Aisyah dan Andromeda adalah seorang mahasiswi dan dosennya yang merupakan korban salah sasaran yang meminum syrup yang sudah diberi obat perangsang. Mereka akhirnya melakukan sesuatu yang dilarang oleh agama.
Akibat kejadian itu, Aisyah hamil anak dari laki-laki dingin dan cuek. Untuk menjaga nama baik semua orang, keduanya pun menikah dan hidup bersama di satu atap.
"Sejak awal aku tidak pernah mencintaimu," kata Andromeda dengan tegas.
"Ya, aku tahu kamu sangat mencintai sepupumu itu. Namun, cintamu bertepuk sebelah tangan. Apalagi dia wanita yang merupakan istri orang. Sampai kapanpun cintamu tidak akan terbalas," ucap Aisyah dengan sinis.
Akankah kedua orang itu saling membuka hati untuk menyembuhkan luka di hati mereka?
Atau mereka memilih untuk berpisah setelah bayi itu lahir?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Santi Suki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 2. Identitas Aisyah dan Andromeda
Bab 2
Sudah kebiasaan Aisyah bangun jam 02:00 dini hari. Begitu juga saat ini dia membuka matanya, padahal baru tidur sekitar 2 jam setelah hampir 3 jam melakukan pertarungan mencapai surga dunia dengan Andromeda.
Betapa terkejutnya dia saat sadar sedang berada di dalam dekapan dosen dingin ini tanpa busana. Tubuh keduanya hanya tertutup oleh selembar selimut tipis.
'Astaghfirullahal'adzim. Ya Allah, ampuni aku karena tidak bisa melawan keinginan aku semalam. Meski hati ini menolak dan menjerit, tapi tubuhku tidak berdaya untuk melawan.'
Air mata Aisyah kembali meleleh, dia teringat kejadian semalam di mana dirinya dan laki-laki yang sedang tidur di sampingnya ini sama-sama melampiaskan hasrat karena obat laknat. Hal yang paling wanita ini benci adalah dia sempat menikmati sentuhan dari laki-laki yang sudah merenggut kesucian dirinya yang seharusnya dia berikan untuk Ustadz Syakir, calon suaminya.
Aisyah merasakan badannya remuk, tetapi memaksakan diri untuk bangun. Wanita itu berjalan dengan tertatih-tatih menuju ke villa. Perasaan yang dia rasakan saat ini adalah amarah, kesal, dan menyesal bercampur menjadi satu.
Cairan bening yang keluar dari netranya seakan tidak mau berhenti, di tubuh mulusnya kini terdapat banyak jejak-jejak yang ditinggalkan oleh Andromeda. Tangannya menggosok keras di setiap tanda merah sampai lecet, karena dia masih bisa merasakan sentuhan dari laki-laki itu.
Sholat taubat Aisyah lakukan dengan sungguh-sungguh diiringi tangisan penyesalan. Wajah sembab dan mata bengkak tidak bisa disembunyikan. Mulut wanita itu tiada hentinya berdzikir melantunkan istighfar. Dia tahu dosa besar yang telah dia lakukan tadi, meski tanpa keinginan dirinya.
"Subhaanallaahi wa bihamdihii astaghfirullaahi wa atuubu ilaiih" (Maha Suci Allah dengan segala pernyataan syukur kepada-Nya, aku memohon ampun kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya)
***
Pagi-pagi sekali Aisyah dan teman-temannya pulang dengan mobil jemputan. Para mahasiswa itu tidak bertemu dengan Andromeda atau Surya lagi sejak semalam.
"Aisyah, aku tahu kamu sangat sedih karena berpisah dengan orang-orang di desa ini. Mereka memang baik dan perhatian kepada kita semua. Tapi, kalau sampai menangis seperti ini rasanya sangat berlebihan," ucap Renata yang sempat melihat mata Aisyah bengkak dan memerah.
"Mereka banyak sekali membantu kita selama tinggal di sini, wajar kalau Aisyah bersedih karena harus berpisah," ucap Tarisa sambil merangkul Aisyah.
Aisyah hanya mengangguk, karena suaranya habis efek menangis dan berteriak sejak semalam. Dia juga berusaha menghindari pembicaraan dengan orang lain.
***
Hati Aisyah semakin hancur saat melihat ada Ustadz Syakir datang menjemput dirinya di kampus. Senyum lebar dari laki-laki yang sudah meng-khitbah dirinya 5 bulan yang lalu, dan tinggal 7 bulan lagi mereka akan menikah.
"Assalamu'alaikum, Aisyah," salam Ustadz Syakir dengan nada lembut dan mata yang berbinar menatap dirinya.
"Wa'alaikumsalam, Ustadz Syakir," balas Aisyah tercekat.
"Kakak ipar, tahu tidak? Sejak semalam Kang Syakir tidak bisa tidur dan terus memikirkan dirimu. Akibatnya, aku diajak begadang semalaman," ucap Syakira dengan wajah cemberut, adik Ustadz Syakir yang masih berusia remaja.
Bola mata Aisyah membulat, karena terkejut. Sebab, semalam dia sudah berbuat suatu pengkhianatan terhadap calon suaminya. Rasanya dia ingin menangis saat ini juga dan memberi tahu apa yang sudah terjadi kepada dirinya semalam.
'Apa Ustadz Syakir masih mau kepadaku yang sudah ternoda ini?' (Aisyah)
"Ada apa Aisyah?" tanya Ustadz Syakir, karena perempuan itu masih saja diam berdiri tidak masuk ke dalam mobil.
Aisyah tersentak dan tersenyum tipis lalu masuk ke dalam mobil yang pintunya sudah dibukakan oleh laki-laki berpenampilan alim. Mobil itu melaju meninggalkan parkiran.
***
Andromeda menjambak rambutnya dengan penuh amarah. Memorinya kembali berputar akan kejadian semalam. Saat dia melepaskan hasrat dirinya kepada seorang gadis yang merupakan mahasiswi di kampus tempat dirinya mengajar.
"Aku sudah merenggut kesucian perempuan itu. Bahkan aku mengeluarkan benih di dalam entah berapa kali. Bagaimana jika wanita itu hamil?" gumam Andromeda.
Saat dia bangun tadi, perempuan itu sudah tidak ada di kamar. Sampai sekarang dia tahu bagaimana cara menghubunginya.
***
Satu Minggu kemudian ….
Andromeda sedang berjalan cepat ke arah masjid Raya Alfalah, dia hendak mengerjakan sholat Zuhur yang waktunya sudah sangat mepet akan segera berakhir.
Dia melihat ada Aisyah sedang duduk di pelataran masjid bersama dengan seseorang yang dia kenal baik.
'Zahra? Apa Aisyah saudaranya Zahra?' (Andromeda)
"Andro?" Zahra yang melihat ke arahnya tiba-tiba saja menyapa.
"Iya. Maaf, ya, aku sedang terburu-buru!" Andromeda lekas masuk ke tempat wudhu laki-laki.
Begitu dia selesai sholat dan hendak beranjak ada seseorang yang menepuk bahunya. Lagi-lagi Andromeda melihat orang yang dia kenal.
'Kenapa aku harus bertemu dengan orang-orang yang tidak ingin aku temui saat ini.' (Andromeda)
"Assalamu'alaikum, Andro," salam Fatih.
"Wa'alaikumsalam, Fatih. Apa kabar? Sudah lama kita tidak bertemu," balas Andromeda.
"Aku baik, sejak kita berkumpul bersama di rumah Cantika, tidak pernah bertemu kembali," ucap Fatih.
Mendengar nama Cantika hati Andromeda berdesir. Wanita yang menjadi cinta pertama dan sampai saat ini. Seorang yang mampu mencuri hatinya di hari pertama mereka bertemu. Sepupu yang hilang dan perempuan yang haram bagi dia untuk dinikahi. Namun, cinta dia kepadanya begitu besar.
"Aku dengar kamu tinggal di Australia sekarang," ucap Andromeda kepada laki-laki berwajah campuran bule.
"Ya, dua tahun belakangan ini aku dan Zahra tinggal di sana. Tetapi, sudah hampir satu tahun tinggal di sini lagi. Bagaimanapun juga lebih senang tinggal di negeri sendiri," ujar Fatih.
Sambil menunggu adzan Ashar berkumandang, kedua laki-laki itu berbincang-bincang. Pada saat mereka selesai sholat berjamaah, Fatih mengajak Andromeda ke rumahnya.
"Sayang, aku bertemu dengan Andromeda," kata Fatih kepada Zahra saat mereka bertemu di parkiran.
Pasangan suami istri itu tidak tahu kalau ada dua anak manusia yang sedang berkecamuk pikiran dan perasaannya saat ini. Aisyah merasa takut dan marah pada laki-laki yang sudah merenggut kehormatannya. Sementara itu, Andromeda merasa kesal dan was-was takut Aisyah mengatakan kejadian di villa itu kepada Zahra. Selain itu dia juga takut kalau perempuan itu sedang mengandung benihnya.
"Andro, kenalkan ini adik aku, Aisyah," kata Zahra mengenalkan saudaranya.
"Salam kenal," balas Andromeda sambil menatap ke arah Aisyah dan perempuan itu menangkupkan kedua tangannya.
"Andro adalah sepupunya Cantika yang pernah aku ceritakan dulu," bisik Zahra kepada Aisyah.
'Apa? Jadi, Andromeda adalah laki-laki yang jatuh cinta pada istrinya Kak Alex?' (Aisyah)
***
Apakah Aisyah akan jujur kepada Ustadz Syakir atas apa yang sudah menimpa dirinya? Apa yang akan dilakukan Andromeda setelah tahu kalau perempuan yang direnggut oleh dirinya adalah adik ipar dari kerabat jauh? Tunggu kelanjutannya, ya!
bagus² semua karya author ,,suka 🥰