NovelToon NovelToon
Glenna Dan Siluman Rubah Ekor Sembilan

Glenna Dan Siluman Rubah Ekor Sembilan

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Horror Thriller-Horror / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:628.2k
Nilai: 5
Nama Author: Nike Julianti

Takdir tak di sangka, dimana Glenna yang terjatuh ke jurang. Karena ingin menyelematkan sahabatnya Indi, yang di dorong oleh saudari angkatnya. Dipertemukan dengan Siluman Rubah Ekor Sembilan, yang mana ada masa lalu dengan leluhurnya yang seorang Miko.

Penasaran kelanjutannya??? Gassss... kita ke story
ZANDRA SEASON 7

SEMOGA KALIAN SUKAAAA❤️❤️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nike Julianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Awal Mula

"GLENNAAAAAAAA"

"GLENNAAAAAAAA"

"INDIIIIIII"

"Dimana kamu melihat mereka terakhir kali tadi, bukankah tadi mereka berdua bersamamu? Kenapa yang kembali hanya kamu? Kamu tinggalkan di mana Glenna dan Alika? " pertanyaan sang guru, yang beruntun. Membuat gadis yang di tanya, diam ketakutan.

Gadis itu melihat ke sekeliling, dengan takut-takut. Ia menggigit bibir bawahnya, kenapa juga ia harus kelepasan melakukan hal itu pada Glenna dan Alika? Itu sama saja, mengantarkan dirinya pada masalah besar.

"YUNITA, JAWAB IBU!!!" bentak sang guru, karena kesal tak mendapatkan jawaban. Bahkan guru itu juga, meremat kedua bahu gadis tersebut. Karena saking gemasnya, melihat muridnya itu tak menjawab pertanyaannya.

Gadis yang mendapatkan bentakan gurunya pun terkejut, ia mulai terisak.

"Ibu itu butuh jawaban, Yunitaaaaaaa. Bukan tangisan kamu, itu ga akan menemukan mereka." ucap guru yang merangkap panitia itu, ia semakin kesal pada Yunita.

"M-maaf bu, tadi... tadi... Yunita meninggalkan mereka di bukit sana bu, dan... hiks... di dekat jurang." jawab Yunita sesenggukan

"ASTAGHFIRULLAHALADZIM" ucap orang-orang, yang ada di sana dengan ekspresi terkejut. Dimana ada warga sekitar, yang tempat tinggalnya dekat gunung. Para guru, yang menjadi pendamping acara tersebut. Dan juga seorang penjaga gunung tersebut, beserta pegawainya. Tempat sekolah Glenna mengadakan kemping, untuk angkatan dirinya.

"Tunggu... tunggu.. maksud kamu bukit ujung sana, yang mana ada peringatan di larang masuk?" tanya sang kuncen, dengan takut Yunita mengangguk

"Astaghfirullah..." wajah kuncen itu berubah pucat, membuat para guru keheranan dan juga merasa semakin cemas. Begitu juga dengan para warga, mereka menatap tak suka pada Yunita. Karena mereka berpikir, gadis itu memang sengaja membawa temannya ke sana dan meninggalkan mereka.

"Apa kamu tau, bila di sana di pasang peringatan. Itu artinya tidak ada, yang boleh memasuki wilayah tersebut. Bukan tanpa alasan, palang itu terpasang. Astaghfirullah..." kuncen yang dipanggil mbah Lingga tersebut, memarahi Yunita. Membuat gadis itu, semakin sesenggukan.

'Dasar anak-anak jaman sekarang, bagi mereka larangan itu merupakan sebuah perintah yang harus di langgar.' ucap salah satu warga kesal

'Benar, tanpa tau alasan di balik adanya larangan. Kalau udah gini gimana?'

'Nggak gimana-gimana, berdoa saja anak-anak hilang itu bisa ditemukan dan kembali dengan selamat.'

'Aamiin'

'Semoga, karena sudah banyak korban yang tak kembali sampai saat ini.'

Mendengar pembicaraan warga, terang saja membuat para guru semakin tak karuan. Pasalnya, mereka pasti akan di kena amuk pihak sekolah dan juga para wali murid. Karena tak becus menjaga muridnya, sehingga menyebabkan muridnya hilang di gunung.

"Ada apa mbah? Kenapa? A Apa... Apa yang sebenarnya terjadi di sana? Apa ada hal mengerikan? Apa ada hewan buas?" guru tersebut bertanya, sudah seperti orang linglung. Bahkan suaranya juga bergetar, karena takur terjadi hal buruk pada kedua muridnya.

.

.

Sedangkan di tempat lain

"Auuhhh... Aduh" Glenna terbangun dengan memegang kepalanya, karena sedikit sakit terkena benturan. Meski ia sempat mengeluarkan perisai, untuk melindungi dirinya dan juga temannya.... Indi? INDI!!!

Glenna mendudukkan tubuhnya dan melihat ke sekeliling, namun sejauh mata memandang. Tempat yang ia lihat, gelap... benar-benar gelap.

"IN.... INDIII" panggil Glenna, ia mengangkat tangan kanannya. Lalu ia pun menengadahkan telapak tangan, dan...CTASS

Di telapak tangan Glenna pun, keluar cahaya berwarna putih terang. Membuat sekelilingnya kini terlihat cukup terang, kini Glenna tau ia sedang ada dimana. Glenna merendahkan tangannya, ia mengarahkan tangannya ke kanan dan ke kiri.

DEG

"INDIII" Glenna menjetikkan tangannya, sehingga cahaya itu terlepas dari telapak tangannya. Namun cahaya itu, melayang di sekitar Glenna.

"IN... INDI BANGUN, IN." Glenna menepuk pelan pipi Indi, namun Indi masih belum sadarkan diri.

"S*al, gimana bisa gue terkecoh sama si Yunita? Padahal gue tau, kalo dia punya niat jahat sama Indi. Gara-gara gue telat datang, jadinya kaya gini." gerutu Glenna

Glenna kembali melihat ke sekeliling, kini ia ada di tengah-tengah gunung, Karena saat Yunita mendorong Indi, dan Glenna ikut terjatuh saat menolongnya. Mereka tidak langsung jatuh ke dasar jurang, melainkan tertahan di bagian gunung yang menjorok ke depan.

Beruntung bagian yang Glenna dan Indi tapaki, cukup luas. Bisa mendirikan tenda di sana, yang lebih beruntungnya lagi. Saat Glenna merasakan firasat buruk pada Indi, ia tak melepas tas Carrier miliknya. Sehingga ia bisa mendirikan tenda di sana, masalah dingin. Hal itu, tentunya bisa di atasi dengan mudah.

Glenna menaruh bantalan, di bawah kepala Indi. Tahap pertama yang ia lakukan, membuat perisai di sekeliling landasan tempat ia dan Indi berpijak. Ia pun gegas mendirikan tenda, tenda yang memang sengaja ia beli untuk dua orang. Setelah selesai, Glenna menggelar dua matras kecil di dalam.

Setelah siap, ia pun mengangkat tubuh Indi. Susah payah ia memindahkan, tubuh teman sebangkunya itu.

"Huft... lumayan berat juga kamu In, padahal kurus ya." gumam Glenna, seraya mengusap dahinya yang berkeringat

Glenna kembali keluar, ia menutup kedua matanya. Dan...

CTAK

CTAK

CTAK

Kini bukan hanya satu cahaya, namun Glenna memiliki empat cahaya. Glenna pun menempatkan keempat cahaya tersebut, agar mengelilingi tendanya. Bertujuan agar ia dan Indi, merasa hangat di dalam sana. Tak perlu ranting, untuk membuat api unggun agar tubuh hangat.

Glenna kembali masuk, ia mencoba meminimalisir luka yang di dapatkan Indi. Setelah selesai, Glenna memilih untuk berdiam diri di luar sejenak. Ia membawa termos kecil, yang berisi coklat panas. Ia lalu memindahkannya ke dalam gelas kecil...

Glenna menggelar matras kecil di depan tenda, ia menatap langit. Begitu cerah, dengan banyaknya bintang yang bertaburan. Di sekelilingnya, ia juga melihat banyaknya pohon yang tinggi. Begitu juga di samping tempat ia berpijak, ada pohon yang tubuh dengan mengakar di gunung.

Ia tak merasa sendiri, karena di pohon-pohon itu. Glenna melihat ada beberapa penampakan, mereka duduk diam memperhatikan Glenna. Ingin mendekat, namun mereka tak bisa. Karena terhalang oleh perisai, yang sudah di buat Glenna.

"Semua orang pasti sedang mencari kami, tapi aku merasa nyaman seperti ini." gumam Glenna

'Sedang apa kamu di sini? Kamu tidak takut?' Glenna yang mendengar pertanyaan itu, hanya diam menatap langit

'Rupanya kau bisu' ucapnya lagi, Glenna masih diam. Jangankan untuk menjawab, menoleh pun rasanya enggan.

Wushhh

Karena kesal, tidak di anggap ada. Sosok itu pun pergi menghilang, entah kemana.

"Dasar hantu kurang kerjaan, kayanya ia kesepian." ucap Glenna, ia melihat waktu di ponselnya

Waktu sudah menunjukkan pukul 23.25 WIB.

"HOAAAAMMMM" Glenna menutup mulutnya, lalu merenggangkan kedua tangannya.

"Sudah malam ternyata, pantesan ngantuk." Glenna pun bangun dari duduknya, lalu masuk ke dalam tenda. Sebelum Glenna mengistirahatkan tubuhnya, ia memeriksa Indi terlebih dahulu. Glenna memeriksa nadi, suhu tubuh dan juga luka yang masih tinggal sedikit lagi di tubuh Indi.

"Alhamdulillah, semoga besok pagi kamu segera bangun ya." Glenna membaringkan tubuh di matras miliknya, tak butuh selimut. Karena suhu di dalam tenda, memang benar-benar hangat.

Tanpa Glenna sadari, ternyata ada penghuni lain yang memperhatikan dia sejak awal.

'MENARIK'

...****************...

Alhamdulillah akhirnya netes jugaaaaaaa....

Gemesss, padahal tabungannya belum banyak🤭

...Happy Reading All...

1
Ebott11
widihhh aa dd dh mw sold out akhirnya/Smile//Smile/
Ita Xiaomi
Pas baca ini aku langsung nak manggil mama_im 😁.
Sulfia Nuriawati
yah aa sm dede kan sm dg sora jd bs lah g kyk itoku sampai kudu pisah 5thn kyk org ldr pas lg kuliah☺️☺️☺️☺️
Zahbid Inonk
dan kisah ratu with maheer 🥰 d mulai 🤭
aduh AA ma Dede d gebet Sora bakal soul ot att hiji ach....tte bisa tte bisa poko na mh tte bisa....😭😭😭
Dewi inaya
cieeeeee, akhirnya setelah beberapa generasi AA ma Dede mana ne yg laku duluan 🤭🤭
Aurel Bundha
lanjut 🥰🥰🥰 semangat
Sri hari Jeni
mama im awas si dede bakal di rebut sama calon kakak iparnya glena😂😂
mama_im
NOOOOOOOOOOO.... 😠😠😠😠
JANGAN DEDE,, aa dulu aja mak, gak ikhlas aq pokoknya..
mama_im: 🤬🤬🤬🤬🤬
Srie Handayantie: mulaii resepp yeuhh , uhuyyy 🤭🤣
total 10 replies
Pisces97
ga ya Dede gak boleh
muhammad ibnuarfan
🤣🤣🤣...iya atuh...masa AA ma Dede gak ada pasangan nya🤭🤭
YuniSetyowati 1999
Ibarat kata kehilangan batu kerikil malah dapat batu zamrud 😁
YuniSetyowati 1999
Iya 11/12 juga sama si Glenna
YuniSetyowati 1999
😅😅 Eh Ratu kesomplakanmu dirimu mengingatkanku pd Sri (istri Afwi), Fitri (sahabat Alice) dan Cia.
fifia
wahhh si Aa sama dede mau dpt pawang jg nih hhhh
nisa
kok sora ada rsa jg ama slh stu pangeran tampan penjaga zandra😊
lanjutttt mak
Neneng Misdarliah
💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💜💜💜💜💜💜💜
Alona Luna
aa apa dede ya.? aduhhh yg mana nihhh.? ehh aa aja deh ra. dede buat aku aja🫣
Alona Luna: jangan dongggggg... pinjem 10th aja deh😂😂
Sri hari Jeni: bilang dulu sama mama im ntar di amuk sama mama im main ambil aja si dede nya😂😂😂
total 2 replies
mama_im
lu ambeyen len? ampe dubuur juga sakit. 🙄🙄🙄🤣🤣🤣
Dewi kunti: kebanyakan nyeblak kynya
total 1 replies
Zea Rahmat
pasti aa
Zea Rahmat
tuh kan pasti ular Cobra
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!