NovelToon NovelToon
Kepingan Lara (Ketika Mantan Kembali)

Kepingan Lara (Ketika Mantan Kembali)

Status: tamat
Genre:Janda / Pengganti / Cerai / Tamat
Popularitas:334.7k
Nilai: 5
Nama Author: Hany Honey

Salma harus kembali menelan pil pahit dalam rumah tangganya. Ia mengira pernikahan keduanya akan baik-baik saja. Namun, hal mengejutkan tiba-tiba muncul, ketika Azzura, istri Askara yang sudah tujuh tahun menghilang kembali datang.

Salma tidak yakin dengan nasib pernikahannya, tetapi Askara tetap menahan Salma untuk tidak pergi. Salma tidak mau ada kejadian seperti pernikahan pertamanya terulang lagi. Ia terluka, suaminya berkhianat, menikahi teman masa kecilnya.

Salma memutuskan untuk pergi, karena Salma tahu siapa Azzura, dia mengenal Azzura sebelum bertemu Askara.

"Jangan pergi, Sal. Aku bisa adil dengan semua ini, aku mohon, demi Azzura." ~Askara.

"Tidak, Mas. Aku harus pergi, jika aku tetap di sini, akan ada hati yang tersakiti. Aku, kamu, atau Azzura." ~ Salma.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hany Honey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Haruskah Mengalah Lagi?

Salma menyiapkan makan malam untuk bertiga. Askara, Azzura, dan dirinya. Afifah belum pulang dari rumah eyangnya. Dia katanya ingin liburan di rumah eyangnya. Jadi dia belum tahu kalau ibunya pulang. Ibunya datang lagi, dan ingin tinggal di rumahnya lagi.

Salma tidak tahu bagaimana nanti reaksi Afifah dan juga keluarga suaminya jika melihat Azzura pulang. Salma tahu, Azzura pulang karena dia sudah lelah. Lelah menanggung sakitnya sendirian, dan dia ingin di sisa hidupnya bersama dengan suami dan anaknya. Ya Azzura ingin Askara kembali menikahinya.

“Tapi kenapa baru sekarang? Di mana tujuh tahun yang lalu? Ke mana dia? Kalau pun sakit, Mas Aska tidak akan meninggalkannya? Dia mungkin akan merawatnya?” batin Salma.

Askara juga sudah memberikan keputusan, kalau dirinya memperbolehkan Azzura tinggal di rumahnya lagi. Meski Azzura sudah diceraikan oleh dirinya, tapi itu karena Askara terpaksa. Semua keluarganya sepakat menyetujui pernikahan dirinya dengan Salma, apalagi saat itu Afifah yang inginkan Salma.

“Salma nanti aku suruh menyiapkan kamar untuk kamu, Ra. Nanti kamu tidur di kamar tamu ya, Ra?” ucap Askara.

“Oh iya, Mas. Di kamar tamu?” jawab Azzura, seakan hatinya tak rela tidur  di kamar tamu, manik matanya menatap lekat kamar utama yang sekarang di pakai Salma dan Azkara.

“Kenapa, Ra?” tanya Askara.

“Tidak apa-apa, Mas. Iya aku akan tidur di kamar tamu. Aku sadar, aku lama meninggalkanmu, dan aku sudah bukan istrimu,” ucap Azzura.

“Tidak usah bahas ini dulu ya, Ra,” ucap Askara.

Salma mendengar percakapan mereka saat di ruang makan. Salma dari tadi di dapur sedang menyiapkan buah. Tidak ia sangka suaminya mengizinkan Azzura menginap di rumahnya lagi. Tanpa disadari Askara membawa masuk duri dalam rumah tangganya. Iya duri, karena Azzura sudah bukan istrinya lagi, sejak Askara memutuskan menikahi Salma, saat itu juga Askara mengurus percerian dirinya dengan Azzura setelah lima tahu meninggalkannya, karena dirinya sudah tidak tahu di mana Azzura berada.

Salma hanya bisa diam, pura-pura tidak mendengar percakapan mereka. Salma menaruh piring yang berisikan buah. Lalu ia duduk di sebelah suaminya.

“Padahal tadi pertama bilang, dia ke sini hanya ingin melihat Mas Aska dan Afifah saja? Kok malah jadinya ingin tinggal di sini? Sudah begitu Mas Aska pakai acara mengiyakan pula? Apa gak lihat bagaimana” batin Salma.

Azzura akhirnya menceritakan semuanya pada Askara dan Salma dia pergi karena apa.  Benar dugaan Salma. Azzura pergi karena berobat di luar negeri. Azzura dibiayai oleh pakde dan budhenya yang ada di Singapura. Kedua orang tua Azzura sudah lama meninggal, dan ibunya meninggal juga karena sakit yang sama, yang sedang diderita Azzura. Azzura memilih pergi, karena dia tidak mau lagi merepotkan suaminya. Dulu suaminya yang membiayai pengobatan ibunya hingga ratusan juta habis. Mau meminta dengan siapa lagi kalau bukan pada Askara? Semua sia-sia, karena ibunya Azzura tidak kuat melawan penyakitnya. Dan, setelah satu tahun Azzura melahirkan Afifah. Penyakit itu muncul di tubuh Azzura lagi, sakit yang sama dengan ibunya.

Azzura tidak ingin merepotkan suaminya, dia tidak mau juga suaminya tahu karena sakit itu perlahan akan merenggut nyawanya. Azzura meminta bantuan kepada pakde dan budhenya yang ada di Singapura. Ia berobat di sana didampingi budhe dan pakdenya.

“Kau saat itu istriku, Azzura. Mau kamu sakit sepert apa, aku akan tetap merawatmu! Kenapa kamu mesti pergi? Dan aku juga tidak pernah tahu siapa bude dan pakde kamu itu. Selama ini kamu tidak pernah cerita kamu punya pakde dan bude di Singapura pada kami? Kamu hanya cerita kamu memiliki ibu saja?”

“Pakde adalah kakak ayahku, Mas. Aku baru tahu saat ibu meninggal, tiba-tiba dia kirim pesan di akun sosial mediaku, aku tidak percaya, akhirnya aku menemui mereka. Aku tidak tahu, dan aku tidak percaya ayah punya kakak kandung? Dan, ternyata mereka terpisah sejak kecil. Ayah ikut ibunya, pakde ikut ayahnya. Aku memang ingin mengenalkan pakde dan bude pada mas, dan semuanya. Belum aku mengenalkan, sakitku kambuh, dan aku berobat sendiri, aku menutupi semuanya, lalu pakde menyarankan aku berobat di Singapura. Pakde memintaku bicara dengan mas dan keluarga mas, tapi aku tidak mau merepotkan mas dan semuanya lagi, karena dengan mas merawat ibu saja sudah habis banyak, ditambah aku yang sama sakitnya. Aku memilih ikut pakde ke Singapura, tapi sama saja, sampai sekarang aku belum terlepas dari sakit itu,” jelas Azzura.

“Mungkin kalau dulu mbak ikut saranku, sebelum menyebar parah, mungkin tidak akan seperti ini,” ucap Salma.

“Maksudmu, Sal?” tanya Askara.

“Dulu Mbak Zura pernah operasi tumor payudara, Mas,” jelas Salma.

“Saat sebelum aku menikah denganmu, mungkin belum mengenal kamu,” ucap Azzura.

Askara mengusap wajahnya dengan kasar. Ia benar-benar tidak mengetahui apa yang terjadi pada Azzura dulu. Iya, sama sekali dia tidak tahu. Dan Azzura pun menutupi semuanya.

Azzura adalah staf kantor di perusahaan Askara. Askara jatuh hati pada pandangan pertama, dan mengangkat dia sebagai Asisten pribadinya, lalu menjalin hubungan dengannya. Sebelum bekerja di perusahaan Askara, Azzura lebih dulu bekerja part time di restoran karena sambil kuliah. Setelah lulus kuliah dia diterima di perusahaan Askara, lalu setelah satu tahun bekerja di sana, dia diangkat menjadi asisten pribadi Askara, karena cara kerja Azzura yang bagus, dan di samping itu Askara sudah jatuh hati dengannya sejak Azzura selesai interview dan berpapasan dengan dirinya.

“Maafkan aku, Mas,” ucap Azzura lirih menahan tangisnya.

Askara menggenggam tangan Azzura. Dia menangis, di depan Azzura. “Kenapa kamu selalu begini, Ra? Kenapa kamu selalu menyembunyikan semuanya sendiri? Kamu kan tahu aku itu suamimu saat itu, Ra?” ucap Askara dengan terisak.

“Aku tidak mau merepotkanmu. Sejak aku belum menikah denganmu, aku sudah terlalu merepotkanmu. Dari melepaskan utang peninggalan ayah, dan pengobatan ibu. Apa aku harus menambah beban yang seperti ini lagi, Mas?” ucap Azzura.

“Apa kamu tidak tahu perasaanku saat itu, Ra? Aku hampir saja mengakhiri hidupku, kalau tidak ada Afifah yang membuatku kuat, aku tidak tahu lagi harus bagaimana? Kamu terlalu kejam, Ra! Kejam pada dirimu sendiri, kejam padaku, dan Afifah!” ucap Askara penuh dengan kekecewaan.

“Maafkan aku, Mas.”

“Sekarang bagaimana aku menjelaskan semua ini pada bunda, ayah, papa, dan semuanya? Juga yang paling penting dengan Afifah. Dia kehilangan kamu, dia sudah tahu kamu ibunya, dia mencari-cari kamu saat bangu tidur, Ra. Kamu tidak ada di tempat tidur, aku tidak mendapati kamu di sisiku, di tempat tidur kita. Kau kejam, Ra!” ucap Askara dengan terisak.

“Iya, aku jahat, Mas. Aku jahat sekali.”

“Sekarang kamu lihat, ada Salma di sisiku. Dia menggantikan peranmu selama ini, dia menjadi ibu untuk Afifah. Afifah yang memintanya, dan sudah aku berikan hatiku padanya, meski tadinya aku tidak bisa. Dan sekarang kamu begini, kembali setelah semuanya berubah. Aku harus apa, Ra?”

“Aku hanya ingin menghabiskan sisa hidupku denganmu, Mas. Dengan Afifah, meski kau bukan suamiku lagi. Izinkan itu,” pintanya.

Air mata Salma luruh seketika mendengar permintaan Azzura. Tidak tahu harus bagaimana. Apa akan ada kejadian saat bersama dengan Dimas, kejadian empat tahun lalu yang membuat dirinya terpuruk dengan permintaan Dimas.

“Haruskah aku mengalah lagi?” batin Salma.

1
Alina Bams
mantap sal, gw dukung lo
Alina Bams
wong lanang sampai, menjijikkan. kalau si salma balikan, brati perempuan tolol
Shifa Burhan
fakta
pola pikir lelaki munafik akan begitu spesial kan wanita lain (pelakor) yang menyukainya dan akan melaknat pria lain (pebinor) yang menyukai istrinya
dan sebaliknya pola pikir wanita munafik akan begitu spesial kan pria lain (pebinor) yang menyukainya dan akan melaknat wanita lain (pelakor) yang menyukai suaminya

fakta lagi pola pikir author bisa dilihat dari novel nya

dan fakta novel ini DIMAS PEBINOR begitu di spesial kan
*ikut andil dalam hancurnya rumah tangga orang, menghasut istri orang dan menjelek2 suami orang
*sok tulus tapi niatnya merebut istri orang licik
*begitu spesial kan dimas pebinor, kesalahan menjijikan dibenarkan, dipuja2 ( oleh reader2 jablay), diperlakukan sangat lembut, bisa merasakan pemeran utama wanita, dan akhir bisa dapat gadis mudah, dimas tua bangkan jauh tanah tapi karena begitu spesial dia diberikan afifah yang masih gadis dan bisa dibodoh bodohi

sedangkan aksara hanya dapat salma bekas dimas
Shifa Burhan: sebagus apapun novel kalian tapi kalau kalian jadi pemuja lelaki lain alias pebinor maka novel kalian hanya novel egois yang tidak bermoral
total 1 replies
Firgi Septia
kirain mau sama Dimas taunya sama askara/Drowsy/
Anonymous
mau aja salma mungut lagi sampah yg udh dibuang…emang dh abs ya laki didunia
Anonymous
hoblok bin tolol salma..bikin males baca’a lgi ini cerita…kaya keabisan laki2 aja didumia ini
Mella Dewiswita Diningrat
bukan dimas yg fedofil tpi imajinasi penulis novel ini, nggk jelasssss
Mella Dewiswita Diningrat
ini author kok nggk masuk akal ceritanya, kok perannya jadi afifah sama dimas, nggk beres jga imajinasi thor ini
Mella Dewiswita Diningrat
goblok emang salma ini nggk ada pendirian kayak jilat ludah sendiri jadi malas bacanya, kasihan dimas
Mella Dewiswita Diningrat
boleh menjadi bundanya afifah tpi jgan kembali sama aksara, kamu klu kembali sama aksara berarti kamu perempuan bodoh salma, ingat kamu d cuekin sama aksara d bodoh2i sama azura nd aksara, pertahankan harga dirimu sebagai perempuan yg telah d abaikan
Sella Darwin
Luar biasa
kalea rizuky
males balikan lagi skip
kalea rizuky
karma dimas rasain impoten
kalea rizuky
bner fah g penting
kalea rizuky
mampus kau bapak anak g tau trima kasih
Meiyatri Umar
ngekkek sama Dimas lucu aja orkay ma bebas
guntur 1609
mapus kalian kau sm bapak mu sm saja afifah. kau juga aska. kau sm bapakmu sama saja
guntur 1609
baru tahu kau kan egoisnya azura. mamous kau
guntur 1609
mamous kau kan baru nyesal
guntur 1609
kesempatan....? kepala mu tu anjingm dasar laki3 biadab. makan tuh oenyesalanmu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!