Aku adalah Arthurian Merlin, pengkultivasi sihir iblis yang melampaui batas kemampuan manusia. Aku menolak kedewaan dan berkeliaran di Bumi sebagai Iblis Amarah. Seorang pria yang membuat sungai darah mengalir disetiap langkahnya.
Banyak perang terjadi dari langkahku, tetapi pemenangnya tetap sama. Aku adalah orang yang kejam dan Iblis di antara segala Iblis. Semua pembantaian itu semata-mata demi melampiaskan dendamku terhadap tujuh Dewa dan kuil penyokong mereka yang telah menghancurkan keluargaku.
Namun, apa ini? Mengapa penyihir Iblis tersohor sepertiku bangkit di tubuh pemuda yang lemah ini? Lalu, mereka tidak menggunakan sihir di sini?
Aku, Arthurian Merlin, sang Iblis Amarah yang mencatat sejarah dengan darah, bangkit kembali di dunia yang berbeda.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BlackMail, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 02 : Arthur Al Mahesa
Dialah Arthurian Merlin, ahli sihir yang menanamkan rasa putus asa dan amarah atas balas dendam yang mengakar ke dalam tubuh dan jiwanya melalui sihir Iblis. Membuatnya menjadi penyihir Iblis yang mencapai tahap metamorfosis sempurna dan sudah sepenuhnya bukan manusia lagi karena dia tidak lagi sama dengan manusia normal, menjadikannya hampir mustahil untuk dikalahkan.
Dia pada dasarnya sudah menjadi Iblis. Kulitnya memerah dan warna mata dan pupilnya menjadi terbalik saat dia serius. Dia secara harfiah menjadi setengah abadi, di mana dia hanya akan mati ketika jantung dan kepalanya dihancurkan secara bersamaan.
Di tempat ini di mana sejarah hidupnya diputar ulang, Iblis Amarah akhirnya kembali ke dirinya yang awal sebagai Arthurian Merlin. Dia mengoreksi hidupnya dan mencari sebenarnya dari mana dia sudah salah langkah sehingga akhirnya termakan oleh muslihat iblis.
Dia terus saja diam di sana, berpikir dan meninjau bahwa jika dia akhirnya mendapatkan kesempatan untuk merasakan kehidupan sekali lagi, dia tidak akan termakan lagi oleh kata-kata manis sang iblis, tetapi menjadi orang yang memakan mereka.
Ketika Merlin sedang fokus, matanya tiba-tiba bisa berkedip kembali. Dia terkejut dan pada akhirnya menutup matanya dan menemukan bahwa dia benar-benar bisa melakukannya. Dalam kegelapan yang diberikan kelopak mata, Merlin bisa merasakan bahwa perlahan-lahan semuanya mulai kembali. Darah yang mengalir di dalam tubuhnya, rasa nyeri di dada, dan aliran udara yang dipompa oleh paru-parunya. Apakah dia hidup kembali?
Dengan penuh rasa tegang, dia membuka matanya kembali, dan merasa terkejut karena menemukan dirinya berada di tempat yang asing, dengan tubuh yang tidak dikenalinya. Tubuh yang muda dan jauh lebih kecil darinya.
Merlin mengira dirinya yang sudah mati terbangun di suatu tempat di dalam Neraka, tetapi rasa nyeri dan sensasi dalam tubuh baru itu membuktikan bahwa dia masih hidup. Satu pertanyaan lagi muncul dalam benaknya, "Apakah di Neraka orang-orang mati dihidupkan kembali?"
Merlin bangkit dan menemukan bahwa rasa nyeri di dadanya dan perasaan darah yang mengalir berasal dari pisau yang menusuk tepat di jantungnya. Dari sini, Merlin menyadari bahwa ilmu hitam yang dikultivasinya terikat dengan jiwanya, sehingga meski tubuh ini bukan miliknya, ketentuan Iblis tetap berlaku bahwa dia tidak akan mati selama kepalanya belum terputus dari tempatnya.
Saat indra Merlin telah cukup beradaptasi, dia menyadari bahwa ada energi dari sihir iblis yang dilepaskan di ruangan ini sebelumnya dan terdapat jejak samar dari penggunaan batu magis. "Apakah seseorang membangkitkanku? Sang Iblis Amarah?" Merlin mulai menduga-duga.
Keadaan menjadi semakin rumit ketika ingatan tentang kehidupan pemilik tubuh Sebelumnya mulai mengalir dalam pikirannya.
Ternyata, tubuh yang dia tempati adalah milik seorang pria bernama Arthur Al Mahesa, pemuda enam belas tahun yang memiliki sejarah hidup yang sedikit mirip dengannya. Arthur adalah seorang tuan muda yang cinta damai, memiliki keluarga yang bahagia, dan hidup dalam kekayaan dan kemewahan. Persis seperti Arthurian Merlin yang dulu.
Merlin merasa bingung dan tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Bagaimana mungkin dia bisa berada di tubuh orang lain dan mengakses kenangan orang tersebut? Apakah ini mimpi, ataukah ada kekuatan lain yang terlibat di dalamnya?
Semakin banyak dia memahami tentang kehidupan Arthur, semakin Merlin menyadari bahwa dia memiliki kesempatan kedua untuk menjalani hidup yang berbeda. Dia menyaksikan kenangan-kenangan pahit dan keinginan dari pemilik tubuh ini yang tidak dapat dia gapai dengan kondisinya. Ada banyak kesalahan dan penyesalan yang mendorongnya ke dalam kondisi ini.
Meskipun dilahirkan dari keluarga ternama, dia adalah seorang pria yang lemah dan pemalu. Arthur tidak begitu mahir dalam seni bela diri dan peperangan, sehingga dia sering merasa tidak mampu memenuhi ekspektasi kakeknya, kepala keluarga kebangsawanan Mahesa.
Namun, dihidupnya yang kotor masih ada keindahan berupa seorang wanita cantik bernama Isabella, tunangan Arthur, yang tampak sangat mencintainya.
Isabella adalah seorang wanita yang pintar dan tangguh, Arthur sangat menyayanginya karena dia melihat sifat-sifat baik dalam hati Isabella. Arthur sengaja membuatnya menjadi pasangan pengantinnya sejak kecil karena dia berharap bahwa kehadiran Isabella yang bagaikan cahaya akan membantunya menjadi lebih kuat dan lebih percaya diri.
Namun, seiring berjalannya waktu, Isabella berubah menjadi pribadi yang berbeda. Dia menjadi semakin dingin dan jauh dari Arthur. Rahasia gelap pun terkuak ketika Arthur menyaksikan Isabella bermesraan dengan anak bangsawan lain. Hati Arthur seketika hancur, dia merasa dikhianati dan disia-siakan.
Tak sanggup menghadapi kenyataan, Arthur merasa marah dan frustrasi. Dia merasa dirinya lemah dan tidak berguna. Tanpa bisa mengatasi rasa sakitnya, dia mulai mencari pelarian dalam minuman dan pergaulan yang buruk. Arthur berubah menjadi pemabuk dan berandalan, meninggalkan kediaman dan hidup sesuka hatinya di jalanan.
Arthur kehilangan arah hidupnya, dan semakin larut dalam kegelapan. Dia bertempur melawan kecemasan dan depresi yang merajalela, tetapi hanya malah semakin tenggelam dalam rasa putus asa ketika surat resmi pembatalan pertunangan dilayangkan ke kediaman keluarganya tadi siang.
Hatinya semakin sakit ketika dia mengetahui bahwa keluarga Isabella bahkan rela membayar denda yang cukup besar agar pertunangan putri mereka dengannya dibatalkan. Keluarganya mencoba membantunya, berkata bahwa dia tidak seharusnya menyia-nyiakan hidupnya hanya karena pengkhianatan seorang wanita, tapi Arthur menolak bantuan mereka.
Arthur keluar di tengah malam dengan pikiran yang kosong, masuk ke rumah bordil untuk pertama kalinya dalam hidupnya, dia memesan pelayanan termahal dan merenung tentang hidupnya yang hancur dan dirinya yang lemah. Hati Arthur penuh dengan penyesalan dan rasa bersalah atas nasibnya sendiri. Dia merasa sudah tak ada harapan lagi untuk kembali menjadi Tuan Muda yang dihormati karena dia sudah mengambil langkah yang salah.
Dalam momen kesedihan yang mendalam, Arthur mengambil keputusan yang tragis. Dia memilih mengakhiri hidupnya sendiri dengan memaksakan diri untuk menggunakan sihir kuno tingkat tinggi yang tidak sesuai dengan kemampuannya. Namun, pada akhirnya dia merasa bahwa sihir itu gagal dan mencari alternatif lain berupa menusuk jantungnya sendiri.
Merlin kurang yakin apakah sihir kuno yang diritualkan oleh pemilik tubuh sebelumnya yang membuat jiwanya berpindah ke tubuh ini atau mungkin ada sosok lain yang sedang merencanakan sesuatu menggunakannya.
Apapun itu, dia hanya bisa mengucapkan terimakasih sebanyak mungkin, karena dia sekarang bisa menjalani kehidupan baru yang bukan sebagai Iblis Amarah, tetapi sebagai Tuan Muda dari keluarga bangsawan pemilik kelompok perdagangan ternama di kerajaan ini.
"Terimakasih. Karena kamu memberiku kesempatan untuk merasakan kehidupan sekali lagi, maka aku akan memberimu sayap yang kuat untuk melawan langit. Mulai sekarang tidak ada lagi Iblis Amarah atau pun Arthurian Merlin. Aku adalah kamu dan kamu adalah aku. Mulai sekarang, aku adalah Arthur Al Mahesa!"