"APA?" Jerit Lolita Nismara Fidelia seorang gadis cantik berkulit putih, mata indah berbentuk hazel, hidung mancung dengan tinggi badan semampai. Tapi memiliki kekurangan yaitu IQ di bawah rata-rata, masih duduk di bangku kelas sebelas SMA.
Mata Loli membola ketika garis dua terpampang nyata berwarna merah di atas tespack yang dia beli kemarin atas paksaan dari sahabatnya yang bernama Audy Mahaputri.
"Jadi perut buncit ini bukan busung lapar, tapi ada bayi di dalamnya?" Gumam Loli frustasi.
"Bagaimana cara bayi ini bisa masuk ke dalam perutku ya?" Tambahnya.
Penasaran dengan tingkah konyol Lolita, yukk pantengin terus karya terbaru Author. Semoga suka. Terima kasih.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erchapram, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tabir Masa Lalu
Flasback On
Edgar dan Lolita sudah lama saling kenal, karena sejak dahulu rumah mereka bertetangga. Edgar yang kala itu seorang mahasiswa tingkat akhir, sedangkan Lolita baru kelas satu SMP. Edgar menyimpan perasaan pada Lolita, karena dia berfikir jika usia mereka terpaut sangat jauh. Sementara itu, Lolita pernah menyatakan cinta padanya.
Mereka berdua saling mencintai, tapi karena umur Edgar seolah menjauh. Sedangkan Lolita tidak henti mengejar cinta seorang Edgar. Hingga pada suatu hari terjadi kesalahpahaman yang berakibat fatal pada hubungan keduanya.
Saat itu, Edgar pulang ke rumah usai kuliah dengan mengajak satu temannya yang bernama Natalie Graciella untuk mengerjakan tugas bersama.
Lolita yang merasa cemburu pun, langsung mendatangi rumah Edgar dengan tujuan ingin mengganggu kebersamaan mereka berdua. Lolita memang bar-bar tapi sikap nakalnya masih tahap wajar. Saat Edgar sedang berada di kamarnya, Lolita mendekati Natalie lalu mengusilinya dengan seekor ulat bulu. Karena menurut Lolita, sikap Natalie mirip dengan ulat yang gatal.
Singkat kata, Lolita berhasil meletakkan ulat bulu itu di atas paha Natalie yang terekspose sempurna karena dia memakai rok super ketat dan pendek. Membuat si ulat itu bebas berjalan kesana kemari membuat Natalie berteriak histeris.
"Apa yang kamu lakukan bocah tengik, pantas saja Edgar risih jika ada kamu." Ucap Natalie.
Mendengar sebaris kalimat yang menghinanya, Lolita mengambil kembali ulat itu dan membuangnya. Lalu dengan serius dia bertanya pada teman Edgar.
"Lu bicara apa tadi kak? Bang Edgar risih dengan gue?" Tunjuk Lolita pada dirinya sendiri.
Merasa ada kesempatan untuk menyingkirkan gadis kecil penghalang cintanya. Natalie lalu memainkan drama yang meyakinkan.
"Hmm... Begini, aku tahu kamu cinta mati dengan Edgar dan ingin menjadi pacarnya. Tapi coba kamu pikir, laki-laki yang usianya jauh di atas kamu apa mau dengan anak ingusan sepertimu. Edgar bahkan sering cerita jika dia sudah berulang kali menolak kamu kan? Tapi dasarnya kamu bebal dan tidak tahu malu."
"Edgar itu cintanya dengan aku, dan kita sudah pacaran. Jadi kamu jangan lagi ganggu hubungan kami ya." Ucap Natalie penuh kebohongan. Karena Edgar tidak pernah sedikitpun cerita tentang Lolita padanya.
"Benarkah?" Lirih Lolita patah hati.
"Benar, dan sekarang sebaiknya kamu pulang. Kami berdua ingin pacaran." Sombong Natalie membuat Lolita pergi.
"Oh ya sampai lupa, aku dan Edgar sudah sering lho tidur berdua. Kamu tahu, jika kami akan segera punya bayi karena sering bercinta." Tambah Natalie.
Berderai air mata, Lolita meninggalkan rumah Edgar. Dia memang masih SMP tapi dia tahu jika laki-laki dan perempuan yang belum nikah tidak boleh tidur berdua.
Setelah kepergian Lolita tidak lama kemudian Edgar keluar dari kamarnya setelah mandi dan berganti pakaian. Edgar mengernyit heran melihat Natalie menangis sesenggukan dan terus menggaruk pahanya yang terlihat bentol merah.
"Apa yang terjadi?" Tanya Edgar.
"Barusan Lolita datang, dia menaruh ulat bulu besar di pahaku. Dan berbicara kasar." Jawab Natalie.
"Bicara kasar seperti apa?" Heran Edgar, karena setahunya Lolita memang bar-bar tapi tidak pernah berkata kasar. Dia hanya anak remaja biasa yang kadang mencari perhatian.
"Katanya, aku tidak boleh dekat denganmu lagi. Karena kamu adalah calon suaminya di masa depan. Dan dia menyebut aku seorang ja lang karena pakaianku." Ucapnya.
"Dia juga mengatakan jika pasti aku sudah menyerahkan tubuhku ini untuk kamu jamah, makanya kamu tidak bisa melepaskan aku karena sudah merasa diberi kenikmatan dunia olehku." Natalie berkata sambil terus menerus mengeluarkan air mata buayanya.
"Tidak mungkin Lolita berkata demikian." Ucap Edgar kurang yakin tapi hatinya panas merasa sangat terhina.
"Kalau tidak percaya, kamu tanyakan saja padanya sekarang." Lanjut Natalie.
"Baiklah, ayo kita ke rumahnya." Ajak Edgar menggandeng erat Natalie.
Saat tiba di rumah Lolita yang letaknya berseberangan, Edgar yang tidak sadar tetap menggenggam erat tangan Natalie membuat Lolita yang masih menangis di teras rumah melihat ke arahnya penuh kebencian.
"Abang tidak menyangka jika mulut kamu bisa berkata busuk seperti itu Lolita. Jangan pernah berfikir, hanya karena keluarga kita sudah mengenal sejak lama. Lalu kamu bisa seenak hati berbicara kasar pada teman wanitaku seperti itu." Ucap dingin Edgar langsung menghakimi.
"Apa yang aku katakan? Aku tidak pernah mengatakan apa pun padanya. Justru apa yang sudah abang ceritakan tentang aku pada teman tidur abang itu?" Kalimat Lolita membuat keadaan semakin panas.
"CUKUP LOLITA, kamu sudah sangat keterlaluan. Abang menyesal telah mengenalmu. Dan mulai detik ini, jangan pernah temui abang lagi. Anggap saja kita orang asing yang tidak saling kenal." Tegas Edgar.
Dengan penuh kemarahan, Edgar pulang tanpa dia tahu jika ada seorang wanita yang bersorak bahagia dalam hati. Sejak saat itu, hubungan Edgar dan Lolita semakin merenggang dan jauh. Sementara hubungan Edgar dan Natalie menjadi lengket. Entah kemana rasa cinta Edgar pada Lolita, kenapa justru menerima Natalie sebagai kekasihnya.
Flasback Off
"Lalu kemana Natalie, mengapa kamu tidak menikah dengannya saja. Justru meminta Oma untuk mengikat Lolita dengan wasiat yang hampir terlupakan?" Tanya Oma Sinta miris mendengar cerita dari cucu satu-satunya itu.
"Kami pacaran hanya bertahan beberapa bulan saja, karena saat itu Natalie memperlihatkan sifat aslinya. Membuat saya merasa jijik." Jawab Edgar.
"Memangnya apa yang telah dilakukan oleh wanita yang lebih kamu bela mati-matian dari pada Lolita saat itu?" Tanya Oma lagi.
"Dia...dia memperlihatkan sisi ja langnya. Dan mengajak saya ber cinta saat kami sedang berduaan di tempat yang sepi. Bahkan dengan tidak tahu malunya dia telah membuka seluruh pakaiannya sendiri."
"Ternyata saat itu dia sedang hamil, dan ingin menjebak saya supaya bertanggung jawab atas benih dari pria lain di rahimnya. Karena saya murka dan tidak sudi untuk menyentuhnya, kemudian kami pun putus. Beberapa hari kemudian, secara tidak sengaja saya mendengar jika kejadian dengan Lolita adalah kesengajaannya untuk merusak hubungan kami."
"Saya menyesal, karena mudah sekali terprovokasi tanpa mau mendengar dulu penjelasan dari Lolita." Jujur Edgar.
"Apakah saat ini Natalie masih sering mengganggumu?" Imbuh mama Elena.
"Ada beberapa kali dia masih menemui saya, dia ingin kembali." Jawab Edgar seolah merasa tertekan.
"Apakah dia berhasil melahirkan bayinya Ed?" Tanya Om David penasaran.
"Setahu saya tidak, bahkan sejak saat itu saya mendengar dia sudah berulang kali melakukan aborsi."
"Ternyata wanita pilihanmu sangat liar ya Ed." Sindir Oma Sinta.
"Maaf Oma, mama, dan papa semua. Hari ini saya akan meyakinkan Lolita akan kesungguhan saya. Doa kan, Lolita mau memaafkan semua kesalahan saya." Ucap Edgar.
gak benar
bisa kacau balau
rumah tangga
Edward kalau itu beneran
kelelahan abang
kayaknya dia lagi bobo nyenyak
enak kan
surga dunia
kalau sudah halal
dach gitu bisa pacaran lagi
candu untuk mereka berdua
tiada hari tanpa bercinta...
lanjut thor ceritanya
di tunggu up nya
semoga tripel up