NovelToon NovelToon
Pengantin Pengganti

Pengantin Pengganti

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Tamat / Nikahmuda / Patahhati
Popularitas:2.2M
Nilai: 4.5
Nama Author: Anisa Kalista putri

TAHAP REVISI PERBAIKAN MUNGKIN AKAN ADA BANYAK KATA YANG DI UBAH BIJAK LAH DALAM MEMBACA 🙏

Menceritakan kisah seorang gadis bernama Adinda Amaliya yang rela menggantikan kakaknya menikah karena kabur di hari pernikahan nya, karena belum mengenal calon suaminya bahkan bertemu saja tidak .

Farel Maherza Argadinata, itulah nama nya, pria yang terkenal Dingin dan Arogan, pria yang bahkan sangat membenci pernikahan, karena luka di masa lalu nya, dan karena desakan Papanya pun pria itu mau menikah, dengan gadis yang sangat mirip dengan masa lalu nya.

Apa kah Dinda sanggup menghadapi kemarahan pria itu, jika pria itu tahu kalau wanita yang akan menikah dengan nya kabur atau justru Dinda bisa merubah pria itu?

Dan bagaimana setelah kakaknya tahu jika pria yang di tinggalkannya adalah pria kaya dan sangat tampan? .

Di bumbui dengan kisah persahabatan dan konflik .

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anisa Kalista putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pengantin Pengganti

SEMiNGGU BERLALU

Seorang pemuda tampan sedang berdiri merapikan jasnya, di bantu Asisten nya, dengan menampilkan wajah yang tidak bisa di artikan .

Dia adalah Farel Maherza Argadinata, pria yang bahkan membenci pernikahan, lantas kenapa sekarang justru malah menikah?

Asisten nya bernama Devit Prayoga, Asisten yang selalu setia berdiri di samping pria tersebut.

"Tuan bagaimana? apa kah anda yakin ingin menikah?" tanya Devit khawatir, melihat raut cemas tuan nya itu.

"Aku juga tidak tahu, perasaan ku juga tidak enak," jawab Farel dengan datar .

"Lalu? Saya harus apa tuan?" tanya Devit dengan bingung .

"Cukup diam, dan keluar, Aku ingin sendiri dulu!" perintah Farel menatap tajam Asistennya itu.

"Baik Tuan, kalo begitu Saya akan memastikan, apa yang terjadi di luar" Ucap Devit berlalu pergi meninggalkan ruangan tersebut.

DISISI LAIN

Seorang gadis cantik sedang duduk menatap wajahnya di pantulan kaca, wajah yang sudah di rias cantik, menggunakan make up dan sudah lengkap menggunakan gaun berwarna putih .

Namun wajahnya sangat tidak bahagia, bagaimana mungkin bahagia? sementara dia harus menikah dengan pria yang bahkan tidak pernah dia temui .

Ya, gadis tersebut adalah Clara, selama seminggu setelah pertemuan nya dengan pria yang katanya calon mertuanya, Clara di kurung, dia hanya di izinkan keluar saat fitting gaun, itu saja di kawal pengawal .

"Pergi kalian, tinggalkan aku sendiri! " perintah Clara pada petugas yang merias .

"Baik Nona, kami keluar dulu," ucap semua nya berlalu pergi, meninggalkan Clara seorang diri.

BEBERAPA SAAT KEMUDIAN

Ceklek...

Pintu di buka seorang wanita paruh baya masuk.

"Clara, kau sangat cantik sekali," ucap wanita tersebut yang tak lain adalah Yuni .

"Bunda puas? melihat Aku menderita? ya kan, melihat Aku menikah dengan orang yang bahkan belum Aku temui. lebih baik Bunda keluar, Aku ingin sendiri !" ucap Clara dengan marah .

"Ko kamu ngomong begitu? orang tua mana yang senang melihat putrinya menderita? Clara, Bunda ngelakuin ini semua karena terpaksa," tanya Yuni dengan sedih.

"Bunda keluar! Clara ngga ingin melihat wajah bunda," usir Clara dengan sedikit berteriak.

"Baik, Bunda keluar, Bunda harap kamu mengerti dengan apa yang bunda lakuin. Oya bunda kesini hanya ingin memberi tahu kalo pernikahan satu jam lagi akan di mulai, jadi bersiap lah," ucap Yuni menjelaskan panjang lebar, setelah itu berlalu pergi dari kamar putri nya itu,membiarkan putri nya berfikir .

Tak lama kemudian pintu kembali di buka, membuat Clara semakin tegang.

"Aduh siapa lagi sih?" ketus Clara saat melihat pintu kembali di buka .

Dinda masuk, mengenakan dress berwarna merah muda selutut, dengan rambut di kuncir kuda dengan tampilan riasan sederhana .

"Mau apa? kau kesini?" tanya Clara menatap adiknya sinis .

"Kak, Aku hanya ingin melihat kakak, ternyata kakak cantik sekali," jawab Dinda dengan tulus .

"Halah, pasti kamu menertawakan Aku, iya kan? Melihat Aku harus terpojok begini. Harus menanggung semua nya, iya kan? mending kamu keluar, Aku nggak mau di ganggu!" ucapeClara sambil mendorong adiknya untuk keluar .

Dinda pun keluar dengan wajah sedih, air mata nya jatuh begitu saja.

"Aku kan, hanya ingin menghibur, tapi Ka Clara, selalu saja bersikap begitu pada ku. Dinda, kamu harus sabar, mungkin ka Clara, memang ngga ingin di ganggu," gumam Dinda menenangkan dirinya di balik pintu .

Setelah kepergian Dinda Clara mondar-mandir kebingungan .

"Bagaimana ini? Aku nggak bisa menikah, bagaimana mungkin? Aku harus terjebak dengan orang aneh. Ngga, ini ngga bisa di biarkan." gumam Clara pada diri sendiri, membayangkan kemungkinan buruk terjadi pada hidup nya nanti. Sejenak gadis itu berpikir keras lalu segera mencari Hpnya mencari kontak seseorang untuk di hubungi.

Tak lama kemudian

"Hallo, ada apa Ra? ini gue lagi otw, Lo Kenapa? tumben nelpon," suara seseorang dari seberang telepon.

"Tan tolong gue, gue nggak bisa menikah, Tan," jawab Clara memohon pada sahabat nya .

"Maksudnya, lo mau kabur? bukan nya, Lo setuju untuk menikah?" tanya wanita itu yang sudah tau maksud sahabatnya, wanita itu tidak lain adalah Tania sahabat Clara.

"Iya Tan, bantu gue kabur, gue nggak ada waktu lagi, tinggal sebentar lagi, gue nggak mau menikah. gue akan bayar berapa pun, asal Lo mau bantu gue. Please, hanya Lo yang bisa bantuin gue, ini masalah masa depan gue," ucap Clara penuh harap.

"Tapi Ra, gue takut ketahuan, bagaimana? apa kamu yakin? ingin pergi dari pernikahan tersebut, dari yang gue liat, seperti nya pernikahan nya cukup mewah, pasti orang kaya," jelas Tania panjang lebar, yang sudah berada di depan gedung .

"Please Tan, Aku mohon, lima kali lipat, bagaimana?" tawar Clara meyakinkan sahabat nya .

"Baik, tapi kalo gue gagal, jangan salah kan gue, ya?" jawab Tania sambil berpikir .

Tania memang punya sedikit kemampuan bela diri, dan pandai mengibuli menggunakan semprotan penidur, sekali semprot orang pasti tertidur .

"Baik, cepetan sekarang ya, kamar gue ada di tangga sebelah kiri, kamar xx. okeh, ku tunggu, jangan lupa bawa topi kaca mata, andalan Lo," ucap Clara panjang lebar dengan penuh harap.

Setelah mematikan panggilan, Tania berjalan masuk ke gedung, dan menunjukkan kartu undangan kepada petugas yang berjaga, lalu segera masuk ke dalam untuk menyusun strategi.

"Rupanya ada pintu belakang juga," gumamnya, lalu bergegas mencari arah yang di katakan Clara, setelah melihat tangga yang di katakan Clara, Tania segera berjalan menuju anak tangga. Gadis itu berpapasan dengan banyaknya para tamu berdatangan .

"Sumpah, pernikahannya cukup mewah, tapi kenapa? Clara bodoh sekali, Seperti nya bukan orang sembarangan," gumam Tania yang lagi-lagi merasa takjub dengan apa yang di lihat nya, langsung berjalan menaiki anak tangga.

Tania terus menelusuri seluruh ruangan, masih merasa takjub dengan seluruh ruangan, gadis itu mencari di mana ruangan yang Clara maksud, namun baru beberapa langkah ada seseorang yang menghentikan langkahnya .

"Tunggu, siapa kau?" ucap seorang pria, membuat jantung Tania berdetak lebih cepat .

Tania menoleh, lalu menyemprot sesuatu pada pria tersebut, lalu menendang kaki pria tersebut, tak beberapa lama pria tersebut sudah pingsan .

"Aku harus berhati-hati, banyak para penjaga," gumamnya .

Tania berjalan terus sampai melihat sebuah ruangan yang di jaga oleh kedua penjaga, Tania berjalan dengan santai mendekati kedua penjaga tersebut lalu menyemprot sesuatu kepada kedua penjaga tersebut setelah itu menendang kaki keduanya .

Tak beberapa lama keduanya sudah tidak sadar kan diri, Tania pun mengetuk pintu .

tok- tok -tok

"Ra ini gue Tania," ucap nya dari balik pintu, tak lama pintu terbuka, Tania segera masuk membantu Clara berganti pakaian .

"Tan, lo memang sahabat terbaik gue," ucap Clara tersenyum senang .

"Dan gue ngelakuin ini ngga gratis, karena ini perlu perjuangan. Jadi cepetan, bersiap pakai ini!" ucap Tania membatu Clara ganti pakaian.

"Tenang gue, akan nepatin janji " janji Clara langsung mengikuti Tania, setelah selesai berganti pakaian.

Mereka berdua menyusuri lorong ruangan, pintu belakang. sepanjang perjalanan, banyak pengawal yang kalah karena kemampuan Tania, hingga mereka berhasil keluar dari gedung tersebut. Clara merasa lega sudah keluar dari gedung tersebut .

"Tan, terima kasih, berkat Lo, gue bisa terbebas dari pernikahan terkutuk itu," ucap Clara sambil menghembuskan nafas nya, merasa lega karena berhasil keluar dari gedung tersebut.

"Ra, Lo yakin? bagaimana nasib keluarga Lo? Bunda Lo, apa Lo ngga peduli sedikit pun? apa Lo ngga nyesel, bagaimana kalo calon suami mu sangat tampan?" tanya Tania dengan beruntun memastikan sahabatnya.

"Gue nggak peduli, Bunda aja nggak peduli, dengan nasib gue, dan gue nggak bakal nyesel," jawab Clara dengan yakin .

"Benarkah?" tanya Tania memastikan lagi .

Clara mengangguk mengiyakan, membuat Tania akhirnya menjalankan mobil nya meninggalkan tempat tersebut.

DISISI LAIN.

Yuni kaget melihat para pengawal sudah pada pingsan, lebih tepatnya kamar putri nya sudah kosong .Yuni menjadi panik dan tegang, dan saat masuk melihat surat yang ada di meja. Yuni merasa syok membaca surat tersebut, isi surat 'Bunda maaf, Clara ngga bisa menikah, Clara ngga mungkin menghancurkan hidup Clara sendiri, semoga Bunda mengerti' begitulah surat yang ditulis Clara, membuat Yuni menjadi lemas.

"Clara, apa yang sudah kamu lakukan?" ucap Yuni dengan lemas.

"Bunda, apa yang terjadi? " tanya Dinda yang baru masuk .

"Kakak mu, dia kabur, Bunda ngga bisa berbuat apa-apa, apa yang harus bunda katakan pada tuan Fikram?" jelas Yuni panjang lebar dengan sangat begitu tegang dan panik.

Baru saja Yuni berbicara Tuan Fikram datang, hal itu membuat Yuni kaget bukan main .

"Apa yang terjadi? katakan!" tanya Tuan Fikram, menatap tajam pada Yuni .

Yuni mendekati pria tersebut, berdiri tepat di hadapan pria tersebut .

"Tuan, maaf kan saya Tuan, Putri saya kabur," jelas Yuni sambil menetes kan air mata nya.

"Apa? berani nya kau? setelah apa yang sudah aku lakukan terhadap mu, dengan seenaknya kau bilang putri mu kabur? kau pikir aku bakal melepaskan mu begitu saja, haaah! berani nya kau mempermainkan ku!" bentar Tuan Fikram sambil menatap tajam kepada Yuni.

"Maaf Tuan, ini di luar dugaan saya Tuan," jelas Yuni menunduk sambil memohon, meskipun tangan nya sudah gemetar, dia berusaha untuk membujuk karena tidak mungkin menanggung resiko apa yang harus di bayangkan nya.

"Lalu? apa yang harus Aku katakan pada putra ku?

Semua tamu undangan sudah pada berdatangan, kau harus bertanggung jawab, dan ingat kau harus menanggung akibat nya, karena sudah berani macam-macam dengan ku!" bentak Tuan Fikram menjelaskan panjang lebar sambil menatap wanita di hadapannya itu dengan tatapan marah.

"Jadi dia? orang yang akan menjadi mertua ka Clara? pantas saja ka Clara tidak mau, ternyata orang tua nya aja seseram itu, apa lagi anaknya, tapi aku nggak boleh tinggal diam, Bunda ngga boleh di penjara," gumam Dinda di dalam hatinya sambil mengamati wajah Fikram.

Sambil menghela nafas panjang gadis itu mendekati pria tersebut, tanpa di diduga Dinda berlutut.

"Tuan, Saya mohon, jangan penjarakan Bunda Saya. Saya janji akan menggantikan kakak Saya menikah, dengan anak tuan, asalkan Tuan jangan penjarakan Bunda Saya, dia sangat berarti bagi hidup Saya Tuan," ucap Dinda panjang lebar sambil menangis, hal itu membuat Yuni kaget dan semua orang yang berada di ruangan tersebut merasa tidak percaya dengan apa yang di lihatnya.

"Dinda, apa yang kau lakukan?" pekik Yuni dengan panik, merasa tidak habis pikir dengan putri bungsunya. ketegangan mulai terjadi, Fikram justru malah semakin marah dan kesal dengan gadis tersebut.

"Tidak bisa, putra ku hanya ingin Clara, bukan kau!" Tegas Fikram menatap tajam gadis yang sedang memohon, sambil berusaha untuk menyingkirkan tubuh gadis tersebut yang memeluk kaki nya.

Seorang pemuda yang melihat kejadian tersebut segera pergi menuju kamar seseorang, lalu membisikkan sesuatu kepada pemuda tersebut .

"Apa? berani sekali dia? antar kan aku ke sana!" ucap pemuda tersebut, sambil mengepalkan tangannya menahan amarah.

"Baik tuan," jawab pemuda itu menganggu patuh, dan segera berjalan keluar di ikuti Tuan nya.

Pemuda itu tidak lain adalah, Devit. Devit yang melihat kejadian tersebut, segera melaporkan pada tuannya .

Beberapa saat kemudian, mereka sudah sampai di tempat tujuan .

Farel melihat seorang gadis yang sedang berlutut, sambil menangis, Farel berfikir sejenak dan memperhatikan semuanya lalu detik berikutnya .

"Baik lah, Aku akan menikahi gadis itu," Tunjuk Farel membuat semua orang kaget begitu juga dengan Fikram langsung menoleh ke arah sumber suara.

"Cepat, berganti pakaian, waktu tinggal 10 menit lagi. Pelayan tolong bantu dia bersiap!" sambung nya, lalu pergi dari tempat tersebut dengan wajah yang tidak bisa di artikan .

Dinda langsung bangun, tanpa memperdulikan keterkejutan Tuan Fikram, gadis itu bergegas ke kamar, untuk berganti pakaian, di bantu pelayan. Dinda tidak sempat ber mak'up, Dinda hanya berganti pakaian yang tadi di kenakan Clara, lalu memakai veil di kepalanya membiarkan rambutnya tergerai.

Beberapa saat kemudian Yuni masuk ke dalam kamar.

"Dinda, Bunda ngga nyangka, pengorbanan mu sangat besar, Bunda minta maaf, tidak bisa melakukan apapun," ucap Yuni dengan sendu merasa sangat begitu bersalah.

"Bunda, jangan merasa bersalah, Dinda pasti bisa. Apa pun akan Dinda lakukan, asalkan Bunda baik-baik saja," jawab Dinda sambil memeluk Bunda nya, air mata nya tidak bisa di bendung lagi.

"Kau memang anak Bunda yang paling pengertian, sejak kecil kau selalu mengalah untuk kakak mu," ucap Yuni sambil mengingat sifat putri bungsunya yang selalu mengalah untuk kakak nya .

Beberapa saat kemudian seseorang datang, membuat mereka melepaskan pelukannya.

"Nyonya, acaranya akan segera di mulai," jelas seseorang itu ramah .

Yuni segera menggandeng Dinda untuk keluar, mereka berjalan beriringan menuruni tangga dari kiri, tempat acara akan di mulai .

Dari kanan juga, seorang pemuda berjalan di gandeng bersama Asisten nya, mereka berjalan berhadapan namun Dinda hanya menunduk .

Sampailah Dinda tepat di hadapan pemuda tersebut, pemuda itu langsung menggandeng Dinda menuju ke penghulu .

Ada hawa dingin di sekitarnya, sekuat hati Dinda berusaha tenang meski hatinya merasa tidak karuan .

Sampai lah tepat di depan penghulu. Semua orang bertanya-tanya, Kenapa nama mempelai wanita nya ganti? ada yang merasa iri juga, kenapa bukan dia yang menjadi pengantin nya? suara bisik-bisik para tamu undangan mulai terdengar, namun keduanya hanya diam seribu bahasa tanpa memperdulikan omongan orang-orang.

Penghulu mempersilahkan mereka untuk duduk, Devit sudah memberitahu penghulu tersebut bahwa mempelai wanitanya ganti, penghulu juga menjelaskan bahwa buku nikah mereka untuk sementara masih berada di KUA dulu, karena calon mempelai wanita masih di bawah umur, Devit pun menyetujui hal tersebut .

SETELAH BEBERAPA SAAT KEMUDIAN

Ijab kabul sudah selesai, kini Dinda sudah sah menjadi seorang istri, jatuh sudah air matanya .

"Istri? seumur hidup Aku nggak pernah membayangkan bakal menikah secepat ini? bahkan menikah dengan orang yang seharusnya menjadi kakak ipar ku, orang asing yang tidak Aku kenal sama sekali, melihat wajah nya saja enggan. Walaupun pernikahan ini karena terpaksa, tapi ini sah menurut agama dan hukum, bagaimana hidup ku nanti nya?" gumam Dinda di dalam hatinya sambil menahan air mata yang hendak jatuh.

Setelah itu mereka tanda tangan, Farel memakaikan cincin di jari Dinda, begitu pun juga Dinda memakaikan cincin di jari Farel.

Kemudian Dinda menyalami tangan Farel, Farel pun mengecup kening Dinda, sambil mencengkram dan berbisik di telinga Dinda.

"Lihat, apa yang akan terjadi pada diri mu? walaupun kau sudah menikah dengan ku, kau hanya lah pelayan berkedok istri, ingat itu baik-baik!" Bisik Farel di telinga Dinda.

Dinda hanya menunduk tanpa melihat pria yang berstatus suaminya tersebut, air matanya jatuh begitu saja, apa lagi mendengar apa yang di katakan pria tersebut sangat menyohok hatinya .

Setelah acara tersebut selesai, Dinda dan Farel berdiri di pelaminan .

Semua orang mengucapkan selamat, terkecuali keluarga pria tersebut, entah dimana keluarga dari pria tersebut? bahkan Dinda saja tidak tahu siapa ibunya .

Hanya orang yang Dinda ketahui adalah Ayah pria tersebut. Sepanjang acara, Dinda terus menunjukkan senyum tanpa melihat pria di samping nya.

Acara demi acara, mereka lakukan seperti pernikahan bahagia dan saling mencintai. Hingga bahkan acara pelemparan bunga pun mereka lakukan.

Tak sedikit pun Dinda melihat wajah pria tersebut, meskipun sepanjang acara mereka terus bergandengan tangan, sampai acara selesai .

Setelah beberapa jam kemudian, acara sudah selesai semua tamu sudah hilir mudik pergi. Ya acara sekalian resepsi, sesuai permintaan Farel bahkan media pun tidak boleh mengambil gambar sedikit pun .

"Sudah sana, lelah akting!" ucap Farel melepaskan tangan Dinda dari tangan nya dan bergegas keluar tanpa sedikitpun memperdulikan kebingungan Dinda.

Dinda yang baru sadar rupanya semua tamu sudah pada pulang pun berusaha menghentikan langkah pria tersebut .

"Tuan, Anda mau kemana?" tanya Dinda menghentikan langkah Farel .

Farel yang merasa di panggil menghentikan langkahnya, tanpa menoleh ke belakang .

"Pa antar, Dia pulang !" perintah Farel melihat supir yang tidak terlalu jauh .

setelah mengatakan hal itu Farel, bergegas keluar tanpa memperdulikan Dinda.

"Ayo,Nona," ajak supir tersebut dengan ramah .

Yuni yang melihat putrinya di campakan, merasa sedih lalu segera menghampiri putri nya itu .

"Dinda, maaf kan Bunda Na,"" ucap Yuni sambil menangis .

Dinda tersenyum berusaha menahan kesedihannya.

"Dinda, ngga papa Bunda, Dinda ikhlas melakukan semua ini, Bunda," ucap Dinda berusaha menutupi kesedihannya .

"Pak, bisakah? Putri Saya mengambil barang-barang nya terlebih dahulu? dan berganti pakaian?" tanya Yuni kepada sang supir, karena merasa kasian dengan putrinya yang kewalahan memakai gaun tersebut .

"Maaf, Nyonya, Saya hanya menjalankan tugas untuk mengantarkan Nona sekarang, saya tidak berani membantah. Ayo, Nona Saya antar pulang," jawab supir itu sambil menunduk .

"Tidak papa Bunda, Dinda bisa ko berjalan, Bunda jaga diri baik-baik ya, jaga kesehatan, jangan terlalu memikirkan Dinda, Dinda anak yang kuat, Bunda," ucap Dinda menjelaskan panjang lebar, langsung memeluk Bundanya itu.

Setelah mereka berpelukan cukup lama, gadis itu berjalan mengikuti supir, Yuni hanya menatap punggung putri nya dengan penuh kesedihan .

BERSAMBUNG.

maaf masih acak acakan semoga suka, ini karya pertama ku jadi jangan di hujat ya

1
Ema Hafidz
sangat bagus
Nora Asdi
kisahnya semakin semrawut, sdh tahu bgtu makmer knapa xda iktiar otor kasih pindah rumah kah gitu spya seru tmbah,,kasian deh dindanya😅
Muhammad Aufa
dasar Clara gk tau diri,udah meludah kok mau d jilat lagi
Faridah Fairah
thor bngunkn andin gk seru klo andin bnrn gk ada.semngt thor sll & shat sll.
Hl Lukman
cakeeup alur ceritanya
Faridah Fairah
mngkin dinda udh mau lahiran.ketubannya udh pecah.
Faridah Fairah
mulai bucinkn farel sm istri gadis kecilnya.
Faridah Fairah
farel udh bucin sm dinda lnjut baca lg deh.semngat athor kami bngga ats krya2 athor.
Deti Kurniati
lnjut seru
AKP
Luar biasa
@Kristin
Yang sabar ya Dinda
@Kristin
Takut Thor 😫
@Kristin
Aku baru mampir Thor 🤗 semoga sukses selalu buat mu...
Mega
sumpah lama cerita jd bikin pusing mlh,ngk enak di baca kl menurut aku pribadi,terlalu berlika liku tp seputar itu aja,jusulnya jd terabaikan,jd kurang respek bagi sy pribadi,,, maaf thorr aku ngk lanjut,,,,
AKP: Iya nggak Papa asal jangan meninggalkan ranting buruk maaf yah kalau terlalu panjang, terima kasih sudah mau baca karya remahan ku ini karena masih terlalu banyak kesalahan 🙏
total 1 replies
Mega
pertanyaan dinda kayak org bodoh aja,,, udh jelas di rias itu akan ada pesta mmg ngk tau pesta apa,tp yg jelas itu pesta,,, bukan nanya trs dan terus peryanyaan aptri itu,,,🤔🤔🤔
Mega: iya binggung shi thorr,tp cikup 1 x pertanyaan jg pasti se maaf,bodoh2nya org pasti akan langsung sadar,,, kan katanya si dinda pinter,,,, masa ngk konek hanya mslh gitu aja,,,
AKP: Namanya juga orang bingung tiba-tiba di culik pas bangun tau-tau ada petugas rias pasti nanya kan, kakak bayangkan saja kalau di posisi Dinda pasti takut juga kan 🤭🤭🤭

Maaf canda ya kak terima kasih sudah mau mampir dan berkomentar, sumpah demi apa komentar Kakak bikin aku terharu di saat hati dan pikiran sudah mulai ngedown buat nulis 🙏
total 2 replies
Mega
salah adinda sendiri,knp ngk bilang sm farel kl hamil,,, juatru ada kejadian ini yg akhirnya nikin salah faham,dan knp tidak tanya langsung sm farel kl beneran mau sm si riska,jagan selalu dan selalu hanya dgn opini sendiri,kl sllu begitu sampai ajal menjemput pun tidak akan pernah menemukan kebahagiaan karna sellau negatif pikirannya,,,
Noormasayu Othman
bagus
Chaning
keterlaluan itu namanya mempermalukan suami
Sely Ina
visualnya dong thorrrr...
AKP: Ada di bab 96 ya kak semoga sesuai halu 🤭🤭
total 1 replies
Sely Ina
Kya sinetron tuan muda dan Kinanti yah
AKP: Baru kali ini ada yang bilang begitu padahal aku ngga pernah nonton tuh sinetron cuma tahu dari sosial media aja, makasih kakak sudah mau baca karya rempah ku ini 🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!