Myro Veniar yang merupakan pangeran ke 3 dari Kerajaan Veniar, tanpa dukungan dan perhatian dari orang-orang, dikirim ke wilayah utara untuk melawan pemberontakan besar di utara hanya dengan ratusan pasukan.
Jika ia menolak perintah sang raja, Myro akan dianggap sebagai pemberontakan lalu diturunkan sebagai pangeran atau bahkan dieksekusi mati. Tapi, pergi ke utara untuk melawan pemberontakan besar tanpa dukungan sama seperti pergi menuju kematian juga.
Bagaimana cara Myro mengatasi pilihan di antara hidup dan mati ini? Apakah dia mampu bertahan di tengah sengitnya persaingan kekuasaan antara pangeran serta menjadi pangeran yang berhasil menjadi raja?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ark Vest, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 9 : WANITA BERBAHAYA
Menyadari dirinya salah bicara, Lune kembali duduk dan melambaikan tangannya "Tidak, saya kebetulan kenal dengan Ares yang lain, tapi orangnya berbeda. Karena tuan sangat mempercayai Ares ini, maka saya juga akan menyerahkan masalah pengumpulan pasukan kepadanya. Jika villa ini sudah dijual, saya akan memberikan sebagian kepada tuan sedangkan sebagian lainnya digunakan untuk perlengkapan dan perbekalan".
Myro mengangguk "Kalau begitu sudah diputuskan. Terima kasih atas saran yang kau berikan dari tadi Lune, mulai hari ini dan seterusnya, aku harap kau akan terus membantuku. Tanpa bantuan saran darimu, aku pasti belum bisa membuat tujuan yang jelas ke wilayah utara seperti sekarang".
Lune berdiri tanpa ragu lalu membungkuk kepada Myro "Kenapa tuan harus berterima kasih kepada saya? Membantu tuan sudah menjadi tugas yang perlu saya lakukan, bagaimanapun tujuan tuan adalah tujuanku juga. Karena tuan juga sudah setuju dengan ide Lune, ayo kita membahas rencana untuk mengalahkan para bandit. Hal yang paling penting untuk menang melawan mereka yaitu medan! Apapun yang terjadi, kita tak boleh bertarung di markas mereka, kecuali kita mempunyai keunggulan absolut. Oleh karena itu, kita harus menggiring mereka pergi dari markas mereka, aku punya ide tentang cara menggiringnya".
.....
Keesokan harinya, berita tentang Lune yang memberikan kesetiaannya kepada Myro sudah menyebar ke seluruh ibukota. Bagaimanapun nama Lune terlalu terkenal di seluruh Kerajaan Veniar, bahkan raja menghormatinya. Jadi, semua berita tentang Lune selalu menjadi perhatian banyak orang, termasuk berita tentang Myro yang akhirnya memutuskan untuk memberikan kesetiaannya kepada Myro yang terlalu mengejutkan bagi sebagian besar orang.
Lagipula, Myro bukan pangeran yang terkenal, ia bisa dianggap sebagai salah satu pangeran paling lemah. Pilihan Lune untuk mengikutinya membuat banyak orang bertanya-tanya, apa yang Myro lakukan hingga mampu membuat Lune setia?
Di istana Kerajaan Veniar, bagian ruang kerja.
Seperti setiap harinya, raja selalu menghabiskan waktunya di ruang kerja atau kamar tidurnya setiap hari, mereka sibuk mengurus dokumen penting kerajaan yang membutuhkan persetujuan raja.
Di ruang kerja istana Kerajaan Veniar, seorang pria berusia sekitar 60 tahun dengan rambut putih pendek serta mata hitam gelap sedang sibuk membaca serta menandatangani tumpukan dokumen yang tertata rapi di atas mejanya.
Meskipun cukup berumur, ada aura menakutkan di sekujur tubuh tersebut, orang-orang yang ada di dekatnya pasti akan merasakan tekanan berat saat berdiri bersamanya yang bisa membuat orang tersebut langsung berlutut.
Pria tua itu tidak lain merupakan Raja Veniar IV, Raja dari Kerajaan Veniar saat ini.
Ketika ia sedang sibuk membaca dokumen yang menjadi pekerjaannya sehari-hari, suara ketuka pintu terdengar lalu diikuti oleh suara penjaga yang berjaga di depan ruang kerja "Yang mulia, perdana menteri kanan, Tuan Savel meminta kesempatan untuk bertemu anda".
Mendengar perkataan penjaga, raja meletakkan pena di tangannya lalu mengembalikan dokumen yang sedang dia baca sebelum berkata "Biarkan Savel datang ke ruangan untuk bertemu denganku".
"Dimengerti, yang mulia", jawab penjaga tersebut.
Tak lama kemudian, suara ketukan pintu di ruang kerja kembali terdengar "Yang mulia, Savel meminta izin untuk bertemu dengan anda".
"Masuk", kata Raja Veniar IV.
Perlahan-lahan pintu ruang kerja terbuka, terlihat sosok seorang pria tua berusia sekitar 70 atau 80 tahun dengan rambut merah pendek melangkah masuk menuju ruangan dengan hormat.
Pria ini mempunyai aura layaknya seorang cendekiawan tua, bagaimanapun dia merupakan perdana menteri kanan Kerajaan Veniar, sosok yang berada di atas semua orang dan hanya berada di bawah raja dalam bidang politik, Savel Jonere.
Sebelum menjadi perdana menteri kanan, Savel dulunya adalah seorang guru yang dihormati banyak cendekiawan di seluruh dunia. Banyak dari muridnya yang berhasil menjadi sosok hebat, di antaranya yaitu Raja Veniar IV sendiri yang telah belajar pengetahuan, strategi serta kebijaksanaan dari Savel sebelum berhasil duduk di atas tahta.
"Savel memberi hormat kepada yang mulia", kata Savel membungkuk hormat. Meskipun ia pernah menjadi guru Raja Veniar IV, ia tetap bersikap hormat selayaknya seorang punggawa.
Senyuman lembut muncul di wajah raja "Guru Savel, jangan bersikap terlalu sopan saat tidak ada orang lain. Lagipula, aku yang seharusnya berterima kasih sebab guru mau turun gunung dan membantuku mengelola pemerintahan kerajaan. Tanpa bantuan guru, Kerajaan Veniar tidak akan menjadi semakmur sekarang. Jadi, kenapa guru repot-repot datang kesini menemuiku?".
Savel berdiri sambil menggelengkan kepalanya "Yang mulia terlalu melebih-lebihkan kemampuan saya, semua orang tahu kondisi makmur sekarang semuanya berkat kebijaksanaan milik anda. Tujuan saya kesini mengenai pembicaraan kita beberapa waktu yang lalu, apakah yang mulia ingat masalah yang kita bicarakan beberapa waktu yang lalu?".
"Masalah Lune?", kata Raja Veniar IV sedikit mengangkat alisnya "Lebih baik menyerah, dia sudah memilih tuannya dan tak akan bekerja untukku, Lune sudah mengikuti putra ketigaku. Mengingat sifat wanita itu, ia bukan orang yang akan mengkhianati tuannya dengan mudah".
Savel kaget terhadap perkataan Raja Veniar IV tadi "Yang mulia, maaf jika aku sedikit lancang, namun anda sepertinya sangat mengenal Nona Lune?".
"Tentu aku mengenalnya, lebih tepatnya aku harus mengenalnya atau aku tak akan bisa tidur tenang sebab wanita itu terlalu berbahaya", kata Raja Veniar IV mengerutkan keningnya seakan-akan memikirkan sebuah masalah yang besar.
"Wanita berbahaya? Apakah dia mempunyai keinginan untuk tahta?", tanya Savel dengan wajah suram. Sebagai orang yang setia kepada Raja Veniar IV, tentunya ia menolak gagasan penerus raja berikutnya bukan berasal dari keluarga kerajaan Veniar.
"Bukan, aku tidak melihat niat memberontak apapun darinya, berdasarkan penilaianku Lune adalah orang yang setia ketika ia sudah menentukan tuannya", kata Raja Veniar IV "Alasan aku menyebutnya sebagai wanita berbahaya sebab setiap kali aku berbicara dengannya, aku merasa seperti bermain-main di atas telapak tangannya, dia seperti peramal yang mampu melihat ke masa depan".
"Saya tidak bermaksud meragukan uang mulia, tetapi bukankah anda terlalu melebih-lebihkan kemampuan dia?", tanya Savel ragu.
Raja Veniar IV menjawab tegas "Aku tahu kalian semua belum percaya kecuali melihatnya atau mendengar ucapannya secara langsung, kalau begitu biarkan aku bertanya kepadamu. Guru Savel, sebagai orang yang dikenal dengan kebijaksanaannya di Kerajaan Veniar hingga dijuluki guru besar kerajaan, menurutmu bagaimana keadaan Kerajaan Veniar saat ini dan bagaimana masa depan kerajaan selama beberapa tahun ke depan sampai aku mati lalu dilanjutkan oleh penerus ku?".
Savel langsung menegakkan punggungnya dan menjawab penuh percaya diri, nampaknya ia telah memikirkan jawaban dari pertanyaan ini sejak lama "Saat ini Kerajaan Veniar makmur, ekonomi meningkat dimana ada banyak sekali pedagang kaya bermunculan di seluruh kerajaan, contohnya 3 kamar dagang terbesar di Kerajaan Veniar yang mempunyai kekayaan yang bahkan mampu menyaingi keuangan kerajaan besar. Karena makmurnya Kerajaan Veniar, banyak pedagang dari wilayah lain yang berdatangan kesini menambah pesatnya pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, di masa depan Kerajaan Veniar akan semakin makmur".
"Di sisi militer, masih ada 3 jendral perbatasan dengan ratusan ribu elit yang masih setia kepada anda, mereka semua jendral veteran yang telah menemani anda untuk duduk di posisi raja sehingga kesetiaan mereka tidak perlu diragukan. Begitu juga 4 jendral pasukan elit ibukota yang masing-masing memimpin pasukan elit mereka sendiri yang berjumlah 100.000 orang di setiap pasukannya, jadi ada 700.000 pasukan elit yang dapat anda gunakan. Sekalipun wilayah utara memberontak yang menghapus 4 jendral perbatasan setia menjadi 3, pada akhirnya pemberontakan di wilayah utara bukan ancaman bagi Kerajaan Veniar. Selama kita mengirim 2 jendral pasukan elit Kerajaan Veniar bersama 200.000 pasukan mereka, pemberontakan di utara pasti padam".
"Berdasarkan semua fakta tersebut, walaupun tahta dilanjutkan ke generasi berikutnya, Kerajaan Veniar pasti akan tetap makmur dan menjadi kerajaan besar. Setidaknya aku yakin, Kerajaan Veniar tidak akan sampai menurun selama 3 generasi raja berganti".