NovelToon NovelToon
Mafia Kejam Dan Sistem

Mafia Kejam Dan Sistem

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Reinkarnasi / CEO / Sistem / Perperangan / Romansa
Popularitas:37.6k
Nilai: 5
Nama Author: Nrsl

Menceritakan tentang seorang gadis yang anggun dan lemah lembut, namun semenjak jiwa nya digantikan berubah menjadi kejam jika ada yang mengusiknya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nrsl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29

Cia memejamkan matanya menikmati semilir angin malam yang menerpa wajahnya, udara malam sangat menenangkan baginya.

Cia sangat bersyukur di kehidupannya yang sekarang, ia bisa merasakan kasih sayang kedua orang tua, kekasih yang sangat menyayanginya, teman-teman yang baik, sungguh sangat sempurna pikirnya.

[Ding]

[Cia, apakah kamu bahagia berada di dunia ini?]

"Sangat bahagia, Ale" ucap Cia yang masih memejamkan matanya.

[Aku bahagia melihatmu bahagia, Cia]

Cia pun membuka kedua matanya dengan menatap langit.

"Terimakasih, Ale. Aku harap kamu selalu ada di sampingku, Ale" ucap Cia penuh harap.

[Aku akan selalu di sampingmu, sampai ending mu bahagia, Cia]

"Andai aku bisa memelukmu, Ale"

[Hehehe, peluk jauh saja, Cia]

Cia pun tersenyum.

"Ale, aku ingin melihat statusku"

[Tentu, Cia]

[Memproses]

[STATUS]

Nama : Felicia Baskara

Umur : 17 tahun

Kecantikan : 95%

Keimutan : 95%

Daya tarik : 95%

Kepintaran : 100%

Kesehatan : 100 %

Kekuatan : 100 %

Kelebihan : Meracik racun dan obat, menembak

Poin : 1.065

Aset : Black Card dari orang tua, pewangi badan strawberry permanen, senjata bayangan, Cia Florist

" Wow... Aku sangat pintar berarti Ale" ucap Cia percaya diri.

[Kamu pintar]

[Tapi...]

[Mendekati licik, Cia... Hehehe]

Cia pun mendelik.

"Haishhh... Sudah dibuat terbang, lalu dijatuhkan begitu saja" ucap Cia tidak terima.

[Hehehe... Hanya bercanda, Cia]

Cia pun menggeleng-gelengkan kepalanya lalu terdiam, ia kembali menikmati semilir angin malam yang menerpa wajahnya.

Grep

Tiba-tiba ada yang memeluknya dari belakang.

"kak Iden" ucap Cia dengan menikmati pelukan hangat Aiden.

Cia sekarang berada di balkon apartemen milik Aiden, papanya menitipkan Cia pada keluarga Henry untuk sementara. Karena mansion Henry jaraknya cukup jauh jadi untuk malam ini ia tinggal di apartemen Aiden dulu.

"Kenapa disini, hmm? Bukankah Kakak menyuruhmu istirahat" ucap Aiden dengan meletakkan dagunya pada bahu Cia.

"Aku sedang menikmati angin malam, kak" ucap Cia dengan mengelus lembut tangan Aiden yang melingkar di pinggangnya.

"Ini sudah mendekati pagi sayang" ucap Aiden lembut kemudian membalikkan badan Cia untuk menghadap ke arahnya.

Cup

Aiden mengecup keningnya.

"Ayoo istirahat" ucap Aiden dengan tangan yang mengelus pipi Cia.

"Kakak, kerjaan kantornya sudah selesai?" Tanya Cia.

"Hmm" Aiden berdehem dengan menganggukkan kepalanya.

Aiden memang sempat izin kepada Cia, untuk menyelesaikan pekerjaan kantornya sebentar.

"Ayo" ucap Aiden dan langsung menarik lengan Cia menuju kasur miliknya.

Cia hanya menganggukkan kepalanya dan mengikuti langkah Aiden.

"Tidur yaa" ucap Aiden mengelus surai Cia lembut, lalu membaringkan dan menarik selimut untuk menutupi tubuh Cia.

Cup

Aiden mengecup keningnya sedikit lebih lama.

"Good night, sayang" ucap Aiden dengan mengusap kepala Cia.

Saat Aiden akan melangkah pergi, Cia menahan tangannya.

"Kakak mau kemana?" Tanya Cia.

"Kakak tidur di sofa, sayang" ucap Aiden.

"Kakak disini aja bareng Cia" ucap Cia dengan menepuk kasur di sampingnya.

Aiden tersenyum, dalam hatinya ia bersorak gembira bisa tidur dengan memeluk kekasihnya.

"Baiklah" ucap Aiden dan langsung membaringkan tubuhnya di kasur.

Cia yang melihat Aiden sudah terbaring di kasur langsung mendekat ke arah Aiden.

Grep

Cia pun memeluk Aiden dengan kepala berbantalkan tangan Aiden, refleks Cia menduselkan kepalanya pada leher Aiden dan tangan Cia mengusap-usap dada bidang Aiden.

"Mmmm nyaman"ucap Cia yang tidak sadar sikapnya telah memancing Aiden.

Deg

Aiden menegang.

"Shiiiittt, cobaan apa ini, Tuhan" teriak frustasi Aiden dalam hatinya.

Sungguh posisi Cia saat ini membuat jiwa lelakinya meronta-ronta. Awalnya bahagia bisa meluk, di peluk balik malah tegang.

...****************...

Pagi Hari

"Hoaaaamm" Cia menguap dan menutup mulutnya dengan telapak tangan. la merasa nyenyak sekali tidurnya, walaupun ia baru tertidur pukul 3 pagi.

Berbeda dengan Aiden, semalam ia tidak bisa tertidur karena menahan sesuatu. Terlihat kantung matanya yang menghitam.

Cia pun melirik ke arah Aiden.

"Astaga.. " Ucap Cia kaget melihat wajah Aiden.

Bagaimana tidak, kondisi Aiden dengan rambutnya yang acak-acakan, kantung mata yang hitam, tatapan matanya yang sayu, sangat kusut sekali pikir Cia.

"Kenapa wajah Kakak kusut sekali?" Tanya Cia dengan menangkup wajah Aiden lalu menggerakkannya ke kiri dan ke kanan.

"Kakak tidak bisa tidur semalam" ucap Aiden.

"Kenapa?" Tanya Cia heran.

"Kakak, harus menahan sesuatu" ucap Aiden jujur.

"Apanya?" Tanya Cia bingung.

"Bukan apa-apa. Ayo bersiap ke sekolah" ucap Aiden dengan mengacak rambut Cia.

"Untuk seragam kamu, nanti asisten Kakak yang membawanya kesini"

Cia mendelik.

"Isssssssh, kak Iden" ucap Cia kesal, ia sangat penasaran, Aiden menahan apa sampai tidak bisa tertidur.

Tak lama ia pun melangkah pergi menuju kamar mandi.

Saat di kamar mandi Cia terus-terusan menggigit jarinya.

"Duuuuh... Bagaimana ini, kenapa aku bisa lupa membawa baju gantinya" ucap Cia dengan terus berjalan mondar-mandir. la merutuki dirinya sendiri karena kebiasaannya tidak pernah membawa baju ganti ke kamar mandi.

Ceklek

Cia pun mengintip ke arah luar.

"Huuuuuuft... Sepertinya kak Iden tidak ada di kamar" ucap Cia menghela nafasnya lega. la pun melangkah keluar menuju ruang ganti.

Tak lama...

Ceklek

Pintu kamar terbuka, melihatkan Aiden yang tengah mematung.

Aiden menelan ludahnya kasar, melihat kekasihnya, bagaimana tidak rambut Cia yang basah dengan hanya menggunakan handuk sebatas paha, 'sangat seksi' pikirnya.

"Ya tuhaaaaaan.... Cobaan apa lagi ini" ucap Aiden frustasi dalam hatinya.

Cia membolakan matanya, cukup terkejut dengan kehadiran Aiden yang tiba-tiba.

"Aaaaaaaaaaaaaaaaa" Cia menjerit dan langsung berlari menuju ruang ganti.

"Hah hah hah" nafas Cia terengah-engah.

"Aaaaa, aku malu sekali" ucap Cia dengan menepuk-nepuk pipinya yang sudah memerah menahan malu.

"B*doh sekali kamu, Cia" ucap Cia merutuki dirinya sendiri

Cia pun menarik nafasnya untuk menetralkan kembali perasaannya.

"Huuuuuuft... Sebaiknya aku segera memakai baju. Tapi pakai apa ya" Ucap Cia dengan mengetuk-ngetuk dagunya.

Pilihan Cia jatuh pada kaos putih polos milik Aiden. Jika Cia yang memakainya seperti memakai dress sepaha.

"Mmmm tidak buruk. Sebaiknya aku membuat sarapan" ucap Cia dan langsung melangkah menuju dapur.

Saat sudah di dapur, Cia pun melihat isi kulkas, apa yang harus di buat untuk sarapan pikirnya.

"Hmmm aku bikin sandwich aja, lebih simpel dan cepat" ucap Cia dengan menyiapkan bahan-bahannya.

Cia pun menyalakan sandwich maker untuk memanggang rotinya, lalu menyalakan kompor untuk membuat telur ceplok.

"Na na na na na" Cia memasak dengan bersenandung ria.

Tanpa di sadari Cia, Aiden sedang menatapnya lekat. Aiden menelan ludahnya kasar, Cia sungguh sangat mempesona dan seksi pikirnya.

Rambutnya yang di cepol melihatkan leher jenjang dan putihnya, dengan memakai bajunya Aiden membuat Cia semakin seksi.

"Kenapa dia sangat seksi.... Aaaaaarg" teriak Aiden frustasi dalam hatinya.

"Secepatnya kamu akan menjadi milikku seutuhnya, sayang" ucap Aiden dengan tersenyum penuh arti.

Aiden pun mendekat ke arah Cia yang tengah memasak, dan langsung memeluk Cia dari belakang.

Grep

"Sayang" ucap Aiden dengan menduselkan kepalanya pada leher Cia.

Deg

Cia menegang.

"Kak İden” lirihnya, ia cukup kaget saat ini.

Aiden pun membalikkan badan Cia untuk menghadap ke arahnya.

"Masak apa, hm” ucap Aiden dengan mengelus pipinya lembut.

Cia memejamkan matanya merasakan elusan lembut pada pipinya.

"Cia lagi buat sandwich, kak” ucap Cia dengan membalikkan badannya lagi untuk melanjutkan memasak telur.

Hap

Aiden mengangkat tubuh Cia ke atas counter table, lalu mematikan kompornya.

"Aaaaaaaa” teriak Cia, ia sangat kaget tiba-tiba Aiden mengangkat tubuhnya.

Aiden tersenyum menatap Cia lekat dengan kedua tangannya yang mengungkung Cia.

"Kak Iden" lirih Cia, detak jantungnya kini berdegup dengan kencang.

"Kamu sangat cantik sayang” ucap Aiden dengan nada beratnya.

Deg deg deg

Detak jantung Cia semakin cepat.

Aiden yang melihat ekspresi kekasihnya terkekeh, sangat lucu pikirnya.

Kini tatapan Aiden mengarah ke bibir mungil Cia yang sudah menjadi candunya, ia pun mendekatkan wajahnya dengan memiringkan kepalanya.

Namun sebelum bibir mereka menempel...

Ting tong

Bunyi bel apartemen terdengar, seketika menghentikan kegiatan Aiden.

"Shit" Aiden sungguh sangat kesal, kini auranya pun menjadi dingin.

Sedangkan Cia menghela nafas lega, posisi ia dengan Aiden tadi sungguh membuat jantungnya tidak aman.

Ting tong

Bel berbunyi kembali, Aiden pun langsung mengarah ke pintu dan membukanya.

"Selamat pagi tuan muda" ucap Steve, asisten Aiden dengan membungkukkan badannya.

"Hmm" deheman Aiden dengan wajah datar dan dinginnya.

"Ini baju sekolah nona muda Cia, tuan" ucap Steve dengan mengarahkan sebuah paper bag ke arah Aiden.

"Hm" Aiden hanya berdehem dan langsung menutup pintunya.

Sedangkan dibalik pintu ada Steve yang tengah mengumpati bos-nya.

"Huuuft... Sabar... Sabar, untung gajinya gede" ucap Steve dengan mengelus dadanya.

Kembali ke Aiden dan Cia.

Cia saat ini tengah menata sarapannya di atas meja.

"Sayang" panggil Aiden.

"Iya kak" jawab Cia.

"Ini seragam kamu" ucap Aiden dengan meyerahkan paper bag nya.

Cia tersenyum.

"Terimakasih, kak"

"Kakak ga sekolah?" Tanya Cia heran, karena ia baru sadar Aiden mengenakan pakaian formal, terlihat semakin tampan pikirnya.

"Kakak ada meeting pagi di perusahaan sayang" ucap Aiden dengan mengelus pipinya lembut.

"Jadi Kakal hanya mengantarkan kamu ke sekolah saja" ucap Aiden.

Cia pun menganggukkan kepalanya.

"Baiklah, kak"

"Ayo sarapan dulu nanti telat" ucap Cia.

Aiden tersenyum dan mengecup kening Cia.

Cup

"Terimakasih sayang"

...****************...

Mansion Adiyaksa

"Renata, jika kamu tidak bisa mendekati Bima. Cobalah dekati pewaris dari Henry, sepertinya dia belum mempunyai seorang kekasih atau tunangan" ucap Seno.

Renata tampak berfıkir, sepertinya perkataan dari ayahnya memang benar, jika dia bisa mendekati Aiden yang merupakan orang terkaya no 1, hidupnya akan mewah dan bergelimang harta. Lagi pula kekayaan Bima jauh di bawah Aiden.

"Sepertinya ayah benar. Aku akan mencobanya ayah” ucap Renata dengan tersenyum penuh arti.

"Bagus”

"Kamu memang bisa di andalkan, Renata” ucap Seno dengan tersenyum menyeringai.

"Cia, aku akan merebut Aiden darimu.. Hahaha" ucap Renata dalam hatinya.

...****************...

Bruuuum

Mobil sport berwarna hitam memasuki area sekolah.

Semua mata tertuju pada mobil itu, apakah murid baru pikir mereka.

Terlihat kaki jenjang Aiden menuruni mobil. Hal itü menimbulkan kehebohan di HHS.

"Aaaaaaaa pesona CEO muda"

"Aiden tambah ganteng kalo pake baju formal"

"Mak, hati neng meleleh, mak"

Begitulah pekikan para siswi HHS.

Cia memanyunkan bibirnya. la tidak suka Aiden nya di liat orang lain, hanya ia yang boleh.

"Iiisssh, malah tebar pesona, nyebelin banget sih" ucap Cia kesal.

Saat Aiden membukakan pintu mobilnya, ia cukup terkejut melihat wajah kekasihnya yang terlihat kesal.

"Kenapa, hmm" ucap Aiden.

Saat Aiden ingin mengelus kepala Cia, malah menghindarinya.

"Tau ah... Kak Iden nyebelin" ucap Cia langsung turun dari mobilnya lalu melenggang pergi.

Namun tangannya di tahan oleh Aiden.

"Kamu kenapa, sayang?" Tanya Aiden bingung.

"liiishh, tau ah"

"Aku tuh ga suka ya, Kak Iden tebar pesona kaya gitu" ucap Cia dengan bersedekap dada.

Aiden terkekeh dengan mencubit pelan hidung mancung Cia.

"Cemburu?" Tanya Aiden dengan menaik turunkan alisnya.

Cia mendelik.

"Engga ya... Mana ada aku cemburu" ucap Cia gengsi.

"Hahahaha" Aiden tertawa terbahak-bahak, sungguh kekasihnya ini sangat lucu pikirnya.

Sontak tawanya Aiden menjadi pusat perhatian termasuk Cia yang terpesona oleh ketampanan kekasihnya itu.

"KAK IDEEEN" ucap Cia keras, ia sungguh tidak suka kekasihnya jadi pusat perhatian.

Aiden pun menghentikan tawanya, kemudian ia mengelus pipi Cia.

"Pulang sekolah, Kakak jemput ya. Nanti, kita ke mansion Henry" ucap Aiden.

Cia pun menganggukkan kepalanya.

"Iya kak"

"Semangat kerjanya, sayang" ucap Cia.

Cup

Cia mencium pipi Aiden dengan tiba-tiba, lalu berlari meninggalkan Aiden yang tengah mematung.

Senyum manis terbit pada bibir Aiden, tangannya menyentuh pipinya yang di kecup kekasihnya tadi.

"Eheeeem... Cia nya udah pergi bos" ucap Aldino menyadarkan Aiden.

Aiden yang tersadar langsung mendatarkan lagi wajahnya.

"Wiihh, pesona CEO muda" ucap Galang dengan menepuk pundak Aiden.

"Bro, lo ada kerjaan?" Tanya Bima.

"Hmm" Aiden hanya berdehem.

"Haisshh, tadi aja senyum-senyum, sekarang udah kaya kutub es lagi" nyinyir Aldino.

"Sabar Al, emang udah dari sono nya" ucap Galang terkekeh.

Aiden menatap tajam Aldino dan Galang.

Glek

"Visss bos gue hanya bercanda" ucap Aldino dan Galang bersamaan.

"Gue pamit. Tolong jaga pacar gue" ucap Aiden.

"E-eh lo udah diterima bos?" Tanya Galang.

"Hm" Aiden hanya berdehem.

"Wooooooahh dapet PJ nih" ucap Aldino girang.

"Hm... Nanti gue bayar" ucap Aiden lalu ia pun memasuki mobilnya.

Tin

Aiden pun meninggalkan area sekolah, sedangkan inti Cruel tengah bersorak ria.

"Asiiikkk pesta besar ini" ucap Aldino.

"Makan-makan bro" ucap Galang.

Sedangkan bima hanya menggeleng-gelengkan kepalanya, mereka sangat rakus pikirnya.

Di pojok koridor yang sepi, terlihat Renata yang tengah tersenyum penuh arti.

"Hah... Bagus Aiden hari ini tidak di sekolah. Jadi, Gue leluasa buat menyingkirkan si cewek so cantik itu" ucap Renata dalam hatinya.

"Aiden, gue pastikan lo cuma milik gue... Hahahaha" batin Renata terlalu percaya diri.

...****************...

Henry Corp

Terlihat Aiden tengah melakukan pengecekan dokumen di kursi kebesarannya.

Aiden kemudian menekan tombol pemanggil di mejanya.

"Ke ruangan saya" perintah Aiden.

Tak lama...

Tok tok tok

"Masuk" ucap Aiden dengan nada dinginnya.

"Permisi tuan" ucap Steve dengan membungkukkan badannya.

"Steve, kenapa konsep dalam proposal berbeda dari yang di meetingkan sebelumnya?" ucap Aiden dengan datar dan dingin.

"Mohon maaf tuan, yang bertugas untuk membuat proposal sebelumnya telah mengundurkan diri. Dia membawa proposal aslinya tuan dan menghilangkan salinannya" ucap Steve.

Braak

Aiden menggebrak meja kerjanya dengan keras. la sangat marah. Bagaimana tidak, dalam isi proposal itu merupakan ide dari dirinya.

"Kau tau alasan dia mengundurkan diri?" Tanya Aiden, kini auranya sungguh sangat dingin.

Steve mengangguk.

"Dia sekarang bekerja di AR CORP tuan" ucap Steve.

Aiden tersenyum menyeringai dengan tatapan tajamnya.

"Alex"

"Kau masih ingin bermain-main denganku rupanya"

Bersambung

1
Suzana Diro
Yaya ni baru betul jangan tinggalkan musuh walaupun seorang

nanti akan menyusahkan

good job

athor teruskan berkarya
princess Halu
pasangan yang sadis
Cristina Dikir
luar biasa
Najwa Ayu astuti
terimakasih Thor udah up 2 hari ini 🥰🥰🥰😘😘
Amika Avera Athalia
Luar biasa
Nur Khayati
suka selalu penasaran sama up selanjut nya
Ayu Dani
aaah dasar bodoh knp milih mbelain orang kesel gue Sama cia
Ayu Dani
bluuuus wkwkwkwk
Ayu Dani
haddew sembuhin dong traumanya thor masa mafia bgtu
caca
Bagus👍
Ayu Dani
kiu kiu like like like like like
Ayu Dani
wah keren suka suka suka suka
Ayu Dani
akoh mampir Thor
***vivi_Luf***
o begitu ceritanya alex, tpi cia ya mana ingat kan umur aja 4 tahun.. aku aja sendiri kemaren ngapain aja lupaa sudah.. 😆😆
Ida Rohani
/Determined//Angry//Determined//Angry//Panic/ayo semangat terus thor
Travel Diaryska
bagus author, lanjutkan. semangattt
Aryanti endah
Luar biasa
Nur Khayati
seruuuuu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!