NovelToon NovelToon
Rahasia Istri Culun

Rahasia Istri Culun

Status: tamat
Genre:Tamat / Mengubah Takdir / Kelahiran kembali menjadi kuat / Fantasi Wanita
Popularitas:6.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: Itta Haruka07

Sebuah kecelakaan membuat Caroline koma. Meski raganya sekarat, tapi jiwanya terbangun di tubuh yang berbeda. Dia masuk ke tubuh Mazaya yang melakukan bunuh diri karena tak kuat menghadapi sikap suaminya sendiri.

Menjadi Mazaya, jiwa Caroline pun mulai melakukan tindakan untuk mengubah keadaan. Arnold yang menjadi suami Mazaya pun perlahan berubah sikap berkat keterampilan yang dimiliki Caroline.

Dalam tubuh Mazaya, Caroline mulai menemukan banyak kejanggalan tentang orang-orang di sekitarnya yang tak tahu bahwa dia hidup di tubuh orang lain. Tunangannya berkhianat dengan sahabatnya sendiri dan membuat Caroline seperti orang bodoh selama ini.

Mampukah Caroline menyelesaikan semua masalah itu dalam tubuh Mazaya yang dipandang sebelah mata? Lalu, akankah Caroline kembali ke tubuhnya yang asli?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itta Haruka07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

RIC ° Bab 2

Bagi Caroline, laki-laki yang memanggilnya Mazaya itu tentu sangat aneh. Bagaimana bisa orang asing memaki-makinya dan bahkan bertindak sekasar itu padanya? Namun, dia sendiri sepertinya lupa bahwa dia baru saja mengalami kecelakaan yang mana penampilannya juga pasti tak seindah saat keluar dari salon.

Dion ingin tertawa melihat tingkah Mazaya yang dengan percaya diri mengatakan dirinya baru saja dari salon. Padahal, selama ini yang Dion tahu, Mazaya bahkan tidak pernah menginjakkan kaki di tempat kecantikan seperti itu.

“Kamu bahkan ingin tertawa karena kegilaannya ini 'kan, Dion?” tanya Arnold yang kemudian memandang istrinya dengan jijik.

Rasanya sangat geli saat mendengar pengakuan Mazaya tentang salon dan rambut. Wanita itu bahkan tidak pernah memakai riasan wajah, bagaimana bisa menghayal pergi ke salon?

Seharusnya Kakek tidak menikahkanku dengan manusia idiot seperti Mazaya!

“Maaf, Tuan. Mungkin Nyonya Mazaya memang masih syok dengan kecelakaannya. Sebaiknya kita tinggalkan saja dulu supaya bisa beristirahat. Nanti sore kita datang lagi sebelum Tuan Besar datang dari Jepang!” Dion menarik tangan Arnold dan membawa bosnya itu untuk meninggalkan ruang perawatan Mazaya.

Akhirnya, Mazaya ditinggalkan oleh Arnold dan Dion. Dia tidak sendiri, ada suster yang menjaganya dan siap dipanggil setiap saat.

Dalam ruangan itu, Mazaya turun dari ranjang pasien. Kakinya bisa digerakkan meski sedikit pincang. Ia memperhatikan tubuhnya untuk memeriksa luka-luka yang diakibatkan oleh kecelakaan itu.

Mata wanita itu membulat sempurna saat melihat kukunya yang cantik hilang begitu saja. Lebih anehnya lagi, ada sebuah cincin yang melingkar di jarinya yang terasa sangat asing.

“Ini bukan cincinku! Kenapa aku pakai cincin ini? Di mana cincin tunanganku? Kenapa juga nail polish aku hilang rata semua?”

Wanita itu terus memperhatikan kuku dan jemarinya yang sangat aneh. Sebelumnya dia merasa rambutnya berbeda, sekarang jari-jarinya juga berbeda.

“Aku harus cari tahu! Jangan-jangan laki-laki tadi orang jahat yang sudah mengubah penampilanku!” gumam Caroline sembari menatap ke arah pintu.

Dengan membawa serta infus yang terpasang di tubuh, wanita itu keluar dan menemui suster yang berjaga.

“Nyonya, Anda belum boleh jalan-jalan!” seru sang perawat dengan panik saat melihat Mazaya keluar dengan membawa infusnya.

Dalam prosedur rumah sakit itu, seharusnya Mazaya beristirahat dulu untuk memastikan tidak ada luka dalam yang membuatnya koma. Saat hasil belum keluar, wanita itu malah sibuk jalan-jalan.

“Aku nggak apa-apa, kok. Oh iya saya belum menikah, jadi jangan panggil Nyonya ya!” bantah Caroline meralat sebutan dari sang perawat.

“No-Nona?” Kening sang perawat pun berkerut. Dia mendengar jelas bahwa Mazaya adalah istri Arnold, lalu kenapa wanita yang sudah menikah ingin dipanggil Nona?

“Ya Nona saja. Saya butuh cermin yang agak besar, di mana ya?” tanya wanita yang baru sadar itu.

“Di kamar mandi ada cermin. Mau saya antar?”

Meskipun penampilannya terlihat culun, tapi wanita ini suka bercermin juga. Apa dia tidak bosan melihat wajahnya yang jelek?

“Tidak usah, saya bisa sendiri!”

Wanita itu masuk ke toilet yang sebelumnya sudah diarahkan oleh sang perawat. Saat melihat wajahnya di cermin. Wanita itu pun berteriak dengan kuat. “Akh! Siapa kamu? Kenapa bayanganku jadi jelek seperti ini?”

Caroline berteriak histeris mendapati dirinya yang jelek dalam tubuh Mazaya. Dia yang berparas cantik seperti angsa tiba-tiba berubah menjadi itik buruk rupa yang menyedihkan.

Kusam dan dekil, benar-benar tidak terurus. Ini sangat jauh berbeda dengan wajah aslinya yang halus dan mulus yang bahkan membuat nyamuk merasa sungkan untuk hinggap.

“Kenapa wajahku berubah jadi menyedihkan seperti ini? Ini sangat-sangat jelek, Tuhan!” teriak Caroline yang merasa hidupnya sangat tidak adil.

Beberapa hari lagi Caroline akan menikah, tapi kenapa penampilannya berubah? Apa mungkin ada yang mengubah wajahnya setelah kecelakaan?

Demi mendapat jawaban yang tepat, Caroline keluar dari kamar mandi. Ternyata perawat yang sebelumnya sudah menunggu dengan wajah cemas.

“Nona! Nona tidak apa-apa? Apa ada masalah? Tadi saya dengar Nona berteriak!”

Perawat itu terlihat sangat khawatir dengan keadaan Mazaya saat ini. Dia sudah dibayar mahal untuk menjaga pasiennya, tapi Mazaya malah masuk kamar mandi sendirian hingga berteriak-teriak.

Wajah perawat itu tampak pucat membayangkan hukuman yang akan dia terima dari Arnold andai saja Mazaya terluka atau kenapa-kenapa. Namun, embusan napas lega mulai terdengar saat melihat tubuh pasiennya tak ada luka baru yang serius, artinya wanita itu masih baik-baik saja.

“Aku tidak apa-apa. Oh iya, apa sebelumnya aku menjalani operasi di wajah?” tanya Caroline dalam diri Mazaya, memastikan kecurigaannya.

Dia harus mencari tahu apa yang terjadi supaya bisa mencari tahu solusinya. Tidak mungkin selamanya Caroline memiliki wajah jelek dan kusam seperti milik Mazaya ini.

Perawat itu menggeleng dengan ragu. Dokter bilang Mazaya tidak sadarkan diri karena syok yang dia derita. Luka parah yang dialami wanita itu hanya luka di kakinya, tapi sama sekali tidak ada hubungannya dengan operasi wajah.

“Setahu saya, dokter tidak menemukan luka serius di kepala. Nona hanya mengalami syok saja. Tidak ada operasi wajah!”

Mendengar jawaban sang perawat, Caroline semakin tidak tenang. Dia mengingat lagi apa yang terjadi, tapi nihil. Dia tidak ingat apa pun kejadian pasca kecelakaan yang dialaminya.

“Sekarang tanggal berapa, Sus?” tanya Caroline yang harus tahu waktu supaya bisa memecahkan masalah sebelum hari pernikahannya digelar.

“Sekarang, dua Maret,” jawab sang perawat sambil menyodorkan ponselnya yang menampilkan tanggal dan waktu saat ini.

Kecelakaan itu terjadi tanggal 28 Februari di tahun yang sama, itu artinya dia tidak sadarkan diri selama dua hari saja. Tidak mungkin dokter melakukan operasi wajah dalam dua hari, ‘kan? Rambutnya juga tidak mungkin tumbuh memanjang dalam waktu dua hari saja. Lalu, kenapa dia tiba-tiba bangun dan memiliki wajah sejelek ini?

Pikiran Caroline semakin kacau. Dia bingung sendiri dengan apa yang menimpanya saat ini. Sampai akhirnya, dia meminta perawat itu untuk menemani ke taman demi sedikit menyingkirkan pikiran kacau dari kepalanya.

“Ngomong-ngomong, saya kecelakaan kan nabrak orang kalau nggak salah. Itu orangnya selamat nggak ya, Sus?” tanya Caroline yang tiba-tiba teringat sosok wanita yang saat hujan itu dia tabrak, hingga membuat mobilnya tidak terkendali dan kecelakaan.

“Mungkin maksud Nona orang yang naik mobil dan menabrak Nona? Dia masih belum sadarkan diri. Mobilnya hancur dan luka wanita itu juga cukup parah. Kalau tidak salah, hari ini dia akan dipindahkan ke rumah sakit yang lebih besar,” jawab perawat yang kini mendorong tubuh Mazaya dengan kursi roda.

Caroline semakin dibuat pusing dengan jawaban sang perawat. Dia ingat betul bahwa dirinya yang menabrak orang, tapi kenapa perawat bilang kalau dirinya menjadi korban yang ditabrak?

Saat masih pusing dengan isi kepalanya sendiri, Caroline tiba-tiba melihat wajah sahabatnya yang keluar dari poli obgyn. Setahu Caroline, sahabatnya itu tidak memiliki kekasih, lalu kenapa dia ke ruangan yang biasa menangani masalah kandungan dan sejenisnya itu?

Hal yang lebih mengejutkan bagi Caroline adalah, tunangannya sendiri sudah menunggu di depan ruangan dengan wajah tegang. Karena tidak bisa mendengar apa pun, wanita itu turun dari kursi roda dan berjalan pincang menghampiri tunangan dan sahabatnya.

“Rom, aku hamil!” seru sahabat Caroline yang kemudian menyerahkan hasil pemeriksaan pada laki-laki di hadapannya.

Rahang laki-laki itu terlihat mengeras. Dia membaca sekilas isi pemeriksaan, lalu melemparnya ke wajah sang wanita. “Kamu bodoh Sandra! Aku sudah bilang, pakai pengaman. Tapi, sepertinya kamu memang sengaja ingin menjebakku. Aku tidak menginginkan bayi itu. Aku hanya akan menikah dengan Caroline!” balas laki-laki bernama Romy itu dengan kesal.

Caroline yang mendengar pengakuan Sandra dan Romy pun merasa hatinya hancur. Ia sama sekali tidak menyangka akan mendapat pengkhianatan dari tunangan dan sahabatnya sendiri. Padahal beberapa hari lagi mereka akan menikah.

Air mata kekecewaan meluncur mengenai wajah kusam itu. Wanita yang terjebak dalam tubuh Mazaya itu hendak melabrak Romy dan Sandra, tetapi, sang perawat berhasil mencegahnya.

“Nona, Nona mau ke mana? Jangan sembarangan lari. Nona harus hati-hati, kalau tidak, saya bisa dipecat oleh Tuan Arnold!” keluh sang perawat sambil memegangi lengan Mazaya.

Romy yang melihat kemunculan Mazaya dan perawatnya pun sama sekali tidak menaruh curiga. Ia tetap membicarakan masalahnya dengan Sandra di hadapan Mazaya yang sebenarnya adalah Caroline.

“Caroline masih koma. Keluarganya akan memindahkannya hari ini. Aku harap sebelum dia sadar dan melanjutkan pernikahan kami, anak itu sudah lenyap!” putus Romy yang kemudian meninggalkan Sandra dan berjalan menuju ruang perawatan tunangannya.

“Aku nggak mau Rom! Kita harus menikah! Caroline koma, dokter bilang kemungkinannya untuk sadar sangat kecil. Mau sampai kapan kamu menunggu Caroline sadar?” pekik Sandra yang kemudian menyusul Romy pergi.

Caroline yang mendengar pembicaraan Sandra dan Romy pun semakin dibuat bingung. Dia bahkan tidak mendengar jelas saat perawatnya mengomel dan menuntunnya kembali ke kursi roda.

“Kalau mereka bilang aku masih koma, lalu kenapa aku di sini?”

“Mazaya!” panggil Arnold yang tiba-tiba muncul entah dari mana.

Karena tidak merasa itu namanya, Caroline pun tak menjawab dan tak menoleh sama sekali. Dia lebih fokus dengan misteri yang sedang ia alami saat ini.

“Mazaya!” Arnold menyentuh pergelangan tangan Mazaya dan membuat wanita itu terkejut.

“Kamu lagi!” Mata Mazaya melotot karena lagi-lagi harus bertemu dengan laki-laki yang sangat menyebalkan itu.

“Ya, ini aku. Suamimu, Mazaya!” balas Arnold dengan tatapan mata yang tak kalah tajam. “Cepat kembali ke ruanganmu! Kakek sedang dalam perjalanan menuju ke sini!”

Suara Arnold yang menyentaknya membuat Caroline mengerutkan kening dan mulai menghubungkan titik-titik temu yang sejak tadi berada di kepalanya.

“Dia terus saja memanggilku Mazaya. Perawat ini juga sama. Romy dan Sandra bilang, aku masih koma. Dan sekarang, wajahku tiba-tiba berubah menjadi jelek. Apakah sebenarnya aku bangun di tubuh yang salah?”

“Hei tidak usah melamun! Kamu terlihat semakin jelek, bahkan setan pun tidak akan sudi merasukimu karena rupa burukmu itu!” sindir Arnold saat melihat sang istri yang melamun di atas kursi roda yang didorong perawat.

“Hei! Aku tidak sejelek itu! Lihat saja nanti, kamu akan menyesal karena sudah mengejekku! Dasar bandit arogan!” balas Mazaya dengan berteriak juga hingga mencuri perhatian orang-orang di sekitarnya.

***

Ada revisi untuk bab 1-4 ya, bab 2 ini gabungan bab 2sama3 sebelumnya. mon maaf yang baru baca mungkin agak bingung sama komen²nya hehe..

Kembang kopinya jangan lupa, kalau suka klik subscribe ya 😘😘

1
Idahas 3105
dulu sering bawa cewek masa lupa
Idahas 3105
mantap Caroline, aku sukaaa
Bahari Sandra Puspita
Aaaaahhhh, keren banget kak Itta!!!! 😍😍😍
suka banget ma jalan ceritanya..
finally happy ending for everyone..
jadi penisirin sama jodohnya Raffaelo.. 😁😁🤭😁😁

ya, emang klo jodoh g akan lari kemana..
semoga langgeng sampai surga.. 🙏🏻🙏🏻🙏🏻

oke, tinggal 1 cerita lg di platform ini..
udah berhenti nulis di sini kah kak???
kabar2i klo mau nulis karya baru di sini ya kak..
entah kenapa walopun banyak penulis yg hengkang dr platform ini, aku tetap tidak bisa berpaling.. 😁😁😁
ya walopun masih ngikutin jg ke platform sebelah selama gratisan, tapi beda aja gitu feel nya..
g sebanyak yg di sini..
anyway, semoga sehat terus ya kakak..
tetap semangat buat berkarya..
semoga sukses selalu dimanapun kakak berada.. 💪🏻😘🥰😍🤩

oke now, the last one..
I'm coming.. 🏃🏻‍♀️🏃🏻‍♀️🏃🏻‍♀️
Kartika Aytia
🤣🤣🤣
Kartika Aytia
astagah ngakak 🤣🤣🤣
Royhan
Luar biasa
Machsunatul Istianah
suka ceritanya ngak berbelit-belit 👍❤️
Lhina Bright
naaaa ini keren....
Bu Ros
Rafaelo s malaikat....
Bu Ros
semangatttt.... banditttt...
Bu Ros
corong ajaibbbb
Diana Tanggela
Luar biasa
☛𝑮𝒂𝒊𝒋𝒊𝒏☚
👏👏👏
☛𝑮𝒂𝒊𝒋𝒊𝒏☚
mantap...lebih penting ibu daripada orang yang kita sukai, apalagi jika orang tersebut bukan suamimu
Hera Dita
gak mau orangnya, tapi mau sama duitnya...
Hera Dita
jadi dihari dan tanggal yg sama cuma beda jam?? wkwkwk
Lisa Icha
iya benar itu Aya.Punya suami tampan Dan tajir harus dimanfaatkan daripada biayain wanita lain d luar sana
Lisa Icha
kuras abis rekenings suami arrogant mu Aya biar tau rasa
Lisa Icha
makin penasaran ma ceritanya
mutiara dewi
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!