kawasan 18+, bijaklah dalam membaca.
Axel Brian pemuda miskin yang mepunyai cita - cita menjadi seorang milyarder
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alveandra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 2
Sindi dan sahabatnya kaget, karena mereka tidak pernah menghabiskan uang 2 juta hanya untuk makan di kafe, walaupun mereka terlahir dari keluarga yang berkecukupan, uang jajan mereka tidak sampai 2 juta.
Brian tersenyum , dia memberikan kartu ATM nya pada pelayan itu " gesek ini mba !"
Pelayan itu pun membawa ATM Brian ke kasir, Sindi dan sahabatnya yang takut uang Brian tidak cukup,mereka mengikuti pelayan ke kasir.
saat pelayan menggesek ATM ,Brian memasukan sandi terdengar bunyi 'kluning ' menandakan pembayaran tersebut berhasil.
Sindi dan sahabatnya kaget mereka saling menatap.
Rini buka suara ," astaga Brian.. kamu habis dapat lotre yah ?!".
Tanti menimpali ," berapa banyak kamu dapat Brian ?!".
Brian tersenyum kecut , dia menggeleng, " tidak banyak , cuma 5 juta !"
Sindi mengerutkan keningnya, " sayang.. kalau kamu dapat uang ,lebih baik di tabung, jangan di hambur - hamburkan begini !".
Brian mengelus pipi Sindi sambil tersenyum ," ini tidak seberapa dengan apa yang sudah kamu berikan padaku beb, kamu tenang saja oke !".
" ehem !!, masih ada kita, jangan bermesra - mesraan disini woy !" Tanti menggoda pasangan tersebut.
Wajah Sindi merah merona, kemudian mereka tertawa bersama saat melangkah keluar dari caffe tersebut.
saat di parkiran mobil, sindi berbicara, " makasih sayang traktirannya ."
" buat kamu apa sih yang nggak !" Brian menaik turunkan alisnya.
" Heleh.. baru juga traktir satu kali !" Rini menimpali.
Sindi mendengus ,dia membela Brian ," udah di traktir, tidak mau bilang terima kasih malah ngejek !".
Rini pun buru - buru tersenyum ," hehehe.. iya deh makasih Brian ganteng !".
Sindi terkekeh dengan tingkah laku Rini, Tanti yang sudah ada dalam mobil melongokan kepalanya ," Mau pulang tidak nih ?"
Sindi menatap Brian ," Sayang kami pulang dulu !"
Brian hanya mengangguk, Sindi pulang dengan Mobil Tanti, Brian hanya bisa memandangi mobil yang mulai menjauh dari tempat itu.
Brian bergumam, " tunggu aku memuncaki piramida milyarder beb, aku janji akan membahagiakanmu, jangankan mobil ,jika aku sudah memiliki banyak uang apapun akan aku belikan untukmu !".
Brian bertekad akan memberikan segalanya, pada wanita yang mau menemani dirinya berjuang dari nol.
Brian pulang dengan berjalan kaki, dia berencana membuka sebuah perusahaan kecil,untuk memulai sebuah usaha, untuk itu Brian berjalan kaki untuk melihat sekitar ,siapa tahu ada yang cocok dengan kriterianya.
saat melewati Perusahaan Bio corporation, dia melihat seorang pria yang sedang di usir dengan membawa barang kerjaannya, pria itu di tarik paksa oleh security , Brian yang melihatnya mengamati dari jauh.
Pria tersebut berjalan gontai meninggalkan Bio corporation, dia duduk di trotoar pinggir jalan dengan mata memerah.
Brian menghampirinya ," boleh aku duduk ?!"
pria tersebut mendongak ,dia menatap Brian " ini tempat umum ,tidak ada yang melarangmu duduk !"
Brian tersenyum ,menatap Pria yang kembali menundukan kepalanya " Rencananya aku akan membuat sebuah usaha kecil - kecilan !".
Pria tersebut menatap Brian, dia mengerutkan keningnya " maksud kamu apa, apa kamu mau mengolok - olok aku karena baru di pecat !!".
Brian terkekeh , dia memandang mata pria tersebut dengan tatapan ambisi " aku bukan orang yang seperti itu, lebih baik kita bicara di tempat itu sambil ngopi ".
Brian menunjuk WARKOP yang tidak jauh dari trotoar yang mereka duduki, Pria tersebut mengangguk, saat dia melihat tatapan ambisi yang muncul pada mata Brian, pria itu langsung tertarik dengan Brian.
Di dalam warkop , Brian membuka pembicaraan, sambil menyeruput secangkir kopi " aku Axel Brian !"
Pria tersebut juga mengenalkan diri " Martin Regar !, jadi apa maksud kamu tadi ?!".
Martin tanpa bertele - tele langsung bertanya pada Brian, dia tidak ingin membuang waktu, jika ajakan pria muda di hadapannya tidak menarik.
Brian tersenyum " aku ingin membuat perusahaan yang bisa menanamkan modal pada usaha - usaha kecil , aku sedang mencari orang yang bisa aku percaya untuk menjalankan usaha tersebut !"
" apa kamu sedang bermimpi ?, apa kamu pikir membuat perusahaan segampang membalikan telapak tangan ?!" Martin berbicara dengan acuh.
" itulah, mengapa aku mencari orang yang bisa di percaya, aku tidak sedang bermain - main, kamu pernah bekerja di Bio Corporation, kamu jelas memiliki pengalaman, jika kamu tertarik aku akan mengirimu 50 juta untuk memulai !"
Brian berkata dengan jujur.
Brian sudah merencanakan ini semua , karena uang yang ada di saldonya cuma 50 juta, sedangkan uang ýang di tanam trading masih butuh waktu beberapa hari lagi untuk mencairkannya.
Martin mengerutkan keningnya " kamu langsung percaya dengan aku, orang yang baru saja di pecat ?, apa kamu tidak takut uang kamu aku bawa lari ?!".
Brian menatap Martin serius,dia malah balik bertanya " apa kamu tidak ingin bangkit dan membuat orang - orang yang mempermalukanmu bertekuk lutut di bawah kakimu !"
Martin berpikir sebentar, dia menggertakan gigi dan mengepalkan tangannya " baik.. aku akan terima tawaranmu, apa persyaratannya !"
Martin tidak bodoh, dia berpikir jika orang yang mempunyai uang pasti ingin memanfaatkannya, dia hanya memastikan kalau dia tidak akan Rugi bekerja dengan Brian.
Brian tersenyum " bagus.. aku hanya ingin 60% dari hasil yang nanti kita dapat !".
Martin terlonjak kaget , tidak bisa berkata - kata , dia berpikir pemuda di hadapannya bodoh " cuma 60% dari penghasilan, apa kamu yakin ?!".
" aku serius !!, ini baru awal, jika kelak kamu bisa membesarkan perusahaan ini , aku hanya akan duduk di balik layar, kamu yang akan mengendalikan perusahaan tersebut !" Bran berkata dengan mantap.
Martin masih tidak percaya , dalam hatinya masih bimbang "apakah pria ini bodoh atau dia..."
Martin membelalakan matanya, dia berpikir jika Brian tidak mungkin sebodoh itu, dia pasti anak orang kaya yang low profil, Martin akhirnya pada kesimpulan itu.
" 50 juta kemungkinan akan habis dalam dua minggu , sedangkan perusahaan yang akan kita bangun ,memiliki keuntungan jangka panjang, kamu harus menyuntikan modal setiap saat !" Martin berbicara dengan jujur.
Brian menyeringai " jangan khawatir tentang itu, jika uang sudah habis ,kamu hubungi aku, aku akan langsung mentransfernya, kirim rekening bank kamu, kamu urus semuanya !"
Martin mengirim rekening banknya pada Brian, Brian mengutak atik ponsel pintarnya, setelah beberapa saat terdengar suara Pesan di ponsel Martin.
*Kluning..
Nomor rekening xxxxxxxxxxx93 telah mentranfer uang sebesar Rp. 50.000.000,00 , saldo anda saat ini Rp.52.300.500,00*.
Martin terlonjak kaget, dia menatap Brian lekat - lekat. Pemuda yang di hadapannya ternyata tidak mengatakan omong kosong belaka.
Martin berkata " aku tidak akan menghianati kepercayaanmu padaku !"
Brian mengulas sebuah senyum, dia yakin jika dia tidak salah memilih orang " Aku percaya itu "