NovelToon NovelToon
Berbagi Cinta : Istri Kedua Tuan Muda

Berbagi Cinta : Istri Kedua Tuan Muda

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / nikahkontrak / perjodohan
Popularitas:7.3M
Nilai: 4.5
Nama Author: Viviane

⚠️WARNING *** ⚠️
KISAH PERJUANGAN ISTRI KEDUA TUAN MUDA.

Delina tidak menyangka ada tuan muda yang mengajaknya menikah secara mendadak tepat saat dia lulus SMA. Dihari pernikahannya Delina baru saja mengetahui kalau dirinya menjadi istri kedua. Gadis itu tak terima dan ingin melarikan diri, namun tak bisa.

Mahesa berjanji akan menceraikan Delina setelah dia melahirkan anak untuknya. Apakah Delina sanggup untuk bertahan? Atau memilih untuk benar-benar melepaskan Mahesa?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Viviane, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Minta Cerai

Delina yang tadinya tertunduk, langsung mendongakkan kepalanya. Telapak tangannya menyeka air mata yang membanjiri wajahnya. Kemudian kembali duduk di sofa yang berhadapan dengan Mahesa.

"Apa syaratnya, Tuan?" tanya Delina masih dengan sesenggukan.

"Sebisa mungkin saya akan memenuhi syarat tersebut," lanjutnya.

Gadis itu sudah terlalu bersemangat untuk mendengarkan apa syarat yang diberikan oleh Mahesa.

"Aku akan ceraikan kamu setelah kamu melahirkan anakku nanti," ucap Mahesa.

"Kita hanya pura-pura menikah saja dihadapan papaku."

Jujur saja Delina belum mengerti dengan apa yang diungkapkan Mahesa.

"Bagaimana maksudnya?" tanya Delina.

"Aku hanya butuh rahimmu untuk mengandung calon anakku," lanjut Mahesa menjelaskan.

"Aku janji akan menceraikan kamu setelah anak itu lahir. Karena aku hanya butuh anak, bukan kamu."

Alasan utama Atmajaya, ayah dari Mahesa mendesaknya untuk menikah lagi adalah karena keturunan. Pria berusia 66 tahun itu merasa sudah sangat menginginkan cucu. Ditambah kondisinya yang sudah sakit-sakitan. Tidak bisa menjamin hidupnya bisa lebih lama lagi.

"Anak itu akan aku rawat bersama dengan istri pertamaku."

"Dan kamu tidak perlu mengembalikan uang yang sudah aku berikan kepada ayahmu."

Menuju tiga tahun pernikahannya dengan Maharani. Mereka belum dikaruniai keturunan. Pengecekan secara medis sudah dilakukan dan tidak menemukan gangguan pada kedua belah pihak. Beragam usaha juga sudah ditempuh, namun belum membuahkan hasil.

"Apakah tidak ada syarat lain selain itu?" tanya Delina merasa keberatan.

Menurut Delina berpisah dengan anak kandung, lebih berat daripada harus menjadi istri kedua. Namun, hanya itu yang bisa dia lakukan agar Mahesa tidak meminta uang yang telah diberikan kepada ayahnya. Atau selamanya hidup berdua dengan istri kedua Mahesa.

"Tidak," jawab Mahesa dengan singkat.

Terpaksa Delina menyetujui syarat dari sang tuan muda. Supaya dia bisa segera pergi dari rumah tersebut. Lebih baik pergi setelah melahirkan daripada menua dan tetap jadi istri kedua.

"Baiklah," ucap Delina tertunduk lesu.

Saat ini Delina sudah berada di dalam kamar khusus untuknya di rumah itu. Dia masih tidak percaya dengan keadaan yang ada. Gadis dengan gaun berwarna putih itu menghempaskan tubuhnya di atas ranjang. Berulang kali menepuk kedua pipinya dan berharap bisa bangun dari mimpi buruk itu.

"Ya Tuhan. Apakah ini benar garis takdir yang harus aku jalani?" gumam Delina.

Menikah selepas lulus SMA saja tidak pernah dia bayangkan. Apalagi mendadak menikah dengan orang yang tidak dia kenal. Dan lebih parahnya statusnya yang menjadi istri kedua. Sungguh seperti mimpi buruk bagi Delina.

"Kenapa harus aku yang menjadi istri kedua, Tuhan?"

"Apakah tidak ada pria lain di luar sana yang bisa menjadi satu-satunya milikku?"

Mau protes kepada Tuhan pun tidak akan bisa merubah garis takdirnya. Kenyataannya memang gadis belia itu harus menjalani hari-harinya dengan menjadi istri kedua. Dan akan segera diceraikan setelah melahirkan nanti.

"Kenapa papa tega banget menukar aku dengan sejumlah uang?" protes Delina.

Matanya tertuju pada ponsel butut yang saat ini mati karena kehabisan baterai. Jika saja ponsel itu masih menyala. Dia ingin mendengarkan penjelasan dari ayahnya secara langsung.

"Ah ya sudahlah. Yang penting utang-utang keluarga semua lunas."

Uang lima ratus juta yang diberikan kepada ayahnya sudah lebih dari cukup untuk membayar utang-utang keluarga. Bahkan cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan biaya sekolah adiknya yang masih SMP. Memang Delina berasal dari keluarga tidak berkecupan, ayahnya hanya bekerja sebagai penjual nasi goreng.

Tidak berselang lama setelah meratapi nasibnya. Gadis itu memutuskan untuk segera membersihkan diri. Tubuh dan pikirannya capek memikirkan nasib hidupnya.

"Aaa ..." pekik Delina saat tiba-tiba seseorang masuk ke dalam kamarnya.

Baru saja dirinya keluar dari dalam kamar mandi dan hendak mengambil baju dari lemari pakaian. Langsung gadis itu menutupi bagian dada dengan kedua tangannya. Karena saat ini, dia hanya mengenakan handuk.

"Tuan. Untuk apa Anda kemari?" tanya Delina.

"Kenapa Anda tidak mengetuk pintu terlebih dahulu?"

Delina mengungkapkan kekesalannya karena Mahesa yang menyelonong masuk begitu saja. Sementara tuan muda itu tidak bereaksi apa-apa. Dia pun langsung mendudukkan dirinya di tepi tempat tidur.

"Tuan. Bisakah Anda keluar?" ulang Delina.

"Memang ini rumah Anda. Tetapi ini kamar saya, Tuan. Saya ingin memakai baju dulu."

Senyum simpul melingkar di wajah tampan pria itu. Senyuman yang sebenarnya Delina sudah malas melihatnya.

"Apakah kau lupa. Aku ini siapamu?" tanya Mahesa tanpa menatap Delina.

"Apakah aku harus meminta izin terlebih dahulu untuk masuk ke dalam kamar istriku? Ah! Konyol sekali."

Gadis yang masih berdiri dengan memegangi handuknya itu mengernyitkan dahi. Dia tahu statusnya saat ini. Namun, bukankah Mahesa sendiri yang mengatakan kalau mereka hanya pura-pura menikah.

"Baru beberapa jam yang lalu kita membicarakan pernikahan ini. Dan kau sudah lupa akan peraturannya?" tanya Mahesa.

"Apa kau tidak ingin segera aku ceraikan?" lanjutnya.

"Jika iya, maka kita jangan menyia-nyiakan waktu."

Ditariknya tangan Delina dengan sangat kasar. Tubuh ramping gadis itu dia lemparkan ke atas tempat tidur. Dan Mahesa segara menyusul naik ke atas tempat tidur.

"Tuan ... apa yang anda lakukan?" pekik Delina mencoba menyelamatkan diri.

"Tuan ... tolong jangan lakukan itu."

"Aku belum siap, Tuan."

Jeritan yang keluar dari bibir Delina sama sekali tidak dihiraukan oleh Mahesa. Pria itu sudah membuang pakaiannya ke sembarangan arah. Dan kini tubuhnya sudah polos tak menyisakan sehelai benang pun.

"Jangan sia-siakan waktumu di rumah ini. Jika kau ingin segera pergi dari sini. Maka salah satu caranya adalah segeralah hamil dan melahirkan anakku!" tegas Mahesa dengan nada tinggi.

Ucapan pria itu berhasil membuat Delina terdiam. Benar juga apa yang dikatakan Mahesa. Jika dia bisa cepat hamil dan melahirkan. Maka dia bisa dengan cepat meninggalkan statusnya sebagai istri kedua.

"Te-tapi Tuan. Jangan sekarang," ucap Delina.

"Sa-saya belum siap."

Mahesa sudah memegangi dua tangannya agar Delina tidak bisa kabur. Kemudian pria itu memasang penutup mata di mata Delina. Entah apa tujuannya Delina tidak tahu. Dia hanya bisa pasrah dengan semua perlakuan Mahesa.

"Menunggumu siap hanya akan membuang-buang waktu!" ucapnya.

Beberapa saat kemudian. Mahesa sudah berhasil menyemburkan benihnya ke dalam rahim gadis yang masih perawan itu. Setelah berhasil mencapai puncak, pria itu memutuskan mengakhiri permainannya. Mahesa keluar dari kamar itu, karena memang tidak ingin berlama-lama dengan Delina.

Sementara Delina masih terisak di atas tempat tidur. Sekujur tubuhnya terasa sakit akibat permainan kasar yang dilakukan oleh suaminya.

"Ya Tuhan," ucap Delina melepaskan penutup matanya.

"Apakah aku sanggup menjalani kehidupan ini nantinya?" lanjutnya berusaha untuk duduk di tepi tempat tidur.

Tidak lama pintu kamar diketuk. Delina segera membereskan kamar yang berantakan. Kemudian membuka pintu kamarnya. Di sana sudah berdiri Ferdi.

"Nona ... ada telepon dari ayah Anda," ucapnya menyodorkan telepon.

###

Apa iya Delina sanggup menghadapi kehidupan barunya menjadi istri kedua? Ini baru hari pertama loh 😂 Dan apa yang akan dikatakan oleh Nugroho, ayah Delina ditelepon itu?

S****top dulu!

🌱Jangan lupa klik favorit, like, dan kasih komentar dong.

1
cia
Luar biasa
Lestari Ami'ne Zia
kok tamat
Zee Gween
baru kali ini aku baca novel yang pemeran utama nya pada gobloookk.... bikin geleng kepala sambil nyengiirr
Raid
Lumayan
Lina Suwanti
semoga dgn berjalannya waktu bs membuat Delinna jd dewasa n kuat
Putri Purwanti
Kecewa
A Creapa
baru baca marathon dari kemarin. kirain masih on going. ternyata sudah lama gak update.

please Thor....dilanjutin ya ya ya... semangat 🔥🔥🔥
Dfu Handayani
bloon jadi cowok
Herta Siahaan
kau kan ceo bodoh
Herta Siahaan
memang lah Mahesa laki2 lemah.... emosian tapi entahlah. g cukup Maharani jd pelajaran kini Clarissa lagi. bukan nya nyariin delina
Reta Anggraeni
bener banget kok di skip sih gak asik
Nurnadira Sakira
saran aq warak Delina ni ksi ada pendirian yg keras jgn mudah lembut hati...
Sukliang
psti ulah maharani jalang
Staffs AZ Zahro
lari melulu cape dong thor
Staffs AZ Zahro
dasar laki laki bodoh aku kecewaaaa
Staffs AZ Zahro
dasar ulat bulu
Staffs AZ Zahro
dasar buaya buntung bikin keselaja kataya ciinta busit pret
Rita Herlina
dan yang datang adalah....................ferdy 100 buat aku,aku berhak mendapatkan kompor gas 😂😂😂
Staffs AZ Zahro
biasaya istri ke dua lebih jahat ini ko kebalikanya 😴😴
Rita Herlina
dasar delina bangor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!