NovelToon NovelToon
Jodoh Berawal Dari Mimpi

Jodoh Berawal Dari Mimpi

Status: tamat
Genre:Action / Romantis / Tamat / Cintapertama / Cintamanis / Romansa-Solidifikasi tingkat sosial
Popularitas:397.9k
Nilai: 4.5
Nama Author: Aisy Zahra

Reffan Satriya Bagaskara, CEO tampan yang memiliki segalanya untuk memikat wanita. Namun, sejak seorang gadis mengusik mimpinya hampir setiap hari membuat Reffan menjadikan gadis dalam mimpinya adalah tujuannya. Reffan sangat yakin dia akan menemukan gadis dalam mimpinya.
Tanpa diduga terjebak di dalam lift membuat Reffan bertemu dengan Safira Nadhifa Almaira. Reffan yang sangat bahagia sekaligus terkejut mendapati gadis dalam mimpinya hadir di depannyapun tak kuasa menahan lisannya,
“Safira…”
Tentu saja Safirapun terkejut namanya diucapkan oleh pria di depannya yang dia yakini tidak dikenalnya. Reffan yang mencari dan mengikuti keberadaan Safira di hotel miliknya harus melihat Bagas Aditama terang-terangan mendekati Safira.

Siapakah yang berhasil menjadikan Safira miliknya? Reffan yang suka memaksa atau Bagas yang selalu bertindak agresif?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aisy Zahra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertemuan Pertama

“Argh..."

Tentu saja wanita di belakangnya pasti sangat terkejut mendapati lift yang berhenti mendadak dengan kasar.

"Apa yang terjadi?" gumam wanita itu pelan

"Jangan kuatir semuanya akan baik-baik saja!" Seketika laki-laki di depannya membalikkan badan untuk menenangkannya.

"Safira..." pekik laki-laki itu membuat sang pemilik nama terkejut. Setelah menyebut nama itu, jantungnya tiba-tiba berdebar hebat, matanya tidak bisa lepas menatap si empunya nama.

"Mmmaaf, apa kita pernah bertemu?" Sepasang manik coklat melihat ke arah lelaki di depannya, dahinya berkerut mencoba mengingat sesuatu.

“Bodohnya aku, kenapa bisa keceplosan. Tak mungkinkan aku menjawab kita bertemu dalam mimpiku.” Bisik Reffan dalam Hati. Seolah lupa dengan pertanyaan yang harus dijawabnya, Reffan masih memandangi Safira lekat... bahagia dan berdebar. Itu yang dirasakannya. “Tak kusangka, hari ini aku menatapnya di dunia nyata. Gadis di dalam mimpiku.” Reffanpun tersenyum tipis menatap Safira.

Sementara Safira, dia sudah menundukkan wajahnya menggenggam erat tas laptop di dadanya, entah apa yang dipikirkannya.

"Oh, ya... dimana ya kita bertemu." suara berat laki-laki terdengar saat dia ingat ada pertanyaan yang belum dijawabnya. "Entahlah kita bertemu dimana aku juga lupa. Tenang saja kita akan baik-baik saja."

Setelah kesadaran laki-laki itu kembali, dia segera memencet tombol darurat. Kemudian mengeluarkan benda pipih dari saku jasnya dan menelepon seseorang.

"Saya terjebak di dalam lift." hanya itu yang Reffan ucapkan saat menelepon seseorang dengan suara beratnya.

Setelah menelpon Reffan kembali menatap gadis di depannya. Ya, dia sangat bahagia dan berharap lift tidak cepat terbuka. Senyumnya sedikit mengembang menatap gadis di depannya yang saat ini sudah berada di pojok lift, punggungnya menempel lekat pada dinding di belakangnya.

“Ah, apa salahku hingga pagi ini aku harus terjebak di lift bersama seorang pria.” Batin wanita itu.

Tentu saja berbeda dengan Safira yang merasa apes terkunci di dalam lift. Lelaki tinggi dengan mata tajam merasa ini adalah sebuah keberuntungan. Netranya tak bisa lepas menatap gadis di depannya dari puncak kepala yang tertutup hijab hingga ujung sepatunya. Cantik, sangat cantik, lebih cantik di dunia nyata saat menatapnya. Mata dengan manik coklat yang tajam, hidung yang mancung, pipi yang bersemu merah, bibir pink dengan polesan tipis lipstik yang bahkan hampir sama dengan warna bibirnya. Menggemaskan, bagaimana dia bisa secantik ini hanya dengan make up seperti itu. Bahkan polesan di wajahnya hampir tak terlihat. Sangat natural. Jari-jari lentiknya mendekap erat tas laptop di dadanya, bersih dan indah walaupun tak ada kuku-kuku panjang dengan warna-warna indah seperti wanita kebanyakan yang memanjangkan kuku dan mencatnya. Kuku-kukunya sangat cantik dipotong rapi sesuai bentuknya. Dia memakai baju biru langit senada dengan hijabnya dan rok panjang navi yang terjuntai ke bawah memperlihatkan bagian depan sepatunya. Dia tidak memakai sepatu hak tinggi tapi dia sendiri sudah tinggi sebagai seorang wanita tingginya pasti 165 cm. Sempurna, dia sempurna sebagai seorang wanita, memiliki postur tubuh yang diidamkan setiap wanita cantik, langsing dan tinggi. Ah, bagaimana aku bisa menilai wanita di depanku padahal kemejanya saja tak membentuk tubuhnya. Tangan lelaki itu mengusap matanya yang sejak tadi bergerilya menatap wanita di depannya. Tak mempedulikan wanita di depannya yang sangat risih dengan tatapannya.

"Ada acara di hotel ini?" Ya, aku harus mencairkan suasana dan mencari informasi tentangnya

"Iya, saya ada raker di lantai 3." Suara serak Safira di awal kalimatnya membuat jantung Reffan kembali berdegub kencang. Ingin sekali Reffan memeluknya. Melampiaskan kebahagian dan kerinduan yang hanya bisa bertemu dengannya di mimpi.

"Oh.." Hanya oh.. bagaimana bisa aku yang seorang CEO kehabisan kata-kata begini. Apa lagi yang harus kukatakan.

"Kenapa sendirian?"

"Yah, tadi barengan sama teman berangkatnya tapi saya kembali lagi ke parkiran karena ada yang tertinggal di mobil dan saya menyuruh teman saya masuk ke ruangan terlebih dulu. Tidak tahunya malah begini." Senyum tipisnya terukir diwajahnya. Walaupun itu senyum yang dipaksakan tapi sungguh demi apapun juga, kecantikannya menjadi berkali-kali lipat ditambah wajah yang bersemu merah itu. Menggemaskan. Aku berjanji akan langsung mengecupnya nanti saat dia halal bagiku. Halal.. lihat apa yang aku pikirkan, aku sungguh tak sabar ingin memilikinya. Reffan berkelana sendiri dalam otaknya.

Suara dering ponsel membuyarkan lamunan Reffan.

“Bukan dari milikku pasti miliknya.” Ujar Reffan di dalam hati.

"Assalamu'alaikum..... Ira aku terjebak di lift. Sudah. Mungkin sebentar lagi. Aku gak papa. He em. Gak perlu. Iya iya."

"Suaranya lembut, bikin nyaman, bersuaralah lagi sayang. Aku sangat menyukainya." Tentu saja ini hanya suara hati Reffan. Reffan tak mungkin mengucapkannya kecuali jika Reffan menginginkan tas laptop dalam genggaman Safira mendarat kasar di kepalanya.

Kemudian hening....

Dan... “Ah, aku tak suka ini.” Brontak Reffan dalam hatinya saat pintu lift mulai terbuka. ”Wanita yang hampir selalu muncul dalam mimpiku akan melangkahkan kakinya pergi.” Reffanpun melangkah keluar lebih dahulu. Disambut bungkukan badan tiga orang di depannya.

"Maaf atas kejadian ini Pak." Reffan hanya balas mengangguk.

Safirapun kini juga sudah berada di luar lift.

"Maaf Pak, ini di lantai berapa ya?" Safira berujar pada salah satu laki-laki berseragam yang membuka paksa pintu lift tadi.

"Ini lantai tiga Bu."

"Terima kasih." Dia tersenyum ke laki- laki berseragam itu kemudian melihat ke arahku masih dengan senyum manisnya.

"Oh tidak sayang jangan tersenyum pada laki-laki lain. Jangan genit begitu, kau hanya boleh tersenyum padaku" ini hanya pikiran Reffan tentu saja, Reffan tak mungkin mengatakannya pada Safira. “Lihat, aku menyebutnya sayang, seolah aku telah memilikinya.” Reffanpun tersenyum, namun senyum Reffan langsung pudar saat melihat Bayu masih menatap punggung Safira yang melangkah menjauh.

"Bayu, apa yang kau lihat hah?"

"Ttidak Pak, tidak ada." Dia langsung memutar kepalanya menghadap Reffan.

"Bayu, jangan pernah menatap wanita itu seperti itu lagi. Dengarkan aku, cepat cari tahu semua informasi apapun tentang Safira, yang ikut raker di ruangan di lantai 3 ini. Dan saya mau berikan kompensasi untuknya karena telah terjebak di lift tadi. Hmm, berikan voucher untuk menginap akhir pekan di hotel ini lengkap dengan breakfast. Dan satu lagi, voucher dinner hanya untuk satu orang saja. Kamu mengerti Bayu? Pastikan dia menerimanya."

Bayu memandang wajah bosnya dengan mimik bingung.

"Bayu, kamu mengerti?" Suara Reffan sedikit mengeras karena tidak mendapat jawaban dari asistennya.

"Iya Pak. Segera saya laksanakan." agak terkejut Bayu mendengar suara bosnya yang meninggi.

"Satu lagi, kamarnya... di sebelah kamar saya." senyum Reffan mengembang sangat lebar mengucapkan kalimat ini. "Pastikan dia menerimanya!" ujarnya lagi

"Baik Pak. Maaf, Bapak sudah ditunggu di ruang meeting."

"Lalu kenapa kita masih di sini. Ayo!"

Bayu yang mendengarnya langsung menggelengkan kepalanya dan mengelus dadanya.

"Memang daritadi siapa yang ngajak ngobrol di sini Pak" Tentu saja dia hanya berani mengatakan dalam hatinya. Harus sabar, bos memang selalu benar.

1
ione
Luar biasa
Budhiarty Sayekti
Kecewa
etihajar
bego s safira MH gretsn ko y goblok
etihajar
ngomong SM suami bukan diem sj oon
etihajar
salah senditi so kuat orang MH bilang udh punya suami trs berhenti kerja pinter y tp oon
Mei Mei
Luar biasa
etihajar
heh Safira ke ank ank kecil lebay dikit2 kabur orang MH denger dulu penjelasan reffan
etihajar
tp shafira jgn so kuat kmu trblslu dingin SM reffsn sifat nya,,jgn mntang punya bela diri
etihajar
reffan bnr2 serius bgtt y,,ad g sstunlg cowok model reffan Thor buat aq 🤣🤣
Saudah Hafifah
mngkin ketika membelai kulit tangan TDK bersentuhan yaa..Krn di lapisi kain mukenah nya...secara SDH punya wudhu kan jd batal bila kulitnya bersentuhan...
secara pasangan menikah itu halal tp BKN muhrim jd ttp membatalkan wudhu...
RJ 💜🐑
good😍😍😍❤❤
dheey
pengen nampol si virus. hih....
dheey
gercep ya fan...
dheey
pasal 1 boss selalu benar
pasal 2 boss salah, kembali ke pasal 1
wkwkwkwk
Cici w
reffan modus
Indrijati Saptarita
cerita bagus.... lanjuuuuuutt dg karya yg bagus lagiiii....
makasi yaa....
aisyzahra: sama2 kk. Terima kasih dukungannya..
total 1 replies
biby
akhirx tamat novel bagus konflikx jg normal2 saja tdk trlalu d buat2
sukses terus utk outhorx semangat selalu utk berkarya lbh baik lg
aisyzahra: terimakasih kakak dukungannya
total 1 replies
Syiffa Fadhilah
Alhamdulillah,,,happy ending.
next kisah anak² reffan lagi ya thor😁
aisyzahra: hehe... masih kecil2 anaknya 😅
total 1 replies
aisyzahra
Alhamdulillah tamat.
Terimakasih semua sudah mendukung dan membaca hingga akhir.
Sempetin nengok novel Jejak di Pipi Membekas di Hati ya 😉
Indrijati Saptarita
duuhhh koq pinsan safira nya....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!