyani
berarti brian anak mereka.
Sani Srimulyani
kasian banget bryan.
Sani Srimulyani
ka kebayang kalo aku kaya mereka, ngeri kali ya bisa liat penampakan.
Sani Srimulyani
syukurlah berjalan dengan baik.
Sani Srimulyani
aku ragu kalo itu perbuatan rayyan, jangan2 ini semua ulahnya papanya rayyan.
Sani Srimulyani
aku harap luna mempunyai kemampuan lain untuk bisa melawan para arwah penasaran. soalnya sejauh ini dia sering jadi korbannya
Kirei39: kasian ya kak
total 1 replies
Sani Srimulyani
ngeri juga.
Sani Srimulyani
siapa sih sebenarnya hantu itu......
Sani Srimulyani
ada misteri apa ini sebenarnya.....
Sani Srimulyani
nah siapa tuh....... jadi merinding.
Sani Srimulyani
katanya ga ingat kejadian saat jd arwah, tp ko hanna bisa ngebut nama saga.
Kirei39: kok bisa ya😁
total 1 replies
Sani Srimulyani
siap2 aja kamu dion, bentar lagi kebusukanmu akan terbongkar.
Sani Srimulyani
Nathan ini terlalu percaya sama sahabatnya makanya gampang banget dibodohin.
Sani Srimulyani
semangat saga.......
Sani Srimulyani
berarti hanna berada diantara hidup dan mati dong. moga aja si dion cepet ketahuan keburukannya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!