Anindya yang merasa hidupnya benar-benar bahagia menjadi seorang istri, nyatanya kebahagiaan itu tak bertahan lama ketika Anindya mengetahui suaminya berselingkuh selama ini belakangnya, dan kebenaran yang terungkap selama ini jika Arya hanya menikahinya karena Anindya anak orang kaya.
Anindya marah dan membalaskan rasa sakit hatinya, berselingkuh dengan sahabat karib suaminya sendiri.
Lantas bagaimanakah nasib rumah tangga Arya dan Anindya selanjutnya ? simak ceritanya di judul novel "MAAF, JIKA AKU SELINGKUH".
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi KD, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 29
Leon terkejut melihat Anin kini berada di hadapannya.
“Anin !” lirih Leon
Anin langsung maju dan menarik telinga Leon dan membawa Leon ke lantai atas gedung club tersebut.
“Aduh sakit, Sweety !”
“Dasar laki-laki gatel ! Suka sekali Kau rupanya di dekati oleh perempuan seperti mereka !” ucap Anin bak Ibu yang memarahi anaknya.
“Aku tidak mendekati mereka ! Mereka sendiri yang mendekati Ku !” protes Leon
“Lagi pula mana ada laki-laki gatal ! Ah…ada-ada saja !” ucap Leon lagi cemberut.
Melihat Leon yang cemberut seperti itu membuat Anin langsung terkekeh. Ternyata Leon memiliki sisi pribadi yang lucu.
Leon kemudian memeluk Anin dan mencium kening Anin dengan lembut.
“Aku merindukanmu !” lirih Leon
“Ak…Aku..”
“Kenapa tidak membalas pesan ku ?” lirih Leon
Anin hanya diam dan tak menjawabnya, ia hanya menggigit bibirnya hingga membuat Leon menjadi gemas dan ingin mencium bibir Anin.
Anin hanya menelan salivanya ketika Leon mengatakan itu apalagi Leon menatapnya begitu lekat.
Leon hendak mencium bibir Anin, namun tiba-tiba Cindy berteriak melihat keduanya.
“Hei…kalian mau apa ?!”
Leon dan Anin terkejut lalu saling melepaskan diri.
“Mau Kau apakan adik ku ?!”
Cindy menatap tajam pada Leon dimana Leon hanya diam saja tanpa ekspresi melihat Kakaknya Anin itu.
“Dasar pria hidung belang ! Sana pilih saja dibawah, banyak LC tobrut ! Adik Ku wanita mahal !” kata Cindy memarahi Leon,
“Ayo Anin kita pulang !”
Cindy menarik tangan Anin agar menjauh dari pria asing yang hendak mencium adiknya itu.
“Ditinggal sebentar Kau sudah dapat pria ! Ternyata Kau jauh lebih nakal di bandingkan Aku !” gerutu Cindy membawa Anin pergi dari club malam tersebut.
“Kakak…” lirih Anin yang hanya menggelengkan kepalanya melihat Kakaknya kini jadi uring-uringan.
Anin tersenyum saja saat tadi ia bertemu dengan Leon. Anin membuka ponselnya dan mengirimkan pesan pada Leon.
“Maaf ya ! Barusan itu Kakak Ku !”
Leon membacanya, Leon tentu saja tahu siapa wanita yang membawa Anin pergi barusan.
“Iya, kapan Kau pulang ke rumah mu ?” tulis Leon
“Memangnya Kau mau apa ?” balas Anin
“Numpang tidur…pengen peluk..rindu di elus-elus !” tulis Leon
Anin mengirimkan stiker cemberut pada Leon.
“Dasar pria mesum !”
“Mana ada Aku mesum, Honey !”
“Kalau Aku mesum Kau sudah hamil dan Kita menikah !”
Anin menggelengkan kepalanya membaca pesan yang dikirimkan oleh Leon padanya.
“Pulang lah ! Awas kalau Kau masih ada disana !” tulis Anin dalam pesan itu.
“Iya My Sweety !”
Leon menambahkan stiker cium pada pesan tersebut.
Leon tersenyum, ia kemudian memutuskan untuk pulang karena menurut perintah Anin.
“Kau chattingan dengan siapa ?” tanya Cindy penasaran sembari mengemudikan mobilnya.
“Rahasia !” bisik Anin
“Astaga !”
Anin hanya tertawa kecil dan tak akan memberitahu hal tersebut pada siapa pun termasuk Cindy, Kakaknya sendiri.
Beberapa hari kemudian,
Anin memutuskan untuk pulang ke rumahnya sendiri, meskipun kedua orang tuanya dan Kakaknya meminta Anin untuk tinggal saja di rumah mereka.
Namun Anin menolak karena Anin sudah terbiasa hidup mandiri jauh dari orang tua semenjak ia menikah dengan Arya.
“Nanti Anin akan sering main dan tidur disini, Mama !” ucap Anin sebelum ia pergi dari rumah kedua orang tuanya.
“Iya Sayang. Jaga dirimu ya !”
Karina memeluk putrinya itu dan melepaskan Anin pergi.
Anin kemudian mengemudikan mobilnya menuju arah pulang. Saat ia sampai di rumahnya, ia melihat Arya sudah berdiri di depan rumahnya.
Anin menghela nafasnya dan kemudian turun dari mobilnya.
“Mau apa lagi dia !”
“Anin !”
Arya langsung mendekati Anin dan ingin bicara dengan wanita yang sudah bukan lagi istrinya itu.
“Mau apa lagi Mas Arya kemari !” ucap Anin ketus
“Anin Aku minta maaf soal waktu itu, Aku sudah berbuat kasar padamu ! Aku mohon maafkan Aku !” ucap Arya dengan lembut.
“Tidak penting ! Pergi sana !” usir Anin
“Anin..Aku mohon Aku minta maaf.” Lirih Arya berusaha untuk bisa bicara dengan Anin secara baik-baik.
Anin menghela nafasnya,
“Ya sudah ku maafkan ! Sana pergi ! Jangan pernah menampakkan wajah mu lagi di hadapanku !” kata Anin dengan tegas.
“Anin sebenarnya Aku kemarin, ingin meminta tolong padamu !” ucap Arya dengan lembut.
“Minta tolong apa ?” jawab Anin ketus
“Tolong pinjami Aku uang, Aku perlu uang untuk modal usaha !” kata Arya yang membuat Anin tercengang.
Hah ? Apa katanya barusan pinjam uang ? Apa yang ada di otak mantan suaminya itu sebenarnya ? Apakah Arya menganggap Anin adalah mesin ATM ? Memang Arya sudah putus urat malu dan tidak waras.
“Apa Mas Arya tidak waras ? Setelah berselingkuh, nikah lagi, menyakitiku, dan kini kita sudah bercerai pun Mas Arya masih meminta uang padaku !” kata Anin mengesalkan sekali melihat sikap mantan suaminya itu.
“Ayolah Anin Aku mohon !” lirih Arya
“Kau pikir Aku apa, Mas ? ATM mu ? kalau perlu uang sana pinjam uang di bank ! Atau gadaikan rumah Ibu mu !” jawab Anin berdecak kesal.
“Tolong lah Anin, lagi pula saat di persidangan Aku tidak meminta pembagian harta sama sekali padamu ! Aku kemari hanya meminjam uang, bukan meminta !” kata Arya yang membuat Anin menggelengkan kepalanya.
“Akan Ku kembalikan jika usaha ku telah berhasil !” kata Arya lagi
Anin yang mendengar hal itu membuat kepalanya sakit sekali. Sampai kapan pun Arya akan selalu mengejar-ngejarnya untuk keuntungan pribadinya, jika Anin tak menyelesaikan masalah ini saat ini juga, di antara mereka.
...****************...
Akhirnya kanaya beri restu juga..
Arya dan Nopi