arini si gadis kampung yang merantau kejarta , dia bekerja sebagai seoranh pembantu di sebuah keluarga marcel atmawijaya . namun nahas dia di perkosa oleh tuan muda nya sendiri karena keseksian dan kecantikannya membuat tuan muda nya itu kecanduan oleh nya .
mereka pun akhirnya menikah sirih
namun pada akhirnya mereka menjadi sepasang suami istri yang bahagia walaupun awalnya tidak mendapatkan restu namun akhirnya semuanya merestui hubungan mereka . banyak konflik di dalam cerita ini , mafia , kebohongan , penggelapan , perselingkuhan dan ada komedi nya juga .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dhaway, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rencana ke Jakarya
Tak terasa waktu sudah menunjukan pukul delapan lewat lima puluh lima menit haris dan arini sudah siap dan bergegas untuk menjemput pak ridwan di klinik , dia pun langsung keluar untuk menaiki mobil yang terparkir di luar . Di saat arini dan haris keluar mereka berpapasan kembali dengan ibu ibu yang sedang senam pagi di dekat rumah arini .
Karena di samping rumah arini bersebelahan dengan lapangan bermain .
Arini sangat takut kalau sampai ibu ibu itu menghujat nya seperti kemarin , namun siapa sangka ibu ibi itu sangatlah ramah kepada nya malah mereka menyuguhkan senyum senyum yang sangat indah dilihat . Malahan ibu ibu yanh kemarin sangat menghujat nya kini malah menegur nya dengan lembut .
" eh neng arini , mau kemana neng ?? . Mau jemput pak ridwan yaa ?? " ucap bu retno
" iya bu , kebetulan ayah saya sudah di perbolehkan pulang hari ini . Ibu ibu sedang apa ini ?? "
" lagi pada senam neng arini , kita semua mendoakan semoga pak ridwan cepat pulih kembali ya dan semoga neng arini sekeluarga bisa tabah atas meninggalnya ibu asih neng "
" iya bu retno terima kasih atas doa nya , yasudah saya berangkat dulu ya ibu ibu . Assalamualaikum "
" iya neng , wa'alaikum sallam " ucap ibu ibu serentak
Haris pun tanoa sepatah kata pun keluar dari mulut nya hanya senyuman yang dia berikan kepada ibu ibu tersebut , lalu mereka berdua pun masuk ke dalam mobil dan berjalan menuju ke tempat pak ridwan di rawat .
Di dalam perjalanan mereka berpegangan seperti oranh yang mau menyeberang [ maklum pengantin baruu ] .
" sayang setelah ayah kamu pulang , apakah kita bisa pulang ke jakarta untuk meresmikan pernikahan kita secara hukum ?? "
" kenapa harus secepat ini mas , memang nya tidak bisa untuk diundur saja aku masih ingin berlama lama disini "
" yasudah kalau kamu masih mau disini , bolehkan kalau aku saja yg pulang . Aku masih ada yang harus aku selesaikan , nanti jika semua nya sudah beres aku akan menjemputmu kembali untuk meresmikan pernikahan kita . Kamu mau kan sayang ??
" iya mas aku mau , yasudah kalau kamu mau nya seperti itu tidak apa apa mas , aku akan menunggu mu di sini saja sampai ayah benar benar pulih "
" iya sayang "
Mereka pun sudah berada di depan klinik tersebut dan langsung turun untuk menemui pak ridwan dan dion . Tak lupa juga arini membawakan bekal untuk ayah dan adik nya makan .
Sesampainya di ruangan dion sedang mengemasi barang barang yang akan di bawa pulang dan pak ridwan sedang berada di kamar mandi untuk berganti pakaian .
" Assalamualaikum Dion "
" eh kakak sudah datang "
" iya ini kakak sudah datang , bagaimana Dion Apakah Ayah memang sudah boleh dibawa pulang ?? "
" Iya Kak tadi susternya bilang kalau ayah hari ini sudah boleh pulang , kita tinggal menunggu surat dari dokternya dan membayar semua biayanya saja kak baru kita boleh pulang "
" Oh ya sudah kalau begitu Kakak akan kebagian administrasi dulu ya dek , kalau sudah selesai baru kakak balik lagi ke sini "
" Iya Kak Dion tunggu di sini ya Kak menemani Ayah "
" Iya dek kalau begitu Kakak pergi dulu ya , Oh iya ini kakak bawakan makanan untuk Kamu . makanlah dulu Dan ini juga untuk ayah "
" Iya Kak terima kasih ya kak "
Lalu arini yang di temai oleh haris pun pergi ke tempat administrasi berada untuk melunasi sisa-sisa pembayarannya .
Setelah melakukan pembayaran mereka pun kembali ke ruangan pak ridwan .
" assallamu'alikum " ucap arini dan haris
" wa'alaikum sallam " ucap dion dan pak ridwan
" pak , apa kabar sudah membaik kah ?? "
" alhamdulillah nak haris bapak sudah lebih baik , terima kasih ya nak haris dan kamu arini "
" sama sama pak , kenapa bapak harus terima kasih "
" iya karena bapak sudah merepotkan kalian "
" ayah , ayah engga boleg berbicaea seperti itu , yang terpenting kesehatan ayah itu nomer satu untuk arini "
" hhhmmm hmmmm , sama dion engga makasih juga niih " suara dion berbunyi
" eeeh ayah lupa kalo ada anak perjaka ayah yang satu ini , ayah juga mengucapkan terima kasih untuk anak perjaka ayah yang tukang ngambek ini "
" iya ayah sama sama , apapun akan dion lakuin untuk ayah "
" inget ya ayah , dion mulai sekarang kita harus lebih kuat untuk menghadapi ujian bersama sama . Kita engga boleh menangisi ibu lagi , biar ibu juga lebih tenang disana " ucap arini menenagkan padahal hati nya masih sangat sakit kehilangan ibu tercinta nya .
Mereka bertiga pun berpelukan tanda saling menguatkan . Walaupun mulut berkata harus kuat tetapi di hati mereka masih sangat kehilangan , tak terasa air mata pun saling menetes satu sama lain dan membuat suasana di ruangan tersebut menjadi sangat haru .
Haris yang melihat kekompakan mereka sangat iri , karena dari kecil hingga sekarang dia belum pernah merasakan kehangatan dari keluarga nya , makannya dia selalu galak terhadap semua orang supaya dia dapat perhatian dari mereka .
Tak mau berlama lama bersedih akhirnya mereka pun melepaskan pelukannya dan bergegas meninggalkan klinik tersebut .
Sekarang mereka sudah berada di mobil untuk menuju ke rumah pak ridwan .
" nak haris , bapak mau berterima kasih kepada mu ya nak karena sudah mau menjaga anak bapak ini "
" iya pak , saya berjanji akan selalu setia dan menjaga anak bapak hingga mau memisahkan kita pak dan saya juga berjanji akan membuat anak bapak bahagia tanpa kekurangan satu apapun "
" terima kasih nak , maaf kalau bapak lancang . Apakah kalian tidak mau meresmikan pernikahan kaian secara negara "
" mau dong pak , saya akan secepat nya mengurus itu semua . Oh iya pak maaf sebelum nya setelah saya mengantarkan bapak ke rumah saya mau langsung pulang ke jakarta karena ada urusan yang saya harus selesaikan , setelah itu baru saya menyiapkan acara pernikahan saya dan arini . Apakah bapak keberatan kalau saya pulang terlebih dahulu ?? . Tapi bapak jangan khawatir arini masih tetap disini ko , katanya dia mau menemani bapak terlebih dahulu hingha semua nya membaik "
" iya nak haris , kalau itu mau kamu bapak hanya bisa mendoakan semoga semua nya diberikan kelancaran . Tapi kamu tidak akan lari dari tanggung jawab kamu kan nak ? "
" kalau ada apa apa bapak bisa langsung kerumah saya ditemani oleh arini , bapak jangan ragu dengan saya ya pak . Memang masa lalu saya buruk pak tapi setelah saya bertemu dengan anak bapak saya bisa berubah pak "
" baiklah nak kalau seperti itu bapak jadi tidak takut lagi "
Tak terasa mereka sudah sampai di rumah pak ridwan , dan mereka semua pun turun dan langsung masuk ke rumah .
Pak ridwan langsung beristirahat di dalam kamar karena badan nya yang masih lemas , sedangkan dion langsung bermain dengan teman tongkrongannya yang kebetulan bertemu di depan rumah nya .
Jangan di tanya lagi untuk pengantin baru itu pasti nya menuju kamar nya sendiri untuk memadu kasih sebelum mereka berpisah .
" sayang , aku kan mau ke jakarta . Boleg dong kalau aku dapet jatah sekali atau dua kali "
" ya ampuun mas , semalam kan sudah apa masih kurang ?? "
" aku kan sudah bilang pada mu sayang , kalau tubuhmu itu sudah menjadi candu untuk ku . Boleh yaa sayang "
Arini pun hanya pasrah dibuat nya , karena kalau dia menolak itu akan menjadi dosa untuk nya ..
Akhir nya mereka pun memadu kasih sampai 2 kali karena haris terus merengek untuk selalu nambah .
" mas cukup ya mas , aku sudah tidak kuat mas . Yang semalem ajah masih lecet mas "
" iya sayang terimakasih ya untuk permainan nya , aku tidak menyangka kalau kamu pintar dalam memanjakan ku "
" iya dong mas , aku akan melakukan sepenuh hati untuk suami ku supaya kamu tidak kelain hati mas "
" seperti nya aku jadi malas deh pulang ke jakarta , aku tidak bisa berpisah lama dengan mu sayang . Kamu kenapa tidak mau ikut dengan ku sayang "
" mas , aku kan sudah bilang . Tolong kamu mengerti ya mas "
" iya sayang , aku paham ko . Yasudah aku mau siap siap dulu ya , aku juga mau mengabari keluarga ku terlebih dahulu "
" baiklah mas , aku juga akan membantu mu "
****
" pah kalau haris pulang nanti tolong jaga sikap papah ya , biyar bagaimana pun haris anak kita satu satu nya pah . Mamah engga mau kehilangan haris pah "
" tergantung mah , kalau dia pulang membawa perempuan kampung itu papah akan menolak nya "
" pah , mau tidak mau papah harus menerima arinu juga . Sekarang dia sudah menjadi menantu kita pah "
" papah tidak sudi , sampai kapan pun tidak akan pernah mah "
Tring
Tring
Tring
Dering ponsel monica pun berbunyi , dia langsung melihat siapa yang menelfonnya . Betapa bahagia nya karena yang menelfonnya adalah haris .tanpa menunggu lagi dia langsung mengangkat telfon itu .
" hallo sayang , apa kabar kamu ?? Mamah sangat rindu kepada mu sayang "
" tumben sekali mamah bicara rindu kepada ku mah , biasa nya menanya kabar pun tidak "
" sayang kamu jangan bicara seperti itu dong nak , ada apa sayang kamu menelfon mamah ?? "
" aku mau memberi tahu kalau aku akan pulang ke jakarta "
" baguslah nak kamu mau pulang ke mari , ada yang mamah ingin bicarakan kepada mu nak "
Lalu tiba tiba marcel langsung mengambil ponsel dari tangan monica . .
" hallo haris , baguw kamu akan pulang kesini . Tapi kamu harus tau jangan sampai kamu membawa perempuan kampung itu datang kemari , papah tidak sudi melihat nya "
Haris yang geram dengan suara ayah nya langsung menutup telfon nya tanpa permisi .
Tut
Tut
Tut
" hallo , hallo , hallo hariiiis .. dasar anak tidak tau diriiii "
Berani berani nya dia menutup telfon nya , lihat saja nanti dia akan menyesal . Marcek pun langsung memberikan ponsel nya ke monica dan dia pun langsung pergi meninggalkan monica sendiri ..
" ya tuhan semoga ada jalan keluar di dalam masalah ini " doa monica pada saat itu
Selanjut nya ....
tidak bertele tele