Update Every day
Qing Lou tak tahu kenapa, ia terjebak di dunia entah apa ini. Dan di paksa melakukan hubungan dengan pria asing, yang katanya akan menikahinya.
mengira itu omong kosong seorang pria, siapa sangka pria itu membawanya..tidak, tidak...lebih tepat menculiknya.
dan ya...
cari sendiri kelanjutannya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NINI(LENI), isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PROLOG
Ia seharusnya mati.
Itulah yang diingat oleh Qing Lou, seorang wanita dunia modern yang hidup keras dan selalu melakukan segala sesuatu sendiri. Tubuhnya hancur akibat kecelakaan, tanpa berdaya hanya terdengar suara memangilnya tapi semakin lama tangan ingin meraihnya, dan padangannya mulai menggelap menelannya tanpa belas kasih.
mengira semuanya akan berakhir...
Namun...
Ketika membuka mata—
"Bukannya aku mati? ini dimana??"
Dan sadar kalau dirinya tak lagi berada dalam tubuh yang sama. Melainkan...
Ia malah berada dalam tubuh seorang wanita lain.
hal pertama yang menyambutnya adalah rasa sakit, lebih sakit ini daripada kecelakaan yang meregang nyawanya itu.
Anehnya sakit tapi tak ada luka dari tubuhnya...tapi rasanya sekujur tubuhnya sangat remuk. Sakitnya membuat paru-parunya seperti diremas dengan tangan iblis yang kasar.
Tulang pinggulnya nyeri. Dada sesak. Tenggorokan terasa terbakar, seakan menelan lava yang menyala tanpa padam.
Dan sebelum ia sempat memahami posisi tubuh barunya, suara asing terdengar.
Suara erangan kasar, rendah.
"Pria?"
"Jangan… jangan pingsan… aku masih membutuhkanmu..."
Sekejap, rasa napas pria itu berhembus menyentuh kulitnya—panas, seperti tubuh seseorang yang demam berat.
Tubuhnya merinding merasakan nafas pria itu semakin dekat dan semakin panas.
Qing Lou ingin berteriak rasanya.
Tapi entah kenapa, suaranya tak bisa keluar.
Seolah-olah tubuhnya di beri sesuatu untuk tidak bisa melawan dan hanya bisa menerima.
Pria itu mendorong kepalanya ke lekukan leher Qing Lou, napasnya pendak berhembus di lehernya.
"Kumohon… jangan tidur...aku masih-umm..."
Kata-katanya terputus oleh hentakan rasa sakit—ia menggigil hebat seperti terkena racun tingkat tinggi.
Darah menetes dari sudut bibirnya… panas… menetes ke kulit Qing Lou. Pria itu tersungkur ke tubuhnya, menahan teriakan.
"Ugh—obat ini… membunuhku dari dalam… aku… tidak bisa…"
Tubuhnya menempel pada dirinya, dan rasanya ada sesuatu yang bergerak dibawah sana.
Qing Lou melotot, kalau begini terus. pria ini benar - benar memakannya secara habis. tapi masalahnya adalah...dirinya tak bisa bergerak.
Ia memaksa dirinya bertahan hidup, dan Qing Lou—yang baru saja masuk ke tubuh ini—menjadi satu-satunya yang bisa menyelamatkannya.
walaupun sedikit egois, maka biarkanlah mahkotanya lenyap juga.
Pria itu melihat tubuhnya dan menyentuhnya dengan pelan, tapi sentuhan itu membuatnya meremang. melakukannya dengan cara paling brutal dan egois yang pernah bisa dibayangkan.
Qing Lou tidak melihat wajahnya jelas.
Yang ia rasakan hanyalah keputusasaan yang jadi kekuatan terakhir pria itu, tekanan tubuhnya, dan rasa sakit yang membuat dunia berputar hitam.
Namun dalam kekacauan itu—
pria itu tiba-tiba membeku.
Seolah melihat sesuatu yang tidak seharusnya ada.
Ia memegang wajah Qing Lou, menyingkap rambut yang menutupi telinganya.
Dan napasnya tercekat.
Di sana, tanda lahir berwarna merah, berbentuk seperti kelopak bunga terbuka, bersinar samar seperti cahaya. Pria itu menelan ludah keras, seolah melihat malaikat maut.
"…ini..."
Suaranya bergetar antara takut, kagum, dan putus asa + bonus paling ya.
Tapi bukan berarti ia berhenti. Justru sebaliknya.
Ia semakin kehilangan kendali. Dan membuatnya rasanya semakin kasar, yang membuat Qing Lou merasakan keenakan.
Benar - benar tubuh sialan.
Tapi sekarang ia tahu, ternyata melakukan kegiatan ini sangat enak.
Tapi pria itu benar-benar tak mau melepaskan dieinya. Bener- benar perkasa, yang tak membiarkan istirahat, sampai Qing Lou akhirnya...pingsan.
Ya Pingsan.
Ketika semua tenggelam dan menggelap. pria itu akhirnya berhenti, melepaskannya. tapi, matanya menatap pada wajahnya akan sesuatu hal.
menyingkirkan helai rambut yang menghalangi di wajahnya, mengusapnya dengan pelan. Dan akhirnya bibirnya mengecup lembut pada dahi hingga bibir yang sedikit mengeluarkan darah.
Pria itu monster.
Dan tidur disebelahnya, memeluk pinggangnya dengan lembut, sangat berbeda yang tadi...yang sangat brutal. lalu melepaskan sihir, yang membuatnya tak bisa bergerak untuk melawannya.
Kata-kata terakhir pria itu menggores telinganya seperti ancaman yang manis tapi mengerikan.
"Jika kau hidup… aku akan kembali." bisik dengan pelan. "Aku akan menjemputmu."