NovelToon NovelToon
Pengasuh Idaman

Pengasuh Idaman

Status: tamat
Genre:Tamat / Anak Genius / Romansa
Popularitas:3M
Nilai: 4.9
Nama Author: Tie tik

Menjadi seorang pengasuh bukanlah mimpi seorang gadis bernama Fina. Apalagi anak yang diasuhnya memiliki tingkah yang berbeda dari anak yang lain. Kesabaran dan ketelatenan Fina dalam merawat anak laki-laki berusia tiga tahun bernama Elza itu, ternyata mampu membuat Benny yang tak lain adalah ayah dari Elza tertarik kepadanya.

Mungkinkah mereka berdua bisa bersatu untuk mengarungi bahtera pernikahan? Atau justru Fina memiliki perasaan kepada pria lain? Lalu bagaimana peran Elza dalam hal ini?

🌹"Jika kamu menolaknya maka hanya ada satu hati yang terluka, tetapi jika kamu menerimanya maka ada dua hati yang terluka, yaitu aku dan anakku." ~Benny Candra Suherman~🌹

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tie tik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mengenang Istri,

Aroma obat-obatan menyeruak ke dalam indera penciuman seorang pria yang duduk di sisi bed pasien. Tatapan matanya tertuju kepada sosok wanita cantik yang sedang terbaring lemah dengan beberapa alat medis yang terpasang di tubuhnya. Tentu keadaan ini berhasil membuat perasaan pria itu semakin hancur. Istri yang sangat dicintainya harus bertahan karena penyakit yang dideritanya.

"Nurma, aku harap kamu segera sembuh. Anak kita di rumah sedang menantimu. Please, lawan penyakit ini demi aku dan juga Elza," gumam pria tersebut saat menggenggam tangan dingin sang istri.

Tak berselang lama, kelopak mata wanita cantik itu terbuka. Dia tersenyum tipis ketika melihat pria yang dicintainya selalu ada di sisinya, "kenapa Mas masih ada di sini? Tadi katanya mau pulang?" tanya Nurma dengan suara yang lirih.

"Aku masih ingin di sini bersamamu. Perasaanku mendadak tidak enak jika aku pulang." ucap pria tampan itu tanpa melepaskan genggaman tangannya.

"Seharusnya Mas pulang saja. Kasihan Elza di rumah sendiri. Dia membutuhkan Mas," ucap Nurma dengan suara yang bergetar.

"Ada ibu di rumah kita. Jangan mengkhawatirkan Elza." Pria tersebut tersenyum simpul setelah mengatakan hal itu, "kamu harus cepat sembuh agar kita bisa bermain lagi dengan Elza."

"Mas," gumam Nurma dengan tatapan sendu.

"Ada apa?"

"Maaf ya Mas karena aku belum bisa menjadi istri dan ibu yang baik untuk Mas dan Elza. Mas harus lebih bersabar ya saat menghadapi sikap anak kita. Jika aku tidak bisa menemani Mas dan Elza lagi, aku harap Mas bisa menjadi ayah dan ibu yang baik untuk Elza. Jangan sampai habis kesabaran jika anak kita nanti nakal dan memancing emosimu."

Bruak!

Suara hantaman keras memekik di telinga. Hal itu berhasil membuat bayang-bayang kenangan di masa lalu harus hilang begitu saja. Wajah cantik yang sudah lama dirindukan itu menghilang dari pikiran dan yang tersisa hanya pesan terakhir yang disampaikan oleh wanita bernama Nurmala.

"Nurma, aku merindukanmu," gumam lirih dari seorang pria yang berdiam diri di ruang tamu.

Adalah Benny Chandra Suherman. Seorang duda berusia tiga puluh dua tahun yang sudah menyandang status duda satu anak selama dua tahun ini. Istrinya meninggal karena menderita kanker payudara stadium akhir. Pernikahan mereka yang belum lama itu telah dikarunia anak laki-laki bernama lengkap Elzayin Rayyan Suherman. Kini anak laki-laki itu sudah berusia tiga tahun.

"Maaf, Pak. Itu ... pintu kamar Elza jebol, Pak." Laporan yang disampaikan pengasuh Elza berhasil membuat Benny memijat kepalanya.

"Ya Tuhan. Apalagi ini," gumam Benny dengan suara yang lirih.

Benny serasa hilang kesabaran saat menghadapi tingkah laku putra pertamanya itu. Dia sendiri sampai bingung harus bagaimana lagi menyikapi tingkah aktif putranya, "ya sudah biarkan saja. Nanti akan ada tukang yang memperbaikinya," ucap Benny tanpa menatap pengasuh putranya.

"Maaf, Pak. Apakah saya bisa pulang secepatnya, Pak? Saya benar-benar sudah tidak sanggup menghadapi Elza. Hari ini saya dipukul dan dijadikan objek musuh lagi, Pak."

Untuk yang kesekian kalinya Benny mendengar keluh kesah seperti ini dari beberapa pengasuh yang pernah merawat Elza. Mereka hanya bertahan beberapa bulan saja saat menghadapi bocah tersebut. Entah mengapa, putra dari Benny dan Nurmala itu suka sekali dengan kekerasan dan akan dilampiaskan kepada orang-orang yang ada di sekitarnya. Benny sendiri pun sudah sering merasakannya dan perlu diakui jika pukulan tangan Elza terasa sakit layaknya pukulan orang dewasa.

"Kamu tidak bisa pergi dari rumah ini sebelum saya dapat penggantimu," ucap Benny seraya menatap pengasuh putranya. Bukan tanpa sebab Benny melarang pengasuh putranya pergi, karena tidak ada yang membantunya jika belum mendapatkan pengasuh pengganti.

"Kamu istirahat dulu saja. Saya akan melihat Elza," ujar Benny sebelum beranjak dari tempatnya.

Helaan napas berat mengiringi langkah Benny menuju kamar putranya yang ada di lantai dua. Lebih tepatnya bersebelahan dengan kamar pribadinya. Satu persatu anak tangga telah dilaluinya hingga sampai di depan kamar dengan keadaan pintu yang terlepas dari engselnya. Benny hanya bisa menggeleng pelan melihat keadaan tersebut. Dia heran saja apa kiranya yang sudah dilakukan putranya sampai pintu kamar itu terlepas dari engselnya. Benny membuka dan menyandarkan pintu tersebut di dinding agar tidak membahayakan keselamatan Elza.

"Elza. Kenapa pintunya lepas begini?" tanya Benny setelah masuk ke dalam kamar putranya. Tentu dia harus menahan amarah yang sudah bergemuruh di dalam dada.

Sementara Elza hanya menatap sekilas kehadiran Benny di sana dan setelah itu kembali fokus pada layar ponsel yang ada di atas pangkuannya. Tentu sikap ini berhasil membuat Benny semakin meradang.

"Elza! Kalau ditanya itu harus dijawab!" Mungkin karena kesal, duda tampan itu sampai hilang kendali dan suaranya semakin meninggi.

"Tadi El hanya main, Papa," jawab bocah berusia tiga tahun itu sambil menunjukkan video yang dia lihat di ponselnya.

"Astaga!" gumam Benny setelah melihat video di ponsel tersebut.

Elza tidak bisa lepas dari ponsel yang sengaja dibelikan Benny untuk mengatasi kenakalan putranya. Sebagai orang tua tunggal, tentu Benny memilih jalan pintas yang bisa membuat putranya asyik tanpa harus menggangu kegiatannya. Alhasil Elza pun kecanduan bermain ponsel hingga mempengaruhi pertumbuhannya dalam bicara. Bocah berusia tiga tahun itu jarang sekali berbicara. Dia cenderung melakukan aktifitas fisik ketika meminta sesuatu yang dia inginkan. Jika pengasuhnya tidak mengerti apa yang dia minta, maka pukulan pun melayang.

"Nurma. Kamu dulu ngidam apa sih?" Itulah yang diucapkan Benny setiap kali menghadapi sikap putranya. Padahal seharusnya dia bercermin dan melihat kesalahan dalam mendidik putranya.

Benny memutuskan keluar dari kamar Elza karena takut semakin emosi saat menghadapi sikap acuh bocah tersebut. Dia turun ke lantai satu dan mencari asisten rumah tangganya yang bernama Dewi untuk bertanya tentang pengasuh baru untuk putranya.

"Wi, bagaimana dengan pengasuh barunya? Apa sudah dapat?" tanya Benny setelah sampai di dapur untuk menemui Dewi yang sedang menyiapkan makan malam.

"Saya baru saja dapat kabar dari mak Asih jika tetangga saudaranya yang dari Mojokerto bersedia bekerja di sini. Katanya sih masih sangat muda, Pak," ucap Dewi sambil menghadap Benny. Asisten rumah tangga yang berasal dari Magetan itupun seorang janda dan masih terbilang cukup muda karena masih berusia dua puluh delapan tahun.

"Baiklah. Kalau bisa suruh datang secepatnya," ucap Benny sebelum berlalu dari dapur.

Duda tampan itu melangkahkan kakinya menjauh dari dapur dan menemui pengasuh Elza yang masih ada di ruang tamu. Ada rasa kasihan saat Benny melihat wanita berusia tiga puluh lima tahun itu menangis di sana. Mungkin pengasuh tersebut sedang meratapi nasib dan merasakan beberapa bagian tubuhnya yang sakit akibat ulah Elza.

"Tolong bersabarlah dulu. Saya sudah mendapatkan pengasuh baru untuk Elza. Kamu bisa berhenti dari sini setelah pengasuh baru datang," ucap Benny seraya menatap pengasuh putranya dengan intens.

...🌹To Be Continue 🌹...

...Ada yang pernah mengalami gak? Berada di dekat anak aktif yang gak banyak bicara karena pengaruh ponsel? Share di kolom komentar yuk!...

...🌷🌷🌷🌷🌷...

1
Dwi Vella
Luar biasa
Si mamahx anak anak
ciee-cieee ada yg pengen jd imam😊
🗿
Hhmmm...., makin penasaran nih!!!
🗿
Kageeeetttt..,...
🗿
Sedih bananya nih.
🗿
Modus ya Pak Benny.
🗿
Tambah gemes deh.
🗿
Hadeuh...
ada yg pengen diperhatiin nih.
🗿
Ini anak kurang kasih sayang dan perhatian dari keluarganya.
🗿
Semangat nih bacanya.
Sri Wahyuni
Luar biasa
Titik pujiningdyah: makasih kak
total 1 replies
Sri Wahyuni
kirain pak duda yg bergetar hatinya
Sri Wahyuni
novel ini beda, kirain pak duda seperti kebanyakan di novel lain yg gk bisa move on dr mantan atau mendiang istrinya. ternyata ceritanya sprti di kehidupan nyata, nganter sekolah pake motor. gk yg selalu naik mobil pake supir dan pdngawal, suka deh.../Heart//Heart/
Titik pujiningdyah: makasih kakak. selamat membaca
total 1 replies
Hilmiya Kasinji
pak beni pak beni...orang kok mau menang sendiri. orang lain gak boleh punya pasangan ,padahal dia sendiri sudah punya pacar
Hilmiya Kasinji
wanita2 lain hanya untuk menutupi perasaan katanya, tapi kok sampai lupa anaknya kalo sdh sama wanitanya 😅 dasar laki2
Hilmiya Kasinji
Luar biasa
Titik pujiningdyah: makasih kak
total 1 replies
Hilmiya Kasinji
si Benni katanya cinta banget sama istrinya , tapi sudah punya kekasih ya 🤭
Hilmiya Kasinji
ijin baca kak
Titik pujiningdyah: selamat datang kakak. semoga suka
total 1 replies
Dian
Luar biasa
Titik pujiningdyah: makasih kak
total 1 replies
Capricorn 🦄
n
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!